Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nenggah Runiari
Abstrak :
Singkatnya hari rawat bagi ibu postpartum mengakibatkan berkurangnya kesempatan perawat untuk memberikan seluruh materi edukasi postpartum, sehingga diperlukan prioritas materi edukasi yang diberikan pada ibu postpartum. Penelitian ini merupakan penelitian dengan disain deskriptif eksploratif yang bertujuan untuk mengetahui persepsi perawat, ibu postpartum dan keluarga tentang materi yang prioritas dan metode edukasi postpartum yang diberikan selama ibu dirawat di rumah sakit. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 191 responden yang terdiri dari 47 responden perawat, 72 responden ibu postpartum dan 72 orang anggota keluarga ibu postpartum. Pemilihan sampel menggunakan tehnik total populasi untuk perawat sedangkan untuk ibu postpartum dan keluarga menggunakan tehnik quota sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Untuk mengetahui materi edukasi yang prioritas dan metode edukasi postpartum yang efektif dilakukan analisis univariat dilanjutkan dengan content analisis untuk menemukan terra alasan responden dalam memilih materi yang prioritas dan metode edukasi postpartum. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan prioritas materi edukasi postpartum antara perawat, ibu postpartum dan keluarga. Metode penyuluhan perorangan merupakan metode edukasi postpartum yang paling efektif menurut persepsi perawat, ibu postpartum dan keluarga. Selanjutnya disarankan kepada perawat untuk memberikan materi sesuai prioritas ibu postpartum dan keluarga dan dilakukan penyempurnaan media dan metode edukasi postpartum.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yafeti Nazara
Abstrak :
Latar belakang. Ibu-ibu postpartum sering mengalami depresi, sebagai akibat gangguan adaptasi psikologis pada periode postpartum, sehingga sangat diperlukan tindakan keperawatan dalam mencegah terjadinya depresi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektifitas intervensi psikoedukasi yang diberikan kepada ibu-ibu postpartum terhadap pencegahan terjadinya depresi postpartum dan adanya pengaruh usia, paritas, pekerjaan, pendidikan dan dukungan keluarga terhadap efek intervensi dalam mencegah depresi postpartum. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimentai dengan post test only design. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Gunung Sitoli dan di lima Puskesmas di Kabupaten Nias. Sampel adalah ibu yang melahirkan normal, didampingi suami, ibu dan bayi dalam kondisi sehat tanpa komplikasi sebanyak 85 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Edinburg Postpartum Depression Scale (EPDS) dan intervensi yang diberikan adalah psikoedukasi dengan media booklet. Hasil kejadian depresi postpartum berhubungan dengan faktor pendidikan dan dukungan keluarga. Intervensi psikoedukasi efektif secara signifikan (p= 0,001), Odds Ratio (OR) : 5,924 (95 % CI : 2,081-16,868) mencegah terjadinya depresi postpartum. Faktor dominan yang berpengaruh pada efektifitas intervensi psikoedukasi adalah dukungan keluarga dengan nilai p x,001, OR : 80 (95 % CI : 6,069 - 1054,570). Simpulan. Intervensi psikoedukasi efektif secara bermakna mencegah terjadinya depresi postpartum setelah dikontol oleh faktor dukungan keluarga. Rekomendasi : Psikoedukasi perlu diimplementasikan disemua tatanan pelayayan keperawatan matemitas dengan memberikan booklet sebagai media. Perlu juga dikembangkan program suami siaga dan keluarga siaga dalam memberi dukungan bagi ibu selama periode postpartum.
Background : Postpartum mothers have experienced many postpartum depression frequently, as a result of psychological adaptation disturbances at postpartum period, therefore nursing care for postpartum mothers in preventing depression is needed. This research purposes to prove the effectiveness of psycho-education intervention effect which is given to postpartum mothers in preventing the existence of postpartum depression and effect of age, parity, occupation, education and family support to affect an intervention in preventing a postpartum depression. This research used a quasi experimental with post test only design. Research was implemented at public hospital of Gunung Sitoli and five community health centers in Sub-Province of Nias and used 85 mothers with normal childbirth as samples, they were accompanied by their husband, condition of mothers and their babies were healthy without complication. This research used an Edinburgh Postpartum Depression Scale questionnaire as instrument and psycho-education intervention was given with a booklet as media. Result: The incident postpartum depression related to education and family support. This research showed that psycho-education intervention was effective significantly (p= 0,001), Odds Ratio (OR): 5,924 (95 % Cl : 2,081-16,868) to preventing a postpartum depression occurrence. The most dominant variable on effectiveness of psycho-education intervention is family support variable with p-value is p = 0,001, OR : 80 (95 % CI : 6,069 - 1054,570). Conclusion: Psycho-education intervention is very effective for preventing a postpartum depression occurrence after controlled by family support factor. Recommendation: Psycho-education is important to implement in maternity services and use a booklet as media. It is also important to develop an alert husband and family program in supporting mother during postpartum period.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melvia Linda
