Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wisnu Wardhana
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan pencacahan terhadap sampel plankton hasil pelayaran LON-LIPI di Laut Banda tahun 1970 dan laut Seram tahun 1972 masing-masing di 13 stasiun pada akhir musim barat dan akhir musim timur yang bertepatan dengan awal dan akhir upwelling. Berdasarkan pola-pola sebaran menegak salinitas dan suhu diketahui, bahwa puncak upwelling telah terjadi sebelum bulan Oktober-November 1970 di Laut Banda dan terjadi merata di Laut Seram pada bulan September 1972. Kadar nitrat di Laut Banda dan fosfat di Laut Seram pada awal dan akhir upwelling tidak menunjukkan perbedaan. Tingginya kandungan zooplankton di Laut Banda (395 individu/meter kubik) dan Laut Seram (563 individu/ meter kubik) pada akhir musim timur dibandingkan dengan akhir musim barat disebabkan oleh upwelling. Upwelling tidak berpengaruh terhadap kandungan fitoplankton di kedua perairan tersebut. Hubungan antara volume fitoplankton dengan jumlah fitoplankton menunjukkan korelasi positif. Tidak terdapat hubungan antara volume zooplankton dengan jumlah zooplankton, kecuali di Laut Seram pada akhir upwelling. Hubungan terbalik dijumpai antara jumlah fitoplankton dengan jumlah zooplankton di kedua perairan tersebut di atas.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf (sedang dalam proses digitalisasi)
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sachlan
Semarang : Fakultas Peternakan dan Perikanan UNDIP, 1982
574.92 SAC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Wardhana
Abstrak :
Telah dilakukan pencacahan secara kuatitatif dengan metode subsampel terhadap sampel fitoplankton dan zooplankton yang dicuplik dari perairan Marunda, Jakarta Utara. Plankton dicuplik dari 14 stasiun yang telah ditetapkan pada bulan Agustus dan Oktober 1999. Untuk mengetahui hubungan antara parameter kimia-fisika perairan dengan kepadatan plankton dan parameter kimia-fisika perairan apa saja yang mempengaruhi kepadatan plankton dilakukan analisis regresi berganda dengan metode backward. Kepadatan rerata (log plankter/m3) fitoplankton dan zooplankton herbivora pada bulan Oktober 1999 masing-masing mengalami penurunan sebesar 18,02% dan 11,30% jika dibandingkan dengan bulan Agustus 1999. Penurunan kepadatan plankton diduga akibat curah hujan yang tinggi pada bulan Oktober 1999 di perairan Marunda. Tingginya curah hujan tersebut diikuti dengan menurunnya salinitas dan peningkatan turbiditas, DO, dan P04. Kisaran kepadatan plankton pada bulan Agustus-Oktober 1999 umumnya relatif stabil, kecuali untuk kepadatan zooplankton herbivora pada bulan Oktober 1999. Kepadatan fitoplankton di perairan Marunda pada bulan Agustus-Oktober 1999 42% dipengaruhi oleh CO2 dan temperatur air, sisanya (58%) oleh faktor lain. Untuk zooplankton herbivora, selain oleh C02 dan temperatur air, juga dipengaruhi oleh turbiditas dan salinitas. Pengaruh ke-4 faktor perairan tersebut terhadap kepadatan zooplankton sebesar 51,4%, sisanya (48,6%) dipengaruhi oleh faktor lain. Persamaan regresi yang menyatakan hubungan antara parameter lingkungan perairan dengan kepadatan (log plankter/m3) fitoplankton dan zooplankton herbivora masing-masing adalah sebagai berikut: Fito. = 36.845 + 0.033 C02 + 0.999 Temperatur dan Zoo. = 83.774 + 0.068 CO2 - 0.055 Turbiditas - 0.289 Salinitas - 2.254 Temperatur.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suswanto Rasidi
Abstrak :
Plankton and fish communities of rumpon waters around pramuka Island (Seribu Islands)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
SAIN-7-2-2002-37
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Plnkton give share which is not small to efficacy of conducting effort fishery because plankton cause besides personating the source of food in enchaining food also function as balancer quality of water and determinent of fertility in teritorial water.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Thoha
Abstrak :
Penelitian Kelimpahan Fitoplankton di Ekosistem Perairan Teluk Gilimanuk, Taman Nasional, Bali Barat telah dilakukan pada bulan Maret 2006. Pengamatan difokuskan pada komunitas fitoplankton dan zooplankton di sepuluh titik stasiun pengamatan. Variasi kelimpahan plankton rata-rata antar kelompok lokasi adalah 4428 - 1716224 sel/m3 dan 23938 individu/m3 (67,73 %) masing-masing untuk fitoplankton dan zooplankton. Struktur komunitas fitoplankton didominasi oleh kelompok diatom dengan tercatat ada 5 (lima) yaitu: Coscinodiscus, Chaetoceros, Guinardia, Navicula, Pseudonitzshia. Namun genus yang pre dominan (> 10 %) adalah Coscinodiscus dengan kelimpahan sebesar 664,665,97 sel/m3 (99,47%) di stasiun 5. Dari kelompok dinoflagellata , hanya marga Ceratium dengan kelimpahan tertinggi di stasiun 7 sebesar 324609 sel/m3 dengan lokasi arah ke atas pulau burung tapi masih dalam kondisi normal. Struktur komunitas makroplankton didominasi oleh kelompok Copepoda terutama Calanoida, Cyclopoida dan Nauplius copepoda dengan kepadatan tinggi yaitu lebih dari 50%. Di sisi lain, informasi tentang ekosistem hutan mangrove, padang lamun, terumbu karang serta fauna yang berasosiasi dalam ekosistem tersebut di kawasan pesisir Gilimanuk masih sangat kurang, maka perlu dilakukan penelitian yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat konsep pengelolalaan sumberdaya laut dikawasan tersebut.
