Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Letti Annasari
Abstrak :
Ozonasi merupakan proses yang sudah banyak digunakan dalam pengolahan air. Proses ini memanfaatkan sifat ozon sebagai oksidator kuat dan kemampuan ozon dalam melakukan disinfeksi. Kekurangan dari penggunaan ozon adalah kelarutan dan stabilitasnya di air yang relatif rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan kelaruran ozon dalam air adalah dengan kavitasi. Kavitasi merupakan teknik pembangkitan gelembung berukuran mikro. Pada penelitian ini dilakukan studi perpindahan massa pada proses gabungan ozonasi dan kavitasi atau selanjutnya disebut dengan ozonasi gelembung mikro, dengan menggunakan kolom gelembung pada aliran searah. Dari penelitian yang dilakukan, harga pada penggunaan gelembung mikro 2,45 kali lebih besar dari penggunaan gelembung konvensional. ......Ozonation has widely used in water treatment process. This process using ozone characteristic as a strong oxidator and ozone ability as a disinfectant agent. The weaknesses of this process were about its solubility and stability in water. Cavitation, a technique to generate micro-bubbles, can be used to increase ozone solubility in water. Mass transfer study in this ozonation−cavitation hybrid process, or in the following will be called as micro-bubbles ozonation was done, using bubble column on co-current mode. The result showed that value if micro-bubbles used was 2,45 times higher than conventional bubbles.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52217
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasridah
Abstrak :
Telah dilakukan kopolimerisasi cangkok pada serat rayon terikat silang N,N?-metilenbisakrilamida (NBA) dengan teknik ozonasi menggunakan monomer akrilamida dan asam akrilat untuk menghasilkan suatu serat penukar kation. Optimasi kondisi ikat silang diperoleh pada laju alir 0,3 L/min, waktu ozonasi 90 menit, konsentrasi NBA 5%, suhu 80oC dan waktu reaksi 60 menit dengan persen pencangkokan rata-rata 49,50. Serat rayon terikat silang menunjukkan ketahanan dalam asam dan basa yang lebih baik dan derajat pengembangannya dalam air lebih rendah. Ozonasi kembali pada serat rayon terikat silang digunakan untuk mencangkokan monomer-monomer. Pada pencangkokan akrilamid dengan konsentrasi 30% pada suhu 70oC selama 90 menit diperoleh persen pencangkokan sebesar 152,46 % dan pencangkokan asam akrilat dengan konsentrasi 30% pada suhu 50oC selama 90 menit diperoleh persen pencangkokan sebesar 169,77 %. Melalui spektrum FT-IR, pada R-NBA muncul bilangan gelombang 1533,41 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus amida sekunder dari NBA, pada R-NBA-g-AAm terdapat puncak serapan yang tajam pada bilangan gelombang 1685,79 cm-1 yang menunjukkan munculnya gugus karbonil (C=O) dari amida sedangkan pada R-NBA-g-AA muncul puncak pada bilangan gelombang 1641,42 cm-1 menunjukkan pita serapan vibrasi rentang gugus karbonil (C=O) dari asam karboksilat. Kapasitas pertukaran ion yang diperoleh sebesar 1,1mek/g untuk RNBA-g-AAm dan 0,7 mek/g untuk R-NBA-g-AA. Penentuan tetapan distribusi ion Cu2+ pada pH 5 memberikan nilai sebesar 4,41 L/g untuk R-NBA-g-AAm dan 2,82 L/g untuk R-NBA-g-AAm. ......Graft copolymerization on cross linked rayon fiber with N,N?