Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heroniaty
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti aktivitas peroksidase yang berasal dari kulit bawang bombay (Allium cepa L) untuk dapat melakukan reaksi dimerisasi oksidatif dengan menggunakan substrat senyawa katekin dari ekstrak teh hijau. Sintesis senyawa dimer katekin yang dikatalis oleh peroksidase (EC 1.11.1.7) dari kulit bawang bombay, telah dilakukan dan menghasilkan suatu senyawa baru. Aktivitas peroksidase optimum terjadi pada pH 5 dan suhu 30C. Peroksidase merupakan enzim kelompok oksidoreduktase yang dapat mentransfer atom H dari senyawa fenolik sehingga menghasilkan radikal fenoksi. Dua radikal fenoksi yang bergabung melalui reaksi kopling oksidatif, menghasilkan senyawa dimer. Senyawa yang terbentuk diidentifikasikan dengan instrumen GC-MS. Pada radikal fenolik katekin, terjadi kopling pada posisi C-4' dan C-8" yang membentuk senyawa 4'- 8' dikatekin. Senyawa hasil reaksi dan substrat asalnya dibandingkan aktifitas antioksidannya dengan menggunakan metode radical scavenger DPPH sehingga diketahui IC50 masing-masing sebesar katekin : dimer katekin = 60,248 : 58,928. ......This study, aims to examine the activity of peroxidase from skin of onion (Allium cepa L) to be able to perform oxidative dimerization reaction with the substrate catechin compounds from green tea extract. Synthesis of catechin dimer which catalized by peroxidase (EC 1.11.1.7) from onion skins have been carried out and produce a compound of reaction. Optimum activity of peroxidase occurs at pH 5 and temperature 30C. Peroxidase is an oxidoreductase group that can transfer hidrogen from phenolic compound to produce phenoxy radicals. Two phenoxy radicals are joined through the oxidative coupling reaction, resulting a dimer compound. Compound formed were identified by GCMS instrument. In a catechin phenolic radical, coupling occurs at position C-4 'and C-8" which form the compound 4'-8" dicatechin. Compounds of reaction and native substrate were identified antioxidant activity by using DPPH radical scavenger that is known IC50 respectively by catechins: catechin dimer = 60.248 : 58.928.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31477
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Proses polimerisasi senyavva BHA dapat dilakukan seoara enzimatik melalui reaksi oksidatif senyavva fenolik (BHA). Enzim perioksidase dapat mengkatalisis reaksi oksidatif tersebut dimana nidrogen peroksida bertindak sebagai akseptor dan BHA sebagai donor atom nidrogen_ Ekstrak tumbunan brokoli (Brassica o/eraceae Van /ta/ioa) digunakan untuk mendapatkan enzim peroksidase yang diyakini memiliki aktivitas enzim yang tinggi_ Pemurnian ternadap ekstrak enzim kasar melalui fraksionasi bertingkat menggunakan garam ammonium sulfat dengan tingkat kejenunan (0-30)%, (30-50)% dan (50-70)% didapat fraksi ke-3 dari tingkat kejenunan (50-70)% memiliki aktivitas spesifik enzim tertinggi yaitu 0,5 U/mg bila dibandingkan fraksi sebelumnya Reaksi polimerisasi menggunakan enzim fraksi III, HZOQ, dan BHA dapat mengnasilkan suatu produk reaksi