Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darmoko
Abstrak :
Seni gerak dalam pertunjukan wayang sering disebut dengan sabetan. Dalam seni gerak wayang dikandung aturan-aturan, norma-norma atau wewaton yang merupakan konvensi yang dianut dan diacu oleh para seniman dalang ketika menggerakkan wayang-wayangnya. Salah satu konvensi seni gerak dalam pertunjukan wayang yakni udanagara. Udanegara yakni tatacara bertutur kata, bersikap, dan bertingkahlaku seorang tokoh dalam pertunjukan wayang, yang di dalamnya dikandung etika dan estetika. Yang dimaksud gerak wayang meliputi, antara lain: menyembah, berjalan, berlari, menari, terbang, dan perang. Gerak wayang tersebut berprinsip pada status sosial, tua-muda (usia), klasifikasi, dan wanda tokoh-tokoh wayang. Dalam seni gerak wayang memperhatikan pula prinsip wiraga (benar dan tepatnya action dalam gerak), wirasa (benar dan tepatnya penghayatan dalam gerak), dan wirama (benar dan tepatnya irama dalam gerak). Langkah kerja penelitian ini dilakukan secara bertahap, yakni: pengumpulan data (menyaksikan pergelaran wayang langsung, baik di televisi, live, wawancara kepada para dalang: studi kepustakaan; pengolahan data; dan laporan penelitian. Penelitian ini menyimpulkan: gerak wayang terdiri dari dua pengertian, ?luas? (totalitas gerak tokoh) dan ?sempit? (perang); gerak wayang dibatasi oleh konvensi (norma) yang disepakati para dalang (udanegara); prinsip gerak wayang mengacu pada status sosial, usia (tua-muda), klasifikasi, dan wanda tokoh wayang; gerak wayang dewasa ini telah banyak penggarapan, dinamis (tidak terlihat kendor). Perkembangan gerak wayang tersebut seiring dengan pola pikir masyarakat yang semakin maju, kritis, dan dinamis.
Movement art in the puppet performances is often mentioned as sabetan. Puppet movement art, that contains rules, norms, guidance (orientation) is convention that is observed and referred to guidance the dalang artists when they move the puppets. One of the convention of movement in the puppet performance is udanagara. Udanegara, that contains ethics and aesthetic, is the rules of speaking, attitude, and action for actors in the puppet performance. Puppet movement include among others paying homage, walking, running, dancing, flying and fighting. That puppet movement is based on social class of puppet, age of puppet, class of puppet, and mood of expression of puppet. Therefore, the movement art of the puppet adopts basic wiraga (true or false action in the puppet movement), wirasa (true or false feeling of puppet movement), and wirama (true or false rhythm in the puppet movement). Method in this research will be conducted step by step: collection data (to watch of puppet performance on television, live performance, dialogue with dalang artist), analysis of data, literary research, conclusion and reporting of the research. This research concludes: puppet movement has of two meanings, large (totality of puppet movement) and narrow (fighting); puppet movement refers to the conventions (norms), oriented by dalang artists (udanegara); basic of puppet movement refers to social class of puppet, age of puppet, class of puppet, and mood of expression of puppet; now, puppet movement becomes more and more creative and dynamic. The development of puppet movement in line with the way of thinking of society that is more improved, critical, and dynamic.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pertunjukan wayang purwa Jawa sebagai suatu karya seni yang amat tinggi nilai estetisnya, mengandung nilai-nilai sakral dan makna-makna khusus. Dengan tetap mempertahankan beberapa nilai dan makna yang terkandung di dalamnya, pergelaran wayang purwa berkembang fungsinya menjadi suatu pertunjukan yang lebih bersifat hiburan. Karena itu keberadaan tempat yang khusus bagi pertunjukan wayang kuht perlu dipikirkan. Tuhsan ini dimulai dengan menelusuri asai mula pertunjukan wayang kulit, makna simbolis yang terkandung di dalamnya dan pengaruhnya balk dalam rumah Jawa maupun terhadap kehidupan orang Jawa, dilanjutkan dengan mengumpulkan beberapa unsur yang perlu dipertahankan dan menganalisis kegiatan dalam pergelaran wayang purwa sebagai suatu bentuk pertunjukan. Dari analisis kegiatan tersebut, tubsan ini mencoba menyimpulkan unsar-unsur dan aspek-aspek keruangan yang selanjutnya digunakan untuk membuat suatu konsep tempat pertunjukan wayang kuht Jawa.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Adlan Syah
