Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harbelubun, J.F.X.
Abstrak :
Peristiwa kematian selalu mengguncang akal dan batin manusia. Dalam menghadapi kematian orang yang sangat dicintai, seperti suami, Istri, anak, dan orang tua, kita dihadapkan kepada suatu peristiwa yang tidak dapat diterima/dipercaya oleh akal dan batin kita. Prestasi akal budi manusia yang telah mampu melahirkan peradaban, iptek super canggihpun tetap tidak mampu menelusuri jejak sang malaikat maut. Inilah dasar yang menentukan pemilihan judul tesis ini : Misteri kematian dan bukannya Rahasia Kematian. Suatu Rahasia hanya menunggu saat yang tepat untuk diungkapkan namun sampai kapanpun kematian merupakan suatu misteri yang tidak terkuakkan. Manusia sendiri adalah suatu misteri, dan kematian adalah peristiwa yang mempersatukan seluruh umat manusia, karena kita semua pasti akan mengalaminya. Misteri kematian membawa persoalan dan pertanyaan sekitar kematian pada kesangsian. Kesangsian lahir dari ketidakpastian. Ketidakpastian menimbulkan kegelisahan. Kegelisahan pada akhirnya membawa manusia kepada kecemasan dan ketakutan. Namun manusia tidak berhenti di sini. Manusia dengan daya nalarnya berusaha mengungkap selubung dibalik peristiwa ini. Misteri kematian selalu merupakan suatu persoalan yang mendalam dan fundamental baga para filosof. Sudah sejak zaman para filosof Yunani Kuno, persoalan ini dipelajari meskipun dalam kalangan terbatas. Persoalan kematian memang hanya dibahas oleh kalangan terbatas karena ada suatu ketakutan umum, suatu tabu/pantangan untuk membicarakannya secara terbuka. Ada kesangsian kalau tidak mau dikatakan suatu ketakutan dalam membicarakan topik ini. Persoalan kematian sungguh menarik minat kami sejak usia dini karena dalam usia belum genap tujuh tahun menyaksikan kematian ayah tepat empat puluh hari sesudah kematian ibu. Dalam perjalanan hidup kami, begitu banyak kematian kami saksikan; anggota keluarga besar, teman-teman, tetangga, korban kecelakaan lalu lintas dan lain-lain. Namun peristiwa yang menggugah kami untuk memilih tema ini adalah meninggalnya seorang keponakan karena terbunuh oleh preman-preman Tanjung Priok. Peristiwa ini terjadi dua tahun lalu. Masih tergambar jelas bagaimana ketika kami akan mengambil jenazah di RSCM. Di suatu pojok yang gelap, di bawah tangga di kamar jenazah RSCM, pemuda yang Baru kemarinnya bercanda dengan kami terbujur kaku ditutupi kain hijau dan label yang bertuliskan data dirinya pada jempol kakinya. Ketika menyibak kain penutup dan melihat wajahnya terucap pertanyaan : "Mengapa bisa jadi begini?" rasa ketidakberdayaan sekaligus suatu pemberontakan menghadapi fakta kematian tersebut.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail
Abstrak :
Pergeseran makna yang terjadi didalam cinta menimbulkan urgensi tersendiri bagi umat manusia. Setelah dipahami secara bahasa dan biologis makna cinta secara umum, cinta memiliki kaitan yang sangat erat dengan kasih sayang. Walaupun begitu, sebagian manusia bahkan filsuf menganggap bahwa cinta merupakan tameng atas hasrat manusia. Oleh sebab itu cinta perlu diciptakan kembali agar makna dari cinta tidak bergeser untuk atribut praktik di dalam kehidupan manusia seperti seks, religi dan sebagainya. Penemuan kembali cinta sebagai ungkapan kasih sayang dengan dasar atribut paling netral manusia yaitu rasio memberikan sebuah pencerahan di dalam memahami cinta agar ditemukan kebenaran dan alasan yang rasional untuk mencintai seseorang dengan tujuan kesadaran manusia.
The shifting of meaning of love creates an urgency for humanity. When we try understand the meaning of love from the biology and the fields of language we found out that love relates a lot with affection. Nevertheless, some people even philoshophers assumes that love is a shield of human?s desire. So that is why love needs to be recreate once again so the meaning of love does not become a practical attribute in human?s life such as sex, religion, etc. Love as an affection from human?s neutral attribute that is reason that gives an enlightenment in the understanding of love so the truth and rational reason to love someone with human?s consiousness could be achieved.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S57523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Di antara para filsuf kontak sosial, Hobbes merupakan yang pertama dan terdepan. Tujuan artikel ini adalah mengungkap basis antropologis pemikiran politiknya. Dengan penyegaran kembali terhadap pemahaman klasik atas peran sentral antropologi filosofisnya dalam politik dan konsepsinya tentang manusia dapat membantu pemahaman terhadap perilaku politik bahkan dalam era kontemporer. Makalah ini menunjukkan bahwa filsafat politiknya berangkat dari sejumlah premis yang diandaikan terbukti dengan sendirinya dan beragam pengamatan melalui pengalamannya yang dapat ditemukan dalam “Leviathan” sebagai karya filsafat politik yang terkenal dan paling berpengaruh. Selanjutnya, makalah ini juga membahas relevansi pemikiran Hobbes ini terhadap sejumlah permasalahan dalam kajian psikologis politik seperti demokrasi, teori, permainan, dan posisi tawar dalam kontrak sosial.
MPUNAIR 14:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bruning, Walther
Stuttgart: Ernst Klett Verlag, 1960
128 BRU p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bruning, Walther
Stuttgart: Ernst Klett Verlag, 1960
128 BRU p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adler, Mortimer Jerome, 1902-2001
New York: Holt, Rinehart and Winston, 1967
128 ADL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Weij, P.A. van der
Yogyakarta: Kanisius, 2000
128 WEI f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stevenson, Leslie
New York: Oxford University Press, 1974
128 STE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Leenhouwers, P.
Jakarta: Gramedia, 1988
128 LEE mt 1988
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moore, Henrietta L.
Abstrak :
"In this book new book, the author draws on anthropology, feminism and psychoanalysis to develop an original and provocative theory of gender and of how we become sexed beings." ... "Using detailed ethnographic data from Melanesia and Africa to explore the strengths and weaknesses of a range of theories in anthropology, feminism and psychoanalysis, the author advocates an ethics of engagement based on a detailed understanding of our differences and similarities in the ways in which local communities and western scholars have imaginatively deployed the power of sexual difference. She demonstrates the importance of ethbnographic listening, of focused attention to people's imaginations, and of how this illuminates different facets of complex theoretical issues and human conundrums".
Cambridge: Polity, 2007
305.42 MOO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>