Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dede Rahmat Kurnia
Abstrak :
ABSTRAK
Proses fabrikasi Li4Ti5O12 (LTO) dilakukan dengan metode solid state yaitu dengan menggiling bahan baku kemudian hasil penggilingan tersebut disinter. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah LiOH, TiO2 A (ukuran partikel 37 nm) dan TiO2 R (ukuran partikel 264 nm). Campuran bahan baku yang digunakan adalah LiOH­-TiO2 A dan LiOH-TiO2 R dengan perbandingan LiOH:TiO2 4:5. Penggilingan dilakukan menggunakan vibrating high speed milling (VHSM) dengan kecepatan rotasi penggilingan 2000 RPM. Variasi waktu penggilingan yang digunakan adalah 30 menit, 60 menit dan 90 menit. Sampel yang telah digiling sebagian dikompaksi dengan tekanan 200 MPa untuk mendapatkan variasi sampel dalam bentuk serbuk dan tablet. Kedua jenis sampel tersebut kemudian disinter dengan temperatur 800o C selama 240 menit dan preheat pada 480o C. Pengaruh perbedaan ukuran partikel TiO2, waktu penggilingan dan proses kompaksi diamati. Sampel yang terbetuk diuji dengan Field Emission Scanning Electron Microscope (FESEM), Braunner-Emmet-Teller (BET), Particle Size Analysis (PSA) dan X-Ray Diffraction (XRD).
ABSTRACT
Li4Ti5O12 (LTO) was synthesized by solid state method with milling the starting material then sintering the milling product. LiOH, TiO2 A (particle size 37 nm) and TiO2 R (particle size 264 nm) are used as starting materials. There are two kind of mixture in this research, LiOH-TiO2 A and LiOH-TiO2 R with LiOH-TiO2 ratio 4:5. Milling of mixture has been done by vibrating high speed milling (VHSM) with rotation speed 2000 RPM. LiOH-TiO2 mixture milled in three different time (30 minute, 60 minute and 90 minute). Half part of milled sample are compacted by 200 MPa pressure to make a different sample condition, tablet and powder sampel. Two kind of sampel are sintered in 800o C for 240 minute and preheat at 480o C. Effect of TiO2 particle size, milling time and compaction process are investigated. Sample were obtained by Field Emission Scanning Electron Microscope (FESEM), Braunner-Emmet-Teller (BET), Particle Size Analysis (PSA) dan X-Ray Diffraction (XRD).
2015
S59538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakinah
Abstrak :
Fotoproduksi kaon diinvestigasi dengan menggunakan kinematika pada tiga daerah ekstrim yaitu energi ambang, daerah sudut besar dan juga sudut kecil. Pada energi ambang amplitudo PV dan suku kontak diekspansi terhadap mK=m dan konvergen pada orde ke-12. Sedangkan pada dua daerah ekstrim lainnya, amplitudo lebih menjadi sederhana dan dapat mengekstraksi kopling konstans gKETXN, gKACKN dan gVK 1ETX. Di samping itu, elektroproduksi kaon diinvestigasi menggunakan model isobar dengan menambahkan suku longitudinal dan faktor bentuk partikel dengan cutoff sebagai parameter yang tidak diketahui serta menyertakan nukleon resonans hingga spin-9/2 dan hyperon hingga spin-3/2. Hasil penelitian akan dibandingkan dengan data eksperimen yang dipublikasikan oleh kolaborasi CLAS Kaon photoproduction has been investigated in 3 extreme kinematics, namely at threshold, backward angles and forward angles. At threshold, the pseudovector and contact amplitudes have been expanded in terms of mK=m and have reaced their covergence at 12th order. For the other kinematics the amplitude is simple for extracting the coupling constants gKETXN, gKxigmaN and gVK 1ETXN. Besides that, the electroproduction process has been investigated by using an isobar model that includes longitudinal term and form factors of the intermediate state with a cutoff as unknown parameter. The model also includes nucleon resonances with spins up to 9/2 and hyperon resonances with spins up to 3/2. The result is compared with exsperimental data from the CLAS collaboration.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T54085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Adzani Nurandini
