Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emanuel Dani Ramdani
Abstrak :
ABSTRAK
Daun katuk (Sauropus androgynus (L) Merr) dan daun torbangun (Coleus amboinicus (Lour.)) merupakan tanaman yang umum digunakan sebagai laktagoga. Prolaktin memegang peranan utama dalam pembentukan ASI dan peningkatan prolaktin umumnya dilakukan dengan menghambat interaksi antara dopamin dengan reseptor dopamin D2. Oleh karena itu, pada studi ini, dilakukan penelitian untuk mendapatkan kandidat senyawa aktif sebagai laktagoga dari ekstrak air daun katuk dan daun torbangun. Kandungan senyawa ekstrak air daun katuk dan daun torbangun dianalisa dengan studi metabolomik menggunakan HPLC-MS/MS dan proses identifikasi dilakukan dengan menggunakan basis data Metlin. Validasi protokol virtual screening mekanisme inhibitor reseptor D2 dilakukan dengan menggunakan program PLANTS dan protokol terbaik menghasilkan nilai EF1% 7.18 dengan cutoff ChemPLP -121.6. Analisa virtual screening terhadap kandungan senyawa teridentifikasi menunjukkan tidak ada senyawa yang memiliki ChemPLP ≤-121.6. Senyawa yang paling mendekati nilai cutoff ChemPLP adalah cyanin dengan ChemPLP sebesar -104.7280.
ABSTRACT
Katuk leaves (Sauropus androgynus (L) Merr) and torbangun leaves (Coleus amboinicus (Lour.)) are known as galactagogue. Prolactin is the main factor in milk production and prolactin increase can be achieved by inhibiting the interaction between dopamine and dopamine D2 receptor. Therefore, this research focused on finding the compounds which have dopamine galactagogue activity from katuk leaves and torbangun leaves via D2 inhibitor. Compound database were retrieved with metabolomic study by using HPLC-MS/MS and the identification was performed with Metlin database. Virtual screening protocol validation for dopamine D2 receptor inhibitor was performed with PLANTS and the best protocol produced EF1% 7.18 with ChemPLP cutoff -121.6. Virtual screening analysis of identified compounds shows that no compound has ChemPLP≤-121.6. The closest ChemPLP was produced with cyanin with -104.7280.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
T50160
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elina Fara Diba
Abstrak :
Daun alpukat merupakan salah satu tanaman obat yang mudah ditemukan di Indonesia Kandungan kimia daun alpukat adalah saponin, alkaloid, flavonoid, polifenol, quersetin, dan gula alkohol persiit yang bersifat antiradang, antidiuretika, antianalgetika, dan antibakteri [1,2]. Staphylococcus sp. merupakan salah satu jenis bakteri yang dapat dihambat pertumbuhannya oleh senyawaan bioaktif dalam daun alpukat. Bakteri ini merupakan jenis bakteri pemecah urea yang dapat memicu terbentuknya batu ginjal [3,4]. Penelitian ini merupakan kajian awal ekstraksi padat-cair (leaching) daun alpukat dengan menggunakan metode sonikasi selama 20 menit yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh konsentrasi dan tingkat kepolaran pelarut terhadap kemampuan ekstrak dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus, mengkaji hubungan antara kenaikan indeks bias ekstrak dengan aktivitas bakteriostatiknya, serta mengkaji ketahanan ekstrak daun alpukat terhadap oksidasi. Metode penelitian yang digunakan adalah persiapan bahan baku (pengeringan daun) dan percobaan utama (ekstraksi dan analisis). Variasi yang digunakan adalah tingkat kepolaran pelarut (air, etanol, klorofbrm) dan konsentrasi (2/20, 2/40, 2/60, 2/80, dan 2/100 gr/mL). Hasil ekstraksi dianalisis secara kualitatif dengan uji aktivitas antibakteri metode kertas cakram, pengukuran indeks bias, dan uji ketahanan terhadap oksidasi menggunakan metode weight gain. Hasil uji aktivitas antibakteri memperlihatkan bahwa ekstrak air dan ekstrak etanol daun alpukat memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri S.aureus, tetapi tidak dapat membunuhnya. Konsentrasi dan tingkat kepolaran