Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cintia Berliana
Abstrak :
Di zaman ini, salah satu jenis aplikasi smartphone yang banyak digandrungi oleh kalangan dewasa muda adalah jenis aplikasi kencan daring (online dating apps). Pada penelitian sebelumnya di luar negeri ditemukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara menggunakan aplikasi kencan dan perilaku seksual berisiko. Namun, di Indonesia sendiri sejauh ini belum ditemukan penelitian serupa yang mendalam. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu tentang gambaran penggunaan aplikasi kencan daring di smartphone pada dewasa muda di kota besar di Indonesia dan apakah penggunanya melakukan perilaku seksual yang berisiko dengan sesama pengguna. Penelitian ini menggunakan mixed-methods antara penelitian kuantitatif deskriptif (populasi: masyarakat Indonesia di kota besar) dengan jumlah 633 responden pengguna aplikasi kencan dalam kuesioner survei dan penelitian kualitatif melalui wawancara terfokus terhadap 6 partisipan. Partisipan wawancara merupakan dewasa muda pengguna aplikasi kencan dan telah melakukan hubungan seksual dengan pasangan dari aplikasi kencan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi dewasa muda, penggunaan aplikasi kencan selain sebagai sarana mencari teman atau pasangan, juga dianggap sebagai sarana menyalurkan hasrat seksual. Semua partisipan cenderung sadar akan konsekuensi penggunaan aplikasi kencan dan konsekuensi perilaku seksual berisiko yang dihadapi secara umum. Akan tetapi, dapat dikatakan bahwa partisipan masih lebih memilih untuk melakukan hubungan seksual yang cukup berisiko dengan pasangan dari aplikasi kencan. Temuan lain dalam penelitian ini adalah adanya kemungkinan besar bagi perempuan pengguna aplikasi kencan untuk menjadi korban kejahatan seksual. Namun, pengguna aplikasi kencan baik laki-laki maupun perempuan, tetap merasakan dampak yang positif dalam penggunaan aplikasi kencan secara umum dan mereka cenderung menyikapi konsekuensi yang dihadapi dengan tenang dan santai. ...... In this day and age, one type of smartphone application that is loved by young adults, is online dating apps. In previous studies abroad, it was found that there is a strong relationship between using dating applications and risky sexual behavior. However, in Indonesia alone, so far no in-depth similar studies has been found. Therefore, this study aims to find out about depiction of the use of online dating applications on smartphones between young adults in large cities in Indonesia and whether the users are engaging in risky sexual behavior with fellow users. This research uses mixed-methods between quantitative descriptive research (population: Indonesians in large cities) with a total of 633 survey respondents consists of dating applications users and qualitative research through focused interviews with 6 participants. Interview participants are young adult users of dating applications and have had sexual encounters with partners from dating applications. The results showed that for young adults, the use of dating applications other than as a mean of finding friends or partners, was also considered as a mean of channeling their sexual desires. All participants tend to be aware of the consequences of using dating applications and the consequences of risky sexual behavior that are generally faced. However, it can be said that dating apps users still prefer to have quite risky sexual encounters with partner from a dating application. Another finding in this study is that there is a high possibility for women using dating applications to become victims of sexual crimes. However, users of dating applications, both men and women, still feel a positive impact in the use of dating applications in general and they tend to address the consequences faced calmly and relaxed.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Qarnain
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran fenomena hookup melalui aplikasi kencan di kalangan dewasa muda dan memperoleh pemahaman terkait peran perilaku hookup dalam pembentukan hubungan berkomitmen. Dalam penelitian ini, hubungan berkomitmen mengacu pada sebuah hubungan yang melibatkan komitmen antara pasangan yang terlibat secara romantis, dikarakteristikkan oleh eksklusivitas, dan tujuan bersama untuk mencapai tahapan komitmen lebih lanjut seperti bertunangan atau menikah. Penelitian ini menggunakan desain explanatory-sequential, di mana penelitian kualitatif dilakukan sebagai lanjutan dari penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan deskripsi dan penjelasan yang lebih mendalam terkait fenomena yang dibahas. Melalui survei pada 619 partisipan dewasa muda pengguna aplikasi kencan berusia 18-40 tahun di kota-kota besar di Indonesia, ditemukan praktik seksualitas yang lazim di kalangan para pengguna aplikasi kencan, di mana terdapat hubungan korelasi yang positif antara frekuensi dan durasi penggunaan aplikasi kencan dengan jumlah pasangan seksual selama 12 bulan terakhir. Hasil analisis kualitatif menjelaskan bagaimana penggunaan aplikasi kencan dan proses interaksi di