Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Salsabilla Amartya
Abstrak :
Kondisi kerja dari cetakan plastik menuntut ketahanan terhadap berbagai faktor eksternal yang kompleks. Kegagalan yang sering dihadapi adalah keausan permukaan, deformasi struktural, bahkan fraktur pada bagian tertentu. Cacat material yang umum terjadi pada proses pembuatan cetakan plastik adalah orange peel, yang merupakan cacat yang menghasilkan pola permukaan yang terlihat seperti kulit jeruk dengan lembah-lembah dan bukit-bukit yang acak menutupi sebagian besar permukaan. Metode penelitian yang dilakukan meliputi machining, preparasi sampel, perlakuan panas, karakterisasi sampel, dan pemolesan. Karakterisasi sampel meliputi uji komposisi, uji kekerasan, metallografi, dan uji kekasaran sebelum dan setelah perlakuan panas. Proses perlakuan panas merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengubah sifat fisik dan mekanik dari suatu material, biasanya logam dan paduannya, dengan cara memanaskannya secara terkontrol kemudian mendinginkannya. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai akhir Ra sebesar 0.02µm untuk permukaan yang telah dipoles. Nilai ini menunjukkan bahwa kekasaran permukaan telah berhasil ditingkatkan secara signifikan, yaitu mencapai tingkat kehalusan yang sangat tinggi karena memenuhi kriteria untuk mencapai mirror finish. Material 420 ESR telah memenuhi standar untuk pembuatan cetakan speedometer karena kandungan karbon bernilai 0.382wt%. Proses perlakuan panas berhasil menghasilkan kekerasan mencapai 56.6 HRC dengan kekuatan tarik yang mencapai kisaran 2070-2105 N/mm2. ......The working conditions of plastic molds demand resistance to various complex external factors. Failures often encountered are surface wear, structural deformation, and even fracture of certain parts. A common material defect in the plastic mold manufacturing process is orange peel, which is a defect that produces a surface pattern that looks like an orange peel with random valleys and hills covering most of the surface. The research methods include machining, sample preparation, heat treatment, sample characterization, and polishing. Sample characterization includes composition test, hardness test, metallography, and roughness test before and after heat treatment. The heat treatment process is a process used to change the physical and mechanical properties of a material, usually metals and their alloys, by heating it in a controlled manner and then cooling it. Based on the test results, the final Ra value of 0.02µm was obtained for the polished surface. This value indicates that the surface roughness has been significantly improved, reaching a very high level of smoothness as it meets the criteria for achieving a mirror finish. The 420 ESR material meets the standard for making speedometer molds because the carbon content is 0.382wt%. The heat treatment process successfully produced a hardness of 56.6 HRC with a tensile strength that reached the range of 2070-2105 N/mm2.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Ayu Dwi Prasanti
Abstrak :
ABSTRAK
Pada industri otomotif terdapat proses elektroplating sebagai bagian dari proses produksi. Proses ini menghasilkan limbah dengan kandungan logam nikel yang cukup tinggi kisaran 27,6 - 34,8 mg/L. Adsorpsi merupakan salah satu alternatif pengolahan limbah secara fisik yang memiliki desain sederhana dan mudah dalam pengaplikasiannya. Salah satu adsorben alami yang dapat dipakai untuk menyisihkan logam nikel adalah kulit buah jeruk lokal dari jenis jeruk siam (Citrus nobilis var microcarpa). Pada penelitian ini, percobaan adsorpsi dilakukan secara batch dengan metode two-level full factorial design untuk mendapatkan waktu kontak dan dosis adsorben optimum. Dari hasil penelitian, kulit jeruk berhasil dijadikan sebagai karbon aktif dengan nilai bilangan iodin sebesar 364,29 mg/gr, nilai kadar air sebesar 2,9%, dan densitas sebesar 0,623 g/mL. Proses adsorpsi secara batch dapat menyisihkan nikel sebanyak 18,3% dengan kombinasi dosis adsorben optimum sebesar 36 g/L dan waktu kontak optimum 70 menit. Data ekuilibrium adsorpsi nikel menunjukkan kecocokan dengan model isotherm Freundlich dengan nilai kapasitas adsorpsi sebesar qe = 0,23 mg/g. Data kinetika adsorpsi menunjukkan kecocokan dengan pseudo-second order model dengan nilai laju kinetika knikel = 0,04 g/mg.menit.
ABSTRACT
In the automotive industry there is an electroplating process as a part of the production process. This process produces a waste with nickel metal content that high enough with range of 27.6 to 34.8 mg/L. Adsorption is one of physical waste treatment alternative which has a simple design and easy to apply. One of natural adsorbent that can be used to reduce a nickel metal is local orange peel from tangerine family (Citrus nobilis var microcarpa). In this study, an activated carbon successfully made from orang peel with iodine number 364,29 mg/gr, water content 2,9%, and density 0,623 g/mL. Batch adsorption experiments with two-level full factorial design method was conducted to get the optimum contact time and optimum adsorbent dosage. From the result of this research, the batch adsorption can reduce 18,3% nickel with a combination of 36 g/L optimum adsorbent dose and 70 minutes optimum contact time. Adsorption equilibrium data of nickel were best fitted by Freundlich isotherm model with adsorption capacity values of qe = 0,23 mg/g. Adsorption kinetics data were best fitted by the pseudo-second order kinetics model with a rate value knikel = 0,04 g/mg.minute.
2016
S64521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library