Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Peranginangin, Berseba Sari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja dokier umum berdasarkan kompetensi dalam merawat pasien interna di Runlah Sakit Umum Daerah Kota Batam tahun 2010. Penelitian ini adalah cross sectional pada 5 orang dokter ummn dan 85 orang pasien rawat inap interna. Uji statistik yang di gunakan adalah chi square. dari hasil bivariate di ketahui ada hubungan yang bennakna antara , pendidikan, jenis kelamin dan lama kerja dan diketahui tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis pelatihan yang diikuti, umur dengan kinerja dokter umum. Hasil penelitian menyarankan pihak manajemen untuk meningkatkan kinerja dokter dengan mengikut sertakan pada pe1atihan-pelatihan yang akan meningkatkan kompetensi dokter umum.
Vision This study aims to analyze the performance of general practitioners on the basis of competence in caring for intema patients in public hospitals Batam city area in 2010. The study was a cross sectional study in 5 people a general practitioner and 85 people interna inpatients. Statistical test used was chi square. from the bivariate results in the know there is a significant education, relationship between, gender and length of work and note there is no significant correlation between type of training that followed, the age of physicians performing general research. The result recommended the management to improve performance by involving physicians in trainings that will improve the general practitioner competence.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T33663
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Muhammad Rifqi
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara regulasi emosi dengan kecemasan performa musik pada performer musik remaja. Pengukuran regulasi emosi menggunakan alat ukur Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) yang dikembangkan oleh Gross dan John (2003) dan pengukuran kecemasan performa musik dengan menggunakan Music Performance Anxiety Inventory for Adolescents (MPAI-A) yang dikembangkan oleh Osborne dan Kenny (2005a dalam Kenny & Osborne, 2006). Partisipan berjumlah 73 performer musik remaja yang berdomisili di Jabodetabek. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara strategi cognitive reappraisal dalam regulasi emosi dengan kecemasan performa musik pada performer musik remaja (r = -0.027, dan tidak signifikan pada l.o.s 0.05 (p = 0.818), dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara strategi expressive suppression dalam regulasi emosi dengan kecemasan performa musik pada performer musik remaja (r = -0.045, dan tidak signifikan pada l.o.s 0.05 (p = 0.707)). Artinya, strategi regulasi emosi tidak berhubungan dengan tingkat kecemasan performa musik. Hal ini mungkin disebabkan oleh, perlunya mengukur state and trait anxiety sebelum mengukur kecemasan performa musik, dan perlunya menggunakan alat ukur yang dapat mengukur tingkat seberapa jauh seseorang sudah mampu mengontrol kecemasannya pada tingkat optimum. Berdasarkan hasil tersebut, perlu pengkajian lebih dalam faktor-faktor, serta kemungkinan yang memengaruhi hubungan tersebut.
The study was conducted to get a description about the correlation between emotion regulation and music performance anxiety on adolescent music performer. Emotion regulation was measured by using Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) developed by Gross and John (2003) and music performance anxiety was measured by using Music Performance Anxiety Inventory for Adolescent (MPAI-A) developed by Osborne and Kenny (2005a in Kenny & Osborne, 2006). Participants were 73 adolescent music performer in Jabodetabek. The result shows that there is no significant correlation between cognitive reappraisal strategy in emotion regulation and music performance anxiety on adolescent music performance (r = -0.027, and is not significant at l.o.s 0.05 (p = 0.818)), and that there is no significant correlation between expressive suppression strategy in emotion regulation and music performance anxiety on adolescent music performace (r = -0.045, and is not significant at l.o.s 0.05 (p = 0.707)). This leads us to a conclusion that emotion regulation does not correlate with music performance anxiety. The indication maybe caused by the need to measure whether the anxiety is a state or trait before measuring music performance anxiety and to use a measurement qualified for measuring how far someone can control their anxiety at optimum level. There is a need to conduct an exploration about factors and possibilities that affect the correlation.
Depok: Fakultas Psikologi Unversitas Indonesia, 2014
S56923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library