pelarut mempengaruhi aktivitas bakteriostatik ekstrak daun alpukat, diameter daerah hambat yang terbentuk adalah 22 mm (ekstrak air 2/80 gr/mL) dan 7,467 mm (ekstrak etanol 2/20 gr/mL). Proses ekstraksi terbukti dapat menaikan nilai indeks bias dari pelarutnya. Akan tetapi, tidak ditemukan kecenderungan tertentu antara kenaikan indeks bias dengan aktivitas bakteriostatik ekstrak. Pengujian weight gain selama tujuh hari menunjukkan bahwa ekstrak air (2/80 gr/mL) dan ekstrak etanol (2/20 gr/mL) daun alpukat memiliki ketahanan terhadap oksidasi yang cukup baik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiah Amini
Abstrak :
Bintang laut Linckia laevigata adalah biota laut yang diduga memiliki aktifitas antifeedant. Penelitian bertujuan untuk menguji apakah ekstrak metanol yang diperoleh dari bintang laut Linckia laevigata memiliki peranan sebagai antifeedant terhadap ikan karang di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pengujian dilakukan dengan mengamati pilihan ikan terhadap pakan kontrol dan pakan uji. Konsentrasi ekstrak metanol Linckia laevigata yang digunakan pada pakan uji adalah konsentrasi alaminya, yaitu 15,2 mg/ml. Hasil pengamatan pengujian yang telah dianalisis menggunakan Uji Chi-Kuadrat dan menunjukkan bahwa Linckia laevigata memiliki aktifitas antifeedant terhadap ikan karang.
The sea star Linckia laevigata seems to has active compounds with antifeedant activity. The study aims to investigate the antifeedant activity of methanol extract from the starfish Linckia laevigata against reef fishes at Pramuka Island Waters, Seribu Islands, DKI Jakarta. Treatment and control foods were used to see the reef fishes choice in the feeding assay. The concentration of methanol extract of Linckia laevigata used in this assay was 15,2 mg/ml, equivalent with the natural volumetric concentration of secondary metabolites from Linckia laevigata. Data analysis using Chi-Square Test showed that methanol extract of Linckia laevigata has antifeedant activity against reef fishes.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berna Elya
Abstrak :
Garcinia rigida merupakan tumbuhan asli Indonesia yang banyak terdapat di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Maluku. Sebagian besar genus Garcinia telah diteliti dan memiliki khasiat sebagai tanaman obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi senyawa kimia dari ekstrak n-heksan kulit batang Garcinia rigida (manggis hutan). Isolasi senyawa dilakukan dengan tehnik krotuatografi koloin menggunakan silica gel sebagai fase diam dan pelarut n-heksan - etil asetat yang ditingkatkan kepolarannya sebagai fase gerak. Karakterisasi senyawa kimianya dtentukan dengan menggunakan data spektroskopi (IR,'H NMR, 12C-NMR), Dua senyawa kimia berhasil diisolasi dari ekstrak n-heksan kulit batang manggis hutan (Garcinia rigida). Kedua senyawa tersebut diduga adalah Stigmastrrol (senyawa A) dan suatu triterpen asam oleanolat (senyawa B).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Angga Ridhallah
Abstrak :
Kehadiran kaki seribu Afrika (Spirostreptus servatius) terutama pada lingkungan manusia dapat memberikan beberapa dampak negatif serta gejala penyakit pada tubuh manusia apabila terkena gigitannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendata serta menganalisis empat tanaman yang diduga bersifat pestisida dan diyakini paling dihindari sehingga dapat mengusir kaki seribu. Penelitian dilakukan selama 20 hari. Waktu pengamatan dimulai pukul 08.00—16.45 WIB dengan interval waktu 10 menit per pengulangan dengan jeda selama 15 menit. Metode pengamatan yang digunakan adalah 4 wadah berisi masing-masing ekstrak tanaman (cabai merah, pandan wangi, jeruk nipis, dan bawang putih) diamati secara bersamaan dan data yang diperoleh diuji menggunakan ANAVA dengan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) paling sering dihindari oleh kaki