dalamnya memfasilitasi keterlibatan dewasa muda dalam perilaku hookup, dan bagaimana perilaku hookup melalui aplikasi kencan dapat mempersulit dewasa muda dalam proses pembentukan hubungan berkomitmen. ......This study aims to obtain an overview of the hookup phenomenon through dating apps among young adults and gain an understanding of the role of hookup behavior in the formation of committed relationships. In this study, committed relationship refers to a relationship that involves commitment between partners who are romantically involved, characterized by exclusivity, and a shared goal of reaching a further stage of commitment such as getting engaged or married. This study uses an explanatory-sequential design, in which qualitative research is carried out as a continuation of quantitative research, to obtain a more in-depth description and explanation regarding the phenomena discussed. Through a survey of 619 dating app users aged 18-40 in big cities in Indonesia, it was found that sexuality practices were common among dating app users, where there was a positive correlation between the frequency and duration of dating app use and number of sexual partners in the past 12 months. The results of qualitative analysis explain how the use of dating apps and the interaction process within them facilitate young adults' involvement in hookup behavior, and how hookup behavior through dating apps can complicate young adults' process of forming committed relationships.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia-Absari Khalil
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi niat menggunakan kembali aplikasi online dating berdasarkan tiga domain yaitu task driven, technology driven, dan social driven. Penelitian ini menggunakan Expectation Confirmation Model (ECM) sebagai dasar pada model penelitian, kemudian mengintegrasikannya dengan Task Technology Fit Model (TTF) dan Theory Planned Behaviour (TPB). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner ke pengguna aplikasi ABC. Data valid yang terkumpul sebanyak 271 sampel dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis Partial Least Square-SEM (PLS-SEM). Hasil dari penelitian ini adalah perceived usefulness, perceived enjoyment, satisfaction, dan social norm merupakan faktor yang secara langsung memengaruhi niat menggunakan kembali apilasi online dating. Sementara itu, task technology fit dan confirmation merupakan faktor yang secara tidak langsung memengaruhi niat menggunakan kembali aplikasi online dating. Faktor-faktor tersebut diharapkan dapat menjadi perhatian bagi manajemen PT XYZ untuk meningkatkan kualitas aplikasi ABC sehingga dapat meningkatkan jumlah pengguna aktif.
ABSTRACT
The present research was aimed to study factors affecting the continuance usage intention of online dating application based on three driven domains: task driven, technology driven, and social driven. The study adopted an Expectation Confirmation Model (ECM) integrated with Task Technology Fit Model (TTF) and Theory Planned Behaviour (TPB). Online survey was conducted to 271 active users of ABC application. Data collected included of the user perception on perceived usefulness, perceived enjoyment, satisfaction, social norm, task technology fit and confirmation. Data was statistically analyzed by Partial Least Square-SEM (PLS-SEM). Results showed that perceived usefulness, perceived enjoyment, satisfaction, and social norm were found to be the closely related factors affecting the continuance usage intention of online dating application, while the factors of task technology fit and confirmation had indirect effect on the continuance usage intention. It implies that there is a need of special attention from the company management to these crucial factors to ensure the user satisfaction and to increase the number of active users of PT XYZ.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khadiza
Abstrak :
Fenomena kencan online merupakan fenomena yang populer di kalangan masyarakat saat ini. Dengan kemajuan teknologi seperti internet,aktivitas kencan berubah dari bertemu secara langsung hingga menjadi secara virtual.Tidak hanya di negara barat, kencan online mulai berkembang di dalam masyarakat muslim yang memiliki tradisi perjodohan. Salah satu pengguna dari kencan online ini adalah wanita muslim. Berbagai aplikasi kencan oline mulai berkembang dari yang bersifat umum hingga spesifik berbasis agama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna dari pengalaman wanita muslim di Jabodetabek dalam menggunakan aplikasi kencan online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap informan. Hasil dari penelitian ini adalah informan memaknai kencan online sebagai medium untuk memenuhi kebutuhan sosialnya. Selain itu self-disclosure pada perkembangan hubungan melalui aplikasi kencan online berbeda dengan tahapan kencan secara tradisional. ......The online dating phenomenon is a popular phenomenon among people today. With advances in technology such as the internet, dating activities have changed from direct to virtual. Not only in western countries, online dating is starting to develop in Muslim societies which have a tradition of matchmaking. One of the users of this online dating is a Muslim woman. Various online dating applications start to develop from general to specific religion-based ones. This research was conducted to see the meaning of the experiences of Muslim women in Jabodetabek in using online dating applications. This study uses a qualitative approach with in-depth interviews with informants. The result of this research is that the informants interpret online dating as a medium to fulfill their social needs. Moreover, self-disclosure on the development of online dating relationships is different from the stages of traditional dating.