Abstrak :
Nifedipin merupakan suatu turunan dihidropiridin yang termasuk ke dalam calcium channel blocker (CCB), sesuai untuk terapi lini pertama pada pasien dengan hipertensi. Nifedipin bekerja menghalangi kalsium yang menuju otot jantung dan pembuluh darah ketika tekanan darah tinggi. Rendahnya waktu paruh nifedipin mengharuskannya untuk dikonsumsi secara berulang yang menimbulkan fluktuasi obat dalam darah. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pelepasan obat terkontrol dimana obat akan dilepaskan pada waktu yang diinginkan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan mikroenkapsulasi obat menggunakan polimer sebagai penyalut. Pada penelitian ini dilakukan penyalutan nifedipin menggunakan polipaduan polikaprolakton (PCL) dan poli(etilena glikol) (PEG) dengan teknik penguapan pelarut. Mikrokapsul dengan variasi Span 80 sebanyak 4% merupakan variasi paling optimum dengan ukuran 0,3108 µm, indeks polidispersitas bernilai 0,079 dan efisiensi enkapsulasi sebesar 90,85%. Untuk mikrokapsul dengan variasi komposisi polipaduan PCL/PEG dan berat molekul PEG, persen padatan berada pada rentang 30-92% dan efisiensi enkapsulasinya sekitar 90-91%. Persen pelepasan nifedipin dari mikrokapsul berada pada rentang 7,24-16,07% untuk cairan lambung dan 12,1-34% untuk cairan usus dengan pelepasan tertinggi didapatkan pada variasi komposisi polipaduan PCL/PEG 70/30 dan berat molekul PEG 400 Da, yaitu sebesar 10,74% pada cairan lambung dan 34% pada cairan usus. ......Nifedipine is a dihydropiridine derivate calcium channel blocker, suitable as a first-line therapy for patients with hypertension. Nifedipine blocks calcium from going to cardiac and blood vessel muscle when blood pressure is high. Nifedipine has a low elimination half-life that makes nifedipine needs to be consumed repeatedly which gives rise to fluctuation of nifedipine concentration in blood. Thus, controlled drug delivery system is needed wherein drug could be delivered at the desired time. One of the options is drug microencapsulation using polymer as the coating. In this study, nifedipine is coated with polycaprolactone (PCL) and poly(ethylene glycol) (PEG) polyblend using solvent evaporation technique. Microcapsule with variation of 4% Span 80 is the optimum variation, with particle size of 0.3108 µm, polidispersity index of 0.079 and encapsulation efficiency of 90.85%. Microcapsule with variation of PCL/PEG polyblend composition and PEG molecular weight had yield around 30-92% and the encapsulation efficiency about 90%-91%. The release percentage of nifedipine in microcapsule is around 7.24-16.07% in gastric fluid and 12.1-34% in intestinal fluid with the highest release of nifedipine obtained by the variation of 70/30 PCL/PEG composition with PEG molecular weight of 400 Da with release percentage of 10.74% in gastric fluid and 34% in intestinal fluid.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leon, M.