seribu dengan rata-rata frekuensi sebesar 9,65. Berdasarkan uji Tukey HSD dan LSD ditemukan bahwa pandan wangi dengan cabai merah tidak berbeda nyata, dan signifikan terhadap jeruk nipis dan bawang putih. Histogram yang dihasilkan juga memperlihatkan bahwa pandan wangi memiliki frekuensi paling sedikit sebesar 1,55 dengan rentang frekuensi terendah antara 1-2 kali. Peneliti menyimpulkan bahwa pada penelitian ini, pandan wangi adalah tanaman yang paling efektif sebagai pestisida untuk mengusir kaki seribu dibandingkan dengan tiga tanaman lainnya. ......The presence of the African millipede (Spirostreptus servatius) especially in the human environment can have several negative impacts and symptoms of disease on the human body when it is bitten. This study aims to record and analyze four plants that are thought to have pesticidal properties and are believed to be the most avoided so that they can repel millipedes. The study was conducted for 20 days. Observation time starts at 08.00-16.45 WIB with an interval of 10 minutes per repetition with a pause of 15 minutes. The observation method used was 4 containers containing each plant extract (red chili, pandan, lime, and garlic) were observed simultaneously and the data obtained were tested using ANOVA with SPSS application. The results showed that the pandanus plant (Pandanus amaryllifolius Roxb.) was the most frequently avoided by millipedes with an average frequency of 9,65. Based on the Tukey HSD and LSD tests, it was found that pandan and red chili were not significantly different, and significant to lime and garlic. The resulting histogram also shows that pandan has a frequency of at least 1,55 with the lowest frequency range between 1-2 times. It was concluded that in this research, pandan is the most effective plant as a pesticide to repel millipedes compared to the other three plants.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pewamaan serat dengan menggunakan pewama aiami cukup sederhana. Berbagai infonnasi tentang pewama alami dan cara penggunaannya sudah banyak tersedia dan cukup mudah untuk ditemukan. Oleh karena ltu masyarakat dapat dengan mudah mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, meski penggunaan pewama a!ami sudah cukup dikenal oleh masyarakat, inforrnasi secara ilmiah tentang pengaruh penggunaan pewama alami sebagai pewarna kain terhadap sifat fisika dan kimia kain atau serat masih sedikit sekali. Pada kondisi operasi temperatur 80 O'C dan tekanan I atm. kain sutera dengan ukuran 4 x 40 em dipanaskan dalam larutan pewama kulit akar pohon mengkudu (Morinda Citrifolia) dengan variasi kandungan berat (1; 3; 5; 10; 15; 20) g daiam 300 mL air, variasi waktu perendaman (30 menit dan 60 rnenit) serta variasi dengan dan tanpa penggunaan kalsium karbonat (kapur atau CaCO:;) sebanyak 0.26 g scbagai bahan jembatan kimia dan pengarah warna. SeteJah diberi wama, kaln diltii kekuatan tarik, ketuaan wama, dan ketahanan luntur wama terhadap pencucian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil optimum diperoleh pada pewamaan menggunakan mordan dengan variasi berat 10 g/300 rnl air pada waktu perendaman 30 menit yang memilik.i penunman kekuat.an tarik yaitu &.96% (dalam batas toleransi SNI 08-434\l-1996 yaitu lrurang dari 10%), wama dengan keecrahan (L*) sebesar 73,92; arab merah (a*) sebcsar 27,33; arab lcuning (b*) sebesar 32.25; dan ketahanan luntur
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnetti Boer
Abstrak :
