Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Nur Mukmin
"Penelitian yang telah dilakukan dalam penulisan skripsi ini ditujukan untuk mengetahui perilaku konsumen terutama kaum muda terhadap produk minuman Pepsi-Cola secara keseluruhan dan dari hasil penelitian ini maka akan didapat sebuah gambaran tentang tingkat efektifitas strategi distribusi yang dilakukan oleh Pepsi-Cola Indo-Beverages yang. menggunakan strategi ini untuk menggantikan peran strategi positioning terutama dalam menciptakan awareness di benak konsumen. Penelitian dilakukan dalam dua tahapan yaitu survey perusahaan (PT. Pepsi-Cola Indo-Beverages) dan survey konsumen yang dilakukan di Jakarta dan Yogyakarta. Survey perusahaan digunakan untuk memperoleh gambaran ke dalam tentang strategi pemasaran yang ditempuh oleh Pepsi-Cola Indo- Beverages sedangkan survey konsumen digunakan untuk mengetahui perilaku konsumsi mereka. Hasil penelitian di dalam perusahaan menunjukkan bahwa strategi distribusi yang dilakukan lebih didasarkan kepada sisi ekonomis karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh perusahaan bila menggunakan strategi positioning dengan mengoptimalkan komunikasi pemasaran kepada konsumen lewat berbagai media seperti iklan dan promosi. Dengan strategi distribusi yang hemat biaya ini diharapkan Pepsi-Cola mampu mencuri pangsa pasar yang sudah ada tanpa harus mengadakan pertempuran langsung dengan pemimpin pasar. Sedangkan dan survey konsumen didapat hasil bahwa strategi ini cukup mampu menciptakan awareness dan kemauan untuk membeli dan mencoba produk Pepsi-Cola. Sehingga secara umum strategi distribusi ini memang cukup memberi hasil seperti yang diharapkan terutama untuk menggantikan peran dari komunikasi pemasaran dengan strategi positioning. Untuk membentuk sebuah awareness di benak konsumen ternyata bisa digunakan pula jalur distribusi terutama untuk menghindari pertarungan langsung dengan pemimpin pasar namun serangan yang sifatnya gerilya ini harus ditindaklanjuti dengan strategi yang "semestinya" memang dilakukan yaitu komunikasi pemasaran guna membentuk positioning yang jelas di benak konsumen sebab bila strategi ini tidak dilakukan maka serangan gerilya awal yang telah dilakukan hanya akan memberi keuntungan jangka pendek dan cenderung menjadi strategi yang mahal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ries, Al
New York: McGraw-Hill, 1986
659.1 RIE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sengkey, Eva Grace
"Dahulu di Indonesia, komputer menjadi barang yang asing dan sulit dioperasikan. Namun saat ini komputer telah menjadi bagian penting dalam hidup kita sehari-hari. Komputer pribadi (PC) menjadi alat bisnis yang penting. Ia merevolusi cara kita hidup, bekerja, belajar dan bermain. Bahkan di masa datang, kita akan memasuki era masyarakat informasi di mana dunia komputer, komunikasi dan industri content menjadi satu.
Untuk menyiapkan masyarakat memasuki era informasi, diperlukan media massa yang dapat memberikan edukasi teknologi informasi (IT). Saat ini cukup banyak media IT yang beredar di Indonesia, Di antaranya Majalah InfoKomputer, Majalah Internet, Majalah Mikrodata, Majalah Komputer Aktif, Majalah CHIP, Majalah PC Media, Tabloid Komputek dan Tabloid Dotcom.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah positioning yang ditetapkan sudah tepat. PCPLUS menargetkan menjadi media bagi masyarakat awam yang ingin belajar komputer. Penelitian ini juga ditujukan untuk menggambarkan posisi PCPLUS di antara media cetak IT lainnya.
Positioning merupakan strategi komunikasi untuk membentuk persepsi konsumen. Khusus untuk industri media, positioning ini adalah strategi komunikasi untuk membentuk persepsi pembaca, calon pemasang atau calon pemasang iklan. Positioning pun dapat menekankan salah satu segi misalnya manfaat produk. Khusus untuk PCPLUS, positioningnya adalah manfaat PCPLUS bagi masyarakat awam untuk belajar komputer.