New York : Academic Press , 1973
530.12 LEO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rajagukguk, Maynard Bram
Abstrak :
ABSTRAK
Pada sektor pertanian, kelapa sawit merupakan salah satu jenis komoditas perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Semakin tua usia tumbuhan kelapa sawit, semakin sedikit pula buah yang akan dihasilkan. Setiap tahunnya, hampir 500 ribu hektar lahan kelapa sawit telah teronggok menjadi lahan sampah akibat rehabilitasi. Hal ini mengakibatkan Re-planting harus dilakukan. Praktek penanaman kembali pohon kelapa sawit setelah melebihi masa hidup ekonomi 20 tahun hingga 25 tahun, telah menghasilkan sejumlah besar bahan yang kurang dimanfaatkan setiap tahunnya terutama dalam bentuk batang. Riset ini bertujuan untuk mengolah limbah tersebut menjadi papan partikel dengan menggunakan batang kelapa sawit. Karena semakin terbatasnya sumber daya kayu pohon sebagai bahan papan partikel, penulis meneliti bahwa ada banyak potensi bahan selain kayu pohon yang dapat digunakan menjadi alternatif substitusi. Salah satunya adalah batang kelapa sawit. Selain sedikit/terbatasnya sumber daya kayu pohon, perbandingan antara harga papan partikel eksisting yang terbuat dari kayu pohon dengan papan partikel batang kelapa sawit juga menjadi tambahan penelitian kali ini. Pemanfaatan dengan proses daur ulang dapat dilakukan dan memiliki potensi untuk produksi massal. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini akan mendapatkan nilai lebih dari pemanfaatan limbah batang kelapa sawit sebagai bahan utama untuk produksi papan partikel. Penelitian ini menerapkan ilmu peningkatan nilai bahan (leverage) dengan metodologi pembuatan produk papan partikel batang kelapa sawit, Desain Eksperimen (DOE), pengujian fisis dan mekanis di laboratorium, dan diskusi perbandingan harga.
ABSTRACT
In the agricultural sector, oil palm is one type of plantation commodity that has an important role in Indonesia's economic activities. The older the age of oil palm plants, the less fruit will be produced. Every year, nearly 500 thousand hectares of oil palm land has been piled up as waste land due to rehabilitation. This causes re-planting need to be done. The practice of replanting oil palm plants after exceeding the economic life span of 20 years to 25 years, has produced a large amount of material that is underutilized every year, especially in the form of trunks. This research aims to process the waste into particle boards using palm oil trunk. Because of the limited resources of tree wood as particle board material, the authors examine that there are many potential materials other than tree wood which can be used as alternative substitutions. One of them is the trunk of oil palm. Not only the limited wood tree resources, furthermore the comparison between the prices of existing particle boards which made from tree wood and particle boards which made from oil palm trunk was also explained this time. Utilization with a recycling process can be carried out and has the potential for mass production. The results obtained from this study will get more value from the utilization of palm oil stem waste as the main material for particle board production. This study applies the science of increasing the value of materials (leverage) with the methodology of making oil palm stem particle board products, Experimental Design (DOE), physical and mechanical testing in the laboratory, and discussion of price comparisons.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T51935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyarko
Abstrak :
Seiring dengan menipisnya bahan baku kayu. Salah satu produk turunan kayu yang sangat dibutuhkan seperti kayu lapis dapat digantikan oleh papan partikel sebagai komponen bangunan. Papan partikel dapat dibuat dari berbagai bahan baku alternatif selain kayu. Tesis ini membahas mengenai kajian tentang cangkang kelapa sawit sebagai bahan dasar alternatif papan partikel sebagai komponen bangunan. Cangkang kelapa sawit merupakan limbah industri kelapa sawit yang memiliki prosentase kandungan selulosa maupun lignin yang menyerupai kayu, sehingga memiliki kemungkinan untuk dijadikan sebagai bahan baku papan partikel. Dalam eksperimen pembuatan papan, percobaan dilakukan dengan