Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
The Asphalt Institute
Maryland: The Asphalt Institute, 1974
625.8 Asp b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Kusumawati
Abstrak :
ABSTRAK
Berkurangnya aspal minyak akibat keterbatasan bahan baku minyak bumi yang bersifat non-renewable, memerlukan bahan alternatif untuk memenuhi kebutuhan aspal yang semakin meningkat setiap tahunnya. Biomassa yang bersifat renewable dan mengandung lignin dapat dipirolisis menghasilkan produk cair (bio-oil). Fraksionasi terhadap bio-oil tersebut menghasilkan bioaspal. Pada penelitian ini digunakan bahan baku biomassa berupa ampas tebu, yang belum banyak dimanfaatkan menjadi produk yang mempunyai nilai tambah. Penelitian ini menggunakan metode pirolisis dengan variasi suhu 400 ? 550 oC. Ampas tebu yang mengandung lignin terdekomposisi termal menjadi monomer-monomer lignin yang selanjutnya mengalami oligomerisasi membentuk molekul yang lebih besar berupa bio-oil. Terjadinya oligomerisasi lignin dianalisis dengan fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) dan perubahan viskositas bio-oil terhadap suhu. Pada penelitian ini viskositas bio-oil semakin meningkat seiring dengan peningkatan suhu pirolisis, dimana oligomer lignin yang dihasilkan juga semakin meningkat. Yield bio-oil maksimum diperoleh pada suhu 500oC sebesar 92,11%. Fraksionasi bio-oil menghasilkan residu yang mengandung oligomer lignin sebagai bioaspal, dengan yield maksimum dihasilkan pada suhu 500oC sebesar 6,78 %. Spektrum FTIR menunjukkan puncak spesifik gugus fungsi dari senyawa penyusunnya, antara lain gugus fungsi cincin aromatik, gugus gugus O ? H stretching, gugus ?CH3, gugus karbonil, gugus C = C, gugus C ? H stretching dan gugus C ? H bending. Beberapa puncak spesifik bioaspal mengalami pergeseran bilangan gelombang dibandingkan dengan asphaltene standar karena adanya pengotor pada bioaspal.
ABSTRACT
Decreasing of asphalt due to the limitations of the petroleum that is non-renewable, require alternative material to comply requirement the asphalt is increasing every year. Biomass is renewable and lignin content can be pyrolyzed to produce liquid (bio-oil). Fractionation of the bio-oil to produce bioasphalt. In this research are used bagasse as biomass feedstock , which is not yet widely into products that have added value. This research using pyrolysis method with temperature variation between 400-550 °C. Bagasse which containing lignin decomposed thermal into lignin monomers that is experiencing oligomerization form larger molecules in the form of bio-oil. The occurrence of lignin oligomerization analyzed by fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) and viscosity bio-oil sensitivity to temperature changes. In this research, viscosity bio-oil is increasing along with the increase of temperature pyrolysis, where oligomer lignin produced also increasing. The maximum yield of bio-oil observed on temperature 500 oC as much 92,11 %. Fractionation bio-oil producing residues which containing lignin oligomers as bioasphalt, the maximum yield produced on temperature 500 oC as much 6,78 %. Spectrum of FTIR showed specific functional group of the compound, that is aromatic rings, O ? H stretching, ?CH3 groups, carbonyl groups, C = C groups, C ? H stretching and C ? H bending. Some specific peak of the bioasphalt that is experiencing wavenumber shift compared to a standard asphaltene due to impurities in bioasphalt.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43196
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfanov Khrisma
Abstrak :
Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) berasal dari hasil pengerukan jalan dalam kondisi perbaikan dimana RAP tersebut masih mengandung komponen aspal dan agregat dengan tujuan dapat digunakan kembali. Penelitian ini menghasilkan campuran beraspal dengan variasi kadar RAP 35%, 45%, 51.55% dan variasi kadar aspal 5%, 6%, 7% dengan total jumlah sampel 27 buah serta menganalisa pengaruh dari metode pencampuran dengan suhu hangat ( WMA) pada campuran beraspal yang dibuat untuk Laston lapis antara (AC-BC). Sampel akan dilakukan uji Marshall untuk mendapatkan nilai-nilai stabilitas, kelelehan, MQ, VIM, VMA dan VFA yang kemudian dikaitkan dengan spesifikasi Bina Marga untuk melihat campuran beraspal terbaik pada variasi kadar yang telah ditentukan serta dapat menentukan kadar aspal optimum dan kadar RAP optimumnya. Uji Factorial Design juga dilakukan untuk mengetahui signifikansi kadar RAP, kadar aspal dan interaksi keduanya terhadap nilai-nilai yang didapatkan dalam uji Marshall. Hasil penelitian didapatkan campuran terbaik pada kadar RAP 35% dengan kadar aspal 6% serta kadar aspal optimum 6.3%, signifikansi kadar RAP tidak berpengaruh terhadap seluruh nilai-nilai yang didapatkan dari uji Marshall sementara untuk kadar aspal berpengaruh signifikan terhadap nilai VMA, VIM dan VFA. ......Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) is derived from the results of dredging the road in repair conditions where the RAP still contains asphalt and aggregate components for the purpose of being reused. This study produced paved mixtures with variations in RAP levels of 35%, 45%, 51.55% with variations in asphalt content of 5%, 6%, 7% with a total 27 samples and analyzed the effect of mixing methods with warm temperatures (WMA) on mixtures paved made for Laston layers between (AC-BC). The sample will be tested by Marshall to obtain the values ​​of stability, melt, MQ, VIM, VMA and VFA to see the best asphalt mixture at a predetermined level variattion based on Bina marga specification and can determine optimum asphalt content and grade optimum RAP. Factorial Design Test was also conducted to determine the significance of RAP levels, asphalt levels and their interactions with the values ​​obtained in the Marshall test. The results showed the best mixture of 35% RAP levels with 6% asphalt content and optimum asphalt content 6.3%, the significance of RAP levels did not affect all values ​​obtained from the Marshall test while the asphalt content had a significant effect on the values ​​of VMA, VIM and VFA.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imaduddin
Abstrak :
Struktur perkerasan jalan di Indonesia banyak ditemukan mengalami kerusakan seperti kerusakan alur, deformasi permanen dan bleeding sebelum mencapai umur rencana yang ditetapkan. Hal tersebut disebabkan karena aspal sebagai bahan dalam campuran panas tidak memiliki kriteria sifat fisik yang baik, antara lain titik lembek dan Indeks Penetrasi yang rendah serta elastisitas dan ketahanan yang rendah terhadap deformasi saat menerima repetisi beban lalulintas pada suhu tinggi. Salah satu bahan polimer yang umum digunakan sebagai aditif pada aspal modifikasi adalah karet (bahan elastomer) yang terkandung dalam serbuk ban bekas. Tujuan penambahan aditif serbuk ban bekas adalah untuk meningkatkan titik lembek, Indeks Penetrasi, serta nilai G*/sin δ dan high failure temperature dengan alat Dynamic Shear Rheometer. Persentase serbuk ban bekas (5, 10, 15% dari berta aspal optimum), suhu pencampuran (155, 177, 200°C) dan ukuran gradasi (diameter maks #40 dan #50) serbuk ban bekas divariasikan dalam penelitian ini untuk memperoleh hasil yang optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan serbuk ban bekas terhadap aspal murni dapat meningkatkan titik lembek, Indeks Penetrasi dan memiliki nilai high failure temperature yang tinggi. Nilai high failure temperature maksimum didapatkan pada suhu pencampuran sebesar 155°C. Sedangkan kadar serbuk ban bekas 10% dan ukuran diameter serbuk ban bekas maksimum #50 menjadi hasil optimum dari penelitian ini dilihat dari beberapa pengujian sifat fisik aspal dan pengamatan mikroskopis menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM).
Pavement structure in Indonesia are often found having a damage such a damage t°the flow, permanent deformation, and bleeding before reaching its design life. This mainly caused by asphalt as binder in hot mix asphalt doesn't meet criteria of physical properties, such as softening point and low Penetration Index as well as elasticity and low resistance due t°deformation when experiencing traffic load at high pavement temperature. One of polymeric materials commonly used as an additive in modified asphalt is rubber (elastomeric) contained in scrap tire rubber. The purpose of adding the scrap tire rubber as an additive is t°increase the softening point, Penetration Index, value of G*/sin δ and high failure temperature with Dynamic Shear Rheometer (DSR). Scrap tire rubber's percentage (5, 10, 15% by weight of asphalt), mixing temperature (155, 177, 200°C) and gradation size (max diameter #40 and #50) are varied in this study t°obtain the optimum results. The results showed that the addition of scrap tire rubber on pure asphalt can increase the softening point, PI, and has a high value of G*/sin δ and failure temperature. The maximum failure temperature is obtained at the mixing temperature of 155°C. While the percentage 10% scrap tire rubber by weight of asphalt and maximum diameter size of #50 results an optimum condition from this study, extend form some physical properties of asphalt testing and microscopic observation using Scanning Electron Microscopy (SEM).