Abstrak :
ABSTRAK
Perubahan berat badan pada ibu postpartum dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu postpartum yaitu dapat memicu menetapnya kelebihan berat badan pada ibu setelah melahirkan sehingga menyebabkan terjadinya obesitas, selanjutnya dapat memicu timbulnya penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan penurunan berat badan ibu postpartum. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan disain cross sectional. Peneliti menggunakan data sekunder dari penelitian Intervensi Peningkatan ASI dan MPASI dalam Rangka Penerapan Program 1000 Hari Pertama Kehidupan. Penelitian primer dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Cipayung Tahun 2017. Jumlah sampel penelitian ini adalah 151 ibu menyusui. Variabel dependen adalah penurunan berat badan ibu postpartum. Variabel independennya adalah karakteristik ibu umur, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan , asupan ibu asupan energi, asupan protein, asupan lemak, dan asupan karbohidrat , IMD, ASI eksklusif, paritas, riwayat persalinan, dan pengetahuan ibu postpartum. Rata-rata umur ibu adalah 29,85 tahun 95 CI: 28,89-30,80 tahun . Sebagian besar pendidikan ibu adalah tamat SMA, tidak bekerja, multipara, riwayat persalinan normal, memiliki pengetahuan tinggi, tidak melakukan IMD, dan sebagian besar memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Rata-rata asupan energi ibu adalah 2296,04 kkal/ hari 1392,72-3595,46 kkal , protein 74,13 gram/ hari 41,68-128,28 gram , lemak 79,41 gram/ hari 40,45-169,49 gram , dan karbohidrat 318,27 gram/ hari 198,83-499,71 gram . Rata-rata penurunan berat badan ibu pada 6 bulan postpartum sebesar 2,3 kg. Terdapat hubungan yang signifikan antara IMD dengan penurunan berat badan ibu postpartum p = 0,046 , ASI eksklusif dengan penurunan berat badan ibu postpartum p = 0,028 , dan pengetahuan p = 0,002 . Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif merupakan faktor dominan penurunan berat badan ibu postpartum. Pengetahuan ibu tentang ASI harus ditingkatkan agar ibu berhasil memberikan ASI eksklusif sehingga ibu lebih mudah mengalami penurunan berat badan postpartum.
ABSTRACT
AbstractMaternal postpartum body weight change can cause health problems for maternal postpartum that can trigger the resumption of excess weight in the mother after giving birth, causing obesity, then can lead to degenerative diseases. This study aims to determine the determinants of postpartum maternal weight loss. This research is a quantitative research with cross sectional design. This study uses secondary data from research on breastfeeding intervention and complementary foods of breast milk in the implementation of first 1000 days of life program. The primary research was conducted in Puskesmas Cipayung Puskesmas on 2017. The sample size was 151 breastfeeding mothers. Dependent variable is maternal postpartum weight loss. The independent variables are maternal characteristics age, education level, and employment , maternal intake energy intake, protein intake, fat intake, and carbohydrate intake , early breastfeeding initiation, exclusive breastfeeding, parity, delivery, and maternal postpartum knowledge. Mean age of the mothers was 29.85 years 95 CI 28.89 30.80 years . Majority of the mother had senior high school, not employment, multiparous, vaginal delivery, high knowledge, not doing early breastfeeding initiation, and exclusive breastfeeding practice. Mean maternal energy intake was 2296.04 kcal day 1392,72 3595,46 kcal , protein 74,13 gram day 41,68 128,28 gram , fat 79,41 gram day 40.45 169.49 grams , and carbohydrates 318.27 grams day 198.83 499.71 grams . Mean maternal weight loss in 6 months postpartum of 2.3 kg. There was a significant relationship between early breastfeeding initiation p 0,046 , exclusive breastfeeding p 0.028 maternal knowledge p 0.002 with postpartum weight loss. Maternal knowledge of exclusive breastfeeding is the dominant factor in postpartum weight loss. Maternal knowledge about breastfeeding should be improved so that mothers succeed in giving exclusive breastfeeding so that mothers are more likely to experience postpartum weight loss.
