Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Gusti Ngurah Widhiana
Abstrak :
ABSTRAK
PT. Karya Tulada merupakan salah satu produsen kertas yang berdomisili di Kodya Tangerang Jawa Barat. Hasil produksi utamanya adalah jenis kertas industri berupa kertas wrapping dan manila board dengan kapasitas produksi untuk dua buah mesin yang dimiliki adalah 8.000 ton pertahun.

Masalah utama yang sedang dialami diantaranya penurunan tingkat penjualan dengan ditandai oleh beralihnya pelanggan kepada produk lain, sehingga tingkat persediaan menjadi tinggi dan aldbat terburuk adalah tidak tercapainya kapasitas produksi.

Dalam penelitian ini dipergunakan metode diskriptif analitis, yaitu dengan jalan menggambarkan kondisi lingkungan internal perusahaan dan eksternal perusahaan, selain itu untuk perumusan strategi dipergunakan teknik GE-Matrix dan metode Proses Hirarki Analitik (PHA).

Analisis GE-Matrix menghasilkan keunggulan dan kelemahan dari PTKT melalui penilaian faktor-faktor internal yang terdiri atas 12 faktor, sedangkan penilaian terhadap faktor eksternal yang terdiri atas 8 faktor memperlihatkan peluang serta ancaman.

Hasil dari penilaian lingkungan internal dan eksternal digabungkan kedalam matriks 3x3, sehingga diperoleh posisi bersaing PTKT pada kuadran ke II, dan strategi yang di anjurkan adalah tumbuh dengan selektif.

Guna mengembangkan strategi ini maka dilakukan analisis PHA dengan membentuk 1 buah hirarki utama dan 4 buah sub hirarki. Hasil akhir dari pendapat gabungan para responden adalah strategi biaya rendah sebagai strategi utama yang mendasari setiap langkah untuk mengembangkan daya saing PTKT.

Langkah akhir untuk tumbuh dengan strategi biaya rendah, maka digunakan konsep Sustainable Competitive Advantage (SCA), yaitu dengan menentukan strategi fungsional untuk melakukan persaingan, menentukan landasan utama yang dapat digunakan dalam persaingan, menentukan pasar sasaran utama persaingan dan menentukan pesaing potensialnya.

1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setijo Bismo
Abstrak :
Secara menyeluruh, tujuan utama penelitian ini adalah untuk melakukan studi dasar intensif kemungkinan penggunaan own sebagai bahan pemutih (bleaching) pulp di industri kertas, sehingga secara tidak langsung diharapkan dapat membantu mengurangi dampak pembentukan senyawa dioksin dan kongenernya sebagai hasil samping ataupun polutan-polutan senyawa organokior pada industri pulp dan kertas. Salah satu kesulitan utama dari penggunaan own di industri adalah sifatnya yang tidak dapat disimpan ataupun ditransportasi. Gas oksidator kuat ini hanya dapat dibuat di sekitar daerah pengunaannya (in situ), Dengan pertimbangan tersebut, dikembangkan suatu prototipe peralatan generator ozon, dari bahan baja tahan-karat (stainless steel SUS304) dan kaca borosilikat. Pada tahun pertama telah dilaporkan tentang peralatan ozonator yang dirancang dapat bekerja pada tegangan listrik sekitar 15 - 25 kilovolt, menggunakan arus bolak-balik. Hasil rekayasa dan pengembangan alat ozonator tersebut dapat mengkonsumsi energi yang relatif rendah untuk produktivitas ozon yang tinggi, pada tekanan atmosferik dan suhu kerja antara 15 - 35 °C. Lebih jauh lagi, prototipe ozonator tersebut juga telah diuji