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Cahyani Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komponen cinta dan kualitas hubungan romantis pada pasangan berpacaran dewasa muda yang menggunakan layanan online dating. Partisipan dalam penelitian ini adalah 97 dewasa muda (20-40 tahun), sedang menjalani hubungan berpacaran minimal tiga bulan, dan bertemu dengan pasangannya melalui layanan online dating. Alat ukur yang digunakan untuk penelitian ini adalah Sternberg?s Theory of Love Scale (TLS) untuk melihat tingkat komponen cinta, dan Partners Behaviors as Social Context (PBSC) dan Self Behavior as Social Context (SBSC) untuk melihat gambaran kualitas hubungan romantis. Hasil dari penelitian adalah ketiga komponen cinta Sternberg pada pengguna layanan online dating tetap tinggi dan jumlah responden yang mempunyai kualitas hubungan romantis yang tinggi tidak banyak berbeda dengan jumlah responden dengan kualitas hubungan romantis yang rendah. Analisis tambahan menemukan bahwa umur dan lama hubungan mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat komponen cinta Sternberg dan kualitas hubungan romantis.
The purpose of this study is to form a description on love component using the theory Triangular Theory of Love from Robert J. Sternberg and the romantic relationship quality in dating young adulthood couple who uses online dating services. Participants within this research consisted of 97 young adulthood with the age criteria around 20-40 years old, currently within a relationship for minimum three months, and met their partners through the online dating services. According to data, participants of this research are within the age of 20 to 26 years old, and around 79,4% of them are females. This research is a descriptive research and use th Sternberg's Triangular Theory of Love Scale questionaire (TLS) (α = 0,985) to measure the component of love, and also Partners Behaviors as Social Context (PBSC) (α = 0.906) and Self Behavior as Social Context (SBSC) (α = 0.838) to measure the quality of the romantic relationship. Results of this research indicates that most of the respondents has high scores in three components, and most of the respondents has lower quality in their romantic relationship.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S66342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shannia Dwi Melianti
Abstrak :
Aplikasi kencan online semakin popular dan diterima oleh masyarakat untuk bertemu dengan orang lain secara daring. Adanya pandemi COVID-19 menyebabkan berbagai aktivitas dilakukan secara online, termasuk kebutuhan mencari pasangan yang berdampak pada melonjaknya penggunaan aplikasi kencan online. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor – faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan aplikasi kencan online. Penelitian ini menggunakan teori trust transfer dalam menganalisis niat penggunaan aplikasi kencan online. Penelitian ini melibatkan 539 responden valid dan menggunakan PLS-SEM dengan SMARTPLS 3.0 sebagai metode analisis data. Penelitian ini menunjukan bahwa social influence dan ODA service quality (interactivity, user interface design, personalization, privacy) berpengaruh terhadap trust to people in internet, trust to ODA services, dan trust to selected daters. Kemudian, trust to people in internet berpengaruh kepada trust to ODA service dan trust to ODA service berpengaruh kepada trust to selected daters. Selain itu, penelitian ini juga menunjukan bahwa social influence, trust to ODA services, dan trust to selected daters berpengaruh kepada intention to use. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa masculinity/femininity memoderasi hubungan antara ODA service quality dengan intention to use. Penelitian ini memperkaya penelitian sebelumnya untuk menganalisis faktor – faktor yang memengaruhi niat penggunaan aplikasi kencan online dengan teori trust transfer dan moderasi menggunakan teori dimensi kultural Hofstede. ......Online dating applications are increasingly popular and accepted by the public to meet other people online. The COVID-19 pandemic has caused various activities to be carried out online, including the need to find a partner which has an impact on the increasing use of online dating applications. This study aims to explore the factors that influence the intention to use online dating applications. This study uses the trust transfer theory in analyzing