yang dalam tanap isolasi lanjut dengan fasa etil asetat mengnasilkan suatu cairan kental yang setelan diuapkan dinasilkan sebanyak 1,33 g. Hasil analisis dengan KLT didapat tiga spot dengan Rf = 0,69 , Rf = 0,8 , Rf = 0,87_ Hasil pemisanan komponen dari cairan kental menggunakan kromatografi kolom silika gel dengan fasa gerak Heksan dan etil asetat dalam perbandingan 7:1, didapat isolat seberat 4,2 mg (0,32 %) yang diduga telan terpisan dari monomer. Analisis untuk mengidentifikasi senyavva isolat menggunakan intrumentasi UV-Vis, FT-IR dan GC-IVIS menunjukkan telan terbentuk senyavva baru yang diduga dimer dari BHA yaitu 2’,3-di-tert-buty/-2-hydroxy-4’,5-dimethoxybipheny/ ether (vvaktu retensi 12,53) dan 3,3'-di-tert-buty/-5,5’-dimethoxybipheny/-2,2’-dio/ (12,83) yang masing-masing memiliki m/z 358. Proses kopling oksidatif C-0- C dan C-C diduga merupakan suatu polimerisasi dari senyavva BHA_ Kemampuannya sebagai antioksidan dapat ditunjukkan dengan uji antioksidan menggunakan metode radical scavenger menggunakan senyavva DPPH diperolen suatu nilai lC50 BHA = 6,01 pg/mL dan |C50 Isolat = 2,71 pg/mL yang menunjukkan kekuatan antioksidan isolat Iebin tinggi dibandingkan BHA
Universitas Indonesia, 2007
S30397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Studi pembentukan produk oxidative coupling senyawa fenolik dengan bantuan biokatalis enzim telah banyak dikembangkan Salah satu enzim yang dapat mengkatalisis reaksi oksidasi senyawa fenolik, dengan keberadaan H202 sebagai substrat akseptor nidrogen, adalan enzim peroksidase Dalam penelitian ini, enzim peroksidase yang digunakan diisolasi dari akar tanaman savvi nijau (Brassica juncea) yang dimurnikan menggunakan metode pengendapan. Aktivitas spesifik enzim yang diperolen adalan 0,5984 Unit/mg protein. Hasil produk reaksi antara enzim peroksidase/H202 dengan etil ferulat berupa endapan bervvarna meran muda seberat 0,8817 g (5,83%). Pemurnian produk reaksi secara KLT preparatif mengnasilkan suatu isolat yang akan diidentifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan GC-IVIS. Hasil pengukuran dengan spektrofotometer UV menunjukkan serapan maksimum pada 7»= 288 nm dan 320 nm. Hasil analisis GC-IVIS menunjukkan terbentuknya senyavva baru yang diduga merupakan dimer etil ferulat dengan nilai m/Z = 442 pada Waktu retensi 39,620 menit (luas area 23,42%) dan 43,741 menit (luas area 20,18%). Berdasarkan spektrum fragmentasinya, penggabungan senyavva tersebut terjadi pada posisi 8-O-4’-dietil ferulat dan 8-8’-dietii feruiar isoiat yang diperoien kemudian diuji aktivitas bioiogisnya sebagai aktivitas antioksidan menggunakan senyavva DPPH dan aktivitas alelopati menggunakan biji savvi nijau (Brassica juncea). Hasil pengujian aktivitas biologis terhadap isolat menunjukkan bahvva terjadi kenaikan aktivitas dibandingkan senyavva asalnya, yang dinyatakan dengan nilai lC5o (ug/mL). Aktivitas antioksidan isolat diperoleh nilai lC50 sebesar 60, 46 ug/mL sedangkan etil ferulat sebesar 63,83 pg/mL. Dan aktivitas alelopati isolat diperoleh nilai lC50 sebesar 502,36 pg/mL, sedangkan etil ferulat sebesar 613,82 pg/mL.