Senyawa kimia antioksidan yang terkandung dalam asam kandis, yaitu kulit buah kandis (G. parvifofia) yang dikeringkan, dicari dengan membuat ekstraknya dalam EtOAc. Ekstrak tersebut difraksinasi dengan kromatografi kolom, menggunakan cellte dan pelarut berturut-turut n-heksana, diklorometana, dan EtOAc. Senyawa dalam fraksi diklorometana diisolasi dengan cara kromatografi kolom, dengan pengembang campuran n-heksana : EtOAc yang polaritasnya dinaikkan secara bertahap. Dari fraksi 5 didapatkan senyawa GB secara kromatografi kolom menggunakan pengembang EtOAc: n-heksana =2 : 1. Senyawa GB berupa kristal warna putih kecoklatan, titik leteh 172° C, mudah larut dalam EtOAc dan CHCI3. Hasil uji dengan metoda thiosianat, menggunakan antioksidan pembanding BHT,BHA, dan Tokoferol, ternyata senyawa GB menunjukkan kemampuan aktivitas sebagai antloksidan Struktur molekul senyawa GB ditentukan berdasarkan data spektroskopi (UV, Infra Merah, El-MS, 1H-NMR, dan 13C-NMR ). Dari data spektroskopi dlketahui bahwa senyawa GB adalah senyawa prenil depsidon dengan rumus molekul C₂₄H₂₆O₇ (M = 426 )
Antioxidant Compound of Kandis [Garcinia Parvifolia (Miq.) Miq.] A searching of antioxidant compound of sundried pericarp of Garcinia p a r v i f o l i a fruit, or well-known as ?a s a m k a n d i s?, were done to its EtOAc extracts. The EtOAc extracts were prefractionated by cellte coloumn chromatography, eluting with n-hexana, methylene chloride and EtOAc respectively. Isolation of methylene chloride fraction's compounds were done by coloumn chromatography, using silica gel eluted with n-hexana and EtOAc Increased stepwise, yielded a crystal compound. A substance named GB was isolated by using EtOAc : n-Hexana= 1 : 2. The GB compound was a brownish white crystal and its melting point was 172° C, and the crystal was EtOAc and CHCI3 soluble. It was evident that GB compound has antioxidant activity as well as BHT, BHA and Tocopherol by means of thiocyanate method. Using data from spectroscopy of UV, Infrared, El-MS, 1 H-NMR, and 13 C-NMR, It was found out that the GB compound was a prenil depsidone, and Its molecular structure was C24H₂₆O₇ ( M=426 ).
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lies K. Wibisono
Abstrak :
ABSTRAK Calophyllum biflorum Hend. & WS. merupakan tanaman hutan tropis dari keluarga Guttiferae yang banyak terdapat di Indonesia dan di Malaysia. Berbagai jenis Calophyllum digunakan sebagai obat tradisional, antara lain sebagai obat penyakit kulit, rematik, dan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur molekul senyawa derivat kumarin dari kulit batang Calophyllum biflorum, serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan in vivo tumor transplantabel kelenjar susu mencit C3H. Isolasi senyawa dilakukan dengan cara maserasi serbuk kulit batang Calophyllum biflorum dengan menggunakan pelarut petroleum eter. Senyawa yang dikandung dalam ekstrak petroleum eter dipisahkan dengan kromatografi kolom dengan silika gel sebagai fase diam, campuran petroleum eter dan etil-asetat, sebagai fase geraknya. Pemurnian dilakukan dengan Cara rekristalisasi. Senyawa yang berhasil diisolasi, diidentifikasi menggunakan spektrofotometer ultra ungu dan infra merah, spektrometer 1H-NMR dan '3C-NMR, spektrometer massa, dan diffraksi sinar-X. Berdasarkan data spektrometri, analisis diffraksi sinar-X, dan pustaka, diketahui senyawa tersebut mempunyai kerangka kumarin dan dikenal sebagai senyawa kalanon. Untuk mengetahui pengaruh kalanon terhadap pertumbuhan in vivo tumor transplantabel kelenjar susu, digunakan mencit C3H yang dibagi dalam kelompok kontrol tanpa perlakuan, kelompok kontrol pelarut yang disuntik 0,1 mL pelarut PEG 400, dan 4 kelompok perlakuan masing-masing disuntik 0,1 mL larutan kalanon dalam PEG 400 dengan dosis 1 mg/mL, 2 mg/mL, 4 mg/mL, dan 8 mg/mL. Penyuntikan secara subkutis di sekitar tumor dilakukan tiga kali seminggu selama 4 minggu. Dari hasil uji statistik non parametrik menurut metode Friedman terhadap besar tumor dan dari grafik pertumbuhan besar tumor rata-rata setiap minggu, terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok dosis 4 mg/mL dibandingkan dengan kedua kelompok kontrol dan kelompok dosis lainnya. Hal ini didukung oleh gambaran morfologis sediaan mikroskopis dengan pewarnaan hematoksilin-eosin.
