Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soediman Kartohadiprodjo
"Pidato yang diucapkan oleh Soekarno dalam merayakan hari ulang tahun berdirinya Perguruan Tinggi Katolik Parahyangan. Beliau mengusulkan satu ide, satu prinsip tentang hukum, yaitu keadilan.
Selain itu juga disampaikan tentang penolakan kebudayaan barat, koperasi, dan manusia dalam suatu pergaulan hidup. Manusia diciptakan tidak sebagai individu, otonom, dan bebas, terpisah dari individu lainnya melainkan sebagai makhluk yang mempunyai sifat kedwitunggalan anatara individu dan kesatuan hidupnya.
Ide lain dari Soekarno adalah bahwa Bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang berkepribadian untuk membangun berdasar Pancasila."
Lengkap +
Jakarta: Pembangunan, 1962
K 340 SOE p
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
"Integrating nationalism and globalism with the thoughts of the Eastern ethics, has caused conflicts in the minds of the Indonesian intellectuals. On the other hand, even though, they have learned the Western thoughts passionately and adopted them in some ways, their hearts remain Eastern. This clash of thoughts have resulted a confusion in the execution of public policies. The paper reveals the Western and eastern mindsets that are related to nationalism and globalism."
JUETIKA
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Franz Magnis-Suseno
Jakarta: Gramedia , 1991
170.598 2 FRA j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Franz Magnis-Suseno
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1984
170 FRA e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soerjanto Poepowardojo
Jakarta : Grasindo, 1993
919.2 SOE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
H.G. Soedijono
"Ki Hajar Dewantara yang nama kecilnya Raden Mas Suwardi Suryaningrat lahir di Yogyakarta tanggal 2 Mei 1889. Sejak kecil, Ki Hajar Dewantara telah menyadari bahwa bangsanya hidup dalam kemiskinan. Sebagai orang terpelajar, Ki Hajar Dewantara tahu pula bahwa kemiskinan bangsanya itu bersumber dari penjajahan bangsa asing. Dengan demikian, kemiskinan yanhg melanda bangsa Indonesia tidak disebabkan oleh faktor keberadaan bangsa itu sendiri, tetapi akibat faktor ekstern. Kemiskinan yang disebut alienasi ekonomi itu seharusnya tidak terjadi. Di samping mengalami alienasi ekonomi, bangsa Indonesia mengalami pula alienasi budaya yang terbentuk dari faktor feodalisme di dalam masayarakat Jawa. Dalam alienasi budaya itu hubungan antar-manusia tidak dapat berlangsung secara wajar karena ada stratifikasi sosial yang tajam. Lama-kelamaan alienasi ekonomi dan alienasi budaya menimbulkan alienasi sosial dan alienasi politik. Keempat alienasi itu membentuk manusia Indonesia menjadi manusia yang tidak utuh, manusia yang serba tergantung dan manusia yang tidak mampu mandiri. Dengan perpaduan beberapa pemikiran seperti pemikiran Friedrich Froebel, Maria Montessori, Rabindranath Tagore dan alam pikiran Jawa, Ki Hajar Dewantara berusaha merubah alienasi tersebut. Dengan refleksinya yang tajam, Hajar Dewantara berpendapat bahwa alienasi itu harus dihapuskan dengan cara meletakkan kedudukan manusia pada posisi yang sebenarnya yaitu manusia sebagai makhluk yang berbudaya sekaligus manusia seutuhnya. Dalam melaksanakan tugas manusia sebagai makhluk berbudaya, manusia adalah bagian dari alam dan memiliki kewajiban mengolah alam itu sebab manusia berada di dalam kodrat alam. Dengan dinamikanya manusia merubah alam dan membentuk kebudayaan. Melalui seluruh potensinya manusia mengubah hidupnya menjadi budaya. Budaya adalah ekspresi kemanusiaan. Manusia yang mampu mengekspresikan budinya adalah manusia yang utuh. Keutuhan manusia itu terwujud dalam bentuk kepribadiannya. Kepribadian itulah yang menentukan kemanusiaan seutuhnya sebab dengan kepribadian itu unsur dinamika jiwa sudah diatur oleh penguasa jiwa. Dengan adanya penguasa jiwa yang menertibkan cipta, rasa, karsa dan panca-indera maka tiap manusia memiliki perbedaan kepribadian yang terpusat pada aku. Dengan akunya manusia mampu mempertahankan diri, melanjutkan keturunan dan mengisi hidupnya dengan cara merealisasi potensi-potensi jiwa menjadi kebudayaan. Kebudayaan adalah suatu yang inheren pada diri manusia. Untuk menemukan hakekat kebudayaan, Ki Hajar Dewantara melihat peranan adat dalam kehidupan. Di dalam adat, manusia tidak hanya berhubungan dengan manusia saja, tetapi juga wajib berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat waktu. Dengan adat itulah manusia mengatur hidupnya secara harmonis. Meskipun manusia yang hidup dalam adat dapat menyelaraskan dirinya dengan alam, tetapi manusia dapat terperangkap dalam kebekuan adat itu sendiri. Oleh karena itu, untuk mengikuti perkembangan zaman perlu kreativitas agar manusia mampu mencapai kebudayaan yang luhur. Untuk itu diperlukan adanya kebangkitan kesadaran berbudaya yang membuat manusia tidak terikat oleh adat, tetapi justru mengatur dan mengembangkan adat sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan adat itu terjadi dalam percampuran kebudayaan. Percampuran kebudayaan adalah usaha pembudayaan yang berjalan secara wajar, terencana dan terarah. Oleh karena itu usaha yang paling tepat adalah melalui pendidikan. Dengan pendidikan itu manusia dapat membebaskan dirinya dari kebodohan dan sekaligus manusia mampu mengekspresikan potensi-potensinya menjadi kebudayaan. Landasan moral yang digunakan dalam pendidikan adalah keharusan memperhatikan tindakan yang manusiawi yaitu tindakan yang baik terhadap manusia lain (sesamanya), lingkungannya (alam), dan Tuhan. Landasan itu digunakan untuk membentuk konsepsi pendidikan yaitu segala daya upaya untuk menjunjung derajat bangsa yang dimulai dari bawah. Untuk mewujudkan konsepsi pendidikan itu Ki Hajar Dewantara menggunakan teori konvergensinya dalam bentuk kegiatan pendidikan. Sedangkan untuk merealisir cita-cita pendidikan tersebut, dicanangkanlah Pendidikan Nasional yang harus berlaku di seluruh tanah air."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S16092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hatta, 1902-1980
Jakarta: LP3ES , 1998, 2000, 2001
959.803 KAR I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Toety Heraty Noerhadi Rooseno, 1933-
"Sumarries of dissertation written by doctors of philosophy at Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia"
Depok: Komunitas Bambu, 2013
181.16 TOE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library