Melalui strategi komunikasi pemasaran, ditetapkan formula STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning) PCPLUS.
Dalam penelitian ini dinilai persepsi responden terhadap segi bahasa dan perwajahan PCPLUS dibandingkan dengan media IT lain. Teknik positioning yang digunakan adalah teknik pemetaan, yang biasanya disebut peta persepsi (perceptual map). Dari segi demografis dan psikografis, hasil penelitian menunjukkan bahwa kalangan non IT lebih banyak jumlahnya dibanding kalangan IT. Sedangkan kelompok usia terbesar adalah kalangan usia 21-30 tahun dengan status pekerjaan sebagai mahasiswa. Kelompok mayoritas ini memiliki kemampuan komputer tingkat menengah di mana mereka sanggup mengutak-atik hardware dan software. Dan faktor yang menarik untuk disimak, ternyata pembaca PCPLUS adalah individu-individu bukan keluarga.
Pada survei ini juga diketahui bahwa dari segi bahasa, para responden menilai kualitas yang menonjol adalah tingkat kemudahan dibaca dan dimengerti. Sedangkan dari segi perwajahan yang dinilai baik adalah ukuran dan jenis huruf.
Adapun jumlah sampel yang dianalisis adalah 282 buah yang diambil secara acak dari 500 kuesioner yang dikirim kembali ke redaksi sampai akhir Agustus 2001.
Dalam perbandingan dengan media IT lain, segi bahasa dan perwajahan juga dinilai. Dari segi bahasa, PCPLUS paling unggul dalam tingkat kemudahan dibaca dan dimengerti. Sedangkan dari segi perwajahan, PCPLUS masih kalah dari Majalah CHIP dan Majalah InfoKomputer.
Hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi kepada penerbit yang ingin menerbitkan media masa yang baru. Mereka harus mengenal segmen pasar yang dituju, termasuk gaya hidupnya. Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning. Langkah-langkah memilih pasar terdiri dari analisa peluang pasar, analisa lingkungan usaha (dari segi pemasukan iklan) dan menyeleksi pasar sasaran.

In old days, personal computer in Indonesia only became something strange and difficult to operate. But nowadays computer has played important role in our life. PC has been an important business tool. It revolute the ways we live, work, learn and play. Even in the future, we will enter information society era, where computer world, communication and content industry converge.
To equip our society to enter information society era, a mass media is needed to educate about Information Technology. Recent years there are several IT media circulated in Indonesia such as InfoKomputer magazine, Internet magazine, Mikrodata magazine, Komputer Aktif magazine, CHIP magazine, PC Media magazine, Komputek tabloid and Dotcom tabloid.
The aim of this research is to detect whether the established positioning of PCPLUS is the correct one. This tabloid has target to be a media for public to learn about computer. The research also dedicates to describe PCPLUS's position among other IT media.
Positioning is a communication strategy to create consumer perception. Especially for media industry, this positioning is a communication strategy to create the perception for readers, potential readers or advertisers. The strategy could use several aspects of product, e.g. product benefits. For PCPLUS, the chosen position is the benefits for public to learn about computer.
Through strategy of marketing communication, the publisher set up STP (Segmentation, Targeting, and Positioning) formula.
In this research, respondent's perception about language and layout of PCPLUS is valued. It was compared with other IT media. The positioning technique used was perceptual map.
From demographics and psychographics angle, research results showed that the quantities of non-IT readers are likely much more than IT readers. In the mean time, the largest group of the respondents consisted of youth ages, range 2 1 -30 years old with status as university students. This majority group had middle-up computer ability. It's shown by their ability to modify hardware or software. Other interesting thing, PCPLUS reader is an individual not family.
It is known that from language angle, the respondent described that the level of easiness to read and understood is outstanding. At other hand, from layout angle, the size and type of font was admired.
The analyzed sample is taken from 282 questionnaires, chosen randomly among 500 questionnaires, sent back to PCPLUS until the end of August, 2001.
In comparison with other IT media, language and layout angle were valued. In this language angle, PCPLUS is the best among others. But unfortunately, from layout angle, PCPLUS was defeated by CHIP magazine and InfoKomputer magazine.
