Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alviany Muntaz
"Makalah ini membahas dampak Koreika Shakai terhadap wanita lansia di Jepang. Makalah ini menggunakan metode analisis deskriptif dan studi kepustakaan. Hasil analisis dalam makalah ini menunjukan koreika shakai yang terjadi di Jepang sejak tahun 1970 disebabkan oleh faktor angka kelahiran dan kematian yang rendah serta tingkat harapan hidup yang tinggi. Penyebab angka kematian yang rendah dan tingkat harapan hidup yang tinggi adalah asupan nutrisi dan gizi yang baik, pemahaman kesehatan yang tinggi, fasilitas dan pelayanan medis yang baik, serta ilmu kedokteran yang maju. Sedangkan penyebab angka kelahiran yang rendah adalah semakin tingginya tingkat pendidikan wanita Jepang, dan terbukanya kesempatan bekerja yang semakin luas untuk mereka. Koreika Shakai ini kemudian telah menimbulkan berbagai permasalahan pada para penduduk berusia lanjut itu sendiri, terutama pada wanita lansia. Hal ini disebabkan wanita jepang memiliki tingkat harapan hidup yang relatif lebih panjang dibandingkan pria, akibatnya banyak dari mereka yang harus hidup sendiri karena ditinggal meninggal oleh sang suami. Selain itu, para wanita lansia ini juga harus menghadapi berbagai permasalahan lainnya seperti masalah ekonomi, kesehatan, dan psikologis.

This paper discusses the impact of Koreika Shakai against elderly women in Japan. This paper using the methods of descriptive analysis and literature study. The results of the analysis in this paper shows koreika shakai that happened in Japan since 1970 occurred due to the factors such as low birth rate, low mortality rate and high life expectancy rate. The root causes of low mortality and high life expectancy rate are good nutrition intake, better undersanding of health importance, good quality of medical facility service, advanced medical science. While the causes of low birth rate are the higher levels of Japanese women’s education, and the greater opportunity for them to get a job. Then, koreika shakai has led to various problems for the elderly population itself, especially for elderly women. This is because Japanese women have longer life expectancy rate than Japanese men, consequently many of them have to live alone since left to die by their husband. In addition, elderly women also have to face other problems such as the economic, health, and psychological problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nisma Dewi Karimah
"Makalah ini membahas mengenai koreika shakai dan dampaknya terhadap janda lansia di Jepang. Makalah ini menggunakan studi kepustakaan dengan metode analisis deskriptif. Hasil dari makalah adalah Jepang telah memasuki koreika shakai semenjak tahun 1970 yang didorong oleh dua faktor, yaitu rendahnya angka kematian dan rendahnya angka kelahiran. Rendahnya angka kematian ini disebabkan oleh fasilitas kesehatan yang baik yang menyebabkan angka harapan hidup yang tinggi. Sedangkan rendahnya angka kelahiran disebabkan oleh membaiknya teknik dalam mengatur kelahiran dan meningkatnya wanita yang menunda pernikahan sehingga hal tersebut berujung pada penundaan kelahiran. Adanya koreika shakai ini menimbulkan masalah pada wanita lansia, terutama bagi janda yang hidup sendiri. Hidup sendiri berarti harus mengatur kebutuhan sendiri, sehingga dari sanalah janda lansia menemui masalahnya. Masalah-masalah yang dihadapi oleh lansia dapat dilihat dari masalah ekonomi dan masalah kesehatan. Masalah ekonomi dapat kita lihat dari jumlah uang pensiun yang merupakan sumber utama penghasilan mereka. Dana pensiun yang diberikan oleh kokumin nenkin jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Sedangkan masalah kesehatan ditemui pada penderita netakiri yang tentunya harus mendapatkan bantuan dari orang lain untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

This paper discusses aging population and its impact on the elderly widow women in Japan. This paper uses literature study with a descriptive analysis method. The results of the paper are Japan has entered aging population since 1970, driven by two factors, namely the low mortality and low birth rate. The low mortality rate is due to the good health facilities which led to the long life expectancy. While the low birth rate caused by the improved techniques in regulating births and the increasing of women in delay marriage so that it leads to delay birth. The existence of aging population makes problems to elderly women, especially the widow women who live alone. Living alone means having to manage their own needs, and that's where the problem encountered the elderly widow women. The problems faced by them can be seen from the economic problems and health problems. We can see the economic problems from the amount of pension which is the main source of their income. The pension funds provided by kokumin nenkin is not sufficient for their daily needs. While for the health problems, we can see when they suffered from netakiri in which they should get help from others to meet their daily needs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Retnawati
"Orang-orang yang meninggal dalam keadaan sendiri atau mungkin tanpa diketahui oleh orang lain sering ditemukan beberapa hari setelah hari kematiannya, bahkan dalam beberapa kasus lebih dari sebulan setelah kematian orang tersebut. Orang yang meninggal dalam kesendirian tersebut saat ini sedang meningkat jumlah kasusnya. Laki-laki menjadi korban terbanyak dalam kasus tersebut.

