Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Kevan Naufal Athaala
Abstrak :
Kecerdasan buatan pada dasarnya adalah sebuah alat untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia secara spesifik sebagaimana yang telah diatur dan didesain sebelumnya oleh sang pembuat melalui kode yang dikembangkan dari perangkat komputer, namun jika optimalisasi kecerdasan buatan yang nantinya berupa humanoid dan terintegrasi dengan Cloud Computing System ke super komputer, bukan tidak mungkin optimalisasi kecerdasan buatan menyebabkan dinamika didalam kehidupan manusia terutama secara eksistensialis. Markus Gabriel, salah satu filsuf postmodern mengajukan sebuah pemikiran yang menjawab keresahan tersebut melalui pemikirannya “Neo Existensialisme”, sebagai respon terhadap eksistensialisme algoritma kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang seringkali disamakan dengan struktur neural sistem (otak atau pikiran) manusia. Algoritma tersebut bertindak dengan menerapkan prinsip reduksionisme dan naturalisme yang mengabaikan kekayaan makna esensialis dari pengalaman manusia, seolah segala hal yang terjadi merupakan hasil dari mekanisme fisik dan kimia saja. ......Artificial intelligence is basically a tool to help simplify human work specifically as previously arranged and designed by the creator through code developed from computer devices, but if artificial intelligence is optimized which will later be humanoid and integrated with Cloud Computing System to Super Computer, it is impossible for artificial intelligence optimization to cause dynamics in human life, especially existentially. Markus Gabriel, one of the postmodern philosophers, put forward a thought that answers this concern through his thought "Neo Existentialism", as a response to the existentialism of artificial intelligence algorithms (Artificial Intelligence) which are often combined with the structure of the human nervous system (brain or mind). The algorithm acts by applying the principles of reductionism and naturalism that ignore the richness of the essential meaning of human experience, as if everything that happens is the result of physical and chemical mechanisms alone.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library