The result of this research could bring benefits and give some recommendations for a publisher before publishing a new media. The publisher has to know about the targeted market, including their lifestyle. After the targeted market chosen, the following step is to create positioning. The steps to choose market consist of analyzing for market opportunities, analyzing for business environment (including advertisement income) and selecting target market.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Achadijat Parwoto
"ABSTRAK
Diantara masalah yang timbul di Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang khususnya didalam bidang keuangan terjadinya piutang yang makin lama makin bertambah banyak sehingga mengakibatkan kurangnya penerimaan pendapatan rumah sakit.
Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mempelajari karakteristik pasien yang menunggak.. Sampel penelitian adalah pasien penunggak hutang tahun 1996 sampai dengan Juni 1997. Untuk kontrol sampel diambil pasien yang membayar lunas biaya perawatan dari waktu yang sama yang diambil secara acak sejumlah sama yaitu 360 pasien. Dilakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa umur dan jenis kelamin antara kedua kelompok tidak berbeda.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik pasien yaitu lamanya hari rawat, kelas rawat yang dipilih, pendidikan pasien dan pekerjaan pasien berhubungan dengan terjadinya tunggakan rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang. Sedangkan karakteristik tempat tinggal pasien tidak berhubungan bermakna dengan terjadinya tunggakan biaya rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang.
Saran yang diajukan adalah penataan di dalam administrasi rawat inap, meningkatkan kemampuan tenaga-tenaga yang berhubungan dengan penerimaan pasien dengan melihat faktor karakteristik pasien dan dibuat kebijakan tertulis tentang penanganan terjadinya tunggakan di Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang.
Hasi1 kesimpulan ini diharapkan dapat bermanfaat di dalam mempertimbangkan mengurangi kemungkinan terjadinya tunggakan di Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang.
Daftar bacaan = 33 (1970 - 1997)
Characteristic of Patients With Unpaid Hospital Bills for Inpatient Care at the Central Mental Hospital SemarangUnpaid Bill is one of the problems faced by Central Mental Hospital Semarang, As the amount becomes larger annually, hospital income is reduced.
This study was done to understand some of the reasons. The objective was to identify patient characteristics, which contribute to unpaid hospital bills.
The sample consisted of patients with unpaid bills from 1996 until June 1997. As a control group, we use patients who had already paid their bills from the same period who are picked up randomly with a total equal number of 360 patients.
The study found that the length of stay, the choice of class, patients education and occupation were associated with the occurrence of unpaid hospital bills at the Central Mental Hospital Semarang.
The study concluded some recommendation, i.e. reorganization of the administration of inpatient care, and enhancement of personnel skills who are involved with inpatient administration an construction of a written policy about the management of unpaid hospital bills at the Central Mental Hospital Semarang.
We hope that these measures will benefit in reducing the risk of unpaid hospital bills at the the Central Mental Hospital Semarang.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Roswita Hasna
"Pasar telepon selular dalam 3 tahun terakhir ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dan diprediksikan pertumbuhan akan berlanjut hingga 5 tahun mandatang. Selain sebagai alat untuk beekomunikasi, memiliki telepon selular di sebagian kalangan masyarakat sudah menjadi kebutuhan primer, bahkan pada beberapa kelompok masyarakat memiliki telepon selular telah menjadi gaya hidup.
Dari sisi perusahaan penyelenggara telekomunikasi selular, pasar yang sangat besar dan masih terbuka, menjadi magnet yang sangat kuat bagi mereka untuk meningkatkan market share dan volume penjualannya. Untuk itu penyusunan strategi komunikasi pemasaran yang efektif dan komprehensif adalah penting untuk memenangkan persaingan.
Apakah perusahaan bisa menjadi pemenang dalam persaingan, sangatlah tergantung pada strategi pemasarannya karena seorang pemasar jarang dapat memuaskan semua konsumennya. Oleh karenanya, adalah penting sekali untuk memahami gaya hidup (lifestyle) pelanggan telepon selular sebagai dasar dari segmentasi pasar, mengingat langkah pertama pemasar memulai kegiatan pemasarannya adalah dari segmentasi pasar.