-metilenbisacrylamide (NBA) carried out with ozonisation technique using monomer acrylamide and acrylic acid to produce a cation exchange fiber. Optimization conditions of cross- linked fiber obtained at flow rate of 0.3 L/min, ozonation time of 90 minutes with reaction temperature 80oC and reaction time of 60 minutes produces grafting percentage of 49.5. Cross-linked rayon fiber shows resistance towards acid and alkaline solution better and decreases degree in the of swelling. Further ozonation on cross-linked rayon fiber is use to graft the monomers. The grafting percentage for acrylamide is 152.46% (acrylamide concentration is 30% on 70oC for 90 minutes grafting time) and for acrylic acid is 169.77 % (acrylic acid concentration is 30% on 50oC for 90 minutes grafting time) respectively. The FT-IR spectrum of wave numbers 1533.41 cm-1 indicate the presence of secondary amide groups of the NBA, a sharp absorption peak at wave numbers 1685.79 cm-1 for the carbonyl group (C = O) of the amide from R-NBA-g-AAm, and wave numbers 1641.42 cm-1 for vibration absorption band of the carbonyl group (C = O) of the carboxylate from R-NBA-g-AAm. Ion exchange capacity obtained are 1.1 meq/g for R-NBA-g-AAm and 0.7 meq/g for R-NBA-g-AA. Distribution constant for Cu2+ ions at pH 5 gave a value of 4.41 L/g R-NBA-g-AAm and 2.82 L/g for R-NBA-g-AA.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29070
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Fathul Karamah
Abstrak :
Pada penelitian ini, kavitasi (hidrodinamika dan ultrasonik) dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan ozonasi, yaitu kelarutan dan stabilitas yang rendah di dalam air serta selektivitasnya. Peran kavitasi dikaji dalam memperbaiki perpindahan massa ozon dari fasa gas ke fasa cair, meningkatkan jumlah radikal OH melalui dekomposisi ozon dan kinerjanya dalam mengolah senyawa fenol. Dalam rentang kondisi yang diterapkan dalam penelitian ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien perpindahan massa (kLa) ozon meningkat sekitar 3,5 kali, 7,5 kali dan 20 kali dari kLa ozonasi tunggal karena efek total kavitasi masing-masing untuk penggunaan kavitasi hidrodinamika (HD), kavitasi ultrasonik (US) dan keduanya (HD + US) simultan; dimana efek kimiawi lebih signifikan perannya dalam peningkatan nilai kLa. Laju dekomposisi ozon meningkat 20%-40% dengan penggunaan kavitasi. Yield radikal OH meningkat 3,3 kali, 3,8 kali dan 4,4 kali dari hasil proses ozonasi tunggal masing-masing dengan pemakaian kavitasi HD, kavitasi US dan kavitasi HD + US. Yield fenol tidak mengalami perubahan berarti dengan penggunaan kavitasi. Namun, tingkat mineralisasi meningkat hingga sekitar 2 kali dengan penggunaan kavitasi tunggal, dan 3,3 kali dengan penggunaan kavitasi secara simultan. Kavitasi meningkatkan utilisasi ozon, dimana kavitasi HD menunjukkan utilisasi tertinggi yaitu 4,45 mg/menit. Selain menghasilkan produk-produk oksidasi yang bersifat asam ? dibuktikan dengan penurunan pH ? proses ozonasi dan gabungannya dengan kavitasi menghasilkan senyawa-senyawa rantai panjang.
