Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunita Febrianingtyas
"Secara signifikan faktor yang dapat diubah dalam praktek menyusui adalah efikasi diri. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pengaruh efikasi diri ibu bekerja dalam memberikan asi pada anak. Informan dalam penelitian ini adalah ibu bekerja (n=18) di Jakarta, Indonesia. Dalam studi ini terdapat enam komponen dari efikasi diri saat praktek menyusui, yang terdiri dari: pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, persuasi lisan, reaksi emosional, motivasi diri, dan waktu paparan terhadap informasi. Selain itu, praktek menyusui secara ekslusif tidak hanya dipengaruhi oleh efikasi diri tetapi juga lingkungan yang mendukung dimana ibu bekerja dan tinggal: lingkungan rumah sakit dan kesehatan, lingkungan rumah, lingkungan kerja dan kebijakan publik, dan norma masyarakat terkait praktek menyusui. Oleh karena itu, komponen-komponen efikasi diri dalam pemberian ASI disertai dengan lingkungan yang mendukung sangat diperlukan untuk meningkatkan lama pemberian ASI pada ibu bekerja. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengeksplorasi ibu bekerja dengan paruh waktu dibandingkan dengan waktu penuh untuk memberikan situasi yang berbeda terkait praktek pemberian ASI ekslusif mereka.

Breastfeeding self-efficacy was a significant modifiable factor of breastfeeding practice. Qualitative approach was used to provide a more complete picture of breastfeeding self-efficacy influenced working mothers’ breastfeeding practice. The informants of this study were working mothers (n=18) in Jakarta, Indonesia. The study revealed six components of breastfeeding self-efficacy, consists of: self-experiences; others’ experiences; verbal persuasions; emotional responses; self-motivation; and time exposure to information. In addition, exclusive breastfeeding practice was not only explained by breastfeeding self-efficacy but also by the other supportive environments in which working mothers live and breastfeed: hospital and health environment, home environment, work and public policy environment, and community norms about breastfeeding. Therefore, the components of breastfeeding self-efficacy accompanied by supportive environments were needed to increase the duration of breastfeeding performance of working mothers. Further research is required to explore the part time job compared with full time working mothers to provide different situations for their breastfeeding performances."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyadi
"Kehamilan tidak diinginkan adalah kehamilan tidak tepat waktu, tidak direncanakan atau diinginkan pada saat pembuahan. Kehamilan yang tidak diinginkan merugikan perempuan dan keluarga mereka melalui konsekuensi seperti aborsi yang tidak aman, perawatan prenatal tertunda, kesehatan mental ibu yang buruk, kualitas hubungan ibuanak berkurang, perkembangan yang buruk bagi anak-anak, kekerasan fisik dan kekerasan terhadap perempuan, peningkatan risiko berat badan lahir rendah juga sebagai peningkatan morbiditas ibu dan mortalitas. Apabila melihat potensi dampak yang ditimbulkan akibat kehamilan tidak diinginkan terhadap kehidupan ibu dan anak maka dibutuhkan analisis prediksi kehamilan tidak diinginkan pada Pasangan Usia Subur di Indonesia Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional (studi potong lintang) dengan menggunakan data Survei DKI tahun 2002,2007 dan 2012. Sampel yang digunakan adalah seluruh Pasangan Usia Subur yang diwawancarai dengan Daftar SDKI. Penelitian ini akan dianalisis menggunakan uji chi square dan analisis logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh umur ibu, umur menikah, jumlah anak, , penghasilan ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pemakaian kontrasepsi, kebebasan diri, kesamaan niat, aktifitas seks awal, jarak kehamilan, perilaku seksual tidak aman. Namun secara simultan yang menunjukkan tren perubahan adalah penghasilan ibu, jumlah anak, pekerjaan ibu, kebebasan diri, kegagalan kontrasepsi, dan jarak kehamilan. Kegagalan kontrasepsi merupakan variabel yang mempengaruhi secara dominan terjadinya kehamilan tidak diinginkan pada Pasangan Usia Subur

An unwanted pregnancy is pregnancy that is mistimed, unplanned or undesirable at the time of conception. It can harm women and their families as its consequences; such as unsafe abortion, delayed prenatal care, poor mental health experienced by mothers, reduced quality of mother-child relationship, poor development for children, physical abuse and violence against women. Risk of low birth weight is also as an increase in maternal morbidity and mortality. Considering the potential impact of unwanted pregnancy to mothers’ and children life, it is necessary to analyze a prediction on unwanted pregnancies of childbearing age couples in Indonesia. Type of this research employed by the researcher was analytical descriptive with cross sectional study design using survey data of 2002-2007 and 2012. The samples used were all women in child-bearing age interviewed with SDKI List. This research would be analyzed using chi square test and logistic analysis. The result showed influences of mothers’ age, age of marriage, number of children, mothers’ income, mothers’ education, mothers’ job, contraception use, self-freedom, similarity of intention, early sex activity, pregnancy spacing, unsafe sexual behavior. But influences simultaneously showing trend of change were: income of mothers, number of children, mothers’ job, self-freedom, contraceptive failure, and pregnancy spacing. The failure of contraception was a variable that predominantly affects occurrence of unwanted pregnancies experienced by childbearing age couples."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Nurul Hayya
"Kesejahteraan subyektif (SWB) merupakan masalah krusial bagi remaja karena berperan penting dalam mengurangi efek negatif stres akibat perubahan pada periode ini. Diketahui bahwa komunikasi orang tua memberikan kontribusi terhadap angka SWB remaja, namun kondisi kerja orang tua pada keluarga berpenghasilan ganda dapat mempengaruhi keterbukaan orang tua dan masalah komunikasi dan diperkirakan akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan subjektif remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi orang tua dan kesejahteraan subjektif pada anak laki-laki dan perempuan dari beberapa keluarga pencari nafkah. Hasil analisis korelasi pada 112 remaja usia 12-18 tahun di Jabodetabek menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara komunikasi orang tua dengan kesejahteraan subjektif.

Subjective well-being (SWB) is a crucial issue for adolescents because it plays an important role in reducing the negative effects of stress due to changes in this period. It is known that parental communication contributes to the SWB rate of adolescents, but the working conditions of parents in double-income families can affect parental openness and communication problems and are expected to affect the level of subjective adolescent welfare. This study aims to determine the relationship between parental communication and subjective welfare of boys and girls from several breadwinner families. The results of correlation analysis on 112 adolescents aged 12-18 years in Jabodetabek showed a significant positive relationship between parental communication and subjective well-being."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library