metode pengempaan panas dan menggunakan perekat thermosetting resin jenis Urea Formaldehid dan Fenol Formaldehid. Hasil pengujian menunjukkan bahwa papan hasil percobaan memiliki ketahanan yang baik terhadap kondisi cuaca luar, walaupun terbilang masih lemah terhadap tekanan beban eksternal yang berlebihan. Papan partikel hasil percobaan tersebut kemudian dijadikan panel penutup dinding dan langitlangit bangunan. Berdasarkan data kuantitas limbah cangkang kelapa sawit nasional dengan rumus pembuatan papan yang didapat selama percobaan, jumlah papan partikel yang diproduksi dapat mencukupi untuk penyediaan komponen bagi berbagai jenis bangunan. Diantaranya adalah 4.7 juta unit rumah sederhana sehat kayu panggung/ non-panggung maupun 5.8 juta unit rumah sederhana sehat setengah tembok per tahun. Angka tersebut dapat memberikan gambaran bahwa papan partikel cangkang kelapa sawit yang diproduksi secara massal dapat memberikan kontribusi yang menguntungkan bagi pembangunan rumah nasional. ......As wood production for building material supply continues to decline. Highly sought woodbased product such as plywood in particle should be viable to be replaced with other kind of product. One of the alternative products for plywood is particle board, which can be based on any material other than wood. This thesis proposes a study of palm kernel shell as the particleboard material for building component. Palm kernel shell is a by-product of the palm oil industry with cellulose and lignin percentage that resembles wood in general. Therefore, this material may perform as a suitable alternative material for particle board. The experiment for the particle board production was done by using hot pressing method, in addition to thermosetting resin such as Urea Formaldehyde and Phenol Formaldehyde as the agglutinative agent. Further tests on the prototype also show that this type of board made may resist the external pressure from weather condition, although it may still be too vulnerable from any excessive external load pressure. This particle board can be used as a panel to cover the wall and the ceiling of a building using the formula of particle board production that was developed in the experiment. In comparison with the amount of palm kernel shell from the palm oil industry nationwide per year, it is possible to produce particle boards that can serve up to 4.7 million healthy modest house units, both for stage wood house or for a non-stage wood house. In addition, the same amount of particle boards can also serve other 5.8 million healthy modest house units that are made partially with brick. These figures may demonstrate the beneficial contribution of mass produced particle boards made of palm kernel shell for the national housing development.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T48969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulung Pambuko
Abstrak :
Isi tesis ini mengenai pembuatan simulator 3D dari algoritma pencarian Particle Swarm Optimization untuk pencarian banyak sumber asap dengan menggunakan Open Dynamics Engine dan mengenai Dynamic Niche-PSO yang adalah algoritma baru sebagai modifikasi algoritma MPSO dari penelitian sebelumnya [1]. Versi simulator 2D untuk PSO ini telah dibuat penelitian sebelumnya ini. Pemodelan fisik 3D ini bertujuan untuk mengurangi gap antara perangkat lunak dan perangkat keras di dunia nyata. Salah satu bab adalah bab yang menjelaskan pembuatan model robot, asap dan sumbernya, dan medan dengan Open Dynamics Engine. Dilanjutkan dengan bab tentang cara pemakaian GUI simulator ini. Algoritma Dynamic Niche-PSO yang diajukan pada penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan algoritma PSO sebelumnya dimana 2 niche (kelompok agen) atau lebih masih ada kemungkinan untuk menuju sumber asap yang sama. Pada Dynamic Niche-PSO ini diperkenalkan robot baru, yaitu robot utama yang mempunyai arca ketertarikan. Pada Dynamic Niche-PSO ini juga robot netral dan bermuatan dapat berpindah keanggotaan dari satu niche ke niche yang lain apabila memasuki arca ketertarikan atau attract area dari robot utama niche yang lain ini. ......The contents of this thesis are the development of 3D simulator for visualizing Particle Swarm Optimization algorithm for multi odor source