Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marlita Dewi
"Pengasuhan yang dilakukan oleh orangtua terhadap anak memiliki hubungan dengan pengalaman keterlibatan orangtua di masa lalu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara ketiga dimensi persepsi keterlibatan orangtua (ayah dan ibu) yaitu instrumental, ekspresif, dan mentoring/advising terhadap parenting self-efficacy pada orangtua dengan anak usia kanak-kanak madya. Persepsi keterlibatan orangtua merupakan sejauh mana orangtua menunjukkan perilaku yang menandakan bahwa mereka ikut berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan anak. Parenting self-efficacy merupakan persepsi dalam memandang kemampuannya yang dapat memengaruhi perilaku dan perkembangan anak secara positif. Pada penelitian ini, pengukuran persepsi keterlibatan orangtua menggunakan alat ukur Reported Father Involvement Scales (Finley & Schwartz, 2004) dan Reported Mother Involvement Scales (Finley, Mira, & Schwartz, 2008), sedangkan pengukuran parenting self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) (Coleman & Karraker, 2000). Partisipan dalam penelitian ini adalah 302 orangtua dengan anak usia kanak-kanak madya dan berada di rentang usia 25-45 tahun yang diperoleh dengan teknik convenience sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara ketiga dimensi persepsi keterlibatan ayah yang signifikan secara bersama-sama terhadap parenting self-efficacy F(3,298)= 3,959, p<0,01. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara ketiga dimensi persepsi keterlibatan ibu yang signifikan secara bersama-sama terhadap parenting self-efficacy F(3,298)= 2,858, p<0,05. Implikasi dari hasil penelitian ini yaitu diharapkan orangtua meningkatkan keterlibatannya dalam berbagai aspek kehidupan anak dan memberikan pengasuhan yang positif bagi anak-anak mereka.

Parenting correlates with how ones parent involve in childhood experience. This research was conducted to determine the influence of the three dimensions of perceived parental involvement (father and mother) that is instrumental, expressive, and mentoring/advising on parenting self-efficacy among parents with middle childhood children. Perceived parental involvement refers to the extent to which parents participate in various aspects of their children?s lives. Parenting self-efficacy is parents perceptions of their ability to positively influence the behavior and development of their children. Perceived parental involvement was measured by Reported Father Involvement Scales (Finley & Schwartz, 2004) and Reported Mother Involvement Scales (Finley, Mira, & Schwartz, 2008), parenting self-efficacy was measured by Self-Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) (Coleman & Karraker, 2000). Participants in this study were 302 parents aged 25-45 years with middle childhood children are obtained through convenience sampling technique. This research used quantitive method. The results showed that there was a significant influence of three dimensions of perceived father involvement on parenting self-efficacy F(3,298)= 3,959, p<0,01, also there was a significant influences of three dimensions of perceived mother involvement on parenting self-efficacy F(3,298)= 2,858, p<0,05. The implication of this research is parent are expected to increase their involvement in various aspects of their children's lives and provide positive parenting to their children."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Syafitri
"Penelitian ini mendeskripsikan pola asuh anak penyandang disabilitas di Yayasan Sayap Ibu (YSI) Jakarta, yang dibahas dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial. Urgensi dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bentuk-bentuk pola asuh bagi anak disabilitas yang juga memperhatikan tahap perkembangan dan kebutuhan anak sesuai dengan usianya dengan berbagai jenis disabilitas, yang dilakukan oleh YSI Jakarta sejak tahun 1955 sampai saat penelitian ini dilakukan pada Agustus hingga November 2022. Penelitian kualitatif ini menggunakan pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam secara daring dan luring dengan 4 orang informan yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Sebagai triangulasi data demi meningkatkan kualitas penelitian dilakukan pula observasi langsung terhadap anak penyandang disabilitas yang berada diasuh di YSI Jakarta. Namun ada keterbatasan penelitian ini yaitu hanya dapat melakukan observasi melalui kegiatan PAUD YSI Jakarta dikarenakan adanya peraturan selama masa pandemi COVID-19 yang membatasi pertemuan dan interaksi langsung dengan anak penyandang disabilitas didalam panti YSI Jakarta. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pola asuh bagi anak penyandang disabilitas yang dilakukan YSI Jakarta mengaplikasikan metode pola asuh otoritarian (demokratis) yang berfokus akan adanya peran pengasuh untuk memberikan tuntutan pada anak tetapi diimbangi dengan dukungan dan kehangatan pengasuh terhadap anak. Sehingga, penting bagi pengasuh anak penyandang disabilitas untuk dapat memberikan arahan agar anak mampu memahami aturan dan memberikan dukungan pada anak agar dapat mengoptimalkan kemampuannya. Bentuk aplikasi pola pola asuh bagi anak penyandang disabilitas adalah sebagai berikut: (1) pengasuh memberikan aturan kepada anak, (2) pengasuh mendukung bakat dan minat anak, (3) pengasuh mendidik anak menjadi mandiri. Terungkap pula adanya beberapa hambatan dalam pelaksanaan pola asuh terhadap anak penyandang disabilitas di YSI Jakarta, yaitu: (1) diperlukan pendampingan ketat oleh profesional yang disebabkan adanya pengasuh yang belum memahami mengenai disabilitas, (2) pola asuh yang diterapkan harus sesuai dengan perkembangan anak penyandang disabilitas, (3) pengasuh perlu berperan sebagai orang yang memiliki otoritas agar memberikan transformasi kepada anak untuk memiliki keseganan terhadap pengasuh, (4) mampu menghadapi periode tantrum pada anak penyandang disabilitas, (5) tidak adanya terapis profesional selama masa pandemi COVID-19, (6) keterbatasan ruang gerak kegiatan yang dilakukan anak penyandang disabilitas selama masa pandemi COVID-19. Kesimpulan penelitian ini adalah pola asuh bagi anak penyandang disabilitas di YSI Jakarta ternyata sejalan dengan bentuk pola asuh bagi secara umum (non disabilitas) sebagaimana dinyatakan teori pola asuh oleh Diana Baumrind. Kemanfaatan penelitian ini adalah diharapkan dapat berkontribusi memberikan masukan terhadap mata kuliah Kesejahteraan sosial dan Perlindungan Anak, mengenai pola asuh yang dapat mendukung tumbuh kembang dan pemenuhan hak bagi anak penyandang disabilitas. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengikutsertakan anak penyandang disabilitas sebagai informan penelitian dengan melakukan observasi langsung di dalam panti YSI Jakarta.