Sementara postioning produk dilakukan setelah perusahaan melakukan targeting, yaitu memilih segmen yang potensial dan yang akan dilayani. Positioning pun tidak kalah pentingnya karena membangun persepsi (image) yang berbeda untuk sebuah produk atau jasa ke dalam benak konsumen, persepsi yang membedakan apa yang ditawarkannya dibandingkan dengan produk atau jasa pesaingnya dan mengkomunikasikannya secara tepat bahwa produk atau jasa tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka lebih baik dibandingkan dengan merek pesaingnya.
Peneliban ini mencoba mensegmenkan pelanggan telepon selular berdasarkan karakteristik psikografisnya (motivasi, personality dan lifestyle (actions, interests and opinion - aoi)). Setelah segmen pelanggan telepon selular teridentifikasi, peneliti mencoba mengkonstruksi hubungan antara segmen tersebut dengan bagaimana mereka memetakan persepsi (positioning) sim card yang mereka ketahui berdasarkan beberapa indikator postoning.
Sampel dalam penelitian ini adalah pelanggan telepon selular di 5 wilayah DKI Jakarta. Sampel diambil dengan menggunakan metode pengambilan sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling). Responden yang memenuhi kriteria berikut: memiliki telepon selular yang dipakal pribadi, berlangganan sim card minimal 1 tahun, berusia 18-45 tahun, SEC ABC yang akan diambil sebagai sampel dalam penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 sampel. Temuan-temuan penelitian kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif, factor analysis, cluster analysis dan correspondence analysis.
Penelitian ini telah mengidentifikasi dimensi psikografis pelanggan telepon selular. Dengan menggunakan metode analisa cluster non heirarchical, secara khusus yang digunakan adalah K-Means Cluster Analysis, 3 segmen psikografis terbentuk dan diberi nama "the strivers, trend seeker", "the traditional, citizen concern" dan "the careless, pleasure seeker". Ditinjau dari aspek demografinya, ketiga segmen ini memiliki perbedaan dalam karakteristik pengeluaran rumah tangga per bulan (Social Econominc Class - SEC), status pekerjaan dan pendidikan terakhir. Sementara dari aspek perilaku menggunakan telepon selular, variabel penetapan anggaran biaya komunikasi perbulan yang menunjukkan perbedaan signifikan diantaranya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing segmen memposisikan (positioning) sim card digunakan dan diketahuinya secara signifikan berbeda. Ini menunjukkan bahwa persepsi masing-masing segmen terhadap komunikasi pemasaran atau program promosi yang selama ini dilakukan perusahaan penyelenggaran telekomunikasi telepon selular adalah berbeda. Hasil temuan ini bermanfaat bagi akademisi, praktisi bisnis maupun pengambil kebijakan. Bagi perusahaan penyelenggara telekomunikasi selular hasil temuan ini dapat digunakan sebagai acuan mengevaluasi sejauh mana strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan sehingga dapat membantu dalam penyusunan strategi komunikasi pemasaran yang komprehensif di masa mendatang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chita Febrigiatika
"Skripsi ini meneliti positioning merek notebook Toshiba, HP/Compaq, Apple, Sony, Acer, Fujitsu, Dell, dan IBM/Lenovo berdasarkan atribut harga beli, bentuk dan desain, biaya operasional dan perawatan, layanan purna jual, kecepatan kinerja, citra merek, daya tahan batere, dan kualitas fitur tambahan dengan melibatkan pengguna notebook mahasiswa Universitas Indonesia (UI) sebagai responden.
Hasil penelitian dengan metode Attribute Rating menyatakan bahwa Apple adalah merek notebook yang dipersepsikan merek termahal dan memiliki kualitas kinerja terbaik, Acer sebagai merek termurah, dan Dell sebagai merek yang memiliki kualitas terburuk. Sedangkan berdasarkan analisis metode Correspondence Analysis, menyatakan bahwa merek yang dipersepsikan mirip adalah Apple dengan Sony, Fujitsu dengan Toshiba, dan Dell dengan IBM/Lenovo, dan merek yang memiliki posisi tersendiri adalah Acer dan HP/Compaq.

