Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sondy Pandapotan
Abstrak :

Kawasan berbasis transit dengan pengembangan lahan guna campuran yang ditujukan untuk memberi dorongan terhadap penggunaan transportasi transit publik oleh populasinya, seringkali hanya berfokus pada pengaturan tata ruang saja. Sementara utilitas seperti jalur pejalan kaki hanya dianggap sebagai komponen pelengkap. Walaupun sebenarnya bentuk transportasi mendasar dan satu-satunya cara untuk berganti moda transportasi pada area transit adalah dengan berjalan kaki. Salah satu parameter untuk mengukur kesuksesan sebuah kawasan yang dikembangkan dengan berbasis transit adalah adanya aktivitas-aktivitas di dalam lahan guna campuran yang terhubung dengan berjalan kaki. Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara komponen berjalan kaki atau aspek-aspek dari jalur pejalan kaki yang mempengaruhi tingkat penggunaan transportasi transit public. Ruang lingkup penelitian adalah jalur-jalur yang menghubungkan Stasiun Kereta Duren Kalibata dengan Apartemen Kalibata City. Berdasarkan survei yang telah dilakukan, penggunaan kereta komuter pada Stasiun Duren Kalibata memiliki persentase penggunaan 34.02% dari total moda perjalanan non kendaraan pribadi. Dan dengan salah satu analisa dengan menggunakan analisa regresi linear. Hasil analisa merupakan permodelan dengan bentuk persamaan Y=-0.575-0.021(X1)+4.825(X2)-0.164(X3)+2.154(X4) dimana variabel-variabel bebasnya merupakan X1 = jarak perjalanan, X2 = lebar jalur, X3 = hambatan dan X4 = diskontinuitas jalur. Namun dari persamaan ini masih bersifat tidak signifikan dan pada uji t ditemukan bahwa variabel yang memiliki pengaruh terhadap tingkat penggunaan transportasi transit pada kawasan Stasiun Duren Kalibata hanyalah komponen jarak tempuh (X1). Untuk memodelkan representasi yang lebih baik penggunaan komponen jarak tempuh dapat dikombinasikan dengan komponen-komponen jalur pejalan kaki lainya yang masih memerlukan identifikasi lebih lanjut.


Transit development area which supported by the development of mixed-use spatial to encourage the population using transit transportation often focused in spatial arrangement and development. While the transportation utility such as pedestrian way only considered as supporting component. Even though walking is a form of basic transportation and the only way to change mode of transportation in transit area. Multiple actitivities at mixed-use spatial connected by walking distance is one of parameters to a successful transit oriented development area. This study meant to analyze the connection between walking component or aspects of pedestrian way influence the rate of use from public transit transportation. The scope of this study is pedestrian lanes that connecting Duren Kalibata Train Station and Kalibata City Apartment. Survey counting, observation and measurement was used to collect data. Based on survey that has been done, the usage of commuter line at Duren Kalibata Train Station is 34,02% from total of non-private vehicles. Analyzing method being used is multiple linear regression formulate equation Y=-0.575-0.021(X1)+4.825(X2)-0.164(X3)+2.154(X4) as a result for public transit transportation rate of use at Duren Kalibata Train Station with components from pedestrian way from literature study used as independent variable: trip distance (X1), sidewalk width (X2), obstacles (X3) and lane absence (X4). Although this equation model has variables with low significance and from t-stat value test, it shows that only trip distance that has big influence for public transit transportation rate of use at Duren Kalibata Train Station. To formulate a better model that represent the condition on how pedestrian way influence the usage rate of transit transportation, trip distance can be used combined with other pedestrian way`s components that will need to be further identified.