This research utilized ultrasonic and hydrodynamic cavitations to overcome the the drawbacks of ozonation process, which are low solubility and stability of ozone in water and its selectivity. The role of cavitations was assessed in enhancing ozone mass transfer, increasing radical production from ozone decomposition and improving the performance of phenol removal. In the range of conditions limited in this research, the results shows that ozone mass transfer coefficient (kLa) enhanced about 3.5, 7.5 and 20 times of kLa of single ozonation due to total effects of cavitations respectively for utilization of hydrodynamic (HD), ultrasonic (US) and both kinds (HD + US) of cavitations simultaneously. The role of chemical effect was more significant than mechanical effect in enhancing kLa . Cavitations increased ozone decomposition rate by 20%-40%. The yield of OH radicals increased 3.3, 3.8 and 4.4 times of it was from single ozonation respectively for utilization of HD, US and (HD + US) cavitations. The yield of phenol was not changed significantly by utilization of cavitations. However, mineralization ability improved about 2 times for utilization of only one kind of cavitation, and about 3.3 times for utilization both kinds of cavitation simultaneously. Cavitations improved ozone utilization, where application of HD cavitation was the highest by 4.45 mg/menit. Ozonation of phenol and its combinations with cavitations produced acidic intermediate compounds which was indicated by pH reduction along the process. And they also produced higher (long-chained) compounds.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
D1467
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Octo Adhi Widodo Pryhanto
Abstrak :
ABSTRAK
Pencemaran oleh limbah cair industri yang mengandung senyawa fenolik memerlukan penanganan khusus sebelum aman dibuang ke lingkungan Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi konsentrasi senyawa fenolik dalam limbah cair tersebut adalah pengolahan dengan metode ?oksidasi cepat dan intensif? menggunakan oksidator kuat, yaitu ozon. Senyawa-senyawa fenolik tersebut akan teroksidasi oleh ozon menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak berbahaya bagi lingkungan seperti karbondioksida, asam asetat, asam oksalat dan asam-asam organik lainnya.

Dalam penelitian ini, dilakukan penyisihan senyawa fenolik dengan teknik ozonasi dalam kolom sistem injeksi ozon berganda (multi injection ozonarion column, MOC). Senyawa-senyawa fenolik yang digunakan adalah fenol dan 4- klorofenol dengan konsentrasi sekitar 20 mg/L yang diharapkan dapat mewakili kondisi limbah cair yang sebenamya dan industri. Kondisi urnpan senyawa fenolik tersebut dibuat pada suasana basa (pH 9-10 dan 10-I I) sesuai dengan kondisi pH optimal untuk reaksi oksidasi senyawa fenolik yaitu pada pH 3-11 (Tomiyasu er al. Langlais el a1.,l991; Ledon @m_ Sawyer & Martell, 1992; Freshour er al. 1996). Larutan yang mengandung senyawa fenolik dialirkan 560313 kontinyu dalam reaktor kolom selama 12 jam dengan laju alir 12 L/hari atau 0,5 L/jam. Konsentrasi senyawa fenolik keluaran reaktor kolom dianalisis menggunakan metode aminoantipirin dengan spektofotometer.

Hasil uji reaksi penyisihan senyawa-senyawa fenolik selama 12 jam, baik untuk fenol atau 4-klorofenol didapatkan penunman konsentrasi, yaitu dari konsentrasi I8-23 mgL pada awal percobaan menjadi sekitar 0,13-0,26 mg,/L pada aknir peraobaan. Penurunan konsentrasi senyawa fenolik diikuti oleh penurunan pH larutan sebagai akibat terbentuknya senyawa-senyawa antara yang bersifat asam, selain itu diikuti pula kenaikan kadar oksigen terlarut. Percobaan penyisihan 4- klorofenol menggunakan ozon menghasilkan besar % penyisihan pada akhir percobaan yang relatif lebih kecil dibandingkan pada penyisihan fenol. Untuk dua variasi pH 9-10 dan pH 10-ll didapatkan penyisihan fenol masing-masing sebesar 99,252 % dan 99,28l% sedangkan larutan 4-klorofenol didapatkan masing-masing sebesar 98,786 % dan 98,998%_