the intention to use in online dating applications. This study involved 539 valid respondents and used PLS-SEM with SMARTPLS 3.0 as the data analysis method. This study shows that social influence and ODA service quality (interactivity, user interface design, personalization, privacy) affect trust to people on the internet, trust to ODA services, and trust to selected daters. Then, trust to people on the internet affects trust to ODA service and trust to ODA service affects trust to selected daters. In addition, this study also shows that social influence, trust to ODA services, and trust to selected daters affect intention to use. This study also reveals that masculinity/femininity moderates the relationship between ODA service quality and intention to use. This study enriches previous research to analyze the factors that influence the intention to use online dating applications with trust transfer theory and moderation using Hofstede's cultural dimension theory.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayun Amrity
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan intimasi yang terbentuk melalui kencan buta dan kencan kilat secara virtual. Studi-studi sebelumnya terkait kencan buta banyak berfokus pada aplikasi kencan online, yaitu bagaimana individu membentuk citra diri secara visual, persepsi mereka, serta wujud dari komodifikasi cinta dan kesepian. Berbeda dengan ciri khas kencan online, Virtual Blind Date membatasi individu secara visual dan membatasi Individu untuk memilih pasangannya sendiri. Individu hanya bisa membangun hubungan dalam waktu 15 menit dan melalui telepon suara saja. Peneliti berargumen bahwa intimasi yang dikembangkan melalui Virtual Blind Date berpotensi menjadi confluent love karena interaksinya yang cenderung netral gender melalui obrolan yang mengutamakan usaha (respon) resiprokal, penilaian terhadap pasangan yang bersifat reflektif terhadap keinginan/ kriteria individual, hubungan yang rapuh, dan peserta memiliki kemampuan untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan interaksi. Sehingga, pembentukan intimasi dalam waktu singkat tersebut sesuai dengan karakteristik confluent love. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi partisipatoris dan wawancara mendalam para partisipan di @VirtuaBlindDate. ......The purpose of this study is to explain the intimacy that is formed through blind dating and virtual speed dating. Previous studies related to blind dating have mostly focused on online dating applications, namely how individuals form a visual self-image, their perception, and the manifestation of the commodification of love and loneliness. In contrast to the characteristics of online dating, Virtual Blind Date limits the participant to choose their partner. Individuals can only build relationships within 15 minutes and via voice calls. The researcher argues that intimacy developed through Virtual Blind Date has the potential to become confluent love because of its gender-neutral interactions through conversations that prioritize reciprocal efforts (responses), reflective assessments of their partners based on individual desires/criteria, fragile relationships, and participants' choice to continue or discontinue the interaction. Thus, the formation of intimacy in a short time is following the characteristics of confluent love. This study uses a qualitative approach through participatory observation and in-depth interviews with participants at @VirtuaBlindDate.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah Evita Amanah Wibowo
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menguraikan perwujudan sexual scripts yang berkaitan dengan pemaknaan perilaku seksual dalam penggunaan aplikasi kencan daring Bumble bagi perempuan dan laki-laki heteroseksual, di tengah konstruksi sosial feminitas dan maskulinitas heteronormatif yang berlaku di masyarakat, serta ekspektasi budaya hookup yang dapat muncul. Studi terdahulu belum mengangkat aspek seksual menjadi penting dalam membentuk pola penggunaan aplikasi, yang dapat dilihat sebagai bentuk perwujudan sexual scripts dalam aplikasi kencan daring, khususnya Bumble. Penelitian ini berargumen aplikasi kencan daring Bumble mampu mewujudkan sexual scripts yang berperan membentuk maupun menjelaskan pola serta praktik penggunaan aplikasi dan berkaitan dengan pemaknaan perilaku seksual pengguna. Sexual scripts pun mampu menunjukkan perbedaan laki-laki dengan perempuan heteroseksual dalam hal ekspresi dan praktik seksualnya. Virtual ethnography digunakan sebagai metode penelitian, mencakup wawancara mendalam serta observasi online. Temuan penelitian menunjukkan terwujudnya sexual scripts berdasarkan Simon & Gagnon dalam aplikasi Bumble pada level skenario kultural, interpersonal, serta intrapskis. Level interpersonal menjadi level yang dominan, karena berperan sentral sebagai peleburan skenario kultural dengan level intrapsikis melalui adaptasi yang dilakukan, serta secara konkrit menjelaskan pola dan praktik penggunaan Bumble. Pemaknaan perilaku seksual mendukung maupun memaknai level interpersonal dan intrapsikis sexual