Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Ebenhaezar Jan Lampung
Abstrak :
Ozon merupakan bentuk senyawa triatomik dari unsur oksigen. Ozon bersifat sebagai oksidator yang mampu menhancurkan struktur dinding sel bakteri serta molekul nya tidak stabil dan mudah terurai menjadi oksigen (O2), sehingga ozon mampu diaplikasikan dalam teknologi sterilisasi proses pengolahan air, sterilisasi alat kedokteran dan juga udara. Ozon dapat di sintesa salah satunya dengan memanfaatkan teknologi plasma dan juga Dielecric Barrier Discharge (DBD). Dalam proses pembangkitan plasma itu sendiri dapat dilakukan dalam beberapa metode antara lain dengan flyback converter,pulse arc generator ignition coil¸dan rangkaian pulsed capacitor. Dalam skripsi ini dilakukan penelitian mengenai rancang bangun ozon generator menggunakan rangkaian flyback converter,pulse arc generator ignition coil¸dan rangkaian pulsed capacitor dan mengevaluasi tiap-tiap rangkaian. Hasil dari perancangan dan evaluasi menunjukan rangkaian pulsed capacitor yang berhasil digunakan untuk ozone generator dan dapat menghasilkan output 4kV dan arus 30mA. Pada saat pengaplikasiaan terhadap DBD menghasilkan glow discharge dan kadar ozon hingga 4 ppm dalam kurun waktu 20 menit. Generator Ozon juga diujikan sebagai sterilisasi terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada beberapa peralatan medis dan bekerja efektif dalam kurun waktu 20 menit.
......Ozone is a triatomic form of the element oxygen. Ozone is a strong oxidizer, can destroy the structure of bacterial cell walls, and is widely applied as a sterilization technology in water, air, surface objects and medical equipment. Ozone is also an unstable compound and easily decomposes into O2. Ozone can be synthesized using plasma technology and also Dielectric Barrier Discharge (DBD). The plasma generation process itself can be carried out in several methods, including a flyback converter, pulse arc generator ignition coil and a series of pulsed capacitors. In this thesis, research is conducted on the design of an ozone generator using a flyback converter circuit, pulse arc generator ignition coil¸and a pulsed capacitor circuit and evaluates each circuit. The results of the design and evaluation show that the pulsed capacitor circuit has been successfully used for the ozone generator and can produce an output of 4kV and a current of 30mA. When applied to DBD, it produces glow discharge and ozone levels up to 4 ppm in 20 minutes. Ozone generator was also tested as a sterilizer against Staphylococcus aureus. When applied to medical devices, ozone works effectively for a duration of 20 minutes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Savira Ramadhanty
Abstrak :
ABSTRACT
Pengeringan adalah perlakuan yang paling penting setelah panen. Pengeringan elektrohidrodinamik Electrohydrodynamic Drying/ EHD diusulkan sebagai salah satu metode pengeringan yang lebih cepat dibanding pemaparan sinar matahari. Pada skripsi ini, disusun sebuah model yang menggambarkan hubungan antara rasio kelembaban dan parameter-parameter yang mempengaruhi seperti magnitudo tegangan, jarak antara elektroda dan sampel, dan waktu pengeringan. Eksperimen dilakukan dengan memaparkan gabah kering yang telah dibasahi dengan air pada tegangan tinggi AC yang bervariasi antara 8-12 kV peak-to-peak, dengan jarak elektroda dan sampel yang bervariasi antara 1-3 cm dan waktu pengeringan 20-60 menit. Desain eksperimen disusun berdasarkan Box-Behnken Design untuk memperoleh ciri-ciri statistik yang diinginkan dan dianalisis menggunakan Response Surface Methodology RSM untuk mendapatkan persamaan yang menggambarkan hubungan antara variabel bebas dan rasio kelembaban. Setelah memperoleh model yang paling sesuai, diprediksi waktu pengeringan yang optimum untuk memperoleh rasio kelembaban yang diinginkan. Berdasarkan prediksi, dibutuhkan waktu 230 menit untuk mencapai rasio kelembaban 0,56 yang merupakan standar dalam penyimpanan gabah.
ABSTRACT
Drying is the most important step done after harvesting. Electrohydrodynamic drying EHD is proposed as a solution for a faster drying method compared to sunlight exposure. In this research, a model that represents the relationship between moisture ratio and affecting parameters such as applied voltage magnitude, electrode distance, and treatment time is constructed. Experiment was done by exposing wetted rough rice to high AC voltage with magnitude 8 12 kV peak to peak, with electrode to sample distance of 1 3 cm and treatment time of 20 60 minutes. Experiment was made based on Box Behnken Design in order to obtain desirable statistical properties and was analyzed using Response Surface Methodology to obtain an equation that represents the relationship between independent variables and moisture ratio. After obtaining the most suitable model, the most optimum treatment time was predicted to obtain desired moisture ratio. Based on the prediction, 230 minutes of drying time is needed to obtain moisture ratio of 0,56 which is the standard rice storage moisture ratio.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library