Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
Saafroedin Bahar
Abstrak :
Memang ada yang khas pada pemberontakan yang berlangsung antara tahun 1958-1961 di Pulau Sumatera dan Sulawesi tersebut. Latar belakang, aksi serta proses penyelesaian pemberontakan yang terjadi pada saat Indonesia mempergunakan Undang-undang Dasar Sementara tahun 1950 tersebut, jauh lebih kompleks dari pemberontakan-pemberontakan lainnya. Jika pemberontakan-pemberontakan lainnya hampir sepenuhnya berkenaan dengan masalah-masalah dalam negeri yang sebagian besar lokal PRRI-Permesta selain berkenaan dengan masalah politik nasional dan menyangkut mantan tokoh-tokoh penting angkatan darat dan politisi di tingkat nasional, juga menyangkut para komandan militer daerah. Selain itu pemberontakan ini mempunyai dimensi internasional dalam perang dingin, dengan keterlibatan operasi intelejin pemerintah Amerika Serikat dalam skala besar melalui Central Intelligence Agency (CIA). Dalam operasi CIA ini juga terlibat pemerintah beberapa negara tetangga saat itu.
1999
JSAM-IV-JanJul1999-28
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Tengker, Benny
Jakarta: Asmi Publishing, 2009
959.8 TEN i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hadi Soebadio
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002
320.9 HAD k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hadi Soebadio
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hadi Soebadio
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002
327.940 HAD k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hadi Soebadio
Tangerang: Pramita Press, 2005
327.940 598 HAD a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Leirissa, Richard Zakarias
Jakarta: Grafiti, 1997
320.959 8 LEI p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Kebijakan politik luar negeri Australia yang dilaksanakan pada kurun waktu Perang Dingin merupakan wujud dari strategi pertahanan negara yang berupa startegi forward defence. Strategi yang dikembangkan ini merupakan upaya Australia menjamin keamanan wilayahnya dari segala bentuk ancaman, yang dalam stereotipe Perang Dingin maka ancaman dipersepsikan datang dari kekuatan komunis balk dari Uni Soviet maupun dari RRC. Strategi forward defence menekankan garis pertahanan ada di luar wilayah Australia sehingga Australia lebih menyukai jika konflik itu berada di luar wilayah Australia, konsekuensinya adalah Australia lebih memilih untuk membantu kedua negara protektornya dengan terlibat dalam perang bersama guna mewujudkan penyelesaian konflik. Hal ini kemudian juga merupakan upaya Australia menjaga loyalitas terhadap kepentingan negara-negara protektornya, sehingga dalam sejumlah peristiwa penting dunia Australia terkesan selalu di bawah kontrol dan tidak memiliki kekuatan untuk menentukan sikap politik domestiknya sendiri. Pemberontakan PRRI/Permesta yang terjadi di Indonesia tahun 1958 - 1961 merupakan fenomena yang sangat menarik perhatian para pembuat kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat. Pemberontakan PRRI/Permesta dapat dikatakan sebagai upaya Amerika Serikat untuk menarik Indonesia dalam orbit blok Barat. Hal ini dibuktikan dalam bentuk ekstrem adalah kegiatan subversi dalam bentuk operasi intelijen seperti yang dilakukan melalui Covert Action untuk membantu para perwira pemberontakan PRRI/Permesta. Operasi intelijen ini kemudian mendapat dukungan Inggris dan Australia meski dengan tekanan kepentingan yang berbeda diantara keduanya
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T39141
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Boogie Wibowo
Yogyakarta : Narasi, 2010
959.803 5 BOO b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Leirissa, Richard Zakarias
Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 1991
320.959 8 LEI p
Buku Teks Universitas Indonesia Library