Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arnold Wardiyanto
Abstrak :
Situasi persaingan bisnis yang ketat menuntut Departemen SDM PT. XYZ untuk mampu menunjukkan kontribusinya terhadap pencapaian bisnis perusahaan. Perannya sebagai pengelola masalah administrasi kekaryawan dan tugas-tugas rutin lainnya harus mulai ditingkatkan menjadi mitra strategis perusahaan. Untuk itu Departemen SDM PT. XYZ harus melakukan perubahan untuk menunjukkan peran strategisnya. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan mulai mengimplementasikan human resources scorecard (HR Scorecard). HR Scorecard merupakan tools untuk menyelaraskan strategi pengelolaan sumber daya manusia dengan dengan strategi bisnis perusahaan. HR Scorecard juga dapat menunjukkan kontribusi Departemen SDM terhadap pencapaian bisnis karena menggunakan ukuran-ukuran (key performance indicator) yang dapat dimonitor oleh pimpinan perusahaan maupun manajer-manajer dari departemen lainnya. Secara psikologis, implementasi HR Scorecard juga dapat meningkatkan motivasi kerja seluruh staf sumber daya manusia karena apa yang menjadi sasaran atau tujuan kerja mereka menjadi Iebih jelas dan mereka juga merasa ikut berkontribusi terhadap keberhasilan bisnis perusahaan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Septinawati
Abstrak :
Akuisisi atau pembelian aset perusahaan yang dilakukan oleh PT. 'XYZ' terhadap PT. 'ABC' menuntut penanganan yang baik agar prosesnya dapat berjalan dengan lancar. Salah satu hal yang harus ditangani adalah fungsi SDM. Dalam hal ini, PT. 'XYZ' ingin agar aset yang ada pada SDM, yang berupa skill, knowledge dan ability dan karyawan perusahaan yang telah di akuisisi dapat dimanfaatkan dengan baik. Penulis mengajukan proposal untuk mengakomodasi kebutuhan akan penanganan SDM akibat akuisisi tersebut. Dan sebagai langkah awal, penulis melakukan analisa dengan menggunakan "7-S" McKinsey. Dari hasil analisa terhadap PT. 'X", terlihat ada 3 (tiga) komponen organisasi yang bermasalah sehubungan dengan proses akuisisi yang terjadi, yaitu masalah pada komponen Staff yang makin bertambah banyak dengan adanya penggabungan karyawan PT. 'ABC' dengan PT. 'XYZ', kesenjangan (gap) pada komponen Skill Bari eks-karyawan PT. 'ABC' dengan tuntutan pekerjaan di PT. 'XYZ' serta adanya komponen Shared Value yang agak berbeda dalam penanganan pelanggan. Ketiga masalah diatas membuat penulis mengajukan 3 (tiga) program intervensi. Yang pertama adalah melakukan program seleksi untuk memilih karyawan yang sesuai, dalam artian memiliki knowledge, skill dan attitude yang sesuai dengan tuntutan jabatan. Seleksi ini dilakukan karena PT. 'XYZ' hanya mungkin untuk menampung 30 % dari total karyawan PT. 'ABC'. Selain itu, mereka juga menginginkan hanya karyawan yang memenuhi persyaratan jabatan saja yang dapat bergabung. Sementara yang tidak memenuhi akan dilakukan program terminasi yang merupakan program intervensi kedua. Selanjutnya, karyawan PT. 'ABC' yang diterima bergabung dengan PT. 'XYZ' diberikan program orientasi dengan tujuan untuk membantu karyawan yang baru bergabung agar lebih mudah beradaptasi dengan rekan kerja, alur serta sistem kerja yang berlaku di PT. 'XYZ'. Dengan intervensi diatas, diharapkan proses penanganan SDM, terutama dalam pengalihan aset berupa skill, knowledge, dan attitude dari karyawan PT. 'ABC' yang sudah diakuisisi oleh PT. 'XYZ' dapat berjalan dengan lancar.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Krisantawati Hadis
Abstrak :