Plankton abundance in Gilimanuk Bay of National Park Ecosystem, West Bali. An observation of plankton condition in Gilimanuk Bay of National Park, West Bali was conducted during March 2006. This study aimed to observ the environmental quality of Gilimanuk Bay water. The parameters observed were focused on the phytoplankton and zooplankton communities. Ten points of observation was done. Plankton abundance varied with location group from 4428 to 1716224 sel/m3 and 23938 individu/m3 (67.73 %) for microplankton and macroplankton, respectively. Microplankton community structure was dominated by the group of diatoms, such as Coscinodiscus, Chaetoceros, Guinardia, Navicula. Pseudonitzshia. The genus Ceratium (the group of dinoflagellates) was found in relatively abundant, but still normal condition. The structure of macroplankton was dominated by copepods 23938 individu/m3 (67.73 %). The other hand, information about mangrove, sea grass and coral reef and asssosiation with fauna in these ecosystem of Gilimanuk Bay very rarely. We need observed this subject for base line data to improving management of marine resources development.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Thoha
Abstrak :
Pengamatan pengaruh musim terhadap plankton di perairan Riau dan kepulauan sekitarnya dilakukan pada periode April - Mei 2002. Pengamatan difokuskan pada komunitas fitoplankton dan zooplankton di keduapuluhlima titik stasiun pengamatan yang dikelompokkan menjadi dua zona berdasarkan pada jarak stasiun pengamatan. Variasi kelimpahan plankton rata-rata antar kelompok lokasi adalah 50 - 90 % untuk fitoplankton. Struktur komunitas didominasi oleh kelimpahan diatom dengan marga dominan Chaetoceros, Dytilum, Nitzschia, Thalassionema, Thalassiothrix dan marga Ceratium dari kelompok Dinoflagellata. Struktur komunitas zooplankton didominasi oleh kelompok Copepoda (45 ? 90 %) dan lebih dari 90 % dari kelompok Polychaeta, Chaetognata, Bivalvia, Gastropoda dan Oikopleura. Dari hasil pengamatan ini diperoleh gambaran tentang adanya keterkaitan antara kondisi lingkungan perairan dan variasi kondisi plankton.
