Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Sandra Yossi
Abstrak :
ABSTRAK
Semakin meningkatnya jumlah industri dan transportasi di Kotamadya Jakarta Timur menyebabkan tingginya risiko pencemaran udara akibat limbah SO2 dan TSP yang dihasilkan dan berdampak terhadap kesehatan terutama gangguan saluran pernapasan. Pencemaran udara dan kejadian ISPA di Kotamadya Jakarta Timur dipengaruhi oleh lingkungan fisik seperti suhu, kelembaban, dan curah hujan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan SO2, TSP, dan lingkungan fisik terhadap kejadian ISPA serta hubungan lingkungan fisik terhadap konsentrasi SO2 dan TSP pada penduduk Kotamadya Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi menurut waktu dan dianalisis menggunakan uji korelasi. Hasil penelitian dengan α=10% dan 5% menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat konsentrasi SO2 (p=0,005), TSP (p=0,013), kelembaban minimum (p=0,059), dan curah hujan (p=0,057) dengan kejadian ISPA. Hasil lain menunjukkan konsentrasi SO2 memiliki hubungan yang signifikan dengan suhu (p=0,036), kelembaban maksimum (p=0,026), curah hujan (p=0,025) dan juga TSP menunjukkan hubungan yang signifikan dengan suhu (p=0,039) dan kelembaban maksimum (p=0,093). Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsentrasi SO2, TSP, dan lingkungan fisik mempengaruhi kejadian ISPA.
ABSTRACT
The increasing number of industrial and transportation in the East Jakarta district resulted in increased risk or air pollution caused by waste produced SO2 and TSP. This air pollution impacts on health, especially respiratory disorders. Air pollution and ARI occurrence in the East Jakarta municipality is influenced by the physical environment such as temperature, humidity, and rainfall. The purpose of this study is to indicate the correlation of SO2, TSP, and physical environment on the incidence of ARI and the relationship of physical environment on the concentration of SO2 and TSP in the East Jakarta. This study uses ecological study design according to time and analyzed using a correlation test. The results using α=10% and 5% showed significant related between the concentration of SO2 (p=0,005), TSP (p=0,013), minimum humidity (p=0,059), and rainfall (p=0,057) with ARI disease. Other results showed the concentrations of SO2 had significant related to the temperature (p=0,036), maximum humidity (p=0,026), rainfall (p=0,025), and the concentration of TSP had significant related to the temperature (p=0,039) and maximum humidity (p=0,093). The conclusion of this research is the concentrations of SO2, TSP, and physical environment affect the ARI disease.
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Rivaldi
Abstrak :
Pertumbuhan populasi perkotaan yang tinggi menciptakan kebutuhan tempat tinggal dengan lahan yang terbatas. Proses mencapai sebuah kondisi yang memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat perkotaan melalui bangunan residensial vertikal menggunakan sedikit lahan untuk kapasitas tempat tinggal yang tinggi. Pembahasan berfokus kepada aspek fisik arsitektural yang menjadi faktor keamanan di bangunan hunian densitas tinggi. Skripsi ini saya lakukan untuk melihat sebuah keterhubungan pengaturan arsitektur pada ruang potensi tindak kejahatan yang terdapat pada Kawasan Pruitt Igoe dan Kalibata City sebagai studi kasus. Oleh karena itu, skripsi ini diharapkan dapat menjadi salah satu landasan pengaturan fisik arsitektur pada bangunan residensial vertikal dan menjadi aspek yang mengurangi potensi tindak kejahatan yang terjadi di masa depan. ......High population growth creates the need for housing with limited land. The process of achieving a condition that meets the housing needs of the community using vertical residential buildings with little land for high residential capacity. The discussion focuses on the physical aspects of architecture that are a safety factor in high-density residential buildings. I did this thesis to see an architectural connection to the potential crime space in the Pruitt Igoe and Kalibata City areas as a case study. Therefore, this thesis is expected to be one of the foundations for the physical arrangement of architecture in vertical residential buildings and an aspect that reduces the potential for crimes that occur in the future.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyu Sri Rahayu
Abstrak :
Di Indonesia, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selalu menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Diperkirakan, sebanyak 150.000 bayi / balita meninggal tiap tahun. Di wilayah Puskesmas DTP Cibeber dari tahun 2008 sampai 2010 yaitu 778 (24,3%), 231 (7,21%) dan 873 (27,3%) kasus ISPA pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu, karakteristik balita, sumber pencemar udara dalam ruang, dan lingkungan fisik rumah dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas DTP Cibeber Kabupaten Lebak Propinsi Banten dengan jumlah sampel 106 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara langsung terhadap responden dengan menggunakan kuesioner. Variabel penelitian ini adalah pengetahuan ibu, BBL balita, status ASI, status imunisasi, ventilasi, kepadatan hunian, adanya perokok dan bahan bakar memasak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi balita yang menderita sakit ISPA 80,2%. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu {OR=4,333(95% CI : 1,596-11,768)}, BBL, status ASI, ventilasi {OR= 9,726, (95 CI : 2,132- 44,373)}, kepadatan hunian dan adanya perokok dalam rumah {OR= 40,500 (95% CI: 10,466- 156,715)} terhadap kejadian ISPA pada balita. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar diupayakan peningkatan pengetahuan ibu mengenai penyakit ISPA, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, pemeriksaan rutin kehamilan untuk mencegah bayi lahir rendah, bagi anggota keluarga perokok untuk tidak merokok dalam rumah atau dekat dengan balita, dan mengupayakan ventilasi dan penghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan. ...... In Indonesia, Acute Respiratory Infections (ISPA) always place first rank cause of infant and child death. It is estimated as much as 150,000 infants/children under five (Balita) die for each year. Number of cases of ISPA to balita in working area of Cibeber Community Health Centers to Care from 2008 up to 2010 is 778 (24.3%), 231 (7.21%), and 873 (27.3%). This study aims to find out mother knowledge, balita characteristic, air pollution source of inside room, and home physical environment using cross sectional design. Study population are all of mothers who have child under five in there of samples are 106 respondents. Data were collected by direct interview to respondents using questionnaire. Variables in this study are mother knowledge, BBL of balita, ASI and immunization status, ventilation, population density, presence of smoker, and cooking fuel. Study result shows that proportion of balita suffered from ISPA is 80.2%. There are meaning relationship between mother knowledge {OR= 4,333(95% CI : 1,596-11,768)}, Birth weigth, born, brestfeeding status, ventilation {OR= 9,726, (95% CI : 2,132- 44,373)} , population density, and presence of smoker inside house { OR= 40,500, 95% CI: 10,466- 156,715)} to incident of ISPA to child under five. Based on study result, it is suggested to do an efforts to increase mother knowledge regarding to ISPA disease, giving an exclusive ASI for 6 months, routine checking up of gestation to prevent low birth weight for infant, not smoke near balita or inside house for family member who is smoker.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Faktor yang paling dominan terhadap kejadian TBC adalah lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan seperti ventilasi, pencahayaan yang buruk, kelembaban, suhu, jenis lantai, pembagian ruangan, kepadatan hunian, jenis dinding. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan fisik rumah dengan kejadian penyakit Tuberkulosis paru (BTA positif) di wilayah UPT Puskesmas Majenang I 9satu) pada tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan casecontrol. Jumlah sampel adalah sebanyak 68 responden terdiri dari 34 responden kelompok kasus dan 34 responden kelompok kontrol. Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang paling potensial terhadap kejadian Tuberkulosis paru adalah jenis dinding rumah dengan nilai signifikansi ,002 (p<0,25), kelembaban dengan nilai signifikansi 0,039 (p<0,25). Kesimpulan dari penelitian adalah faktor yang berpengaruhh terhadap kejadian TB paru adalah dinding rumah dan kelembaban rumah.
JUKEKOI 7 : 2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anida Hanifah
Abstrak :
ABSTRAK
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia, khususnya negara beriklim tropis seperti Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD dapat melemahkan daya tahan tubuh dalam waktu yang relatif singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan fisik (kepadatan jentik, tempat perindukan nyamuk, tempat peristirahatan nyamuk, ventilasi, pencahayaan rumah, kelembaban rumah) dan karakteristik individu (pengetahuan, pemeriksaan jentik berkala, kebiasaan menguras tempat penampungan air, kebiasaan mencegah gigitan nyamuk, dan pemberantasan jentik nyamuk) dengan kejadian DBD pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kranggan dan Serpong 1 Tangerang Selatan Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kontrol dengan menggunakan data primer dan sampel sebanyak 100 orang yang terdiri dari 50 sampel kasus dan 50 sampel kontrol
ABSTRACT
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a public health problem globally, especially in tropical countries like Indonesia. The disease is caused by a virus and is transmitted by the bite of Aedes aegypti mosquito. DHF weakens human immune system in a relatively short time. This study aims to investigate the relationship between physical environmental factors (density of larvae, breeding places, the resting place of mosquitoes, ventilation, home lighting, and humidity) and individual characteristics (knowledge, periodic larvae survey, depleting water reservoirs habits, preventing mosquito bites habits and eradication of mosquito larvae) with the incidence of dengue in the community in Puskesmas Kranggan and South Tangerang Serpong 1 in the year 2016. This study used a case-control study design using primary data and a sample of 100 people consisting of 50 sample cases and 50 control samples.Results of bivariate analysis showed that the variables that have a significant association with the incidence of dengue are mosquito breeding sites (5.25; 2.05- 13,4), home lighting intensity (3.40;1,40-8,28), and humidity home (3,14;1,10-8,94). The factor that has the most dominant association with incidence of DHF is the presence of mosquito breeding places.
2016
S64654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuala Lumpur: Academic of Sciences Malaysia, 2010
577.309 9 MAL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library