People who lonely death or may be unnoticed by others is frequently found several days after the day of his death, even in some cases for more than a month after the death of that person. The man who died in solitare is currently increasing the number of the case. Male are being the highest victims in such cases."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Mutiara Sari
"Masyarakat menua merupakan sebuah realitas sosial yang harus dihadapi Jepang sejak tahun 1970-an dan disebabkan oleh angka kelahiran yang menurun disertai dengan tingginya pertumbuhan kaum lanjut usia di Jepang. Pemerintah Jepang berusaha menjamin kesejahteraan sosial kaum lanjut usia dengan menyediakan kebijakan sosial. Artikel ini menjelaskan berbagai kebijakan sosial yang dijalankan oleh Jepang serta kendala selama kebijakan-kebijakan tersebut dijalankan. Kebijakan sosial Jepang yang berkaitan dengan masyarakat menua tidak hanya berfokus pada memberikan fasilitas untuk kesejahteraan para kaum lanjut usia, tetapi juga berusaha menaikkan angka kelahiran. Kendala dalam menjalankan setiap kebijakan tersebut sebagian besar muncul karena ketersediaan fasilitas dan kualitas pelayanan yang kurang menunjang.

Since the 1970's, Japan has been dealing with the reality of an aging society caused by low fertility rate and rapid elderly growth. Currently, the government is looking for a way to guarantee elderly welfare by providing social policies. This article will explain those social policies run by The Government of Japan and the obstacles they faced during its implementation. Not solely focused on welfare of senior citizens, these social policies that are related to the country's aging society were also made in order to finding a method to increase birth rate. The obstacles that the government has faced while implementing said policiesare mostly caused by the lack of resource and substandard service quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Trisnawaty Barkah
"Dalam menghadapi super-aging society, di mana pada tahun 2015 satu dari empat penduduk Tokyo berusia 65 tahun ke atas, Pemerintah Tokyo mencanangkan Tokyo Metropolitan Health and Welfare Plan sebagai upaya merealisasikan kemandirian dan martabat kaum lansia serta meningkatkan kesejahteraan lingkungan tempat tinggal kaum lansia. Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah Tokyo mendukung pembentukan organisasi lokal oleh kaum lansia dengan tujuan merubah posisi kaum lansia yang umumnya adalah sebagai sasaran yang ditolong menjadi partisipan. Roujin kurabu atau klub lansia adalah organisasi independen lansia berbasis regional. Kegiatan yang dilakukan terbagi dalam dua kategori, yaitu kegiatan menyenangkan yang berguna menyejahterakan kehidupan kaum lansia, berupa kegiatan olahraga atau pemberian pendidikan mengenai pengetahuan kesehatan; dan kegiatan sosial untuk menyejahterakan lingkungan sekitar mereka. Tulisan yang menggunakan metode kualitatif ini menganalisis beberapa kegiatan roujin kurabu yang berada di kota Nerima, Tokyo, Jepang, dan didapatkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh kaum lansia dalam klub tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan mereka tetapi juga meningkatkan persaudaraan diantara sesama kaum lansia yang berada di lingkungan sekitarnya.

In the face of super-aging society which in 2015 one of four Tokyo residents aged 65 years and over, Tokyo Metropolitan Government launched Tokyo Metropolitan Health and Welfare Plan as an effort to realize the independence and dignity of the elderly and also to improve the welfare of the elderly living environments. In order to achieve these targets, the government supports the establishments of local organization by elderly for change them as an object in general to be a supporter. Roujin kurabu or elderly club is an independent organization based regional set up by elderly. Activities of club are divided into two categories: fun activities for improving the welfare of the elderly life, such as sports or giving education about health; and social activities for the welfare of the environment around them. Using qualitative methods, this paper analyzed some of roujin kurabu activities, especially roujin kurabu in Nerima City, Tokyo, Japan. The result of research found the club activities benefits not only to improve their health, but also enhance brotherhood amongst the elderly who are in the surrounding environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shirahase, Sawako
"Japan was the first Asian country to become a mature industrial society, and throughout the 1970s and the 1980s, was viewed as an ‘all-middle-class society’. However since the 1990s there have been growing doubts as to the real degree of social equality in Japan, particularly in the context of dramatic demographic shifts as the population ages whilst fertility levels continue to fall.
This book compares Japan with America, Britain, Italy, France, Germany, Sweden and Taiwan in order to determine whether inequality really is a social problem in Japan. With a focus on impact demographic shifts, Sawako Shirahase examines female labour market participation, income inequality among households with children, the state of the family, generational change, single person households and income distribution among the aged, and asks whether increasing inequality and is uniquely Japanese, or if it is a social problem common across all of the societies included in this study. Crucially, this book shows that Japan is distinctive not in terms of the degree of inequality in the society, but rather, in how acutely inequality is perceived. Further, the data shows that Japan differs from the other countries examined in terms of the gender gap in both the labour market and the family, and in inequality among single-person households – single men and women, including lifelong bachelors and spinsters – and also among single parent households, who pay a heavy price for having deviated from the expected pattern of life in Japan.
Drawing on extensive empirical data, this book will be of great interest to students and scholars interested in Japanese culture and society, Japanese studies and social policy more generally."
London: Routledge, 2013
e20497038
eBooks  Universitas Indonesia Library