Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwita Pratiwi
"Background: Tooth discoloration or stain is pigmented deposits on tooth surface which cause an esthetic problem. Smoking cigarette and oral hygiene habit has effects on tooth discoloration.
Aim: To determine the relation between smoking and oral hygiene habit with tooth discoloration.
Method: The information was taken from interview about smoking history, type of cigarette, quantity and duration of smoking, frequency and technique of tooth brushing, and also clinical examination by Shaw and Murray of tooth discoloration index of 72 subjects at Faculty of Dentistry, University of Indonesia.
Results: The results showed that there were 32 smokers, and 40 non smokers. Statistical test showed that there was a relation between smoking cigarette and tooth discoloration (p<0.05), however there was no relation between the type of cigarette, quantity and duration of smoking, frequency and technique of tooth brushing with tooth discoloration (p>0.05).
Conclusion: A relation between smoking cigarette and tooth discoloration was evident among the subjects, however there was no relation between the type of cigarette, quantity and duration of smoking, frequency and technique of tooth brushing with tooth discoloration.

Latar belakang : Diskolorasi gigi atau stain adalah deposit berpigmen pada permukaan gigi yang merupakan masalah estetik bagi sebagian orang. Diskolorasi gigi dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain merokok dan penjagaan kebersihan mulut yang kurang baik.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara diskolorasi gigi dengan kebiasaan merokok dan menyikat gigi.
Metode : Dilakukan wawancara mengenai riwayat merokok, jenis rokok, banyaknya rokok per hari, lamanya merokok, frekuensi menyikat gigi, dan teknik menyikat gigi serta pemeriksaan klinis dengan menggunakan indeks stain menurut Shaw dan Murray pada 72 orang subyek di sekitar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Hasil : Didapatkan 32 perokok dan 40 bukan perokok. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara riwayat merokok dengan diskolorasi gigi (p<0,05), dan tidak terdapat hubungan antara jenis rokok, banyaknya rokok per hari, lama merokok, frekuensi menyikat gigi, dan teknik menyikat gigi dengan diskolorasi gigi.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara riwayat merokok dengan diskolorasi gigi (p<0,05). Tidak terdapat hubungan antara jenis rokok, banyak rokok per hari, lama merokok, dan kebiasaan menyikat gigi dengan diskolorasi gigi (p>0,05) pada masyarakat sekitar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Miranti
"Background: Gingival inflammation is a response of the gingival to bacterial plaque and clinically characterized by red, swollen, tender gums that bleed easily. The accumulation of bacterial plaque was due to bad oral hygiene and predisposed by smoking habit.
Aim: To determine the relation between smoking and oral habit with gingival inflammation.
Method: The information was taken from interview about smoking history, type of cigarette, quantity and duration of smoking, frequency and technique of tooth brushing, and also clinical examination of gingival status by Loe and Silness gingival index of 72 subjects at Faculty of Dentistry, University of Indonesia.
Results: The result showed that there were 32 smokers and 40 non smokers. Statistical test showed that no relation between smoking history, type of cigarette, quantity of smoking, duration of smoking, and frequency of tooth brushing with gingival inflammation (p>0,05), however there was a relation between the tooth brushing technique and gingival inflammation (p<0,05).
Conclusion: A relation between tooth brushing techniques with gingival inflammation was evident among the subject however there was no relation between smoking habit and tooth brushing frequency with gingival inflammation.

Latar Belakang: Keradangan gingiva adalah inflamasi pada gingiva dengan gambaran klinis berupa perubahan warna jaringan, perubahan bentuk jaringan dan perdarahan. Penyebab langsung keradangan gingiva adalah plak yang terbentuk karena kebersihan mulut yang buruk dan dapat diperberat oleh merokok.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dan menyikat gigi dengan keradangan gingiva.
Metode: Dilakukan wawancara mengenai riwayat merokok, jenis rokok, banyaknya rokok per hari, lama merokok, teknik menyikat gigi, serta frekuensi menyikat gigi. Pemeriksaan klinis keradangan gingiva menggunakan indeks gingiva menurut Loe dan Silness pada 72 masyarakat di sekitar fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Hasil: Didapatkan 32 perokok dan 40 bukan perokok. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara riwayat merokok, jenis rokok, banyaknya rokok yang dihisap, lamanya merokok, dan serta frekuensi menyikat gigi dengan keradangan gingiva (p>0,05) namun teknik menyikat gigi berhubungan dengan keradangan gingiva (p<0,05).
Kesimpulan: Teknik menyikat gigi berhubungan dengan keradangan gingiva namun kebiasaan merokok dan frekuensi menyikat gigi tidak berhubungan dengan keradangan gingiva pada masyarakat di sekitar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Medina K.
"Background: dental plaque is defined as the deposits that form the biofilm adhering to the tooth surface or other hard surfaces in oral cavity. The dental plaque accumulations caused by many factors such as bacteria attached on biofilm, oral hygiene, and smoking habit. Dental plaque cannot be removed only with gargling.
Aim: knowing the relations between smoking and tooth brushing habit with dental plaque accumulations status.
Methods: the information was taken from 72 subjects by interview and clinical examinations. The interview is about smoking history, type of cigarette, quantity of smoking per day, duration of smoking, frequency of tooth brushing, and tooth brushing techniques. Clinical examination is to scoring dental plaque status using Silness & Löe dental plaque index and Ramfjord teeth.
Results: statistical test shows there are no relations (p>0,05) between smoking history, type of cigarette, quantity of smoking per day, duration of smoking, frequency of tooth brushing, and tooth brushing techniques with dental plaque accumulations status.
Conclusion: on this study, there is no relation between smoking and tooth brushing habits, with dental plaque accumulations status.

Latar Belakang: Plak gigi adalah deposit lunak yang menempel pada biofilm, melekat erat pada permukaan gigi dan permukaan keras lainnya dalam rongga mulut. Tingkat akumulasi plak gigi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kebersihan mulut, bakteri, dan kebiasaan merokok. Plak gigi tidak dapat dihilangkan hanya dengan berkumur keras.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dan menyikat gigi terhadap tingkat akumulasi plak gigi.
Metode: Data didapat melalui wawancara dan pemeriksaan klinis terhadap 72 orang subyek (laki-laki 53 orang dan perempuan 19 orang) di sekitar RSGMP FKG UI. Pemeriksaan klinis dengan melakukan pencatatan indeks plak gigi (Silness & Löe) pada enam gigi indeks (16, 21, 24, 36, 41, 44) menurut Ramfjord. Data dikelompokkan berdasarkan riwayat merokok, jenis rokok, banyak rokok, lama merokok, frekuensi menyikat gigi dan teknik menyikat gigi.
Hasil: Uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna (p>0,05) antara riwayat merokok, jenis rokok, banyak rokok, dan lama merokok, serta frekuensi dan teknik menyikat gigi dengan tingkat akumulasi plak gigi.
Kesimpulan: Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dan kebiasaan menyikat gigi dengan tingkat akumulasi plak gigi."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library