Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danar Ariangga Windra Gautama
Abstrak :
Pembangunan konstruksi pada tanah gambut merupakan tantangan yang besar di dunia konstruksi ditambah dengan perilaku alami dari tanah gambut yang terkenal spesial. Pembangunan jalan diatas tanah gambut merupakan tantangan yang besar dikarenakan deformasi yang terjadi pada jalan itu sendiri sangat besar. Skirt footings adalah salah satu jenis fondasi dangkal yang telah terkenal dalam hal kegunaan pada kilang minyak dilepas pantai. Prinsip utama dari skirt footings adalah dengan menjadikan tanah yang memiliki nilai daya dukung yang rendah menjadi satu kesatuan sehingga mampu menahan beban dari atas. Skirt footings diletakkan dibawah timbunan dengan posisi berjajar sepanjang lebar bentang rencana jalan. Skirt footings kemudian dihubungkan dengan tali baja dengan tujuan agar penurunan skirt footings selama proses pembebanan berlangsung bisa dipantau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh skirt footings sebagai pondasi dangkal dibawah pembangunan jalan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Pengujian juga dilakukan kepada beberapa jenis pondasi dangkal yang berbeda, antara lain un-skirted footings dan mini pile. Perbandingan hasil pengujian antara skirt footings dengan un-skirted footings menunjukkan fungsi dari skirt dibawah circular footings sebagai penahan dari tegangan efektif tanah. Sementara perbandingan hasil pengujian antara skirt footings dengan mini pile menunjukkan fungsi dari circular footings dalam mengurangi efek penurunan tidak merata pada tanah. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa skirt footings mampu menahan deformasi tanah yang terjadi dan juga mampu menahan pola penurunan tidak merata pada tanah dan juga skirt footings mampu meningkatkan stabilitas dari jalan. ......The construction of peat soils is a big challenge in the construction world coupled with the very special nature of peat soil. Road construction on peat soil is a major obstacle because the deformation that occurs on the road is so large. Skirt footings are one of the shallow foundations commonly used for building offshore oil refineries. With the principle of making soil that has a low bearing capacity into a single unit to be able to withstand the burden on it. Skirt footings are placed under the embankment with a parallel position stretching to the width of the road plan. Among the skirt, footings are connected with steel straps so that during the loading process the skirt footings decrease can be controlled. The purpose of this research is to make skirt footings a shallow foundation under a road built in Palangkaraya, Central Kalimantan. Tests were also carried out on two models of shallow foundation to determine the effect produced by skirt footings on the soil. The other two types of shallow foundation models are un-skirted footings and mini piles. Comparison of the results of tests between skirt footings with un-skirted footings, it can be concluded that skirts under circular footings act as a buffer against the effective stress of the soil. While from the comparison of test results between skirt footings with mini piles, it can be concluded that circular footings play a role in reducing the effect of the differential settlement on the soil. The results of this study are that skirt footing are able to withstand soil deformations that occur, able to withstand differential settlement patterns and able to increase road stability.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeihan Kartika Hapsari
Abstrak :
Dengan memiliki karakterisitik yang berbeda dengan tanah yang biasa, menjadikan gambut dapat dengan mudah untuk terbakar pada kondisi tertentu. Ketika pembaraan dinyalakan, api pada gambut menjadi sulit untuk diprediksi dan dipadamkan. Pembaraan pada lahan gambut cenderung dapat menumbangkan vegetasi yang berada di permukaan hutan, yang mana ini menunjukkan dinamika ekosistem yang berkepanjangan di lahan gambut. Oleh karena itu, dengan mengkuantifikasi efek dari vegetasi terhadap propagasi yang membara di tanah gambut dapat membantu dalam mengetahui karakteristik dari kebakaran lahan gambut yang kerap terjadi di Indonesia dan juga secara global. Penilitian ini dapat mengevaluasi secara eksperimen efek dari propagasi membara dalam reaktor bukaan atas dengan ukuran 20 x 20 x 20 cm yang diisi dengan tanah gambut dari Palangkaraya. Proses pengkuantifikasian ini meliputi monitori permukaan dengan menggunakan kamera visual dan inifrared (IR), dan mendeteksi distribusi temperature dengan menggunakan 39 set termokopel pada empat ketinggian berbeda. Hasil dari penilitian ini akan diberikan dan dianalisis secara detail pada skripsi. ......Has a different characteristic compared to the normal soil, making peat become easily to burn under certain conditions. Once the smoldering combustion ignited, the peat fire will be highly unpredictable and hard to extinguish. The tendency of smoldering peat to uproot the existing vegetations on the forest floor implicate a long-term ecosystem dynamics in peat soil. Therefore, quantifying the effect of vegetation to the smoldering propagation in peat soil would help to acknowledge the characteristics of peatland forest fires occurred in Indonesia and globally. This work evaluates experimentally the effect of vegetation to smoldering propagation in a 20 x 20 x 20 cm open-top reactor filled with Palangkarayan peat soil. The quantifying activities include surface monitoring using the visual and infrared (IR) camera and the detection of temperature distribution using 39 sets of thermocouples at four different layers of height. The main results and outcomes of this work will be provided and analysed in the full paper.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anfrhasya Haniva Elgeri