ABSTRAK Kelangsungan hidup suatu organisasi tergantung pada unjuk kerja individu-individu yang tergabung di dalamnya, sebaliknya individu tersebut juga bergantung pada organisasi sebagai penyedia kesempatan kerja dan karir. Adanya hubungan timbal balik yang berkesinambungan antara organisasi dan individu ini merupakan esensi dari perspektif pengembangan karir yang dikemukakan oleh Schein (1978). Sesuai dengan tuntutan organisasi, manajemen sumber daya manusia ditujukan untuk mengoptimalkan potensi sumber daya manusia yang dimiliki. Di sisi yang Iain, manajemen sumber daya manusia juga dituntut untuk dapat mengatur pemenuhan kebutuhan sumber daya tersebut agar dapat bersama-sama mencapai tujuan organisasi, sehingga kebutuhan kedua belah pihak ini - organisasi dan individu -- dapat terpenuhi. Dalam organisasi, sumber daya manusia ditempatkan pada posisi pekerjaan tertentu yang menuntut ketrampilan dan keahlian dari pelaksana pekerjaan tersebut. Selama perjalanan karirnya, individu memperoleh pengetahuan tentang dirinya sendiri dan membentuk konsep diri yang berkaitan dengan pekerjaannya. Konsep diri ini disebut sebagai jangkar karir (Schein, 1978). Konsep diri yang berkaitan dengan pekerjaan ini terdiri dari 3 komponen persepsi diri yaitu persepsi diri tentang bakat/kemampuan, motif/kebutuhan dan sikap/nilai. Konsep diri ini berfungsi sebagai "jangkar" dalam pemilihan dan keputusan karir individu. Sebagaimana jangkar kapal, jangkar karir berfungsi agar keputusan individu dalam hal karirnya tidak terlaiu jauh dari jangkar karir yang dimilikinya. Individu yang bekerja memiliki kebutuhan untuk menemukan situasi kerja yang dapat memberikan rasa aman dan kesempatan untuk mengembangkan diri yang sesuai dengan bakat/kemampuan, motif/kebutuhan dan sikap/nilai yang dimiliki. Di sisi Iain, organisasi yang mempekerjakan individu juga memiliki kebutuhan untuk menemukan sumber daya manusia yang dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik sesuai dengan karakteristik dan tuntutan dari pekerjaannya. Pemenuhan kebutuhan kedua belah pihak ini - sesuai dengan perspektif pengembangan karir -- akan dapat tercapai bila kondisi lingkungan organisasi juga mendukung. Kondisi yang dimaksud ini bukan merupakan kondisi fisik namun Iebih pada kondisi psikis organisasi. Setiap organisasi memiliki ciri khas psikis yang dirasakan oleh individu-individu yang bekerja di dalamnya. Lingkungan internal ini disebut sebagai iklim organisasi. Tagiuri & Litwin (1968) mengatakan bahwa iklim organisasi merupakan kualitas Iingkungan internal dari suatu organisasi yang dialami oleh pekerja dan mempengaruhi tingkah Iaku pekerja. Dalam studi penjajagan ini akan diteliti apakah terdapat hubungan antara iklim organisasi dan tingkat kesesuaian jangkar karir-karakteristik pekerjaan. Iklim organisasi serta dimensinya diukur dengan menggunakan kuesioner Form B dari Litwin & Stringer (1968) yang telah diadaptasi oleh Sdr. Deasy E. dan telah diujicobakan oleh Sdr. Totok H., jangar karir diukur dengan kuesioner penilaian karir dari TJ Delong (1982) yang diadaptasi oleh penulis dan pengukuran karakteristik pekerjaan dilakukan dengan mengkonstruk alat berdasarkan teori jangkar karir dari Schein (1978). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat korelasi yang signifikan antara iklim organisasi dan tingkat kesesuaian jangkar karir-karakteristik pekerjaan. Artinya iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat kesesuaian jangkar karir-karakteristik pekerjaan. Hasil penelitian tambahan menunjukkan bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap beberapa aspek dari tingkat kesesuaian jangkar karir-karakteristik pekerjaan, yaitu aspek kompetensi teknis/fungsional dan aspek otonomi. Selain itu beberapa dimensi iklim organisasi berpengaruh terhadap tingkat kesesuaian jangkar karir-karakteristik pekerjaan, yaitu dimensi resiko, kehangatan, dukungan, standar dan identitas. Terlepas dan hasil penelitian yang diperoleh, kemungkinan penelitian ini sendiri memilik beberapa kekurangan, misalnya karakteristik sampel, teknik penarikan sampel, teknik perhitungan statistik, bias dalam pengisian alat ukur, keterbatasan jenis dan bidang usaha organisasi serta homogenitas subyek penelitian. Penelitian ini akan lebih menarik dan memberikan hasil yang Iebih Iengkap bila dilakukan penyempurnaan pada hal-hal tersebut diatas.
