Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alifia Salsabila
Abstrak :
Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii) merupakan Primata endemik Kalimantan Tengah yang memiliki kecerdasan dan keterampilan khususnya dalam membuat sarang sesuai dengan kebutuhan, kenyamanan, dan kondisi habitat. Orangutan tergolong dalam kategori Critically Endangered (CR) berdasarkan kriteria IUCN, karena tingginya ancaman yang menyebabkan populasinya yang terus menurun setiap tahunnya. Sebagian besar penurunan populasi orangutan disebabkan oleh perburuan serta degradasi hutan akibat kebakaran dan perluasan perkebunan kelapa sawit. Salah satu habitat orangutan di Kalimantan berada di hutan Desa Perigi, Mendawai, Katingan, Kalimantan Tengah. Habitat satwa tersebut mengalami isolasi akibat perluasan perkebunan kelapa sawit. Sebelumnya, penelitian mengenai populasi dan karakteristik sarang orangutan di hutan Desa Perigi belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis populasi dan karakteristik sarang orangutan di hutan Desa Perigi untuk mendukung upaya restorasi ekosistem dan meningkatkan harmonisasi antara kelangsungan hidup orangutan dengan masyarakat Desa Perigi. Pengamatan dan pengumpulan data di lapangan dilakukan selama dua pekan dengan menggunakan metode transek garis dan survei aerial pada tiga jalur transek. Karakteristik sarang orangutan yang diamati meliputi kelas ketahanan sarang, tipe posisi dan tinggi sarang, spesies pohon sarang, keliling (cBH) pohon sarang, tinggi pohon sarang, dan tipe kanopi pohon lokasi sarang. Berdasarkan pemetaan sarang, terdapat 83 sarang orangutan dengan estimasi kerapatan sarang menggunakan metode King sebesar 1.197,6 sarang/km2. Nilai tersebut kemudian diolah sehingga didapat estimasi kepadatan populasi orangutan sebesar 4,5 individu/km2. Penelitian ini menemukan beragam karakteristik sarang yang mengindikasikan bahwa preferensi karakteristik sarang tidak hanya dipengaruhi oleh dominansi suatu spesies atau tipe pohon sarang tertentu, melainkan dipengaruhi struktur pohon sarang yang tersedia, ketersediaan pohon pakan, keberadaan satwa lain, dan kondisi habitat tempat orangutan tersebut tinggal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa meskipun wilayahnya terisolasi dan mengalami kerusakan akibat kebakaran dan banjir, hutan Desa Perigi jika dikelola dengan baik masih berpotensi untuk menyediakan kebutuhan dan mendukung pergerakan orangutan. ......Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii) is an endemic subspecies of great ape in Central Kalimantan. It is classified as Critically Endangered (CR) according to IUCN due to high level of threats leading to decreasing population number. The population decline is caused by hunts and forest degradation due to fires and expansion of oil palm plantations. One of the orangutan habitats in Kalimantan is in the forest of Perigi Village, Mendawai, Katingan, Central Kalimantan. This habitat has increasingly become isolated due to the expansion of oil palm plantations in the nearby areas. The research on the population and nest characteristic of orangutan in Perigi Village forest had never been conducted previously. This research aimed at understanding the population condition especially nest characteristic of the orangutan in Perigi Village forest. This study is expected to contribute in the ecosystem restoration and promote harmony between the life of the orangutan and the people of Perigi Village. Data were collected using aerial survey and line transects method. Orangutan nest characteristics observed and noted included nest resistence class, nest position and height on its tree, species of nest tree, circumference (cBH) and height of nest tree, and canopy type of the nest tree. Based on the nest mapping, there were 83 orangutan nests which then processed using the King’s method to obtain the estimation of nest density is 1.197,6 nests/km2. The nest density value then processed to obtain an estimated orangutan density of 4,5 individuals/km2. Based on the analysis of nest characteristics, there are various nest characteristics which indicate that the nest characteristics are not only influenced by a dominant species or type of nest tree, instead they are influenced by the structure of available nest trees, available feeding trees, the presence of other animals, and the conditions of the Perigi Village forest itself. These results show that even though the area is isolated and damaged by fires and floods, the Perigi Village forest is still has the potential to provide and support the needs of orangutan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emira Fajarini
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui perilaku orangutan anak terhadap pengasuhan dan pembelajaran sosial dari orangutan remaja tidak berkerabat yang terjadi di Sekolah Hutan Tembak. Subjek pengamatan yang diamati yaitu dua individu orangutan borneo, Pongo pygmaeus Linnaeus, 1760 dari kelas umur anak dan remaja. Pengamatan perilaku menggunakan metode pencatatan data focal instantaneus sampling dengan interval 5 menit dan ad libitum sampling untuk perilaku sosial yang mengindikasikan pengasuhan dan pembelajaran sosial. Pengasuhan pada individu yang tidak berkerabat merupakan suatu bentuk perilaku altruisme. Orangutan remaja memenuhi peran induk dengan kebiasaan berbagi makanan, berbagi sarang, dan menunggu ketika menjelajah. Kedekatan di antara kedua subjek pengamatan memungkinkan terjadinya pembelajaran sosial. Pembelajaran sosial menyebabkan orangutan anak banyak mengimitasi perilaku orangutan remaja. Hasil penelitian didapatkan data yang setara dengan 396 jam waktu pengamatan di Kandang Sosialisasi dan Sekolah Hutan. Terdapat perbedaan signifikan Uji Friedman, P < 0,05 antara proporsi aktivitas orangutan anak ketika beraktivitas bersama dan terpisah dengan orangutan remaja. Proporsi aktivitas harian orangutan lebih menyerupai orangutan remaja ketika bersama dibandingkan ketika berpisah. Hal tersebut membuktikan bahwa jarak kedekatan memungkinkan terjadinya pengasuhan dan pembelajaran sosial yang berpengaruh pada perilaku orangutan anak.
ABSTRACT
Adoption or parental care behavior to unrelated individuals is a form of altruism. The adoption of orangutans is demonstrated by parental care habits, such as sharing food, sharing nests, and wait during travel, fulfilling the parent role to juvenile orangutan. This research was conducted to find out juvenile orangutan rsquo s behavior responses to adoption and social learning by unrelated adolescent orangutans that occurred at Tembak Forest School. In the case of social learning, the juvenile orangutan will copy or imitate the behavior of adolescent orangutan when in close proximity. The observation used focal instantaneous sampling with 5 minute interval and ad libitum sampling for recording the social behavior, social learning, and altruism data. The results of the study were equals to 396 hour observation at Socialization Cage and Forest School, both showed significant difference Friedman Test, P 0.05 between activity proportion when juvenile orangutan in close proximity and separated with the adolescent orangutan. When in close proximity, juvenile orangutan rsquo s behavior is more similar to adolescent orangutan than when separated. Close proximity between individuals enable parental care behavior and social learning that affecting juvenile orangutan rsquo s behavior.
2017
S69084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library