Universitas Indonesia, 2007
S30426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
T58525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Momoy Ulrike
Abstrak :
Pembentukan senyawa dimer yang terjadi pada senyawa fenolik dengan bantuan biokatalis, diketahui dapat menghasilkan senyawa dimer yang memiliki sifat bioaktif. Sifat bioaktif ini dapat berupa aktivitas antioksidan, antikanker, dan antimikroba. Pada penelitian ini digunakan eugenol sebagai prekusor dalam pembentukan senyawa dimer dengan menggunakan biokatalis enzim peroksidase. Enzim peroksidase yang digunakan, berupa enzim kasar yang diekstraksi dari tanaman sawi hijau (Brassica juncea ). Aktivitas spesifik enzim kasar adalah 0,357 U/mg protein. Senyawa hasil reaksi antara eugenol dengan enzim peroksidase, dan H2O2 30% yang terbentuk, kemudian diekstraksi dengan etil asetat dan dimurnikan dengan kromatografi kolom, menghasilkan suatu senyawa berupa kristal berwarna kuning, dengan nilai Rf = 0,25 dan titik leleh antara 105oC ?V 108o C. Identifikasi produk kristal dilakukan dengan spektrofotometri UV-Vis, GC -MS, dan FT ?V IR. Diperoleh dari spektrofotometri UV-Vis, kristal tersebut mempunyai ?? maksimum 291 nm dan spektrum FT -IR yang mirip dengan eugenol. Hasil GC-MS menunjukkan bahwa komponen utama dengan waktu retensi 32,10 menit dan luas area 85,22 % mempunyai nilai m/z = 326 yang senilai dengan (2 x m/z eugenol)?V2H. Produk kristal tersebut diujikan aktivitas biologisnya sebagai senyawa inhibitor terhadap sel leukemia L1210 dalam medium Eagle??s MEM, yang mana sel ini merupakan salah satu jenis dari sel kanker dan ditentukan nilai IC50 dengan metode least square. IC50 adalah konsentrasi senyawa aktif dalam ??g/mL medium yang dapat menghambat perkembangbiakan sel sebanyak 50 % setelah masa inkubasi 48 jam. Nilai IC50 yang diperoleh senyawa kristal adalah sebesar 22,35 ??g/mL, yang berarti senyawa kristal memiliki potensi sebagai inhibitor sel leukemia L1210.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadel Muhammad Riziq
Abstrak :
Metode biodelignifikasi dengan WRF (White Rot Fungi) saat ini menjadi pilihan yang menjanjikan dalam pengolahan limbah lignoselulosa menjadi bahan baku dalam industri obat maupun kertas. Karena pretreatment pada limbah lignoselulosa yang dilakukan melalui proses kimiawi dinilai tidak ramah terhadap lingkungan, maka diperlukan pretreatment biologis dengan organisme atau enzim yang lebih strabil pada lingkungan industri yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jamur termofilik dengan aktivitas ligninolitik dan mampu menghasilkan enzim ligninolitik (MnP) pada kondisi tersebut. Jamur diisolasi dari kayu yang telah lapuk yang didapatkan dari Sumber Air Panas Guci, Kabupaten Tegal. Jamur ditumbuhkan pada media PDB dan Kirk dengan serbuk daun nanas sebagai substrat, lalu aktivitas enzim MnP dilakukan secara spektrofotometri UV/Vis dengan Mn2+ sebagai substrat pada panjang gelombang 270 nm. Larutan fraksi enzim MnP didapatkan dari fraksinasi enzim, dengan teknik filtrasi, presipitasi ammonium sulfat pada tingkat saturasi 80% dan dialisis dengan MW cut-off 8000-14000 Da. Kemudian Jamur diuji pada beberapa kondisi suhu inkubasi dan beberapa pH berbeda kemudian diukur aktivitas MnP dengan metode yang sama. Hasil didapatkan suhu