localization using Open Dynamics Engine, and Dynamic Niche-PSO as modification of MPSO algorithm from previous research [1]. The 2D version of this MPSO is made in previous research. This 3D modeling has a purpose to reducegap between Software and Hardware in the real world. One of chapters is explaining about how to make the model of robots, plumes and its sources, and field with Open Dynamics Engine. Continued with chapter explaining about how to use the GUI of this simulator. Dynamic Niche-PSO algorithm proposed in this research has a purpose to refine the weakness of previous algorithm where 2 niches (group of agents) or more still have a probability to move toward the same odor source. There is newly introduced robot in this Dynamic Niche-PSO algorithm called main robot which has an attract area. In this Dynamic Niche-PSO also a neutral robot or a charge robot could become a member of another niche if it entered the attract area of main robot of this other niche.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T25913
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Foliatini
Abstrak :
Alginat merupakan polisakarida alam sehingga bersifat biokompatibel dan non toksik. Berdasarkan karakteristiknya, alginat potensial untuk dimanfaatkan sebagai pemodifikasi dalam sintesis nanopartikel Au dan Ag. Karena nanopartikel Au dan Ag memiliki ukuran partikel dan wettability yang dapat diatur, maka komposit Au/alginat dan Ag/alginat diharapkan dapat diaplikasikan sebagai penstabil emulsi. Metode sintesis yang digunakan adalah metode bottom-up dengan bantuan energi gelombang mikro. Karakterisasi nanopartikel dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, Particle Size Analyzer, Transmission Electron Microscopy, dan spektrofotometer FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alginat berperan sebagai pereduksi dan penstabil dalam sintesis nanopartikel Au dan Ag menggunakan bantuan energi gelombang mikro. Pada kondisi optimum, nanopartikel Au dan Ag yang dihasilkan memiliki ukuran < 10 nm dan berbentuk bulat. Karakteristik morfologi nanopartikel hasil sintesis tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu rasio konsentrasi alginat/prekursor logam, pH, daya iradiasi, dan konsentrasi NaCl. Kondisi optimum dalam sintesis nanopartikel Au dan Ag berturut-turut adalah pada konsentrasi prekursor logam 0.20-0.40 mM (Au) dan 0,50 mM (Ag), pH 6- 10 (Au) dan 10-12 (Ag), konsentrasi alginat 0,25-0.375%b/v (Au) dan 0,075%b/v (Ag), daya iradiasi 50-100% dari daya total 800 W, waktu iradiasi 2-3 menit (Au) dan 1-2 menit (Ag), dan tanpa ditambahkan dengan NaCl. Mekanisme reduksi dan stabilisasi nanopartikel melibatkan pembentukan kompleks antara gugus karboksil dengan logam, reaksi pembentukan radikal alginat, reaksi reduksi prekursor logam oleh radikal alginat, dan penataan lapisan alginat di sekeliling permukaan partikel. Stabilisasi sterik dari polimer dan stabilisasi elektrostatik dari anion karboksilat berperan dalam menghambat agregasi nanopartikel. Perhitungan energi int eraksi antar nanopartikel menunjukkan bahwa stabilisasi sterik memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan stabilisasi elektrostatik dalam menghambat interaksi tarik-menarik van der Waals. Sebagaimana umumnya material nanopartikulat lainnya yang dapat menstabilkan emulsi, nanopartikel Au(Ag)/alginat dapat diaplikasikan sebagai penstabil emulsi minyak dalam air (minyak : kloroform, solar, minyak zaitun) setelah dihidrofobisasi dengan campuran asam merkaptoundekanoat (mercaptoundecanoic acid, MUA) dan dodekanatiol. Kemampuan emulsifikasi nanokomposit Au(Ag)/alginat/MUA/dodekanatiol dan karakteristik morfologi emulsi dipengaruhi oleh konsentrasi MUA dan dodekanatiol, rasio Au(Ag)/alginat : pemodifikasi, rasio fasa minyak : air, dan pH. Emulsifikasi yang efektif dapat berjalan pada kondisi berikut : [dodekanatiol] = 5%, [MUA] = 0,001 g/25mL, rasio fasa minyak : fasa air = 1:90, pH = 4-10, rasio nanopartikel : MUA : dodekanatiol = 6:2:2 (Au) dan 10:2:2 (Ag). Kestabilan emulsi yang menggunakan penstabil Au(Ag)/alginat/MUA/dodekanatiol dipengaruhi oleh pH, volume nanokomposit dan konsentrasi NaCl. Lebih jauh lagi, nanopartikel Au(Ag)/alginat yang telah dimodifikasi dengan tiol memiliki potensi untuk dapat