2019
T53333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elven Aprilnico
Abstrak :
ABSTRACT
Berdasarkan data yang dilaporkan Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia terdapat 4.007 kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pejalan kaki pada periode ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat risiko pejalan kaki yang menyeberang jalan di salah satu kaki simpang Jl. Raya Citayam ndash; Jl. Boulevard Grand Depok City dengan Pedestrian Risk Index PRI. Penelitian ini perlu dilakukan untuk melihat faktor apa saja yang memiliki peran dalam mengurangi atau menambah tingkat risiko penyeberang jalan. Data diperoleh dengan mengadaptasi metode Traffic Conflict Technique TCT yang dikembangkan oleh Department of Traffic Planning and Engineering di Lund University di Swedia. Studi ini akan memberikan gambaran perbedaan tingkat risiko untuk penyeberangan di jalan yang dilengkapi dan tidak dilengkapi dengan fasilitas penyeberangan zebra cross, jenis penyeberangan tunggal dengan berkelompok, dan dari perbedaan arah penyeberangan.
ABSTRACT
Based on data obtained from Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia there are 4.007 traffic accidents involving pedestrian in this period. The purpose of this research is to evaluate level of pedestrian risk that crossed the street in Jl. Raya Citayam ndash Jl. Boulevard Grand Depok City intersections using Pedestrian Risk Index PRI. This research needs to be done to find out any factors decrease or increase level of pedestrian risk that crossed the street. Data for this study were obtained with adapting Traffic Conflict Technique TCT method developed by the Department of Traffic Planning and Engineering at Lund University in Sweden. This study gives an overview on the differences between level of pedestrian risk for road equipped with and without zebra cross, single and platoon pedestrian, and pedestrian crossing direction.
2018
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Lidyarti
Abstrak :
Depok merupakan salah satu kota yang mempunyai kegiatan ekonomi yang semakin pesat dengan kawasan Margonda sebagai pusat kota utamanya seperti dengan adanya seperti terminal, pusat pertokoan, pusat pendidikan, serta tempat-tempat fasilitas umum lainnya. Keberadaan penyeberang jalan biasanya terdapat di tempat-tempat umum tersebut. Berdasarkan informasi dari Satlantas Kota Depok, tiap harinya terdapat 1-2 kecelakaan yang melibatkan penyeberang jalan di jalan Margonda padahalprogram dan pengendalian keselamatan penyeberang jalansudah dilakukan. Selain itu, Satlantas kota Depok belum melakukan pengendalian risiko yang berdasarkan pada kaidah manajemen risiko. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk menganalisis risiko keselamatan penyeberang di sekitar jalan Kober dan Margonda Residence. Metode yang digunakan yaitu kualitatif bersifat deskriptif melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat risiko keselamatan penyeberang jalan di sekitar jalan Kober dan Margonda Residence yaitu 15 risiko sangat tinggi, 2 risiko tinggi, dan 3 risiko sedang. ...... Depok is one of the cities that have economic activity is increasingly rapidly with Margonda region as its main city center such as the presence of such terminals, shopping centers, educational centers, and places of other public facilities. The existence of the pedestrian is usually found in public places such. Based on information from the Traffic Unit of Depok, every day there are 1-2 accidents involving safety pedestrians in Margonda although safety controls and programs have been implemented. Furthermore, Traffic Unit of Depok not perform risk control based on the principles of risk management. Therefore conducted a study to analyze the risk of pedestrian safety around the Kober and Margonda Residence. The method used is descriptive qualitative in-depth interviews and observation. The results showed the level of safety risk to pedestrians around the road Kober and Margonda Residence is 15 extreme risk, 2 high risk, and 3 moderate risk.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Furry Ayu Agustiyani
Abstrak :
ABSTRAK

Pejalan kaki merupakan pengguna jalan yang rentan dalam berlalulintas. Pada tahun 2018 di Indonesia, pejalan kaki berkontribusi sebesar 16% dari total kematian dalam kecelakaan lalu lintas, sedangkan ratusan ribu orang lainnya mengalami cidera ringan maupun berat. Di Kota Magelang, 22% kecelakaan lalu lintas pada tahun 2014-2018 merupakan kecelakaan pejalan kaki dan menyumbang 28% dari total kematian dalam kecelakaan lalu lintas. Pengamatan terhadap variabel yang signifikan memengaruhi tingkat keparahan kecelakaan pejalan kaki di Kota Magelang dilakukan menggunakan metode regresi probit ordinal dan diinterpretasikan menggunakan efek marginal. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat keparahan kecelakaan pejalan kaki adalah cahaya dan usia. Pencahayaan yang kurang dan pejalan kaki yang berusia lanjut (lebih dari 65 tahun) meningkatkan fatalitas kecelakan pejalan kaki.


ABSTRACT

 


In Indonesia, pedestrian deals with a lot of challenge as a part of road user. In 2018, pedestrian in Indonesia contribute around 16% from total fatalities on traffic accidents, meanwhile hundreds of thousands of victims face major and minor injuries. In Magelang, 22% of traffic accidents in 2014-2018 are pedestrian accident, which contribute 28% of national fatality number caused by traffic accident. Observation over variables that significantly affect the severity of pedestrian accident in Magelang City was done using Ordinal Probit Regression method and interpreted using Marginal Effects. Study shows that lighting and age are the variables that significantly affect the severity of pedestrian accident. Lack of lighting and elderly pedestrian (older than 65 years old) increase the severity of the accidents.

 

2019
T53058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library