optimum untuk inkubasi adalah 50°C dan pH optimum aktivitas MnP pada pH 6,0-7,0. Penentuan kinetika enzim dilakukan dengan plot Lineweaver-Burk persamaan Michaelis-Menten. Didapatkan hasil kinetika enzim dengan Km 0,473 mM dan Vmax 5,257 mM/min. ......The biodelignification method with WRF (White Rot Fungi) is currently a promising option in the treatment of lignocellulosic waste into raw materials in the drug and paper industries. Because the pretreatment of lignocellulosic waste through a chemical process is considered dangerous to the environment, accordingly biological pretreatment with more stable organisms or enzymes in various industrial environments is required. This study aims to obtain thermophilic fungi with ligninolytic activity and capable of producing ligninolytic enzymes (MnP) under these conditions. The fungus was isolated from rotting wood obtained from Guci Hot Springs, Tegal Regency. The fungus were grown on PDB and Kirk media with pineapple leaf powder as a substrate, then the MnP enzyme activity was carried out by UV/Vis spectrophotometry with Mn2+ as a substrate at a wavelength of 270 nm. MnP enzyme fraction solution was obtained from enzyme fractionation, with filtration technique, ammonium sulfate precipitation at 80% saturation level and dialysis with MW cut-off of 8000-14000 Da. Then the fungus was tested at several incubation temperature conditions and several different pH values and then measured the MnP activity with the same method. The results obtained that the optimum temperature for incubation was 50°C and the optimum pH for MnP activity was at pH 6.0-7.0. Determination of enzyme kinetics was carried out using the Lineweaver-Burk plot of the Michaelis-Menten equation. The results of the enzyme kinetics were 0.473 mM and Vmax 5.257 mM/min.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Cendrick
Abstrak :
Meningkatnya jumlah penyakit neurodegeneratif yang sudah terjadi dan diprediksikan. Riset ini bertujuan untuk mengetahui kegunaan dari olahraga dan efeknya kepada proteksi terhadap stres oxidatif di otak setelah selesainya suatu perlakuan. Kelompok dari mencit jantan putih, mus musculus, telah dibagi menjadi kelompok berbasiskan umur ; 5 minggu, 8 minggu, 12 minggu dan 15 minggu, yang dimana menjadi kontrol yang dimana mereka hanya akan diletakkan di alat running wheel. Perlakuan yang dilakukan dikelompokan menjadi: Olahraga simpel :AS 5-12 dan Olahraga Kompleks: HR 5-12 , HR 5-15 dan HR 8-15. Olahraga kompleks adalah running wheel dengan halang rintang, dimana simple running wheel adalah olahraga simpel. Mencit diberikan olahraga selama 30 menit, 20 menit olahraga dan 10 menit pemanasan dan pendinginan, dengan kecepatan yang berbeda, 8m/min dan 10m/min. Dekapitasi otak mencit yang dijadikan sample, digunakan untuk penghitungan aktifitas glutation peroksidase dengan metode spektrofotometri, gelombang 340nm.Tidak terdapat perbedaan signifikan pada glutation peroksidase di semua kelompok perlakuan, namun ada tendensi lebih baik pada kelompok simpel aerobik sampai 12 minggu dan kelompok olahraga kompleks yang dimulai pada umur 8 minggu.Hasil studi ini menunjukan bahwa terdapat tendensi kenaikan aktifitas antioksidan glutation peroksidase, yang ditentukan oleh jenis olahraga dan usia waktu mulai olahraga.
