Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firman Firdaus
"Tesis ini adalah hasil penelitian tentang keberlanjutan kegiatan koperasi, tujuan penelitian untuk menggambarkan perbedaan dan persamaan yang dilakukan kedua koperasi dan menggambarkan faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkankan bahwa kekuatan KSU Buana Jaya terletak pada kepemimpinan lokal serta partisipasi anggota yang aktif, sedangkan KMB Iwul pada pengembangan usaha, adanya seorang manajer dan pendamping. Berdasarkan faktor pendukung dan penghambat, kedua koperasi ini mempunyaifaktor pendukung yang sama dalam beberapa hal, sedangkan faktor penghambat, kedua koperasi ini mengalami masalah dalam permodalan dan sumber daya manusia.

This thesis is the result research about sustainability of the cooperatives? activities, the objectives are to describe points of deferences and similarities of them and to describe props and obstacles factors in managing cooperatives. This research is qualitative descriptive interpretive. From this research, it could be described that KSU Buana Jaya has strong leadership and partisipation of active members. KMB Iwul made expansion its unit activities, the existances of worker community and manager. Based on props and obstacles factors, both cooperatives have similarities on props factors and the obstacles factors for both cooperatives are the problems of capital and human resources."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24644
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Yuanita
"ABSTRAK
Pertambahan penduduk yang sangat besar di kota menyebabkan semakin
sempitnya lahan yeng tersedia untuk pemukiman. Oleh karena itu pembangunan
rumah susun merupakan alteraatif terbaik untuk pembangunan pemukiman di
perkotaan.
Kehidupan penghuni rumah susun berbeda dengan penghuni di lingkungan
perumahan biasa yang tidak bertingkat. Salah satu ciri yang menonjol pada penghuni
rumah susun adalah kebersamaan penghuni. Setiap penghuni rumah susun tidak
dapat menghindarkan diri dari hak dan kewajibannya terhadap pemilikan bersama
atas fasilitas bersama yang tersedia, seperti tangga bersama, koridor, pipa-pipa
saluran, taman, sarana jalan, lampu penerangan, dan sebagainya. Fasilitas bersama
tersebut merupakan milik mereka bersama yang digunakan dan dipelihara secara
bersama pula.
Pemeliharaan fasilitas bersama di rumah susun merupakan hal yang penting.
Fasilitas yang tidak terpelihara akan menjadi kotor dan rusak, serta dapat
menimbulkan pengaruh buruk bagi penghuninya, misalnya dapat membuat penghuni
merasa tidak betah. Oleh karena itu perlu adanya partisipasi dari para penghuni
dalam memeiihara fasilitas bersama di rumah susun.
Menurut White (1981) partisipasi terdiri atas tiga dimensi yaitu : dimensi
pengambilan keputusan, dimensi kontribusi, dan dimensi turut menikmati hasil
kegiatan (p. 18).
Dalam literatur disebutkan bahwa salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi partisipasi seseorang adalah kohesi kelompok (Festinger et al., 1963;
Johnson & Johnson, 1994; Kuppuswamy, 1979). Yang dimaksud dengan kohesi
kelompok yaitu sejauh mana anggota-anggota suatu kelompok merasa tertarik satu
sama lain sehingga mereka ingin tetap bersama dalam kelompok itu.
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, permasalahan
dalam penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut;
1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kohesi kelompok dengan
dimensi pengambilan keputusan dari partisipasi penghuni dalam pemeliharaan
fasilitas bersama di rumah susun ?
2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kohesi kelompok dengan
dimensi kontribusi dari partisipasi penghuni dalam pemeliharaan fasilitas bersama
di rumah susun ?
3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kohesi kelompok dengan
dimensi turut menikmati hasil kegiatan dari partisipasi penghuni dalam
pemeliharaan fasilitas bersama di rumah susun ? Penelitian yang bersfat deskriptif ini dilakukan di rumah susun Klender,
Jakarta Timur. Subyek penelitian adalah para penghuni rumah susun yang
dikelompokkan berdasarkan blok dan jenis kelamin.
Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kohesi
kelompok dan kuesioner partisipasi penghuni dalam pemeliharaan fasilitas bersama
di rumah susun. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan digunakan rumus
korelasi Kendall-tau (x).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kohesi kelompok dengan dimensi
pengambilan keputusan dari partisipasi penghuni dalam pemeliharaan fasilitas
bersama di rumah susun.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kohesi kelompok dengan dimensi
kontribusi dari partisipasi penghuni dalam pemeliharaan fasilitas bersama di
rumah susun.
3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kohesi kelompok dengan dimensi
turut menikmati hasil kegiatan dari partisipasi penghuni dalam pemeliharaan
fasilitas bersama di rumah susun.
Ada beberapa saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian ini. Penelitian
ini menunjukkan bahwa kohesi kelompok berhubungan dengan dimensi pengambilan
keputusan dan dimensi kontribusi dari partisipasi penghuni dalam pemeliharaan
fasilitas bersama di rumah susun. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan
dalam perencanaan dan pengelolaan rumah susun disarankan untuk menciptakan
lingkungan yang mendukung timbulnya kohesi kelompok, serta melibatkan para
penghuni dalam kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan interaksi sosial dan
keija sama di antara mereka. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya diantaranya
adalah melakukan penelitian serupa secara kontinyu mulai dari proses pengambilan
keputusan, palaksanaan kegiatan, sampai pada evaluasi kegiatan yang melibatkan
partisipasi penghuni rumah susun."
1997
S2577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Emil Birham
"Tesis ini membahas konsistensi pengakomodasian partisipasi publik sekaligus esensi partisipasi publik itu sendiri dalam pelayanan publik melalui standar pelayanan berdasarkan pasal 20 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Mengingat ketentuan mengenai standar pelayanan dalam UU Nomor 25 Tahun 2009 berpotensi membuka celah terjadinya manipulasi pemenuhan hak warga negara melalui dalih penyelenggara layanan tidak mampu menyusun dan menetapkan standar pelayanan sehingga mereduksi esensi partisipasi publik dalam pelayanan publik. Penelitian ini termasuk jenis penelitian yuridis normatif.
Hasil penelitian menyatakan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) memiliki fungsi legislasi yang dijalankan dalam kerangka representasi rakyat. UU Nomor 25 Tahun 2009 merupakan salah satu produk legislasi yang terkoneksi langsung dengan publik sehingga erat relevansinya dengan persoalan konsistensi pengakomodasian partisipasi publik. Namun DPR RI sebagai representasi publik yang memiliki keharusan mengakomodasi partisipasi publik, inkonsisten dalam menjalankan fungsi legislasi yang melekat fungsi representasi di dalamya. Inkonsistensi DPR tersebut berakibat pada rumusan final Pasal 20 ayat (1) UU Nomor 25 Tahun 2009 yang kontraproduktif bahkan inkonstitusional. Adapun esensi partisipasi publik dalam standar pelayanan adalah upaya demokratisasi yang dilakukan oleh publik untuk memperjuangkan hakikat eksistensinya sebagai warga negara yang menghendaki partisipasi aktif dalam pelayanan publik.

This thesis would like to analyze about accommodation consistency of public participation as well as public participation in the law of Public Services number 5 year 2009 based on operational standard chapter 20 article (1). Recollecting the provisions about operational standard in the law number 25 year 2009, it potentials in giving access about the manipulation of fulfillment citizens right in plea the service’s promoter cannot afford to organize as well as to define the operational standard, therefore it could reduce the essence of public participations to public services. It is a normative juridical research.
The former research concluded that Indonesian House of Representative (DPR RI) has legislative function which runs in structures of citizens representations. The law number 25 year 2009 is one of legislative product in direct connection to public, so that having firm relevance with the matter of public participation in accommodation consistency. However, DPR RI should give access to public participants as citizen representative instead of having inconsistency in undertaking the duty in legislative. As a result, the DPR inconsistency affects to final law chapter 20 article (1) number 25 year 2009. It is contra productive yet incontestable. The goal of public participation in operational standard is to make democratization effort by the public to struggle for their existence as citizens who desire actively participate in public services.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T33102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifkin, Susan B.
Geneva: World Health Organization, 1990
613.042 4 RIF c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
McIntyre-Mills, Janet
New York: Kluwer Academic, 2003
361.1072 MCL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library