beberapa kinerja dan karakteristiknya, diantaranya: konsumsi energi-listrik per satuan massa produk ozon, konversi ozon pada berbagai suhu kerja, pengaruh penggunaan bahan baku, laju aiir dan waktu tingga[ umpan serta sistem pendinginan reaktor pembangkit ozon. Pada tahun kedua, sebagai tahun terakhir penelitian ini, dilaporkan beberapa kegiatan penelitian lanjutan tentang prospek-prospek penggunaan ozon sebagai oksidator alternatif dalam proses pemutihan (bleaching) pulp kertas. Proses pemutihan tersebut (yang dilakukan pada suatu reactor/kontaktor ozon) dengan teknik ozonasi dilakukan terhadap dua jenis pulp, yaitu pulp ampas tabu (pulp kimia) dan pulp dari daur ulang kertas koran (pulp mekanis). Dari hasil percobaan, diketahui bahwa pulp kimia dapat diputihkan dengan ozon, sedangkan pulp' mekanis tidak mengalami peningkatan derajat putih yang signifikan. Derajat putih pulp bagassse mengalami peningkatan sebesar 8,71 pain (hampir sama dengan yang di industri, peningkatan berkisar 9 - 10 poin). Ketahanan tarik (dalam kNlm) untuk kedua jenis pulp cenderung mengalami peningkatan yang sama dengan kenaikan waktu kontak ozon, karena pada awal dekomposisi oleh ozon, masih banyak terdapat radikal yang aktif yang menurunkan kualitas pulp. Ketahanan tarik pulp bagasse adalah sebagai berikut: 1,78 (1 jam), 2,07 (3 jam), dan 2,70 (6 jam). Sedangkan ketahanan tarik pulp kertas koran adalah sebagai berikut: 2,42 (1 jam), 2,50 (3 jam), 2.87 (6 jam). Selanjutnya, pada tahun kedua ini dipelajari tentang pengaruh variasi waktu reaksi, pH, dan konsistensi pulp terhadap derajat putih, ketahanan tarik dan Bilangan Kappa pulp bagasse pada proses pemutihan dengan ozon. Selain itu, dilakukan juga proses pemutihan dengan dua cara, yaitu : satu tahap (ozon) dan dua tahap (ozon dan hidrogen peroksida) untuk melihat pengaruh pentahapan tersebut terhadap derajat putih dan ketahanan tarik pulp. Semakin lama waktu reaksi antara ozon dengan pulp, nilai derajat putih (standar ISO) cenderung naik dari 39,555 hingga 43,628; 45,461; 48,274 untuk waktu 1 jam, 3 jam dan 6 jam. Kenaikan pH menyebabkan penurunan derajat putih dari 48,274 hingga 48,06 dan 46,901 untuk pH 2,5; 3,5 dan 4,5 dan penurunan ketahanan tarik 9,867% untuk pH 3',5 dan 14,607% untuk pH 4,5 dari ketahanan tarik 4,127 untuk pH 2. Kenaikan konsistensi pulp juga menghasilkan penurunan ketahanan tarik pulp 29,37% pada konsistensi 7% dan 31,17% pada konsistensi 12% dan penurunan derajat putih 8,2% dari konsistensi 3% ke konsistensi 7%, dan menurun 11,85% dari konsistensi 3% ke konsistensi 12%. Penelitian ini memberikan hasil derajat putih dan ketahanan tarik yang baik pada waktu reaksi 6 jam, pH 2,5 dan konsistensi pulp 3%, balk untuk satu tahap maupun dua tahap.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Bahan baku serat untuk pembuatan kertas dari daur-ulang kertas bekas disebut serat sekunder. Daur ulang kertas sebenarnya bukan aktivitas baru tetapi sudah mapan dan menjadi lahan bisnis besar (2,7). Serat sekunder sudah digunakan untuk membuat kertas sejak tahun 105 M oleh Tsai Lun. Juga dilaporkan (7) bahwa Emir Mu'izzi Budis (1007 - 1061) telah membuat penjelasan tentang cara pembuatan kertas putih dari serat hemp bekas tali (serat sekunder).