scripts, karena pemaknaannya turut dilihat melalui praktik penggunaan dan nilai yang dimiliki pengguna Bumble. ......This study aims to describe the embodiment of sexual scripts related with sexual behavior cognition in online dating application Bumble for heterosexual women and men, amid the prevailing social construction of heteronormative femininity and masculinity, also hookup culture expectation that can arise. Previous studies overlook sexual aspects is important in shaping usage patterns, which can be seen as a form of sexual scripts embodiment in online dating applications, especially Bumble. This study argues the online dating application Bumble able to embody sexual scripts that plays role in shaping also explaining patterns and practices of application usage include relating to users' sexual behavior cognition. Sexual scripts also able to show differences between heterosexual men and women sexual expression and practice. Virtual ethnography used as a research method, includes in-depth interviews and online observations. Research findings show the embodiment of sexual scripts based on Simon & Gagnon in Bumble application at the cultural scenarios, interpersonal, and intrapsychic level. The interpersonal level becomes the dominant level because it plays a central role as a fusion of cultural scenarios with intrapsychic level through adaptations, also concretely explains the patterns and practices of using Bumble. Sexual behavior cognition supports and interprets the interpersonal and intrapsychic levels of sexual scripts, because the cognition also seen through practices and values of Bumble users.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Melati Putri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fenomena penipuan `catfishing` yang lazim ditemukan pada aplikasi kencan, salah satunya Bumble. Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai topik ini yang menghubungkan fenomena tersebut dengan Teori Presentasi Diri. Namun, ada beberapa aspek yang belum dipertimbangkan dalam aplikasi Bumble, seperti bagaimana pengguna Bumble merepresentasikan diri mereka pada profil mereka melalui foto profil dan kotak deskripsi mereka. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi literatur melalui analisis data sekunder. Studi ini menggambarkan bahwa taraf `catfishing` pada aplikasi Bumble adalah sebagai bentuk presentasi diri yang selektif, bukan bertujuan untuk membuat profil palsu.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Diyanti Pratiwi
Abstrak :
Penggunaan internet terus meningkat setiap tahun. Pada 2022, ada 5,3 miliar pengguna internet, mencakup 66% populasi dunia. Kehadiran internet mempermudah interaksi sosial dan keterlibatan dalam kegiatan sosial melalui komunitas online dan forum diskusi. Salah satunya adalah aplikasi kencan online yang menjadi media untuk mencari pasangan. Aplikasi kencan online menawarkan dua versi: basic dan premium. Meskipun aplikasi kencan menawarkan fitur premium, adopsi versi berbayar masih rendah. Untuk menarik lebih banyak pengguna, aplikasi kencan menyediakan versi gratis dengan harapan mereka beralih ke versi berbayar setelah melihat nilai tambahnya. Namun, peningkatan adopsi versi berbayar tetap tidak signifikan. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pengguna beralih ke versi premium aplikasi kencan online. Penelitian ini mengumpulkan data primer dari survei online dan diolah menggunakan SPSS dan SEM PLS. Dari 262 sampel yang diuji, ditemukan bahwa habit, quality, social value, dan satisfaction with dating service experience berpengaruh terhadap continuance intention. Selain itu, economic value, quality, satisfaction with dating service experience, dan continuance intention ditemukan berpengaruh terhadap purchase intention. ......The use of the internet continues to increase every year. In 2022, there were 5.3 billion internet users, encompassing 66% of the world's population. The presence of the internet facilitates social interaction and engagement in social activities through online communities and discussion forums. One example is online dating apps, which serve as a medium for finding partners. Online dating apps offer two versions: basic and premium. Although these apps offer premium features, the adoption of paid versions remains low. To attract more users, dating apps provide a free version with the hope that they will switch to the paid version after seeing its added value. However, the increase in adoption of the paid version remains insignificant. Therefore, researchers decided to investigate the factors influencing users to switch to the premium version of online dating apps. This study collected primary data from online surveys and processed it using SPSS and SEM PLS. From the 262 samples tested, it was found that habits, quality, social value, and satisfaction with the dating service experience affect continuance intention. Additionally, economic value, quality, satisfaction with the dating service experience, and continuance intention were found to influence purchase intention.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>