2000
S50816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Yusim
Abstrak :
Alat perangkap nyamuk dengan bentuk unik yang juga berfungsi sebagai alat purifikasi udara ruang telah dirancang di dalam penelitian ini. Secara umum, alat ini terdiri dari lampu UV, panel berbahan aluminium, dan kipas penyedot. Panel aluminium dilapisi dengan kombinasi fotokatalis TiO2 dan adsorben karbon aktif AC melalui metode penyemprotan. Hasil pengujian kinerja alat dalam menangkap nyamuk menunjukkan bahwa panel yang dilapisi fotokatalis jauh lebih efektif dalam menarik nyamuk dibandingkan panel yang tidak dilapisi fotokatalis. Dalam mendegradasi dua model polutan udara ruang yakni gas toluena dan asetaldehida, panel yang berlapis TiO2-AC lebih efektif dibandingkan dengan panel tanpa karbon aktif. Kombinasi proses yang mengintegrasikan adsorpsi dan fotokatalisis sangat menjanjikan untuk diterapkan pada alat perangkap nyamuk fungsi ganda ini. ......Unique mosquito trap device which also have air purifier function has been constructed. Basically, the device consists of UV lamps, aluminum panel, and suction fan. The composite of TiO2 photocatalyst and activated carbon (AC) adsorbent were coated to panel by spray coating method. Results show that panel coated by photocatalyst is more effective in trap the mosquitoes compare to uncoated panel. Removal of two models of indoor organic pollutant, toluene and acetaldehyde, is also more effective when using TiO2-AC as panel compare to TiO2 panel only.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52223
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Chinta Pratama Saputra
Abstrak :
Pencemaran yang diakibatkan oleh limbah minyak bumi telah mencapai tingkat yang memprihatinkan, ditambah lagi teknologi pengolahannya masih belum efektif dan efisien. Hal ini disebabkan karena limbah minyak bumi merupakan limbah yang sulit untuk didegradasi oleh bakteri karena banyaknya kandungan senyawa ikatan kompleks di dalamnya. Karena itu, pada penelitian ini digunakan proses ozonasi sebagai pretreatment dengan tujuan untuk meningkatkan proses biodegradasi. Adapun variasi kondisi operasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah dosis ozon dan nilai pH serta bakteri yang digunakan sebagai agen pendegradasi adalah bakteri Pseudomonas aeruginosa. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan proses ozonasi dapat meningkatkan biodegradasi yang ditunjukkan dengan peningkatan persentase degradasi dan pertumbuhan populasi bakteri. Selain itu, kemampuan bakteri Pseudomonas aeruginosa dalam mendegradasi limbah minyak bumi berbeda-beda untuk masing-masing nilai pH. Persentase degradasi tertinggi untuk variasi dosis ozon didapatkan sebesar 79,32% dicapai saat dosis ozon 0,53 g/jam, sedangkan untuk variasi pH dicapai saat pH bernilai 7 sebesar 75,21%. ......Contamination caused by petroleum waste has reached alarming levels, plus its processing technology is not yet effective and efficient. This is caused by petroleum waste is difficult to be degraded by bacteria because of the many complex bonding compound content in it. Therefore, this study used ozonation as pretreatment process with the aim to enhance the biodegradation process. The variations in operating conditions performed in this study was a dose of ozone and pH. The bacterial isolates were used as a degrading agent is the bacteria Pseudomonas aeruginosa. The results obtained showed that ozonation processes can enhance biodegradability as indicated by the increase in the percentage of degradation and population growth of bacteria. In addition, the ability of the bacteria Pseudomonas aeruginosa in degrading petroleum waste vary each pH value. The highest percentage of biodegradation for ozone dose variation obtained 79.32% achieved at doses of 0.53 g ozone / h, while for the variation of pH value obtained 75.21% achieved at pH 7.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
