Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Harianto
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan karena masih bervariasinya
pencapaian target partisipasi masyarakat (D/S) dari beberapa
wilayah dalam program UPGK.
Adanya informasi tentang hubungan faktor karakteristik
ibu balita dan faktor lingkungan posyandu dalam pencapaian
target program UPGK khususnya partisipasi masyarakat (D/S)
merupakan tujuan umum dari penelitian ini.
Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk memperoleh gambaran
karakteristik ibu-ibu balita dan lingkungan posyandu
hubungannya dengan. partisipasi. masyarakat khususnya keikut
sertaannya dalam menimbangkan anaknya di posyandu. Selain
itu juga untuk mendapatkan faktor penting yang menjadi ciri
partisipasi masyarakat tinggi dan partisipasi masyarakat
rendah terutama dalam program UPGK . Penelitian
dilakukan dikecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor dan
kecamatan Cipondoh Kabupaten Tangerang, Jawa Barat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan secara cross sectional dengan tehnik analisis
dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Selanjutnya dilakukan analisis persentase dengan uji Chi
Square, uji Phi dan Koefisien Kontingensi serta analisa
Diskriminan antara dua grup. Yang dimaksud dua grup adalah
grup partisipasi masyarakat tinggi (D>S) dan grup partisipasi
masyarakat rendah (DO-2) dalam Program UPGK.
Penelitian ini dilakukan terhadap 481 ibu. balita
responden yang terdiri dari 258 ibu berpartisipasi rendah
dalam UPGK dan 223 ibu berpartisipasi tinggi dalam UPGK.
Ibu-ibu responden yang diteliti berasal dari Kecamatan
Cihungbulang sebanyak 244 ibu. dan 237 ibu dari Kecamatan
Cipondoh.
Untuk mendapatkan data pembinaan petugas dilakukan wawancara
mendalam (Focus Group Discussion) terhadap 6 grup yang
mewakili 2 grup partisipasi masyarakat tinggi dan rendah.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan bermakna
antara karakteristik ibu balita dan Lingkungan Posyandu
dengan partisipasi masyarakat dalam UPGK.
Hubungan bermakna karakteristik ibu. balita dengan
partisipasi masyarakat (D/S) dalam UPGK tersebut adalah
Pendidikan ihu, Pendidikan suami ibu, Jumlah balita dalam
keluarga, Pengetahuan dan Sikap terhadap penimbangan UPGK,
serta Ekonomi ibu balita.
Hubungan juga bermakna antara lingkungan posyandu dengan
partisipasi masyarakat dalam UPGK yaitu Jarak posyandu,
Kecocokan jadwal waktu posyandu dengan tersediannya waktu ibu
balita, Anjuran kader, Partisipasi Pamong dalam program UPGK.
Dengan Analisa Diskriminan didapatkan pula variabel panting
yang dapat dipergunakan memprediksi terjadinya kelompok
masyarakat partisipasi tinggi dan kelompok partisipasi
rendah.
Penelitian mengemukakan beberapa saran, yaitu perlu
dilakukan penetapan sasaran untuk meningkatkan cakupan target
D/S dengan memperhatikan faktor pendidikan, pengetahuan,
sikap, ketersediaan waktu ibn balita, pelayanan yang
bermanfaat di posyandu, partisipasi pamong dan
mempertimbangkan kondisi ekonomi.
Dalam upaya untuk: membentukan posyandu baru hendaknya
mempertimbangkan faktor kedekatan letak posyandu dengan rumah
ibu balita agar didapatkan adanya partisipasi masyarakat
tinggi, dan untuk itu perlu disertai upaya peningkatan mutu
pelayanan posyandu. Faktor pembinaan yang berkesinambungan
dari berbagai jenjang administrasi merupakan faktor penting
untuk menunjang keberhasilan UPGK.
Departemen kesehatan perlu memikirkan sarana penyuluhan
UPGK yang cocok untuk wilayah tertentu, baik materi, jumlah,
jenis yang diperlukan untuk sarana KIE.
Penelitian ini juga menyarankan perlunya dilakukan
?Operasional Research" terutama untuk mencari seberapa jauh
kemampuan tenaga pembina Puskesmas dalam membina UPGK dalam
willayah kerjanya. Diharapkan hasilnya selain untuk
pengemhangan ilmu juga akan sangat berguna bagi input program
Kesehatan khususnya Program Perbaikan Gizi."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Nurlatifah Effendie
"Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat yang dikelola, dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan peran kader di Posyandu Mandiri UPT Puskesmas Sindangjaya Kecamatan Mandalajati Kota Bandung Tahun 2015. Penelitian menggunakan pendekatan croos sectional. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner pada 114 orang kader di Posyandu Mandiri yang dipilih dengan teknik simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan peran kader yang aktif di posyandu sebesar 45,6%. Pengetahuan merupakan faktor dominan berhubungan dengan peran kader, kader yang memiliki pengetahuan baik mempunyai peluang 27,2 kali untuk berperan aktif di posyandu dibanding kader yang pengetahuannya kurang baik setelah dikontrol oleh pendidikan, pelatihan, dukungan keluarga dan supervisi petugas kesehatan. Pengetahuan kader dapat ditingkatkan melalui kegiatan pelatihan dan pembinaan bagi kader secara rutin dan berkesinambungan.