Abstrak :
Pulau Sumatera termasuk daerah yang memiliki kawasan tanah gambut terbesar di Indonesia. Saat ini, perkembangan pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia semakin ditingkatkan dengan memanfaatkan tanah gambut sebagai materialnya. Tanah gambut termasuk dalam jenis tanah lunak yang memiliki sifat kandungan organik tergolong tinggi, sangat mudah mengikat air atau hidrofilik, rendah daya dukungnya, serta kompresibilitasnya tinggi. Oleh karena itu, tanah gambut termasuk ke dalam jenis tanah yang bermasalah. Pada penelitian ini akan dianalisa perilaku tanah gambut Ogan Ilir yang dipadatkan sebagai material timbunan jalan dengan melakukan uji indeks properti untuk mengetahui sifat fisik dan sifat kimia tanah gambut Ogan Ilir, lalu uji pemadatan standard proctor untuk memperoleh kurva kerapatan kering terhadap kadar air. Selain itu, uji California Bearing Ratio (CBR) diperlukan untuk mengetahui nilai CBR terbesar tanah tersebut pada kondisi unsoaked dan soaked. Hasil uji CBR menunjukan bahwa tanah gambut Ogan Ilir mengalami sedikit peningkatan daya dukung walaupun tanpa distabilisasi karena sampel tanah yang digunakan sudah cukup lama didiamkan sehingga tanah semakin terdekomposisi seiring berjalannya waktu. Nilai CBR tertinggi yang diperoleh sebesar 7,033% pada kondisi unsoaked dan 4,434% pada kondisi soaked. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, tanah gambut Ogan Ilir sebagai lapisan timbunan perlu distabilisasi agar nilai CBR meningkat dan sesuai sebagai fungsi lapisan subbase. ......Sumatra Island is one of the areas with the largest peat soil area in Indonesia. Currently, the development of road infrastructure development in Indonesia is further improved by utilizing peat soil as its material. Peat soil belongs to the type of soft soil that has high organic content properties, very easy to bind water or hydrophilic, low carrying capacity, and high compressibility. Therefore, peat soil belongs to the problematic soil type. In this study will be analyzed the behavior of peat soil Ogan Ilir compacted as road heap material by conducting index property tests to determine the physical and chemical properties of peat soil Ogan Ilir, then compaction test standard proctor to obtain a curve of dry density to water content. In addition, California Bearing Ratio (CBR) test is required to determine the largest CBR value of the land in unsoaked and soaked conditions. Cbr test results showed that Ogan Ilir peat soil experienced a slight increase in carrying capacity even without stabilization because the soil samples used have been silenced for a long time so that the soil is decomposed over time. The highest CBR value obtained was 7.033% in unsoaked conditions and 4.434% in soaked conditions. Based on the test results, Ogan Ilir peat soil as a heap layer needs to be stabilized in order for cbr values to increase and fit as a subbase layer function.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Sanjaya
Abstrak :
Dalam perkembangan daerah yang memiliki jenis lapisan tanah gambut, perkembangan di daerah-daerah tersebut tergolong lambat karena areal gambut tersebut kurang diperhatikan karena tidak menarik secara ekonomi dan dalam pekerjaan konstruksinya tergolong pekerjaan sulit. karena tanah gambut memiliki kandungan air yang tinggi dengan kapasitas dukung tanah yang rendah dan harus menggunakan metode yang khusus dalam pekerjaan konstruksinya. . Stabilisasi tanah adalah upaya memperbaiki mutu tanah yang tidak baik ataupun meningkatkan mutu dari tanah tersebut. Stabilisasi yang kini sedang dalam tahap perkembangan adalah penggunaan metode bioremediasi yaitu dengan menggunakan mikroorganisme alami. Pada studi ini dilakukan analisis terhadap jenis cairan mikrorganisme EM4 yang berhasil digunakan untuk industri pertanian dalam pengomposan/penguraian. ......A developmental city that has peat soil mostly has slower development if we compare with another city. It is because peat soil do not has attention enough on economic and the construction work at peat soil dificult to build. It is because peat soil contain a lot of water with low bearing capacity. As for that, peat soil has particular method for construction. Soil stabilitation is one of method that can fixing soil capacity or improve low soil capacity. Soil stabilitation that has developed now is using bioremediation method that is use natural microorganism. In this study conducted analysis of EM4 microorganism fluid that already use for agriculture industry for composting decompotition.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S70316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library