2018
T51362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Anjali
Abstrak :
Dukungan sosial yang dipersepsikan ibu dan paritas merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan depresi pasca persalinan pada perempuan pasca melahirkan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial yang dipersepsikan oleh ibu dengan risiko depresi pasca persalinan khususnya pada ibu primipara di provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan metode consecutive sampling untuk mengambil 111 sampel ibu primipara. Kuesioner yang digunakan terdiri dari karakteristik responden dan versi bahasa Indonesia dari Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS) serta Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Berdasarkan data hasil penelitian diketahui sebanyak 67.6% ibu primipara di DKI Jakarta mempersepsikan dukungan sosial yang tinggi (dari keluarga 90,1%; suami 88,2%; dan peer/teman 46,8%) dan sebanyak 34.2% ibu primipara cenderung mengalami depresi pasca persalinan di DKI Jakarta. Hasil uji bivariat menggunakan uji Chi Square ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial yang dipersepsikan ibu dengan risiko depresi pasca persalinan pada ibu primipara (nilai p = 0,001; α < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan kepada perawat, suami, dan/atau keluarga untuk selalu memberikan dukungan sosial kepada ibu pasca kelahiran bayi. ......Social support perceived by the mother and parity is one of the factors that can cause postpartum depression in postpartum women. Therefore this study aims to identify the relationship between social support perceived by the mother and the risk of postpartum depression, especially among primiparous mothers in the province of DKI Jakarta. This study used a cross-sectional design with consecutive sampling methods to take 111 samples of primiparous women. The questionnaire used consisted of the characteristics of the respondents and the Indonesian version of the Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS) and the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Based on research data, it is known that 67.6% of primiparous mothers in DKI Jakarta perceive high social support (90.1% from family; 88.2% of husbands; and 46.8% of peers/friends) and as many as 34.2% of primiparous mothers tend to experience depression postpartum in DKI Jakarta. The results of the bivariate test using the Chi Square test found a significant relationship between social support perceived by the mother and the risk of postpartum depression in primiparous women (p value = 0.001; α <0.05). Based on the research results, it is recommended that nurses, husbands, and/or families always provide social support to mothers after the birth of a baby.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosnani
Abstrak :
Latar Belakang : Indonesia memiliki lebih dari seratus suku dengan nilai dan budayanya masing-masing. Salah satu budaya yang ada yaitu perawatan dengan melakukan penghangatan pada area bagian bawah tubuh ibu setelah bersalin (post partum). Perawatan ini memberi efek berupa peningkatan sirkulasi darah. Pendekatan asuhan keperawatan kepada ibu tersebut adalah dengan transcultural care. Tindakan transcultural care yaitu melakukan modifikasi budaya penghangat tubuh dengan teknologi Photobiomodultion Near Infrared (PBM NIR) yang mempunyai efek yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh intervensi post partum berbasis budaya dengan teknologi PBM NIR terhadap adaptasi fisik dan psikososial ibu. Metode: Penelitian ini adalah Research and Development. Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi adaptasi budaya perawatan post partum dengan penghangatan pada tujuh ibu post partum. Kemudian digunakan instrumen elektronik dengan teknologi PBM NIR untuk memodifikasi keperawatan berbasis budaya. Untuk mengetahui pengaruh instrumen, dilakukan pengukuran adaptasi fisik dan psikososial ibu post partum. Penelitian dilakukan di Palembang, Sumatera Selatan Indonesia. Jumlah sampel sebanyak 90 responden yang dipilih dengan teknik convenience sampling. Responden dibagi dalam tiga kelompok (satu kelompok intervensi dan dua kelompok kontrol). Analisis data menggunakan paired t-test, uji one way ANOVA dan Kruskal Wallis. Hasil : Langkah pertama studi kualitatif ditemukan bahwa semua partisipan ibu post partum, dukun pijat dan tokoh adat sepakat bahwa praktik budaya mereka dengan menghangatkan bagian bawah tubuh ibu dapat dimodifikasi dengan perangkat modern selama mudah digunakan dan dapat dijangkau. PBM NIR kemudian diukur pengaruhnya terhadap adaptasi fisik dan psikososial responden. Hasil diperoleh terdapat perbedaan signifikansi semua sub variabel sebelum dan sesudah intervensi pada responden kelompok intervensi (p <0,05) pada hari ke 1, 3, 6 dan 10. Demikian pula perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan dua kelompok kontrol lainnya (p = <0,05). Kesimpulan : Intervensi PBM NIR efektif meningkatkan adaptasi fisik dan psikososial ibu post partum. Hasil studi ini merekomendasikan agar petugas kesehatan dapat menggunakan alat ini sebagai alternatif intervensi perawatan post partum. ......Background: Indonesia consists of more than a hundred ethnic groups that have their own culture and beliefs. One of the beliefs that they do in some areas is post-partum care, which uses heating in the lower area of womens bodies. This culture practice can be modified by a Photobiomodulation Near Infrared (PBM-NIR) with a similar effect. This paper aims to develop culture-based post-partum interventions with PBM-NIR technology and its impact on maternal physical and psychosocial adaptation. Methods: The study design was Research and Development. This study identified the culture practice by warming the lower part of the mothers body in post-partum care by a qualitative study. The following step was modifying this cultural practice into electronic devices called PBM-NIR. It measured the effectiveness of this device toward physical and psychosocial adaptations of the post-partum women. A total sample of 90 respondents was selected by convenience sampling and divided into three groups (intervention and two control groups). Data analysis used a one-way ANOVA test and Kruskal Wallis. Result: Step one, a qualitative study found that all post-partum women, the traditional attendants, and cultural leaders agreed that their cultural practice by warming the lower part of the mothers body could be modified by modern devices as long as easy to used and accessible. The PBM-NIR then measured its effectiveness toward Physical adaptation and psychosocial adaptation due to the result of the significance different of all subvariates pre- and post-intervention among respondents in the intervention group (p <0,05) on the 1st, 3rd, 6th, and 10th day. It was also significantly different between the intervention and another two control groups (p = < 0,05). Conclusion: PBM NIR intervention effectively improves the physical and psychosocial adaptation of post-partum mothers. This study results recommended that health providers can use this device as an alternative intervention for post-partum care.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library