Increasing trend of neurodegenerative diseases have been seen and forecasted to come in the future. The research was done to know the effect of exercise to Glutathione Peroxidase GPx , antioxidant that play roles in the brain and helps in the protection from oxidative stress, in the prefrontal cortex area after the treatments are done.Groups of white male mice, mus musculus, was divided upon their age groups 5 weeks, 8 weeks, 12 weeks and 15 weeks, they act as the control group, so they was be placed in the running wheel for sometime at the same duration of treatment. The treatments group was grouped into Simple Exercise AS5 12, and Complex Exercise HR 5 15, HR 5 12 and HR 8 15 .The complex exercise is a hurdle running wheels, in which it differs from the simple running wheels, simple exercise. The mice was given training for about 30 minutes each day, consisting of 20 minutes running and 10 minutes warming up and cooling down, with various speed, 8m min and 10m min. Dissected prefrontal cortex was used to be measured upon the Glutathione Peroxidase Activity with Spectrophotometry method, at 340nm wavelength. There were no significant differences in the glutathione peroxidase in all treatment groups, but there were tendencies of better increase in simple exercise up to 12 weeks and complex exercise, which starts at the 8th week. This study suggests that there are tendencies in the increase of antioxidant activity glutathione peroxidase, based on the type and the starting age of exercise.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rien Ritawidya
Abstrak :
Peroksidase merupakan enzim yang mengkatalisis reaksi oksidasi senyawa fenolik dengan adanya hidrogen peroksida membentuk suatu senyawa bioaktif. Enzim peroksidase yang digunakan diisolasi dari tanaman sawi hijau (Brassica juncea). Hasil reaksi senyawa fenolik thymol dengan H2O2 menggunakan katalis peroksidase diuji aktivitas antioksidannya dengan metode radical scavenger menggunakan radikal stabil DPPH. Ekstrak enzim kasar yang diperoleh memiliki kadar protein 1,707 mg/mL dan aktivitas spesifik enzim sebesar 0,053 U/mg. Isolat yang diperoleh dari pemisahan dengan kolom menghasilkan spektrum FTIR yang identik dengan substrat awal yaitu thymol. Hal ini menandakan telah terjadi reaksi oksidatif kopling senyawa thymol. Sedangkan dari hasil GC-MS diperoleh peak pada waktu retensi 15,03 menit dengan nilai m/z sebesar 150. Senyawa pada waktu retensi tesebut merupakan substrat awal yaitu thymol. Sedangkan pada waktu retensi 28,54 menit diperoleh senyawa dimer thymol dengan nilai m/z sebesar 298. Uji aktivitas antioksidan menghasilkan nilai IC50 dimer sebesar 0,333 g/L sedangkan thymolnya adalah 0,891 g/L.
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Rahma Shaharani
Abstrak :
Populasi bakteri di mulut adalah terbesar kedua setelah usus. Mereka dapat menghasilkan senyawa sulfur mudah menguap, yang merupakan tanda halitosis (bau mulut) dan dapat menyebabkan penyakit gusi karena bersifat toksik. Senyawa ini dapat terurai oleh enzim ligninolitik. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh enzim ligninolitik, yaitu mangan peroksidase dari jamur Trametes versicolor dan uji hambatan pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis dan Staphylococcus aureus. Jamur pelapuk putih Trametes versicolor diremajakan menggunakan media PDA dan serbuk daun nanas. Crude enzim dipanen dengan cara memindahkan jamur yang telah diremajakan ke media PDB, serbuk daun nanas, dan trace element, kemudian disentrifus (13000 G, 15 menit, 4°C). Fraksi enzim diperoleh dengan fraksionasi garam amonium sulfat saturasi 65%, dialisis dengan membran cut-off 8-14 kDa. Purifikasi dilakukan dengan kromatografi penukar ion menggunakan resin DEAE selulosa. Hasil uji aktivitas enzim di setiap tahapan purifikasi menunjukkan aktivitas spesifik sebesar 3884,830, 3994,647, dan 4424,652 U/mg, masing-masing hasil dari crude enzim, fraksionasi amonium sulfat, dan purifikasi kromatografi penukar ion. Penghambatan enzim terhadap bakteri P. gingivalis dan S. aureus menunjukkan kekuatan hambat yang kuat dengan diameter zona hambat 10,80 dan 11,20 mm, serta hasil KHM sebesar 60% untuk P. gingivalis dengan aktivitas antibakteri 10,177 U/mL (aktivitas enzim), 0,0023 mg/mL (kadar protein), dan 442,465 U/mg (aktivitas spesifik), dan 50% untuk S. aureus dengan nilai 8,481 U/mL (aktivitas enzim), 0,0019 mg/mL (kadar protein), dan 368,721 U/mg (aktivitas spesifik). ......The bacterial population in the mouth is the second largest after the gut. They