MPI 2:2 (1999)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kristaufan Joko Pramono
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu manfaat dari teknologi Internet adalah kemudahan memperoleh informasi. Hal ini akan mempengaruhi tingkat permintaan kertas koran, kertas cetak dan tulis. Selain itu, kemajuan teknologi Internet telah memungkinkan penjual untuk memperluas pasar mereka ke negara-negara lain, sehingga akan mempengaruhi tingkat permintaan kertas kemasan sebagai pelindung barang sejak dari penjual hingga ke pembeli. Penelitian ini menggunakan metodologi analisa korelasi data untuk mempelajari dampak Internet terhadap perubahan konsumsi dan produksi produk kertas di dunia dan Indonesia. Perangkat digital akan membuat orang gemar memperoleh berita di dunia maya daripada koran, sehingga dapat mengurangi tingkat konsumsi dan produksi kertas di berbagai negara. Persaingan antara buku cetak dan digital, dan pemasaran tradisional dan periklanan tidak akan membuat perubahan yang berarti terhadap tingkat konsumsi dan produksi kertas cetak dan tulis di banyak negara. Secara keseluruhan dampak Internet pada tingkat penggunaan dan produksi kertas kemasan tidak menunjukkan arah yang jelas di banyak negara. Di Cina, Internet telah meningkat konsumsi dan produksi semua produk kertas tersebut. Hubungan yang erat antara Indonesia dan Cina telah menciptakan perdagangan bilateral di bidang pulp untuk memperluas industri kertas, sehingga dapat memenuhi besarnya permintaan produk kertas di Cina. Kenaikan tingkat melek huruf di Indonesia telah meningkat konsumsi koran dan membuat media cetak tradisional memiliki pangsa pasar yang tinggi di Indonesia. Indonesia memiliki keunggulan untuk meningkatkan ekspor karena bantuan Internet dalam mengakses pasar global; dengan demikian akan membutuhkan lebih banyak kertas kemasan. Di Indonesia, dampak Internet terhadap konsumsi dan produksi kertas koran, dan kertas cetak dan tulis tidak begitu berarti namun Internet menjadi faktor penting dalam meningkatkan konsumsi dan produksi kertas kemasan.
ABSTRACT
One of the interesting features of the Internet is online information. It would likely affect demand for newsprint, and printing and writing paper. Moreover, the advance of the Internet has enabled sellers to expand their market to other countries, influencing demand for packaging paper to protect product from sellers to purchasers. This research applied correlation data analysis methodology to study impact of the Internet to the change of consumption and production of paper products in the world and Indonesia. Digital devices would make people prefer access online news rather than newspapers, reducing newsprint consumption and production level in many countries. Competition among printed and digital books, and traditional marketing and advertising would make insignificant change world’s consumption and production of printing and writing paper in many countries. The impact of Internet on packaging paper use rates was unclear in overall, making insignificant change of the production rates in many countries. In China, the Internet has increased consumption and production of all these paper products. Strong relationship between Indonesia and China has created bilateral trade of pulp to expand paper industries, meeting huge demand for paper products in China. The rise of literacy rate in Indonesia has increased newspaper consumption and made traditional print media have higher market share in Indonesia. Indonesia has advantages to increase export because of the Internet help in accessing global market; then it would need more packaging paper. In Indonesia, there was insignificant impact of the Internet on consumption and production of newsprint and, printing and writing paper; however, the Internet would be an important factor in boosting consumption and production of packaging paper.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mandagie, Karel L.