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang cara bagaimana memilih wanita untuk dijadikan pasangan hidup. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah kriteria Serat Nitimani yang bisa di representasikan dalam tiga lakon wayang karya Sekar Budaya Nusantara. ......This script explain about how to chose woman as spouse. The method that being used is library research. The result of this research is criteria of Serat Nitimani, that can be represented in three puppets lakon created by Sekar Budaya Nusantara.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arthanti Ayu Puspaningrum
Abstrak :
Dengan datangnya era VUCA-BANI dan kompetisi yang ketat akibat pemain yang semakin padat, kasus brand transgression seringkali dialami merek-merek dalam industri kecantikan. Nobi et al (2021) dalam penelitianya menyatakan bahwa hal ini dapat diatasi dengan mendorong brand forgiveness dan brand evangelism untuk dapat meningkatkan brand relationship quality pasca terjadinya kasus. Skripsi ini memiliki tujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh brand transgression terhadap brand relationship quality melalui brand forgiveness dan brand evangelism sebagai variabel mediasi. Objek penelitian yang digunakan peneliti adalah kasus brand transgression yang dialami oleh merek kecantikan Carasun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survei berdasarkan purposive sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 105 responden yang didapatkan melalui online questionnaire. Dengan analisis menggunakan teknik analisis jalur dan pengujian hipotesis menggunakan sobel test, penelitian ini menemukan bahwa brand transgression berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand relationship quality dimediasi oleh brand forgiveness pada kasus merek Carasun. Selain itu, ditemukan juga bahwa hipotesis kedua ditolak yaitu brand transgression berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap brand relationship quality dimediasi oleh brand evangelism pada kasus merek Carasun. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi dan saran bagi perusahaan pra dan pasca terjadinya brand transgression. Dengan diterimanya hipotesis pertama, usaha Carasun dinilai efektif. Untuk itu, perusahaan dapat mencontoh upaya Carasun dalam mendorong brand forgiveness. Selain itu dengan diterimanya hipotesis kedua, maka perusahaan dapat fokus mendorong faktor lain yang mempengaruhi brand evangelism dikarenakan masih ditemukanya pengaruh positif dan signifikan kepada variabel brand relationship quality. ......With the arrival of the VUCA-BANI era and intense competition due to increasingly denser players, brand transgression cases are often experienced by brands in the beauty industry. Nobi et al (2021) in their research stated that this can be overcome by encouraging brand forgiveness and brand evangelism to be able to improve brand relationship quality after a case has occurred. This thesis aims to analyze how brand transgression influences brand relationship quality through brand forgiveness and brand evangelism as mediating variables. The research object used by researchers is the case of brand transgression experienced by the beauty brand Carasun. This study uses a quantitative approach through a survey method based on purposive sampling. The number of respondents in this study were 105 respondents who were obtained through an online questionnaire. By analyzing using path analysis techniques and testing hypotheses using the sobel test, this study found that brand transgression has a positive and significant effect on brand relationship quality mediated by brand forgiveness in the case of the Carasun brand. In addition, it was also found that the second hypothesis was rejected. This research is expected to provide recommendations and suggestions for companies before and after a brand transgression occurs. With the acceptance of the first hypothesis, Carasun's efforts are considered effective. For this reason, companies can emulate Carasun's efforts in encouraging brand forgiveness. Besides that, by accepting the second hypothesis, the company can focus on encouraging other factors that influence brand evangelism because there is still a positive and significant influence on the brand relationship quality variable.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kanti W. Walujo
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000
791.5 KAN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kanti W. Walujo
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000
791.5 KAN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Mardijatmoko
Pekalongan: Kabin Kebudayaan .Kabupaten Pekalongan, 1974
791.5 SLA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soenarto Timoer
Jakarta: Balai Pustaka, 1984
791.539 2 SOE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mokuami, Kwatake
Tokyo: Rutland, Vermond, [1967]
895.623 MOK l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>