Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggara Alvin Imansyahputra
"Penelitian ini menganalisis perbandingan perspektif Perang Rusia Ukraina dari sisi Fotojurnalis Rusia dan Ukraina. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Framing Analysis. Metode penelitian yang digunakan adalah adalah analisis konten.Peneliti akan menganalisis bagaimana seorang Fotojurnalis Ukraina bernama Evgeniy Maloletka dan seorang jurnalis bernama Alexander Kots menggambarkan konflik Rusia-Ukraina yang terjadi sejak tahun 2022 hingga sekarang lewat media fotografi dan narasi yang mereka buat di media Associated Press dan Komsomolskaya Pravda dan menganalisis sejauh mana mereka memainkan sentimen patriotisme mereka dalam memberikan reportase terhadap konflik yang terjadi di Ukraina pada tahun 2022-2023. Hasilnya terbukti bahwa Maloletka dan Kots didorong oleh patriotisme terhadap tanah airnya masing-masing dalam memunculkan gambar dan narasi yang berkaitan dengan simbol-simbol nasionalistik terhadap perjuangan militer negara mereka dalam konflik ini.
This research analyzes the comparative perspective of the Russian-Ukrainian War from the side of Russian and Ukrainian photojournalists. The theory used in this research is Framing Analysis Theory. The research method used is content analysis. The researcher will analyze how a Ukrainian photojournalist named Evgeniy Maloletka and a journalist named Alexander Kots describe the Russian-Ukrainian conflict that has occurred from 2022 until now through the photographic media and narratives they created in their own media such as Associated Press media and Komsomolskaya Pravda and also analyze the extent to which they driven by their patriotic sentiments in providing reportage on the conflict occurring in Ukraine in 2022-2023. The results proved that Maloletka and Kots were driven by patriotism towards their respective homelands in creating images and narratives related to nationalistic symbols of their country's military struggle in this conflict."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rezkita Gustarachma Astari Suhendar
"Dalam konteks perkembangan industri media massa, tantangan para fotografer (fotojurnalis) di era digital berhadapan dengan tuntutan nilai objektivitas dan proses manipulasi visual jurnalisme. Representasi pada fotojurnalisme terkandung dalam salah satu bentuk dari estetika jurnalisme. Penulis memandang bahwa hasil karya fotojurnalisme dapat mengupayakan cara para fotografer memilih untuk menggunakan fotografi sebagai 'a different way of seeing'. Tulisan ini menawarkan pentingnya meninjau kembali terhadap membangun sikap intensional dalam proses penciptaan fotografi jurnalistik. Melalui metode distingsi konseptual, tulisan ini menawarkan bagaimana nilai fotojurnalisme tidak terlepas dari pengalaman estetis fotografer dengan melibatkan peran emosi dan narasi dalam sebuah fotografi. Lebih lanjut, tulisan ini akan bertumpu pada pemikiran Mikel Dufrenne mengenai The Phenomenology of Aesthetic Experience sebagai teori utama. Kemudian dengan metode fenomenologi digunakan untuk memperlihatkan bagaimana proses performatif pada karya fotojurnalisme ini dipengaruhi oleh kemampuan seseorang mengeksplorasi gestur secara intensional, diikuti dengan pengalaman estetis sebagai Welstanchauung seorang fotografer. Alhasil, tulisan ini berusaha untuk mengartikulasi peran pengalaman estetis subjektif terlibat dalam membentuk representasi fotojurnalisme yang bekerja secara intersubjektif.

In the context of the development of the mass media industry, the challenges of photographers (photojournalist) in the digital age are faced with demands for objectivity and the process of manipulation of visual journalism. Representation of photojournalism is embodied in one form of journalism aesthetics. The author considers that the work of photojournalism can work out the way photographers choose to use photography as "a different way of seeing". This article offers the importance of revisiting towards building intentional attitudes in the process of creating journalistic photography. Through the conceptual distinction method, this article offers how the value of photojournalism is inseparable from the photographer's aesthetic experience by involving the role of emotion and narrative in photography. Furthermore, this article will rely on Mikel Dufrenne's The Phenomenology of Aesthetic Experience as the main theory. Then, the phenomenological method is used to show how this performative process in photojournalism influenced by one's ability to explore gestures intentionally, followed by aesthetic experience as a photographer’s Welstanchauung. As a result, this article seeks to articulate the role of subjective aesthetic experiences involved in forming photojournalism representation that work intersubjectively."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fatkhur Rozaq Rosyidi
"Penelitian yang berjudul Foto Jurnalistik Gerakan Mahasiswa Dalam Peristiwa 15 Januari 1974, membahas mengenai gerakan mahasiswa tahun 1970-an hingga meletusnya peristiwa pada 15 Januari 1974 dengan cara merekonstruksi melalui foto jurnalistik. Alasan pemilihan foto jurnalistik sebagai media historiografi gerakan mahasiswa 15 Januari 1974 adalah karena foto merupakan bentuk dokumentasi sekaligus media visual yang dapat mengkomunikasikan dan menarasikan sebuah peristiwa.
Tujuan dari penelitian ini adalah menarasikan gerakan mahasiswa peristiwa 15 Januari 1974 melalui rekonstruksi dan interpretasi dari visual foto jurnalistik.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi, Historiografi dengan dipertautkan kajian ilmu lain seperti klasifikasi gerakan sosial guna mempermudah dalam mengklasifikasikan foto serta analisis dan interpretasi foto yang didapat.
Hasil dari penelitian dengan narasi dan interpretasi melalui foto jurnalistik gerakan mahasiswa Peristiwa 15 Januari 1974 adalah bagaimana foto dapat memaknai dan memaparkan gerakan mahasiswa yang berawal dari kekecewaan mareka terkait kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah, yang berujung pada tragedi pengrusakan, dan pembakaran barang-barang Jepang.