Abstrak :
Kertas adalah Produk yang sangat penting sesudah kebutuhan fisik dan mental terpenuhi pada saat ini. Mulai dari uang kertas, catatan2, buku-buku, majalah, koran, kertas toilet sampai dengan kertas berharga, kesemuanya ini merupakan kebutuhan pokok umat manusia. Berkenibangnya perdagang internasional dan pemasaran internasional (global Marketing) memerlukan sistem informasi dan komunikasi global dengan perangkat komputer. Ternyata penggunaan komputer juga tetap mendorong penggunaan kertas khusus yaitu kertas komputer. Bila melihat kecenderungan kebutuhan kertas dunia dewasa ini, maka terlihat kenaikan secara konsisten mulai dari rtahun 1970?an (kecuali 1975/1976) sampai dengan saat ini, baik untuk konsumsi maupun produksi. Konsumsi kertas rata-rata perkapita pertahun saat ini di negara2 Amerika Utara adalah 283 kg, di negara2 Masyarakat Ekonomi Eropa adalah 130 kg, di negara2 Skandinavia adalah 205 kg dan di negara Jepang adalah 185 kg, Sedangkan, rata-rata konsumsi kertas di negara2 Asia lainnya adalah 16 kg dan di Indonesia hanya 45 kg (1988). Konsumi kertas ini terbagi atas kertas koran, kertas tulis dan cetak, terutama kertas kantong semen kraft liner board, corrugating medium, kertas sigaret, kertas bungkus, kertas rumah tangga (a-l. kertas toilet, tissue paper) dan kertas lainnya dimana konsumsi total di Indonesia adalah 828.191 ton (1988). Produksi kertas Indonesia pada tahun 1988, 931.000 ton dan Produksi pulp, hanyalah 325.000 ton, sekitar 200.000 ton pulp Diimpor dibantu dengan kertas bekas untuk produk2 tertentu. Pasaran ekspor Pulp terutama ke negara yang tidak mempunyai bahan baku Hutan Tanaman Industri dan terus makin berkembang begitu pula pasaran domestik, dimana konsumi kertas perkapita bisa meningkat lagi paling tidak seperti negara2 Asean lainnya (singapura 200 kg, Malaysia 27,2 kg dan Huangthai 16 kg). Proyek industri Pulp yang akan diteliti akan mengacu pada pasar internasional dan domestik jadi sebagai produk ekspor akan dilihat kecenderungan kebutuhan dunia pada sekitar tahun 2000. Dengan Teknik Forecasting akan dibahas kebutuhan pulp sebagai bahan baku industri kertas dan kebutuhan ini sebagai dasar studi kelayakan industri pulp terpadu dengan HTI Eucalyptus sebagai sumber penyediaan bahan baku kertas. Dengan analisa kebutuhan lokasi yang sesuai maka dipilih daerah Kabupaten Merauke untuk penanaman Hutan Tanaman Industri Pohon Eucalyptus. Asumsi yang dipakai sebagai dasar perhitungan adalah Riap/Yield net 25 ¡n3/ha/tahun, penada rotasi 8 tahun dan harga kayu pulp pada pabrik adalah 18 $/m3. Tentunya masih ada lagi syarat2 lain yang banus dipenuhi Yaitu fasilitas infrastruktur tenaga kerja dan studi AMDAL sesuai peraturan pemerintah RI No. 29 tahun 1986 dan Kantor Menteri Negara KLH.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhadi Mulyana
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini merupakan penelitian pertama yang dilakukan untuk menganalisa dampak liberalisasi perdagangan –yang disebabkan oleh adanya penurunan tarif yang signifikan pada tahun 1995 –terhadap efisiensi teknis industri Kertas dan Barang dari Kertas (KBK) Indonesia. Dengan mengambil sample data tahun 1990-2011, penelitian ini ingin melihat dampak dari pemberlakuan penurunan tarif yang secara resmi dimulai pada tahun 1995. Untuk mengukur tingkat efisiensi teknis industri, penelitian ini menggunakan metode Stochastic Frontier Approach (SFA). Sedangkan untuk mengetahui dampak liberalisasi perdagangan, penelitian ini menggunakan variabel dummy sebelum dan sesudah penurunan tarif dan variable liberalisasi perdagangan lainnya yang kemudian diregresi terhadap nilai efisiensi teknis industri dengan menggunakan metode Ordniary Least Square (OLS). Penelitian ini menemukan bahwa pemberlakuan penurunan tarif yang bisa disebut sebagai liberalisasi perdagangan –berpengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi teknis pada industri KBK Indonesia.