2013
S52488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Salman al Farisi
Abstrak :
Lapisan perkerasan merupakan komponen struktur jalan yang langsung menerima beban lalu lintas sehingga bagian ini harus memiliki daya dukung yang memadai. Aspal sebagai komponen perkerasan yang berfungsi sebagai pengikat agregat sekaligus material yang menentukan besarnya kekuatan perkerasan jalan menjadi sangat vital fungsinya dalam struktur perkerasan jalan. Kendala utama yang sangat mempengaruhi kinerja aspal adalah hilangnya daya ikat aspal terhadap agregat dan ikatan kohesi sesama aspal akibat faktor eksternal berupa pembebanan lalu lintas dan pengaruh air hujan. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh beban dan pH air hujan terhadap karakteristik campuran aspal maka dilakukan pengujian perendaman dengan 5 variasi pH dan repetisi pembebanan statis dengan beban sebesar 20% dari nilai runtuh campuran aspal. Pembebanan dilakukan dengan menggunakan alat Marshall dalam rentang waktu 60 menit. Pendekatan yang digunakan untuk repetisi pembebanan statis dengan alat Marshall adalah melalui penambahan beban setiap dua menit sehingga didapat data perubahan penurunan pembebanan dan nilai kelelehan dari campuran aspal. Karakteristik yang ditinjau untuk merepresentasikan pengaruh pembebanan dan derajat keasaman air rendaman adalah nilai stabilitas, kelelehan dan Marshall Quotient. Dari hasil penelitian didapat bahwa semakin tinggi nilai pH maka penurunan kinerja campuran semakin rendah. Jika dibandingkan dengan karakteristik campuran pada pH 7 (air normal/aquades), perendaman pada pH asam menyebabkan penurunan nilai stabilitas dan kelelehan. Sedangkan pada pH basa justru sebaliknya, nilai stabilitas dan kelelehan yang didapat justru menjadi lebih tinggi dibanding nilai stabilitas dan kelelehan pada pH 7 (air normal/aquades). Akibat pembebanan dan perendaman pada pH 6 (asam) nilai penurunan stabilitas yang terjadi sebesar 4.52 % dan penurunan nilai kelelehan yang terjadi sebesar 4,25 %. Untuk pH 4,6 (air hujan) didapat penurunan stabilitas sebesar 6,16 % dan penurunan kelelehan sebesar 4,33 % . Sedangkan pada pH 8 (basa) nilai stabilitas yang didapat naik sebesar 7,31 % dan nilai kelelehan naik sebesar 23,92 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S53894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Alan Suyuti
Abstrak :
Pembangunan berkelanjutan kini menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangan dalam melakukan suatu pembangunan. Salah satu dari konsep pembangunan berkelanjutan adalah recycle atau memanfaatkan kembali bahan yang telah digunakan sehingga dapat meminimalisir penggunaan sumber daya yang dapat habis terpakai. Saat ini pada perawatan jalan khususnya, sering kali menyisakan sisa hasil kupasan aspal RAP yang tidak dimanfaatkan kembali. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaat RAP agar dapat digunakan kembali sebagai bahan campuran pembentukan aspal baru. Dengan melakukan eksperimen pada material RAP yang digunakan dalam kondisi campuran beraspal hangat atau warm mix asphalt WMA dengan penambahan asbuton retona untuk proses pencampuran aspal berjenis Laston Lapis Aus AC-WC yang kemudian akan di uji dengan Marshall Test. Proses pencampuran dilakukan pada temperatur hangat dimaksudkan agar dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dan mengurangi emisi gas karbon yang dihasilkan. Penelitian ini juga menggunakan asbuton Retona yang merupakan produk asli dalam negeri dan juga zeolite yang cukup mudah untuk didapatkan di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk lebih memaksimalkan potensi bahan-bahan material dalam negeri. Pada akhir penelitian ini akan dilakukan analisis dengan menggunakan metode factorial design untuk mendapatkan kadar optimum dari campuran asbuton retona dengan RAP yang digunakan dalam campuran hangat serta pengaruh RAP terhadap sifat-sifat campuran Laston Lapis Aus AC-WC. ......Sustainable development is now one of the things that must be considered in doing a development. One of the concept of sustainable development is recycle or reuse of materials that have been used so as to minimize the use of resources that can be used up. Currently on road maintenance in particular, it often leaves residual asphalt remover RAP that is not reused. This study aims to utilize RAP to be reused as a mixture of new asphalt formation. Experiments on RAP material used in warm mix asphalt WMA mixed conditions with the addition of retona asbuton to the Asphalt Concrete Bonding AC WC asphalt process which will then be tested by Marshall Test. The mixing process is carried out at warm temperatures intended to reduce fuel usage and reduce emissions of the resulting carbon gas. This research also uses Retona asbuton which is the original product in the country and also zeolite which is quite easy to get in Indonesia. It aims to further maximize the potential of materials in the country. At the end of this research will be analyzed by using factorial design to obtain optimum level from retona asbuton mixture with RAP used in warm mixture and RAP effect on mixed properties of Laston Lapis Aus AC WC.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryland: The Asphalt Institute, 1969
665.538 ASP m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maryland: The Asphalt Institute, 1970
665.538 ASP t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
College park: Asphalt Institute, 1984
665.5 ASP d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
College park: Asphalt Institute, 1966
655.5 ASP d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>