[Dalam penelitian ini dilakukan proses ozonasi berbasis minyak bunga matahari yang berfungsi sebagai desinfektan terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Proses ini dilakukan selama 36 dan 72 jam dengan pengambilan sampel setiap 12 jam. Proses ozonasi minyak bunga matahari dilakukan menggunakan ozonator komersial hasil rancangan serta reaktor yang terbuat dari bahan stainless steel dengan kapasitas 2,2 L dilengkapi dengan pressure gauge, termokopel, pengaduk, cooling jacket, dan kaca pengintip. Reaksi ozon dengan ikatan rangkap akan menghasilkan senyawa ozonida, trioksolan, peroksida. Kondisi reaksi dijaga pada suhu 15-22oC. Hasil pengujian parameter kualitas ozonolisis dilakukan dengan metode bilangan iod sebesar 130,5;126;120,5 pada 0, 36 dan 72 jam. Metode bilangan asam sebesar 0,490;3,153;3,780 pada 0, 36, dan 72 jam, metode bilangan peroksida sebesar 0;8,7077;13,965 pada 0, 36, dan 72 jam. Pengukuran viskositas pada 0, 36, dan 72 jam adalah 44,26;66,64;75,95. Pengukuran pH pada 0, 36, dan 72 jam adalah 6;1;1 masing-masing. Analisis FT-IR menghasilkan penurunan %T untuk setiap gugus fungsi. Hasil yang diperoleh minyak bunga matahari terozonasi memiliki efek desinfektan terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan menghasilkan zona hambat sebesar 9,79 mm., This research, based on ozonation process sunflower oil that serves asa a desinfectant against bacteria Pseudomonas aeruginosa. This process is carried out for 36 and 72 hours with sampling every 12 hours. Sunflower oil ozonation process is done using a commercial ozonator as well as the design of the reactor is made of stainless steel with a capacity of 2.2 L equipped with a pressure gauge, thermocouple, stirrer, cooling jacket, and glass peeping. The reaction of ozone with doube bonds will produce compounds ozonida, trioksolan, peroxides. The reaction conditions are maintained at a temperature of 15-19oC. Ozonolysis quality testing results conducted by the method of iod number is 130.5, 126, 120.5 at 0, 36, and 72 hours respectively. Methode of acid value is 0.490, 3.153, 3.780 at 0, 36, and 72 hours respectively, method of peroxide value is 0, 8.707, 13.965 at 0, 36 and 72 hours respectively. Viscosity measurement at o, 36 and 72 hours is 44.26, 66.64, 75.95 respectively. pH measurement at o, 36 and 72 hours is 6, 1, 1 respectively. FT-IR analysis resulted in a decrease % T for each functional group. The results obtained are sunflower oil ozonated has a desinfectant effect against bacteria Pseudomonas aeruginosa at 72 hours with resulted in inhibition zone of 9,79 mm.]
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Putra Mahadika
Abstrak :
Salah satu pewarna sintetik yang sering digunakan adalah zat pewarna procion red yang merupakan senyawa reaktif yang digunakan sebagai pengunci warna kain tradisional. Upaya degradasi limbah pewarna dapat dilakukan dengan menggunakan metode ozonasi gelembung mikro dan hidrogen peroksida. Gabungan metode ini dipilih untuk mengatasi nilai kelarutan ozon pada air yang kecil dan meningkatkan jumlah radikal hidroksil yang terbentuk. Pada penelitian ini variasi yang digunakan adalah konsentrasi H2O2 dengan nilai 60, 80, dan 100 ppm, serta pH pada kondisi pH 4, 7, dan 10. Parameter yang ditinjau adalah Konsentrasi Procion Red, warna (Pt-Co), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS), turbidity, pH, dan Dissolved Oxygen (DO). Hasil terbaik diperoleh pada metode gabungan dengan konsentrasi H2O2 100 ppm dan pH 10 yang dapat menurunkan konsentrasi procion red 99,08%, warna 95,92%, COD 44,62%, TSS 86,15%, turbidity 99,07%, pH 19,30%, dan DO mengalami kenaikan sebesar 11,54% dibandingkan dengan metode ozonasi gelembung mikro tunggal pada pH 10 dan penambahan H2O2 tunggal dengan konsentrasi 100 ppm untuk degradasi konsentrasi procion red 98,84% dan 31,25%, warna 93,78% dan 23,49%, COD 35,01% dan 5,54%, TSS 84,95% dan 61,97%, turbidity 95,77% dan 30,21%, pH 20,56% dan 11,96%, dan DO 22,10% dan 10,00%. ......One of the synthetic dyes that