ABSTRACT
This thesis is the first research performed with aim to analyze the impact of trade liberalization which cause by decreasing tariff significantly in 1995 –on technical efficiency with sub-industry level data in Indonesian pulp and paper industry. Having a data sample from 1990 to 2011, this research focus on the impact of decreasing tariff significantly which was officially conducted in 1995. In order to estimates sub-industry technical efficiency score, this research use Stochastic Frontier Approach (SFA). Next step, the Ordinary Least Square (OLS) method is used to analyze the dummy variable pre- and post- trade liberalization and others trade liberalization’s variable to capture the impact of this trade liberalization on technical efficiency. This research find that decrease on tariff significantly in 1995 has a significant and positive impact on technical efficiency in Indonesian pulp and paper industry.
2014
S56240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reerink, F.O.
Netherlands: Bilthoven, 1992
676 REE o (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hunter, Dard, 1883-1966
New York: Dover Publications, Inc., 1978
676.2 HUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Devhy Dwi Aprilianti
Abstrak :
Performa ekspor industri pulp dan kertas tidak terlepas dari kontribusi perusahaanperusahaan pulp dan krtas yang memutuskan untuk menjual sebagian hasil produksinya di pasar ekspor. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi performa ekspor industri pulp dan kertas Indonesia. Dalam hal ini performa ekspor difokuskan pada kecenderungan perusahaan untuk mengekspor dan kemudian melihat besarnya proporsi output yang diekspor oleh perusahaan yang telah sukses dalam mengekspor. Secara empiris, penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesuksessan perusahaan untuk mengekspor dipengaruhi secara positif oleh produktivitas, rasio input yang diimpor, dan kepemilikan modal asing, dan dipengaruhi secara negatif oleh lokasi. Sedangkan proporsi output yang diekspor oleh eksportir dipengaruhi secara negatif oleh produktivitas, umur perusahaan, rasio input yang diimpor, dan lokasi. Penelitian ini menggunakan metode regresi probit untuk model kecenderungan firm?s propensity to export dan OLS (Ordinary Least Square) untuk model firm?s export intensity.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
6162
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Perkembangan pesat industri pulp dan kertas serta industri pengolah kayu lainnya menyebabkan peningkatan kebutuhan bahan baku kayu baik di dunia maupun di Indonesia. Proses-proses pembuatan pulp yang dikembangkan perlu mempertimbangkan masalah bahan baku ini. Proses pembuatan pulp baik secara kimia maupun mekanis merupakan interaksi antara struktur komposit kayu, air, bahan kimia yang digunakan, panas dan gaya-gaya mekanis. Bengt Ranby dalam tesis doktornya pada tahun 1952, di Uppsala Swedia, menunjukkan dengan cara elektron mikrografi sifat-sifat selulosa yang berasal dari berbagai sumber dan juga pulp dari berbagai macam cara pemisahan serat. Yang dikemukakan oleh Ranby terutama adalah visualisasi secara elektron mikrosopi struktur halus dan reaksi selulosa yang berasal dari berbagai sumber ini dan produk-produk hasil reaksinya. Ultra mikroskopi merupakan cara baru untuk mempelajari mekanisme reaksi dan mengerti mikro struktur serat. Dengan demikian maka dapat lebih dimengerti proses pemisahan serat dalam pembuatan pulp serta sifat kayu bangunan dan venir. Yang berperan di sini adalah ikatan hidrogen dalam struktur kayu yang stabil serta perubahan-perubahannya dalam berbagai kondisi kimiawi dan mekanis bersama air.
MPI 3:2 (2000)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>