Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Harianto
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan karena masih bervariasinya pencapaian target partisipasi masyarakat (D/S) dari beberapa wilayah dalam program UPGK.

Adanya informasi tentang hubungan faktor karakteristik ibu balita dan faktor lingkungan posyandu dalam pencapaian target program UPGK khususnya partisipasi masyarakat (D/S) merupakan tujuan umum dari penelitian ini. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk memperoleh gambaran karakteristik ibu-ibu balita dan lingkungan posyandu hubungannya dengan. partisipasi. masyarakat khususnya keikut sertaannya dalam menimbangkan anaknya di posyandu. Selain itu juga untuk mendapatkan faktor penting yang menjadi ciri partisipasi masyarakat tinggi dan partisipasi masyarakat rendah terutama dalam program UPGK . Penelitian dilakukan dikecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor dan kecamatan Cipondoh Kabupaten Tangerang, Jawa Barat.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan secara cross sectional dengan tehnik analisis dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Selanjutnya dilakukan analisis persentase dengan uji Chi Square, uji Phi dan Koefisien Kontingensi serta analisa Diskriminan antara dua grup. Yang dimaksud dua grup adalah grup partisipasi masyarakat tinggi (D>S) dan grup partisipasi masyarakat rendah (DO-2) dalam Program UPGK.

Penelitian ini dilakukan terhadap 481 ibu. balita responden yang terdiri dari 258 ibu berpartisipasi rendah dalam UPGK dan 223 ibu berpartisipasi tinggi dalam UPGK. Ibu-ibu responden yang diteliti berasal dari Kecamatan Cihungbulang sebanyak 244 ibu. dan 237 ibu dari Kecamatan Cipondoh. Untuk mendapatkan data pembinaan petugas dilakukan wawancara mendalam (Focus Group Discussion) terhadap 6 grup yang mewakili 2 grup partisipasi masyarakat tinggi dan rendah. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan bermakna antara karakteristik ibu balita dan Lingkungan Posyandu dengan partisipasi masyarakat dalam UPGK.

Hubungan bermakna karakteristik ibu. balita dengan partisipasi masyarakat (D/S) dalam UPGK tersebut adalah Pendidikan ihu, Pendidikan suami ibu, Jumlah balita dalam keluarga, Pengetahuan dan Sikap terhadap penimbangan UPGK, serta Ekonomi ibu balita. Hubungan juga bermakna antara lingkungan posyandu dengan partisipasi masyarakat dalam UPGK yaitu Jarak posyandu, Kecocokan jadwal waktu posyandu dengan tersediannya waktu ibu balita, Anjuran kader, Partisipasi Pamong dalam program UPGK. Dengan Analisa Diskriminan didapatkan pula variabel panting yang dapat dipergunakan memprediksi terjadinya kelompok masyarakat partisipasi tinggi dan kelompok partisipasi rendah.

Penelitian mengemukakan beberapa saran, yaitu perlu dilakukan penetapan sasaran untuk meningkatkan cakupan target D/S dengan memperhatikan faktor pendidikan, pengetahuan, sikap, ketersediaan waktu ibn balita, pelayanan yang bermanfaat di posyandu, partisipasi pamong dan mempertimbangkan kondisi ekonomi. Dalam upaya untuk: membentukan posyandu baru hendaknya mempertimbangkan faktor kedekatan letak posyandu dengan rumah ibu balita agar didapatkan adanya partisipasi masyarakat tinggi, dan untuk itu perlu disertai upaya peningkatan mutu pelayanan posyandu. Faktor pembinaan yang berkesinambungan dari berbagai jenjang administrasi merupakan faktor penting untuk menunjang keberhasilan UPGK.

Departemen kesehatan perlu memikirkan sarana penyuluhan UPGK yang cocok untuk wilayah tertentu, baik materi, jumlah, jenis yang diperlukan untuk sarana KIE.

Penelitian ini juga menyarankan perlunya dilakukan ?Operasional Research" terutama untuk mencari seberapa jauh kemampuan tenaga pembina Puskesmas dalam membina UPGK dalam willayah kerjanya. Diharapkan hasilnya selain untuk pengemhangan ilmu juga akan sangat berguna bagi input program Kesehatan khususnya Program Perbaikan Gizi.
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Nurlatifah Effendie
Abstrak :
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat yang dikelola, dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan peran kader di Posyandu Mandiri UPT Puskesmas Sindangjaya Kecamatan Mandalajati Kota Bandung Tahun 2015. Penelitian menggunakan pendekatan croos sectional. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner pada 114 orang kader di Posyandu Mandiri yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan peran kader yang aktif di posyandu sebesar 45,6%. Pengetahuan merupakan faktor dominan berhubungan dengan peran kader, kader yang memiliki pengetahuan baik mempunyai peluang 27,2 kali untuk berperan aktif di posyandu dibanding kader yang pengetahuannya kurang baik setelah dikontrol oleh pendidikan, pelatihan, dukungan keluarga dan supervisi petugas kesehatan. Pengetahuan kader dapat ditingkatkan melalui kegiatan pelatihan dan pembinaan bagi kader secara rutin dan berkesinambungan. ...... Posyandu is one form of community based health efforts, which is managed, and organized from, by, for and with community. This study aims to determine the factors related to the role of cadres in Posyandu Mandiri UPT Puskesmas Sindangjaya Mandalajati District of Bandung Year 2015. The study use croos sectional study approach. Primary data were collected by interview using a questionnaire on 114 cadres selected by simple random sampling technique. The results showed an active role in the posyandu cadres by 45,6%. Knowledge is a dominant factor related to the role of cadres, cadres who have a good knowledge 27.2 times has the opportunity to play an active role in Posyandu cadre knowledge than less well after controlled by education, training, family support and supervision of health workers. Knowledge cadres can be improved through training and coaching for regular and continuous cadre.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44171
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 1996
612.3 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1986
362.12 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The expansion paradigm of development, its line has determine the direction of health development policies contained in the Medium Term Development Plan (Development Plan)for 2004-2009 in the Health Sector, which was more emphasis on preventive and promotive and empowering families and communities in the health field. One form of community empowerment efforts in the health sector was to develop the UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat), for teh example, Posyandu-managed and organized from, by, and with society in the implementation of health development, in order to empower and provide convenience to the public in obtaining basic health services, primarily to accelerate the declining in maternal and infant mortality. Posyandu was a vehicle for the integration of Family's Healthy Planning district or village level, conducting five priority programs are: Family Planning, Nutrition, Maternal, and Child health, Immunization and the prevention of diarrhea. This type of research was qualitative and observational design. Population was a whole cadre of posyandu in the region of Bali Province in 2008. Purposive research sample is taken on selected districts are Badung, Gianyar, Klungkung dan Tabanan regency. Qualitative methods as the primary data that is carried out through in-depth interviews to cadres, head of health centers, village midwives, program managers, indigenenous Klian, perbekel (headman), and the public to obtain information about the extent to which the role of cadres and Klian customary in an effort the Health Department. Data is Analyzed descriptively. Yhe role of cadres and traditional Klian is very important in supporting the activities of Posyandu so that people, especially women and children who use the facility will more often come every mont to Posyandu. There is an assumption, that if the mother/society that does not come to a posyandu will get sanctioned or excluded kemayarakatan activities in the area.
BULHSR 14:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library