1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Craig, David R.
New York: McGraw-Hill, 1941
658.3 CRA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prien, Erich P.
New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, 2003
158.7 PRI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Lexington Books, 1991
R 658.30019 APP
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
New York, NY: Brunner-Routledge, 2013
155.2 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wexley, Kenneth N.
Homewood, Illinois: Irwin, 1984
R 658.3 WEX o
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Putri Maharani
Abstrak :
Perkembangan teknologi diera industri 4.0 yang semakin pesat memberikan dampak pada persaingan bisnis global yang semakin ketat. Hal tersebut menuntut bisnis untuk memiliki daya saing agar dapat bertahan di dalam persaingan bisnis global. Inovasi merupakan salah satu solusi bisnis untuk menciptakan daya saing tersebut. Inovasi sendiri sangat berkaitan dengan perilaku inovatif, sehingga dalam hal ini sumber daya manusia menjadi aset penting perusahaan untuk mencapai inovasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Psychological Capital terhadap Innovative Behavior dengan Psychological Safety sebagai variabel mediasi. Penelitian ini melakukan studi terhadap karyawan pada PT Bank X Syariah Kantor Pusat yang telah bekerja selama lebih dari 1 tahun. Masing-masing variabel penelitian diukur dengan menggunakan teori dari Luthans et al. untuk mengukur Psychological Capital, teori dari Scott dan Bruce untuk mengukur Innovative Behavior, dan teori dari Edmondson untuk mengukur Psychological Safety. Data penelitian yang terkumpul pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data kuantitatif dengan metode survey kuesioner secara online melalui Google Form. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan total sampling terhadap karyawan pada PT Bank X Syariah Kantor Pusat yang berjumlah 98 responden. Hipotesis penelitian ini dibuktikan melalui analisis statistik inferensial yang terdiri dari analisis regresi linier, analisis variabel mediasi degan Causal Step, dan analisis hubungan tidak langsung dengan Sobel Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Psychological Capital secara signifikan memiliki pengaruh langsung terhadap innovative behavior dan Psychological Safety. Begitupula dengan Psychological Safety yang secara signifikan berpangaruh positif terhadap Innovative Behavior. Akan tetapi, berdasarkan hasil uji mediasi pada penelitian ini diketahui bahwa Psychological Safety tidak memiliki pengaruh signifikan dalam memediasi hubungan antara Psychological Capital terhadap Innovative Behavior. ...... The disruption of technology in the era of industry 4.0 has an impact on increasingly global business competition. This requires businesses to have competitiveness in order to survive in that competition. Innovation is one of business solution to create the competitiveness. Innovative itself is closely related to innovative behavior, so that in thus case human resources are an important asset for companies to achieve innovation. This study aims to examine the effect of Psychological Capital on Innovative Behavior with Psychological Safety as a mediating variable. This study conducted on employees, who have worked for more than 1 year at PT Bank X Syariah Head Office. This study uses the theory of Psychological Capital, Innovative Behavior, and Psychological Safety to measure the variable. This reaserch data collected in this study was conducted using quantitative data collection techniques with an online survey method through Google Form. The sampling technique in this sturdy was carried out using total sampling of PT Bank X Syariah employees at the Head Office which encouraged 98 respondents. The hypothesis of this study was proven through inferential statistical analysis, consisting of linier regression analysis, mediation variable analysis through causal steps, and analysis of indirect relationship with the Sobel Test. The results showed that Psychological Capital had a significant direct effect on Inovative Behavior and Psychological Safety. Psychological safety is also have a significant positive effect on Innovative Behavior. However, based on the results of mediation test, this study found that Psychological Safety doesn’t have a significant influence in mediating the relationship between Psychological Capital on Innovative Behavior.

Depok: Fakultas Ilmu Adminstrasi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York : Quorum Books , 1991
R 658.3 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library