Posyandu is one form of community based health efforts, which is managed, and organized from, by, for and with community. This study aims to determine the factors related to the role of cadres in Posyandu Mandiri UPT Puskesmas Sindangjaya Mandalajati District of Bandung Year 2015. The study use croos sectional study approach. Primary data were collected by interview using a questionnaire on 114 cadres selected by simple random sampling technique.
The results showed an active role in the posyandu cadres by 45,6%. Knowledge is a dominant factor related to the role of cadres, cadres who have a good knowledge 27.2 times has the opportunity to play an active role in Posyandu cadre knowledge than less well after controlled by education, training, family support and supervision of health workers. Knowledge cadres can be improved through training and coaching for regular and continuous cadre.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44171
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zarniyeti
"Tujuan penelitan ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan posyandu lansia di wilayah kota Pariaman tahun 2011 dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan posyandu lansia rendah (42%). Ada hubungan bermakna antara kelompok usia 61- 69 tahun (OR=2,45; 95%CI=1,51-3,96), pendidikan tinggi (OR=4,90; 95%CI=2,56-9,38), pengetahuan baik (OR=121,6), sikap positif (OR=3,244; 95%CI2,01-5,23), menyatakan kualitas pelayanan baik (OR=27,86; 95%CI=10,86-71,43), menyatakan sikap petugas baik (OR=3,21; 95%CI=1,82- 5,65), tidak ada hambatan (OR=38,27; 95%CI=19,79-74,02), budaya pencarian pengobatan ketenaga kesehatan (OR=41,215; 95%CI=9,87-172,05), dukungan keluarga baik (OR=6,099; 95%CI=3,16-11,758), dan menyatakan membutuhkan posyandu lansia (OR=12,1902; 95%CI=2,48-52,17) dengan pemanfaatan posyandu lansia. Tidak terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin, pekerjaan dan dukungan petugas dengan pemanfaatan posyandu lansia. Diperlukan peningkatkan promosi kesehatan lansia kepada sasaran langsung dan tidak langsung untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia melalui peningkatan pemanfaatan posyandu lansia.

This research aimed to know some factors associated with utilization of posyandu for the elderly in the urban areas of Pariaman in 2011 with cross sectional design. The results of research shows that posyandu for the elderly utilization is low (42%). The variables related utilizing the posyandu lansia are 61-69 years (OR=2,45; 95%CI=1,51-3,96), high education (OR= 4,909; 95%CI=2,56-9,38), good knowledge (OR=121,6), positif attitudes (OR=3,244; 95%CI=2,01-5,23), good quality of services at posyandu for elderly (OR=27,86; 95%CI=10,86-71,43), good attitude of staff the posyandu for elderly (OR=3,21; 95%CI=1,82-5,65), have not barriers going to posyandu for the elderly (OR=38,27; 95%CI=19,79-74,02), the culture of seeking medication to health officer service (OR=41,215; 95%CI=9,87-172,05), good family support (OR=6,099; 95%CI=3,16-11,758), and the need for posyandu for elderly (OR=12,1902; 5%CI=2,48-52,17). There was no significant relationship between sex, occupation, officer health service support, with the utilization of posyandu for elderly by the elderly (> 60 years). It is recommended to improve elderly health promotion to target audiences directly and indirectly to improve standard of health and elderly life quality by means of increasing utilization of posyandu for the elderly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 1996
612.3 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1986
362.12 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"The expansion paradigm of development, its line has determine the direction of health development policies contained in the Medium Term Development Plan (Development Plan)for 2004-2009 in the Health Sector, which was more emphasis on preventive and promotive and empowering families and communities in the health field. One form of community empowerment efforts in the health sector was to develop the UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat), for teh example, Posyandu-managed and organized from, by, and with society in the implementation of health development, in order to empower and provide convenience to the public in obtaining basic health services, primarily to accelerate the declining in maternal and infant mortality. Posyandu was a vehicle for the integration of Family's Healthy Planning district or village level, conducting five priority programs are: Family Planning, Nutrition, Maternal, and Child health, Immunization and the prevention of diarrhea. This type of research was qualitative and observational design. Population was a whole cadre of posyandu in the region of Bali Province in 2008. Purposive research sample is taken on selected districts are Badung, Gianyar, Klungkung dan Tabanan regency. Qualitative methods as the primary data that is carried out through in-depth interviews to cadres, head of health centers, village midwives, program managers, indigenenous Klian, perbekel (headman), and the public to obtain information about the extent to which the role of cadres and Klian customary in an effort the Health Department. Data is Analyzed descriptively. Yhe role of cadres and traditional Klian is very important in supporting the activities of Posyandu so that people, especially women and children who use the facility will more often come every mont to Posyandu. There is an assumption, that if the mother/society that does not come to a posyandu will get sanctioned or excluded kemayarakatan activities in the area."
BULHSR 14:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library