This undergraduate thesis titled Journalistic Photos of Student Movement in January 15th 1974 Riot examines the student movement in the 1970s that built up to the 15th January 1974 riot by reconstructing journalistic photos. The reason of choosing journalistic photos as the historiography medium of the movement is because photographic images serve as a documentation as well as visual media that can communicate and narrate an event.
The purpose of this research is to narrate the student movement of the January 15th 1974 riot through reconstruction and interpretation of visual journalistic photos.
The research methodology applied is historical method that consists of four steps which are Heuristic, Criticism, Interpretation and Historiography. The method was conjoined with other studies which are social movement classification to strengthen the analysis and interpretation of the photos.
The result shows how photos are able to assign meaning and depict the student movement of 1974 riot which originated from their disappointment regarding the government's economic policy, and resulted in the sabotage and burning of Japanese goods.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Pranawengkapti Ramadhani
"Momentum simbolis rangkaian peristiwa sejarah Republik Indonesia dari era orde baru ke era reformasi d awali dengan Gerakan Mahasiswa Indonesia tahun 1998. Pengunduran diri Presiden Soeharti menjadi kausalitas Gerakan Mahasiswa Indonesia 1998 sekaligus menjadi faktor determinan yang mengawali era reformasi. Kebijakan yang didasari berdasarkan kolusi, korupsi dan nepotisme oleh Presiden Soeharto memberikan dampak buruk yang berkepanjangan bagi Pemerintahan Indonesia sehingga Pemerintahan Indonesia saat itu berada diatas pondasi yang rapuh. Krisis Finansial Asia tahun 1997 berdampak dalam segala aspek kehidupan masyarakat di Asia, khususnya di Indonesia. Penelitian ini membahas bagaiamana foto jurnalistik dapat memberikan gambaran informasi yang utuh serta dapat membangkitkan memori mengenai Gerakan Mahasiswa di Jakarta tahun 1998. Penulis mengangkat permasalahan bagaimana foto jurnalistik dapat memberikan suatu gambaran informasi kesejarahan yang mampu membangkitkan memori masa lalu. Metode penelitian historiografi akan didampingi dengan teori collective behavior oleh Smelser untuk merekonstruksi foto agar menjadi cerita yang kronologis. Dengan bantuan kaijan ilmu sosial yang relevan, foto dapat digunakan sebagai sumber sejarah dalam menggambarkan Gerakan Mahasiswa tahun 1998 sebagai peristiwa sejarah yang kronologis dan komprehensif.

The symbolic momentum of the historical events of the Republic of Indonesia from the new order era to the reform era began with the 1998 Indonesian Student Movement. President Soeharto's resignation became the casuality of the 1998 Indonesian Student Movement as well as the determinant factor that started the reform era. The policy based on collusion, corruption, and nepotism by President Soeharto had a prolonged adverse impact on the Indonesian Government so that the current Indonesian Government was on a fragile foundation. The 1997 Asian Financial Crisis impacted all aspects of people's lives in Asia, especially in Indonesia. This study discusses how photojournalism can provide a complete picture of information and can evoke memories of the Student Movement in Jakarta in 1998. The author raises the issue of how photojournalism can provide a picture of historical information can evoke memories of the past. The historiography research method will be accompanied by the theory of collective behavior by Smelser to reconstruct the photo into a chronological story. With the help of relevant social science studies, photographs can be used as historical sources in describing the 1998 Student Movement as a chronological and comprehensive historical event. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amadea Dwi Pradhipta
"Kemiskinan merupakan salah satu isu yang tak pernah pudar diangkat oleh media massa. Dari sekian banyak isu kemiskinan masyarakat Papua yang beredar, terdapat isu yang diangkat di luar sebagai berita melalui artikel Manusia Rawa Papua pada majalah National Geographic Traveler Indonesia Juli 2015, vol. 7, no. 7. Foto jurnalistik pada artikel ini menjadi unik karena masuknya isu yang tak biasa ke dalam majalah pariwisata. Media tidak menyajikan peristiwa secara netral dan sempurna. Teks dalam media merupakan susunan representasi yang sudah diseleksi dan dikemas sedemikian rupa. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan representasi kemiskinan kelompok minoritas melalui foto jurnalistik artikel tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis semiotika dan menggunakan paradigma penelitian kritis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa realitas mengenai kondisi ekonomi masyarakat Papua telah direproduksi ulang sehingga realitas tersebut digambarkan dalam bentuk representasi yang membawa makna tertentu. Melalui analisis tanda-tanda, penelitian ini menyimpulkan bahwa artikel Manusia Rawa Papua tidak lepas dari mitos mengenai masyarakat Papua sebagai masyarakat yang miskin dan kelompok minoritas, serta tidak lepas dari ideologi dominan, yakni kelasisme.

Poverty is one of the most discussed issues in media. Among so many poverty issues in Papua that were being circulated, there was an issue published by National Geographic Traveler Indonesia July 2015, vol. 7, no. 7 through an article titled Manusia Rawa Papua. The photo journalism showed in this article considered as unique to be brought up by a tourism magazine. Media does not present events neutrally and perfectly. Text in the media is a composition of representations that have been selected and packed in such a way. Therefore, this research is aimed to show the representation of poverty in a minority group through photo journalism in the article. This research uses semiotic analysis method and critical research paradigm.
The results show that the reality of economic condition of Papuan society has been reproduced so that reality is described in form of representation that carries a certain meaning. By using sign analysis, this research shows that the article titled Manusia Rawa Papua is related to the myth of Papuan society as a minority group and still living in poverty, moreover they are still attached with the dominant ideology, that is classism.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gaunt, Jeremy
London : Thames & Hudson, 2010
R 070.49 GAU o
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library