Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anasthasya Amanda
Abstrak :
Penyakit kardiovaskular merupakan komorbid dengan prevalensi tertinggi pada pasien dengan COVID-19. Individu dengan riwayat gagal jantung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami manifestasi klinis lebih berat jika terinfeksi COVID-19. Salah satu tanda dan gejala yang dirasakan oleh individu yaitu adanya edema perifer sebagai tanda penumpukan cairan. Studi kasus ini bertujuan untuk mengatasi edema pada pasien COVID-19 dengan komorbid gagal jantung melalui manajemen hipervolemia. Tindakan dalam manajemen hipervolemia yang dilakukan meliputi membatasi asupan cairan pasien, monitoring intake dan output cairan, melakukan posisi semi fowler, monitor hasil hemakonsentrasi dan tekanan onkotik plasma. Keberhasilan intervensi dapat dievaluasi dengan melihat derajat edema dan status hemodinamik. Setelah dilakukan implementasi, evaluasi subjektif yaitu pasien mengatakan tidak ada sesak, tidak ada batuk, bengkak pada kaki kanan tidak ada dan bengkak pada kaki kiri sudah berkurang. Evaluasi objektif menunjukan penurunan derajat edema dengan edema pada kaki kanan dari derajat +2 menjadi tidak ada edema, sedangkan pada kaki kiri turun dari derajat +2 menjadi derajat +1 serta status hemodinamik dalam batas normal. ......Cardiovascular disease is the comorbid with the highest prevalence in patients with COVID-19. Individuals who infected COVID-19 with a history of heart failure have a higher risk of experiencing more severe clinical manifestation. One of the signs and symptoms is the presence of peripheral edema as a sign of fluid overload. This case study aims to treat edema in COVID-19 patients with comorbid heart failure through hypervolemia management. Intervention in hypervolemia management include limiting of patient's fluid intake, monitoring intake and fluid output, performing semi fowler positions, monitoring hemaconcentration results and plasma oncotic pressure. The success of the intervention can be evaluated by monitoring degree of edema and hemodynamic status. After of implementation, subjective evaluation were patient said there was no cough,no swelling in the right leg and decreased of swelling in left leg. Objective evaluation showed decrease in the degree of edema with edema in the right leg from degrees +2 to no edema, while in the left leg dropped from degrees +2 to degrees +1 and hemodynamic status within normal limits.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library