can produce volatile sulfur compounds, which are a sign of halitosis (bad breath) and can cause gum disease as they are toxic. These compounds can be degraded by ligninolytic enzymes. The purpose of this study was to obtain ligninolytic enzymes, which is manganese peroxidase enzyme from Trametes versicolor mushroom and test the inhibition of bacterial growth of Porphyromonas gingivalis and Staphylococcus aureus. The white weathering mushroom Trametes versicolor was rejuvenated using PDA media and pineapple leaf powder. Crude enzyme was harvested by transferring the rejuvenated fungus to PDB media, pineapple leaf powder, and trace elements, then centrifuged (13000 G, 15 min, 4°C). Enzyme fractions were obtained by 65% saturation ammonium sulfate salt fractionation, dialyzed with 8-14 kDa cut-off membranes. Purification was performed by ion exchange chromatography using DEAE cellulose resin. The enzyme activity test results at each purification stage showed specific activities of 3884.830, 3994.647, and 4424.652 U/mg, respectively from crude enzyme, ammonium sulfate fractionation, and ion exchange chromatography purification. Enzyme inhibition against P. gingivalis and S. aureus bacteria showed strong inhibition strength with an inhibition zone diameter of 10,80 and 11,20 mm, as well as KHM results of 60% for P. gingivalis with antibacterial activity of 10.177 U/mL (enzyme activity), 0.0023 mg/mL (protein content), and 442.465 U/mg (specific activity), and 50% for S. aureus with values of 8.481 U/mL (enzyme activity), 0.0019 mg/mL (protein content), and 368.721 U/mg (specific activity).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marissa
Abstrak :
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pada pasien akne terjadi stres oksidasi yang ditandai dengan penurunan aktivitas glutation peroksidase (GPx) dalam eritrosit. Aktivitas GPx dalam plasma belum pernah diteliti pada pasien akne dan diharapkan dengan pemberian ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai sumber antioksidan dapat meningkatkan aktivitas GPx dalam plasma. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan desain paralel, merupakan uji klinis yang memakai rancangan pretest-posttest dengan kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan aktivitas GPx dan rasio glutation tereduksi/teroksidasi (GSH/GSSG) sebelum dan sesudah mengkonsumsi ekstrak kulit buah manggis dengan dosis 3x1 kapsul selama 21 hari. Metode pemeriksaan menggunakan metode enzimatik Ransel kit RS.505 untuk mengukur aktivitas GPx dan microplate assay for GSH/GSSG GT.40 untuk mengukur rasio GSH/GSSG terhadap 20 subyek penelitian dan 18 subyek kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kelompok Manggis, setelah terapi dengan ekstrak kulit buah manggis, aktivitas plasma GPx secara signifikan lebih tinggi dibandingkan sebelum terapi (p<0,05), namun bila dibandingkan dengan kelompok Plasebo peningkatan ini tidak bermakna (p>0,05). Penelitian ini juga menemukan bahwa pemberian ekstrak kulit buah manggis pada pasien akne dapat menurunkan rasio GSH / GSSG secara signifikan (p<0,05) dibandingkan dengan kelompok Plasebo. ......Previous studies have shown impaired antioxidant defense system in patients with acne, including alterations in glutathione peroxidase (GPx) activity in erythrocytes. GPx activity in plasma has not been studied in patients with acne and is expected that administration of mangosteen pericarp extract as a source of antioxidants can increase the activity of GPx in plasma. This study is a comparative analytical study with parallel design, a clinical trial using a pretest-posttest control group. The study was conducted by comparing the activity of GPx and the ratio of GSH/GSSG before and after consumes mangosteen pericarp extract with doses 3x1 capsules for 21 days. An enzymatic methods using Ransel kit RS.505 to measure GPx and microplate assay kit for GSH / GSSG GT.40 to measure the ratio of GSH/GSSG against 20 study subjects and 18 control subjects. The results showed that after therapy with mangosteen pericarp extract, the activity of plasma GPx was significantly higher than before therapy (p<0.05), but when compared to the Placebo group the increase was not significant (p>0.05). This research also found that administration of mangosteen pericarp extract to patients with acne may decrease the ratio of GSH / GSSG significantly (p<0.05) compared to the Placebo group.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
T32793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>