Seasonal influenzed on plankton of the waters around Riau islands. The observation was conducted during April - May 2002. This study was done in relation with observation on environment quality of the waters around Riau Islands. The parameter observed were focus on the plankton communities for tweentyfives points of stations which were grouped into two zone based on the distance of the each station. Plankton abundance varied with location groups from 50- 90 % respectively. Community structure was dominated by the group of diatoms such as Chaetoceros, Dytilum, Nitzschia, Thalassionema, Thalassiothrix and the genus Ceratium (the group of Dinoflagellata). Community structure of zooplankton was dominated by the group of Copepods (45 - 90 %) and Polychaeta, Chaetognata, Bivalvia, Gastropods and Oikopleura (more than 90 %). The results describe the relationship between the water environmental condition and variation of plankton condition.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fismatman Ruli
Abstrak :
Penelitian tentang komunitas plankton di jalur barat arlindo telah dilakukan. Plankton merupakan kelompok organisme yang memiliki peranan penting dalam ekosistem laut dan sensitif terhadap perubahan lingkungan. Plankton terdiri atas dua kelompok utama, yaitu fitoplankton dan zooplankton. Arlindo merupakan massa air yang bergerak dari perairan Samudera Pasifik ke Samudera Hindia melalui perairan Indonesia. Penelitian bertujuan untuk menganalisis sebaran komunitas fitoplankton dan zooplankton, serta faktor yang mempengaruhinya di jalur barat arus lintas Indonesia. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2021 dengan jumlah pengambilan sampel, yaitu 18 stasiun. Pengambilan sampel menggunakan jaring Plankton (80µm untuk fitoplankton dan 300µm untuk zooplankton). Pengambilan sampel dilakukan pada kedalaman hingga 300, kecuali stasiun ctd22 (100m) dan ctd31 (60m). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 34 genera fitoplankton yang terdiri dari 28 genera Diatom, 5 genera Dinoflagellata dan 1 genus Cyanobacteria. Kisaran kelimpahan fitoplankton, yaitu 17.136 sel.m-3 – 44.680.440 sel.m-3. Kelimpahan fitoplankton yang tinggi ditemukan pada bagian selatan Selat Makassar. Nilai indeks keanekaragaman dan keseragaman cenderung lebih tinggi pada bagian jalur keluar arlindo dibandingkan dengan Selat Makassar. Kisaran kelimpahan dan biovolume zooplankton masing-masing, yaitu 239,20 ind.m-3—2.470,06 ind.m-3 dan 28,50—2.495,82 mm3.m-3. Copepoda, Chaetognatha, Appendicularia, Nauplius, Ostracoda dan Polychaeta merupakan kelompok zooplankton yang mendominasi dari segi kelimpahan, sedangkan berdasarkan biovolume didominasi oleh kelompok Chaetognatha, Copepoda, Siphonophora, Cnidaria, Euphausiacea. Berdasarkan nilai parameter NBSS menunjukkan bahwa komunitas zooplankton di lokasi penelitian memiliki efisiensi transfer energi yang tinggi dalam jaring-jaring makanan (-0.53— -0.85). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa parameter lingkungan seperti suhu, salinitas, nitrat dan fosfat mempengaruhi sebaran komunitas fitoplankton di jalur arlindo bagian barat. Suhu, salinitas dan oksigen terlarut merupakan parameter lingkungan yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap komunitas zooplankton di jalur arlindo bagian barat. ......The study about plankton community in the western pathway of Indonesian throughflow has been done. Plankton is a group of organisms that have an important role in marine ecosystems and are sensitive to environmental changes. Plankton consists of two main groups, namely phytoplankton and zooplankton. Arlindo is a mass of water that moves from the waters of the Pacific Ocean to the Indian Ocean through Indonesia sea. This study aims to analyze the spatial distribution of phytoplankton and zooplankton community and environmental factors influencing their distribution in the western pathway of the Indonesian throughflow. The research was conducted from February to March 2021 with a total of 18 sampling stations. Plankton samples were collected vertically using nets (80µm for phytoplankton and 300µm for zooplankton) from 300m up to the surface, except stations of the ctd22 (100m) and ctd31 (60m). 34 genera of phytoplankton were identified, consisting of 28 genera of Diatom, 5 genera of Cyanobacteria and 1 Dinoflagellate genus. Phytoplankton abundance ranged between 17,136 sel.m-3 and 44,680,440 sel.m-3, with the highest abundance was found in the southern of Makassar Strait. The phytoplankton diversity index ranged from 1.20 to 2.28, Meanwhile, the evenness uniformity index ranged between 0.34 and 0.65, and the dominance index ranged between 0.13 and 0.49. Overall, the diversity and evenness index values higher in the arlindo exit pathway then in the Makassar Strait. The range of zooplankton abundance was 239.20 ind.m-3 and 2,470.06 ind.m-3, and the biovolume from 28.4995 to 2495.82 mm3.m-3. Copepoda, Chaetognatha, Appendicularia, nauplius, Ostracoda and Polychaeta dominated the zooplankton abundance, while based on the biovolume, the community was dominated by Chaetognatha, Copepoda, Siphonophora, Cnidaria, Euphausiacea. The NBSS analyses showed that the zooplankton community at the study site had a high efficiency of energy transfer in food webs (-0.53— -0.85). The results of statistical analysis show that environmental parameters such as temperature, salinity, nitrate, and phosphate regulated the distribution of plankton communities during the observation period. Meanwhile, environmental drivers such as temperature, salinity and dissolved oxygen and phytoplankton influenced the zooplankton distribution in the western of the Indonesia throughflow pathway.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Sahala
Jakarta: UI-Press, 1986
592.092 HUT k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1985
563.12 PLA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>