Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yanti Noorhayati
Abstrak :
Tunas apikal kecambah Paraseriant/ies falcataria (L.) Nielson ditanam pada medium MS yang mengandung I ppm NAA dan 6 ppm BAP selama 4 mlnggu. Tunas apikaf dan nodus kedua dart hasil penanaman dipotong menjadl setek I dan setek II, kemudiân ditanam pada medium MS dengan variast konsentrasl NM 3; 6 ; 9 ppm dan BAP 3; 6 ppm, selama 6 minggu. Tunas tumbuh pada semua perlakuan, kalus tumbuh pada sebaglan besar perlakuan, sedangkan akar tidak terbentuk pada semua periakuan. UJI non-parametrik Friedman menunjukkan bahwa perlakuan (perbedaan konsentrast fitohormon dan perbedaan setek) berpengaruh terhadap tinggl, Jumiah nodus, berat basah dan berat kering tanaman. TInggl tunas tertlnggi untuk setek I (46 mm) diperoieh pada P6 (6 ppm BAP + 6 ppm NM), sedangkan untuk setek 11(46 mm) pada P9 (3 ppm BAP + 9 ppm NM). Jumlah nodus dart penanaman setek I paling banyak (5 buah) didapat pada P3 (3 ppm BAP + 9 ppm NM) dan P6 (6 ppm BAP + 9 ppm NM) sedangkanuntuk setek 11(3,3 buah) pada P8 (3 ppm BAP + 6 ppm NM) dan P11 (6 ppm BAP + 6 ppm NM). Berat basah dan berat kering tertinggt setek I (0.1713 g dan 0.0333 g) dlperoieh pada P6(6 ppm BAP + 9 ppm NM), sedangkan untuk setek 11(0,1111 dan 0,0258) pada P8 (3 ppm BAP + 6 ppm NM). Pada penanaman setek I semua perlakuan menghasllkan satu tunas sedangkapada setek II sebafl perlakuan menghasiikan lebih dart satu tunas.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library