Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Ester Junita
Abstrak :
Pragelatinisasi pati singkong ftalat (PPSFt) merupakan salah satu hasil modifikasi pati singkong. Modifikasi pati dilakukan untuk meningkatkan sifat fungsional eksipien. Pada penelitian ini, telah dibuat dan dikarakterisasi PPSFt dari pati singkong. Proses modifikasi pati singkong dimulai dengan gelatinisasi sempurna dan esterifikasi dengan asam ftalat anhidrida. PPSFt yang dihasilkan dikarakterisasi sifat fisik, kimia, dan fungsionalnya. Kemudian, PPSFt diformulasikan sebagai polimer pembentuk matriks dalam tablet lepas lambat dengan ketoprofen sebagai model obat. Tablet lepas lambat dibuat dengan metode granulasi basah. Tablet lepas lambat dievaluasi dan dipelajari profil pelepasan obatnya. Hasil penelitian menunjukkan derajat substitusi PPSFt sebesar 0,0541, lebih larut dalam medium basa, memiliki kemampuan mengembang yang baik, dan kekuatan gel yang tinggi yaitu 31,90 gf. Seluruh tablet lepas lambat yang diformulasikan memenuhi evaluasi keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, dan keregasan tablet. Profil pelepasan ketoprofen dari tablet lepas lambat yang mengandung PPSFt sebagai pembentuk matriks (F1, F2, dan F3) memenuhi persyaratan sediaan enterik, yaitu hanya melepaskan 3-4 % ketoprofen dalam medium asam. Dalam medium basa, ketiga formula menunjukkan profil pelepasan obat lepas lambat, yaitu profil pelepasan obat orde nol. Oleh karena itu, formula tablet lepas lambat dapat digunakan sebagai sediaan lepas lambat untuk pemakaian 16 jam (F1 dan F2) dan 32 jam (F3). ......PCSPh is one of modified cassava starch. Starch modification were to improve the functional properties of excipient. In this study, PCSPh was prepared from cassava starch and then characterized. Cassava starch was carried out by gelatinization and esterification using phthalic anhydride acid. PCSPh properties were characterized physically, chemically, and functionally. PCSPh was formulated in sustained release tablet as matrix with ketoprofen as a model drug. Furthermore, sustained release tablet was prepared by wet granulation method. Drug release profile of sustained release tablet were evaluated and studied. As results, the degree of substitution PCSPh in aqueous medium was 0.0541, more soluble in alkaline medium, have good Swelling index, and the gel strength in akuadest was 31.90 gf. All sustained release tablet were formulated have uniform size, uniform weight, good hardness and good friability. In addition, drug release of sustained release tablet used PPSPh as matrix (F1, F2, F3) was release 3-4% in HCl solution (pH 1,2). In phosphate solution, the third formula were follow zero order kinetics. This study suggested that tablet could be applied as enteric sustained release tablet and could retard drug release up to 16 hours (F1, F2) and 32 hours (F3) in phosphate solution (pH 7,4).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42278
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Karolina
Abstrak :
Plastik merupakan bahan yang banyak digunakan dalam peralatan keseharaian. Penambahan zat tertentu pada alat berbahan plastik ini diketahui dapat menambah kualitas, yaitu lebih elastis, kuat dan tahan lama. Salah satu bahan aditif yang biasa digunakan yaitu ftalat. Senyawa ftalat dapat berpotensi menghasilkan terjadinya DNA adduct. Penelitian ini mempelajari mengenai pembentukan 8-OHdG akibat paparan senyawa ftalat dan logam Cu (II) secara in vitro dan in vivo pada tikus (Rattus novergicus). Pembentukan 8-OHdG dianalisa secara in vitro dengan menggunakan HPLC, dengan variasi pH, waktu inkubasi dan perbandingan konsentrasi. Sedangkan secara in vivo pada tikus, sampel darah dianalisa menggunakan ELISA Kit dan sampel urin menggunakan instrumen LC-MS/MS. Secara umum, konsentrasi 8-OHdG paling besar pada sampel 2-dG diinkubasi dengan kombinasi larutan H2O2, ftalat, dan Cu (II). Pada studi in vitro dengan variasi pH menunjukkan konsentrasi 8-OHdG yang lebih tinggi pada pH 7,4; pada variasi waktu inkubasi lebih besar kosentrasi 8-OHdG pada 32 jam; dan pada variasi konsentrasi lebih besar pada perbandingan 1:20. Hasil studi in vivo menggunakan ELISA Kit, konsentrasi 8-OHdG yang terbentuk menunjukkan nilai paling besar pada sampel darah kelompok tikus terpapar ftalat kombinasi Cu (II) yaitu 5,26 ppb; kelompok tikus terpapar ftalat sebesar 4,29 ppb; dan kelompok tikus kontrol (tanpa paparan) sebesar 2,58 ppb. Sedangkan uji in vivo menggunakan LC-MS/MS pada sampel urin tikus juga menunjukkan konsentrasi 8-OHdG paling besar pada tikus kelompok ftalat kombinasi Cu (II) sebesar 174,1 ppb; dan tikus kelompok ftalat sebesar 156,5 ppb. ......Plastic is a material that is widely used in everyday appliances. The addition of certain substances to plastic tools is known to add quality, namely more elastic, strong and durable. One of the additives commonly used is phthalate. Phthalate compounds can potentially produce DNA adducts. This research studies the formation of 8-OHdG due to exposure to phthalate compounds and Cu (II) metal in vitro and in vivo in rats (Rattus novergicus). The formation of 8-OHdG was analyzed in vitro using HPLC, with variations in pH, incubation time and concentration ratio. While in vivo in rats, blood samples were analyzed using ELISA Kit and urine samples using LC-MS/MS instrument. In general, the concentration of 8-OHdG was greatest in 2-dG samples incubated with a combination of H2O2, phthalate, and Cu (II) solutions. In vitro studies with variations in pH showed higher concentrations of 8-OHdG at pH 7.4; at variations in incubation time the concentration of 8-OHdG was greater at 32 hours; and at variations in concentration greater at a ratio of 1:20. The results of the In vivo study using ELISA Kit, the concentration of 8-OHdG formed showed the greatest value in the blood samples of the rat group exposed to phthalate combined with Cu (II), which was 5.26 ppb; the rat group exposed to phthalate was 4.29 ppb; and the control rat group (without exposure) was 2.58 ppb. While the In vivo test using LC-MS/MS on rat urine samples also showed the highest concentration of 8-OHdG in rats of the Cu (II) phthalate combination group at 174.1 ppb; and rats of the phthalate group at 156.5 ppb.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardelia Amanda
Abstrak :
Ftalat merupakan senyawa kimia sintetis yang digunakan sebagai plasticizer dalam industri plastik. Besarnya penggunaan plastik sehari-hari dalam kehidupan manusia menyebabkan terjadinya paparan ftalat pada manusia. Ftalat yang diinduksi oleh spesies oksigen reaktif (ROS) dapat menyebabkan terjadinya kerusakan DNA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi pembentukan DNA Adduct 8-OHdG akibat adanya paparan senyawa ftalat dan ion Timbal(II) secara In Vitro dan In Vivo. Uji In Vitro dilakukan melalui proses inkubasi senyawa 2-dG (2-deoksiguanosin) dengan H2O2, ftalat dan Pb(II). DNA adduct 8-OHdG yang terbentuk secara In Vitro dianalisis menggunakan instrumen HPLC fase terbalik dengan detektor UV-Vis. Uji In Vivo dilakukan dengan menggunakan hewan uji tikus Rattus norvegicus< yang diberikan ftalat dan Pb(II) dengan dosis sebesar 100 mg/L hari dan 0,78 mg/L hari. Analisis 8-OHdG yang terbentuk secara In Vivo dilakukan menggunakan ELISA Kit dan LC-MS/MS. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa paparan dari kombinasi ftalat dan Pb(II) memberikan efek sinergis terhadap pembentukan 8-OHdG. Pada kondisi pH yang 7,4, waktu inkubasi yang lebih lama dan konsentrasi xenobiotik yang semakin besar akan meningkatkan jumlah pembentukan 8-OHdG. ......Phthalates are synthetic chemical compounds used as plasticizers in the plastics industry. The magnitude of the daily use of plastic in human life causes exposure to phthalates in humans. Phthalates induced by reactive oxygen species (ROS) can cause DNA damage. This study aims to detect the formation of DNA adduct 8-OHdG due to exposure to phthalate and lead (II) ions In Vitro and In Vivo. The In Vitro test was carried out through the incubation process of 2-dG (2-deoxyguanosine) with H2O2, Phthalates and Pb(II). DNA adduct 8-OHdG produced In Vitro was analyzed using a reversed phase HPLC instrument with a UV-Vis detector. The In Vivo test was carried out using Rattus norvegicus rats which were given phthalates and lead (II) at a dose of 100 mg/L kg and 0,78 mg/L kg. Analysis of the 8-OHdG formed In Vivo was carried out using the ELISA Kit and LC-MS/MS. The results of this study found that exposure to the combination of Phthalates and Pb(II) gave a synergistic effect on the formation of 8-OHdG. In conditions pH 7,4, longer incubation time and greater concentration of xenobiotics will increase the amount of 8-OHdG formation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library