is often used is procion red dye which is a reactive compound used as a traditional fabric color lock. Degradation efforts of dye waste can be carried out using microbubble ozonation and hydrogen peroxide methods. This combined method was chosen to overcome the small solubility value of ozone in water and increase the number of hydroxyl radicals formed. In this study, the variations used were the concentration of H2O2 with values of 60, 80, and 100 ppm, and pH at pH conditions of 4, 7, and 10. The parameters reviewed were Procion Red concentration, color (Pt-Co), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS), turbidity, pH, and Dissolved Oxygen (DO). The best results were obtained in the combined method with a concentration of 100 ppm H2O2 and pH 10 which can reduce the concentration of procion red 99.08%, color 95.92%, COD 44.62%, TSS 86.15%, turbidity 99.07%, pH 19.30%, and DO increased by 11, 54% compared to a single microbubble ozonation method at pH 10 and a single H2O2 addition with a concentration of 100 ppm for the degradation of procion red concentrations of 98.84% and 31.25%, color 93.78% and 23.49%, COD 35.01% and 5.54%, TSS 84.95% and 61.97%, turbidity 95.77% and 30.21%, pH 20.56% and 11.96%, and DO 22.10% and 10.00%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany Angie
Abstrak :
Pengolahan limbah air merupakan tantangan besar yang dihadapi oleh Indonesia, terutama dengan meningkatnya aktivitas industri dan urbanisasi. Limbah air yang tidak diolah dengan baik dapat mengandung polutan berbahaya yang merusak ekosistem dan mengancam kesehatan manusia. Salah satu metode yang efektif untuk mengatasi masalah pengolahan air adalah metode hybrid ozonation-coagulation. Metode ini dapat mengatasi keterbatasan koagulan dalam mengendapkan senyawa hidrofilik, mengurangi jumlah lumpur yang dihasilkan dan meningkatkan jumlah radikal hidroksil yang terbentuk oleh ozon. Pada penelitian ini, sampel air limbah berasal dari Danau Kenanga Universitas Indonesia sebagai salah sumber daya air yang tersedia. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja penyisihan metode hybrid ozonation coagulation dengan variasi pH dan dosis koagulan terhadap kadar logam besi, kadar logam mangan, kekeruhan, dan total koliform. Variasi pH awal sampel limbah adalah pH 6, 7, dan 8 sedangkan dosis koagulan yang digunakan adalah 100 ppm, 200 ppm, dan 300 ppm. Pada metode hybrid ozonation coagulation dengan variasi terbaik yaitu pH 8 dan dosis koagulan 100 ppm, persentase penyisihan kadar logam besi, kadar logam mangan, kekeruhan, dan total koliform secara berurutan adalah 100%, 11%, 99%, dan 100%. ......Wastewater treatment is a major challenge faced by Indonesia, especially with increasing industrial activities and urbanization. Wastewater that is not treated properly can contain harmful pollutants that damage ecosystems and threaten human health. One of the effective methods to overcome water treatment problems is  the hybrid ozonation-coagulation method. This method can overcome the limitations of coagulants in precipitating hydrophilic compounds, reduce the amount of sludge produced and increase the number of hydroxyl radicals formed by ozone. In this study, wastewater samples came from Lake Kenanga of the University of Indonesia as one of the available water resources. This study was conducted to evaluate the performance of the hybrid ozonation coagulation  method with variations in pH and coagulant dosage on ferrous metal content, manganese metal content, turbidity, and total coliform. The initial pH variation of the waste sample was pH 6, 7, and 8 while the coagulant doses used were 100 ppm, 200 ppm, and 300 ppm. In the hybrid ozonation coagulation method  with the best variation, namely pH 8 and coagulant dose of 100 ppm, the percentage of allowance for ferrous metal content, manganese metal content, turbidity, and total coliform were 100%, 11%, 99%, and 100%, respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>