diaplikasikan dalam bidang biomedis, misalnya dalam sistem penghantaran obat dan terapi fototermal. ......Alginate is natural polysaccharide therefore it is biocompatible and non toxic. Due to these properties, alginate is potential to be applied as modifier in the Au and Ag nanoparticle synthesis. Au and Ag nanoparticles have adjustable particle size and wettability, thus Au/alginate and Ag/alginate-based nanocomposites are promising material for emulsion stabilizer. Bottom-up method was used in the synthesis of Au and Ag nanoparticle, and the reaction was aided by microwave irradiation. The as-prepared nanoparticles was characterized by UV-Vis spectrophotometry, Particle Size Analyzer, Transmission Electron Microscopy and FTIR spectrophotometry. The results showed that alginate played a role as both reducing agent and stabilizer in the microwave-assisted Au and Ag nanoparticle synthesis. At optimum condition, the resulting Au and Ag nanoparticles have particle size < 10 nm and spherical in shape. Morphology of nanoparticles was greatly influenced by concentration ratio of alginate/metal precursor, pH, irradiation power, and NaCl concentration. Optimum condition in the Au and Ag nanoparticle synthesis achieved at metal precursor concentration of 0.20-0.40 mM (Au) and 0,50 mM (Ag), pH 6-10 (Au) and 10-12 (Ag), alginate concentration of 0.25-0.375%w/v (Au) and 0.075%w/v (Ag), irradiation power of 50-100% of 800 W, irradiation time of 2-3 minutes (Au) and 1-2 minutes (Ag), without the presence of NaCl. The mechanism of reduction and stabilization of nanoparticles involved the formation of complex between carboxyl groups and metal, formation of alginate radicals, reduction of metal precursor by alginate radicals, and arrangement of alginate layers surrounding the nanoparticle surface. Steric stabilization from bulky polymer structure and electrostatic stabilization from carboxylate anion play a role in inhibiting nanoparticle aggregation. The calculation of interaction energies between nanoparticles showed that steric stabilization have larger contribution than that of electrostatic stabilization. Like other nanomaterials which are generally able to stabilize emulsion, Au(Ag)/alginate nanoparticles were able to be applied as stabilizer of oil in water emulsion (oil : chloroform, diesel oil, olive oil) after hydrophobization with the mixture of mercaptoundecanoic acid (MUA) and dodecanethiol. Emulsification capacity of Au(Ag)/alginate/MUA/dodecanethiol nanocomposite and the morphology of the emulsion were influenced by MUA and dodecanethiol concentration, ratio of Au(Ag)/alginate : modifier, ratio of oil : water phase, and pH. The effective emulsification was achieved at : [dodecanethiol] = 5%, [MUA] = 0.001 g/25mL, rasio of oil : water phase = 1:90, pH = 4-10, ratio of nanoparticle : MUA : dodecanethiol = 6:2:2 (Au) and 10:2:2 (Ag). The stability of emulsion stabilized by Au(Ag)/alginate/MUA/dodecanathiol was affected by pH, nanocomposite volume and NaCl concentration. Furthermore, thiol-modified Au(Ag)/alginate nanoparticles have potency to be applied in biomedical field, for example in drug delivery system and photothermal therapy.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
D2052
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Madubrangti
Abstrak :
Bahasa dipergunakan manusia di seluruh dunia sebagai alat komunikasi berbicara. Bermacam--macam bahasa ada di dunia ini, di antaranya bahasa Jepang. Seperti bahasa-bahasa Inggris dan Jarman, bahasa Jepang pun mengalami perubahan bentuk claim kata kerja dan kata sifatnya, hanya tidak mengalami perubahan bentuk dalaan jum_lah dan status jenisnya. Misalnya: hana bunga atau bunga-bunga haka hana hana saita sake' berkembang' 'saiteimasu 'sedang berkembang' sakimasu akan berkembang' 'sudah berkembang' Pada contah di atas dapat kita lihat perubahan bentuk di dalam kata kerjanya, sehingga kita tahu apakah 'bunga itu sedang berkembang', 'akan berkembang', 'sedang berkembang', atau 'sudah berkembang'. Selain itu bahasa Jepang di dalam perubahan bentuk kata kerja dan kata sifatnya mengenal polite style (gaya sopan) dan plain style (gaya sederhana)
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S13710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>