ABSTRACT Calophyllum biflorum belongs to the Guttiferae family, found in tropical rain forests in Indonesia and Malaysia. Many of the calophyllum species are used as traditional medicine by local people, among other things for treatment of skin disease, rheumatism, and cancer. The aim of this study was to isolate and determine the molecular structure of coumarin derivate from the stem bark of C. biflorum and it's effect on the in vivo growth of a transplantable C3H mammary tumor cells. Isolation of the compounds were done by maceration of stem bark powder of C. bifiorum in petroleum ether. The compounds in petroleum ether extract were separated by column chromatography using silica gel as the stationary phase, petroleum ether and ethyl acetate mixture as the mobile phase. Purification of this compound was done by recrystallization. The pure compound was identified by using UV and IR. spectrophotometers, IH-NMI and 13C-NMR, mass spectrometer, and x-ray diffraction spectroscopy. Based on the data obtained, it was concluded that the compound has a coumarin skeleton and was known as calanone. To know the effect of calanone on the in vivo growth of transplantable C3H mammary tumor cells, C3H mice were used which were divided into : one group of untreated control, one group of solvent control (injected with 0,1 mL PEG 400) and four treated groups, each of which were injected subcutaneously nearby the tumor with 0,1 mL of 1 mg/mL, 2 mg/mL, 4 mg/mL, and 8 mglmL of calanone in PEG 400 solvent respectively. The injection were given three times a week, for four weeks. By using Friedman test, for non parametric statistical analysis of the weekly observed tumor volume, and from the graphic of the weekly mean tumor volume of each group , it was shown that there was a significant decrease in the tumor growth of the group treated with calanone solution of 4 mg/mL dosage, compared to the control or other groups. This effect can also be seen histopathologically on the hematoxylin-eosin microscopic specimens.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erline Yuniarti
Abstrak :
Biji kopi robusta (Coffea canephora) dapat diolah menjadi biji kopi hijau yang memiliki asam klorogenat lebih tinggi dibandingkan dengan kopi sangrai. Penggunaan pelarut ramah lingkungan untuk ekstraksi target metabolit sekunder dari tanaman terus ditingkatkan, diantarnya adalah Natural Deep Eutectic Solvent (NADES). Tujuan penelitian adalah mendapatkan kondisi optimum NADES kolin klorida-sorbitol yang dapat digunakan untuk mengekstraksi kafein dan asam klorogenat dari serbuk biji kopi hijau dibandingkan dengan metode maserasi serta melakukan uji aktivitas ekstrak NADES tersebut terhadap inhibitor aktivitas lipase. Serbuk biji kopi diekstraksi menggunakan NADES dan ultrasound-assisted extraction (UAE) dengan variasi kondisi yaitu perbandingan mol kolin klorida terhadap sorbitol (2:1, 4:1, 6:1), waktu ekstraksi (10, 35 dan 60 menit) dan perbandingan pelarut terhadap simplisia (10:1, 20:1 dan 30:1 mL/g). Disain variasi perlakuan menggunakan respon permukaan (RSM) Box Behnken Design. Analisa kafein dan asam klorogenat menggunakan KCKT fase gerak gradien 0,1% asam asetat sebagai pelarut A dan asetonitril sebagai pelarut B selama 35 menit, deteksi kafein dan asam