This research study about notebook?s brand positioning of Toshiba, HP/Compaq, Apple, Sony, Acer, Fujitsu, Dell, and IBM/Lenovo based on purchase price, form and design, operational and maintanance cost, after sales secrvices, perfomance speed, brand image, battery endurance, and additional features. This research has involved students of University of Indonesia as respondent.
The results of Attribute Rating method indicates that Apple has been positioning as the most expensive with best quality brand, Acer as the cheapest brand, and Dell as the worst quality brand. Meanwhile, the result Correspondence Analysis method shows that Apple has equal brand image with Sony, meanwhile Fujitsu brand image is in proportion to Toshiba, Dell at the same level to IBM/Lenovo, and two others brands which have special categorization are Acer and HP/Compaq.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6666
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ries, Al
Jakarta: Salemba Empat, 2002
659.1 RIE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Trout, Jack
New York: McGraw-Hill, 1996
659.1 TRO n (1);659.111 Tro n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Santosa Yudhi Wibowo
"Pesatnya perkembangan industri pertelevisian Indonesia berpengaruh erat bagi kehidupan media cetak kategori hiburan, termasuk majalah Vista. Salah satu strategi untuk dapat bertahan dan berkembang adalah melakukan Repositioning. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengevaluasi upaya modifikasi dan repositioning majalah Vista, dan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kedua upaya tersebut dalam mamperkuat posisi persaingannya. Skripsi ini disusun menggunakan metode studi kasus. Data dan keterangan yang diperlukan diperoleh melalui studi kepustakaan, serta penelitian langsung terhadap majalah Vista. Upaya modifikasi dan repositioning Vista dilakukan dengan berusaha memperjauh jarak persaingan dengan para pesaing dekatnya. Isi majalah difokuskan pada informasi dunia hiburan dengan titik tolak dunia pertelevisian. Namun, akibat dari perkembangan dunia hiburan Indonesia ssat ini yang semakin didominasi media televisi, mengakibatkan cetak tabloid sebagai pesaing dekat Vista isinya semakin dipadati televisi. Karena yang berbeda, media juga dengan berita seputar bintang dan acara itu Vista berupaya membidik target market dan memberi manfaat lebih dibandingkan tabloid-tabloid dan majalah lainnya. Untuk merebut tempat dalam benak konsumen/pembacanya, Vista berupaya mengklaim posisi sebagai yang pertama dalam kategorinya. Dalam mengkomunikasikan hal tersebut, banyak memanfaatkan peran advertising serta public relations. Dari segi manajemen perusahaan, masuknya PT. RCTI sebagai pemegang saham dan kerjasama dengan Tempo Group telah memberikan keuntungan strategis bagi Vista dalam mengimplementasikan strategi repositioningnya. Sampai saat diselesaikannya penulisan, upaya modifikasi dan repositioning Vista telah berhasil memperbaiki/memperkuat posisi persaingannya. Namun, belum diketahui secara pasti bagaimana persepsi para pembaca konsumen umumnya terhadap Vista. Untuk menghadapi persaingan di masa datang, termasuk kemungkinan adanya pesaing baru, pemahaman yang lebih baik terhadap konsumen sangat diperlukan. Salah satu cara adalah melalui riset terhadap konsumen secara berkala."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.G. Ajeng Nariswari
"The escalating competitive forces in the teenage magazine industry demands creative marketing strategies from its players. Gadis, the first girl teenage magazine of the nation, has created a number of creative marketing programs to maintain its dominance in the market. These programs often involve the active participation of its readers. This research aims to discover the role of reader participation in the brand-building process of the magazine. To do so, the researcher has conducted a series of ANOVA and Mann-Whitney U tests to detect significant difference in brand equity measures between active and passive readers. Frequency calculations are conducted further to observe how the differences are generated. Research findings show that among all the brand equity dimensions, mainly brand awareness, brand loyalty, perceived quality, and brand association, significant difference is detected between active and passive readers. Compared to that of passive readers, brand equity scores are relatively higher among active readers. This indicates that reader participation can be used to help generate better levels of brand equity for the magazine. Therefore, Gadis must maintain and manage its forms of reader participation. All points of contact connecting the reader with the brand must be detected to ensure a satisfying experience that reflects the Gadis identity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>