This study describes the parenting style of children with disabilities at the Sayap Ibu Foundation (YSI) Jakarta, which is discussed from the discipline of Social Welfare. The urgency of conducting this research is to reveal forms of parenting for children with disabilities that also pay attention to the developmental stages and needs of children according to their age with various types of disabilities, which was carried out by YSI Jakarta from 1955 until the time this research was conducted from August to November 2022. This qualitative research uses data collection by conducting in-depth interviews online and offline with 4 informants who were selected using a purposive sampling technique. As a data triangulation in order to improve the quality of the research, direct observations were also made of children with disabilities who were cared for at YSI Jakarta. However, there are limitations to this research, namely that it can only make observations through YSI Jakarta PAUD activities due to regulations during the COVID-19 pandemic which limited meeting and direct interaction with children with disabilities in YSI Jakarta institutions. The results of this study reveal that the parenting style for children with disabilities implemented by YSI Jakarta applies authoritarian (democratic) parenting methods that focus on the role of caregivers to make demands on children but balanced with the support and warmth of caregivers towards children. Thus, it is important for caregivers of children with disabilities to be able to provide directions so that children are able to understand the rules and provide support to children so that they can optimize their abilities. The form of application of parenting patterns for children with disabilities is as follows: (1) caregivers provide rules to children, (2) caregivers support children's talents and interests, (3) caregivers educate children to be independent. It was also revealed that there were several obstacles in the implementation of parenting for children with disabilities at YSI Jakarta, namely: (1) strict assistance was required by professionals because there were caregivers who did not understand disability, (2) the parenting style applied had to be in accordance with the development of children with disabilities. disabilities, (3) caregivers need to act as people with authority in order to provide transformation for children to have an aversion to caregivers, (4) able to deal with periods of tantrums in children with disabilities, (5) the absence of professional therapists during the COVID-19 pandemic, (6) limited space for activities carried out by children with disabilities during the COVID-19 pandemic. The conclusion of this study is that the parenting style for children with disabilities at YSI Jakarta is in line with the general parenting style (non-disabilities) as stated by Diana Baumrind's parenting theory. The benefit of this research is that it is hoped that it can contribute to providing input to the social Welfare and Child Protection course, regarding parenting styles that can support growth and development and fulfill the rights of children with disabilities. Suggestions for further research are to include children with disabilities as research informants by making direct observations at YSI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Dheatami
"Perkembangan kognitif anak prasekolah yang terhambat akan berdampak pada prestasi anak di sekolah. Kehadiran ibu pada masa ini sangat penting bagi anak karena 85% karakter anak dibentuk pada masa prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu bekerja dan tidak bekerja dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah di TK Kelurahan Harjamukti Depok.
Desain penelitian adalah cross sectional pada150 responden ibu dan anaknya yang berusia 3-6 tahun. Pengambilan sampel dengan teknik cluster sampling. Pola asuh yang diberikan ibu bekerja yaitu demokratis (94,4%) dan permisif (5,6%), sedangkan pada ibu tidak bekerja demokratis (91,0%), permisif (6,4%), dan otoriter (2,6%). Analisis data menggunakan chi-square (α = 0,05) didapatkan hubungan pola asuh ibu bekerja dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah (P=0,437), sedangkan pada ibu tidak bekerja (P=0,286).
Hubungan pola asuh ibu bekerja dan tidak bekerja dengan perkembangan kognitif adalah tidak signifikan. Akan tetapi, setiap ibu harus mengetahui pola asuh yang tepat yang dapat menunjang perkembangan kognitif anak. Selain itu, tenaga kesehatan juga dapat mengedukasi orang tua terkait pola asuh yang tepat bagi perkembangan kognitif anak usia prasekolah.

Hampered cognitive development of preschool children will have an impact on children's achievement in school. Mother's presence is very important for children because 85% of the children's character is formed in the preschool years. This study aims to determine the relationship of parenting of working mother and unemployed mother with the cognitive development of preschool children in Village Harjamukti Kindergarten Depok.
The study design was cross-sectional in 150 respondents of mothers and their children aged 3-6 years. Sampling used was cluster sampling. Parenting given by the working mothers are authoritative (94.4%) and permissive (5.6%), while parenting given by the unemployed mothers are authoritative (91.0%), permissive (6.4%), and authoritarian (2.6 %). Data analysis used chi-square (α = 0.05) showed obtained relationship of working mother parenting with cognitive development of preschool children (P = 0.437), of while the unemployed mother (P = 0.286).
Relationship of working mother and unemployed mother parenting with cognitive development is not significant. However, every mother should know the appropriate parenting which can support the child's cognitive development. In addition, health care providers can also educate parents about appropriate parenting for the cognitive development of preschoolers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library