klorogenat berturut-turut menggunakan panjang gelombang 272 nm dan 326 nm. Kondisi terbaik ditunjukkan pada perbandingan mol kolin klorida- sorbitol 4:1, waktu ekstraksi 60 menit dan perbandingan pelarut NADES dengan simplisia 1:30 g/mL sehingga dapat mengekstraksi senyawa bioaktif serbuk kopi hijau dengan kadar 5,87 mg/g untuk kafein dan 12,24 mg/g untuk asam klorogenat. Hasil ini bila dibandingkan dengan metode maserasi relatif sama 93,72% untuk kafein dan lebih tinggi 297% untuk asam klorogenat. Kondisi optimum berdasarkan analis RSM untuk perbandingan mol kolin klorida-sorbitol adalah 4,17:1, waktu ekstraksi selama 59,94 menit dan perbandingan pelarut NADES dengan simplisia sebanyak 29,96:1 mL/g dan ekstrak cair NADES tersebut memiliki IC50 terhadap lipase sebesar 32,46 μg/mL.
Robusta coffee beans (Coffea canephora) could be processed into green coffee beans (GCB) that have higher chlorogenic acid (CGA) than roasted coffee. The developing of environmentally friendly solvents for the extraction of secondary metabolites from the plants were increasing, such as the Natural Deep Eutectic Solvent (NADES). This study aimed to obtain the optimum conditions of NADES choline chloride-sorbitol which could be used to extract caffeine and CGA from the powder of GCB compared to the maceration method and testing the NADES extract for the activity as inhibitor lipase. GCB powder was extracted with NADES by UAE method with variation conditions: ratio mol of choline chloride:sorbitol (2: 1, 4: 1, 6: 1), extraction time (10, 35 and 60 minutes) and ratio of sample solvents (10: 1, 20: 1 and 30: 1 mL / g). Design variation treatment was obtained by the Box Behnken Design of Response Surface Methodology (RSM). Analysis of caffeine and CGA by HPLC with gradient system for 35 minutes and the mobile phase were 0.1% acetic acid as solvent A and acetonitrile as solvent B, detection of caffeine and CGA respectively using wavelengths 272 nm and 326 nm. The best conditions were shown in the composition of NADES with 4 mol choline chloride, 60 minutes extraction time and 1:30 g/mL ratio of sample solvent and the yield of that condition were 5.87 mg / g for caffeine and 12.24 mg / g for CGA. The result was relatively the same 97% for caffeine and higher 297% for CGA compared with maceration methode. Based on RSM analysis, the optimum conditions for obtaining highest levels of caffeine and CGA were 4.17 moles of choline chloride, extraction time for 59.54 minutes and 29.96 mL/g for the ratio of sample solvent and IC50 for these extract were 32.46 μg /mL.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
T52606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dillenia indica mcrupakan tanaman yang rnemiliki buah ya.ng banyak dan beraroma wangi. dan telnh terbukti memillki aktivitas anti oksidan dan anti baktcrL Umuk menget.'lhui :seoyrnva kimia yang terkandung dalam daging buuh Dillcnia indica. dilakukan isolasi dan uji identilikasi dari daging buah yang matang dari Dillenia indica. Untuk isolasi. digunakan earn maserasi datam pclarut n-hcksana. yang dilanjutkan dengan pemisahan ekstrak menggunakan metode kromatogra!l ko!om dcngan ti.Jsa diam silikn gd dan fUsa geraknya n-bcksana dan ctil asetat :sec
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>