Setiap kapal memiliki sistem perpipaan yang berbeda-beda dikarenakan permintaan pembeli pada tiap kapal yang berbeda-beda pula sehingga sistem perpipaan harus dibangun dan dirancang satu per satu. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap total biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu kapal, tingkat kesalahan yang ditimbulkan, serta penurunan dari kualitas kapal tersebut. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode yang dapat memudahkan perancang sehingga mereka tidak perlu melakukan perancangan berkali-kali untuk kapal sejenis yang berbeda ukuran, yaitu metode Arrangement yang akan dibahas dalam studi ini. Metode ini mempertimbangkan similarity dan pipe cost sebagai objective function dari output berupa layout tata letak modul yang dihasilkan. Layout tata letak tersebut dapat diterapkan pada banyak jumlah kapal yang sejenis dengan ukuran yang berbeda-beda sehingga dapat menghemat waktu perancangan dan design cost dari kapal seri tersebut. Terdapat beberapa batasan seperti ruang yang harus dibutuhkan untuk pemeliharaan dan area yang diperlukan untuk komponen tetap (fixed components), modul yang tidak boleh bertumpuk satu sama lain, susunan tata letak modul yang dapat diimplementasikan untuk satu kapal, kapal seri, dan untuk berbagai jenis kapal seri dengan menggunakan konsep similarity, serta pipe cost yang harus diminimalkan terkait dengan panjang dan diameter pipa. Studi ini menggunakan Algoritma Genetika untuk mendapatkan hasil penyusunan tata letak modul yang optimal.
Each ship has a different piping system due to buyer demand on each different ship so the piping system must be built and designed one by one. It can cause an increase in the total cost required to produce a ship, the level of fault caused, and a decrease in the quality of the ship. Therefore, we need a method that can facilitate the designer so that they do not need to design many times for similar-sized vessels of different sizes, the Arrangement method, that will be discussed in this study. The method considers the similarity and pipe cost as an objective function of the resulting module arrangement layout. The layout can be applied to many numbers of similar ships with different sizes so that it can save design time and design costs of the series ships. In designing a module arrangement layout, the space that must be required for maintenance, and the area required for fixed components should be considered, and the modules must not be overlapped with each other. It is also necessary that the module arrangement layouts can be implemented for one ship, series ships, and various types of ships series by using the concept of similarity. Moreover, pipe costs must be minimized related to pipe length and diameter. This study uses The Genetic Algorithm to get optimal module layout results.
Baru-baru ini, industri pembuatan kapal telah mampu mengembangkan metode produksi baru. Metode baru ini mempromosikan otomatisasi desain untuk menghasilkan kapal yang lebih efisien. Berbagai konsep produksi, seperti block division, modularisasi dan pembangunan kapal dengan desain standar adalah solusi yang memungkinkan untuk meningkatkan produksi. Desain ruang mesin, termasuk sistem perpipaan, adalah proses yang kompleks; oleh karena itu, memodulkan desainnya adalah strategi yang efektif untuk meminimalkan kompleksitas sistem. Selain itu, modularisasi memainkan peran penting. Proses ini membutuhkan banyak jam kerja. Makalah ini menyajikan pendekatan baru untuk desain ruang mesin berdasarkan konsep modularisasi. Karakteristik dari metode yang diusulkan adalah sebagai berikut: Perhatian diberikan pada semua sistem perpipaan ruang mesin kapal. Biaya dan berat sistem perpipaan dipertimbangkan. Untuk mendefinisikan modul yang efektif, digunakan matriks struktur desain. Dalam modularisasi menggunakan DSM, Algoritma Genetika digunakan untuk mendapatkan modul dengan mempertimbangkan beberapa kendala seperti jumlah sambungan pipa dan biaya pipa. Studi ini membahas rincian metode yang disebutkan di atas. Selain itu, uji simulasi optimasi desain dari beberapa sistem perpipaan dilakukan untuk menggambarkan prosedur optimasi desain secara rinci dan untuk memverifikasi efektivitas metodologi yang diusulkan.
Recently, the shipbuilding industry has been able to develop new production methods. This new method promotes design automation in order to produce ships more efficiently. The various production concepts, like block division, modularization and building ships with a standard design are possible solutions for improve production. Engine room design, including the piping system, is a complex process; therefore, modularization of its design is an effective strategy to minimize the complexity of the system. In addition, modularization plays an important role. This process requires a considerable number of man hours. This paper presents a new approach for engine room design based on the modularization concept. The characteristics of the proposed method are as follows: Attention was paid to all piping system of ship engine room. The cost and weight of the piping system were considered. to define an effective module, a design structure matrix was adopted. in the modularization using DSM, the Genetic Algorithm is used to obtain modules by considering some constraints like number of pipe connections and pipe cost. This study discusses the details of the above mentioned methods. In addition, simulation test of design optimization of a several piping systems were carried out to illustrate the design optimization procedure in detail and to verify the effectiveness of the proposed methodology.