Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zimmerman, Neal
New York: John Wiley & Sons, 1996
725.23 ZIM h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fauzia
Abstrak :
ABSTRAK
Coworking space adalah sebuah ruang kerja temporer yang kemunculannya didorong oleh kebutuhan gaya kerja baru yang dibawa oleh knowledge worker dan digital nomad. Gaya kerja baru ini memunculkan suatu ruang kerja yang merupakan wadah kerja bagi berbagai profesi, namun, berbeda dengan kantor konvensional, karena keberadaan teritori para pekerjanya tidak permanen dan tidak adanya hirarki kerja. Ketika kegiatan kerja dilihat sebagai sebuah aktivitas dwelling, maka para pekerja cenderung melakukan adaptasi ruang sesuai kebutuhan. Skripsi ini bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana pola pengkondisian ruang terjadi di ruang kerja temporer. Dari kajian teori, penulis mendapat kesimpulan bahwa untuk mendapat kualitas dwelling, manusia cenderung melakukan place-making, dengan melakukan pengkondisian terhadap ruangnya untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis, di antaranya untuk menciptakan privasi dan kendali, serta untuk membangun rasa keterkaitan antara dirinya dengan ruang yang ia huni. Melalui penyebaran kuesioner dan observasi di Coworkinc, Kemang, ditemukan bahwa kegiatan pengkondisian ruang tersebut memang terjadi, namun polanya berbeda dengan di kantor konvensional, dikarenakan beberapa hal, salah satunya adalah temporalitas teritori.
ABSTRACT
Coworking space is a temporary workspace that exists as new working needs emerged because of the birth of knowledge workers and digital nomads. This new work style gives birth to a workspace that co-locate different professions. However, this workspace is considered different from an office, because it provides temporary territories for each workers, and doesn?t have any office hierarchies between the workers. When working is considered as dwelling, workers tend to adapt their space according to their needs. This research?s purpose is to study further about the patterns of space conditioning that?s done by the workers in a temporary workspace. From theoretical studies, the writer concludes that to find dwelling qualities in a space, human tend to do place-making, which is conditioning their space to fulfill their physical and psychological needs, such as, needs of privacy and control, and also to construct a connection between them and the dwelling place. Through questionnaires and observations done in Coworkinc, Kemang, the writer found that the workers do condition the space, but the patterns are different with the ones done in offices, mostly because of the temporality of the territory.;
2016
S65732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayfield, Julie K.
New York: John Wiley & Sons, 1994
725.23 RAY o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Poore, Jonathan
Rockport: Rocport Publisher, 1994
747.94 POO i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bahamon, Alejandro
Singapore: Page One Pub, 2004
R 725.23 BAH o
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tetlow, Karin
New York: PBC International, 1996
R 725.23 TET n
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Groves, Kursty.
Chichester: Wiley , 2010
725.23 GRI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Visual Reference Pub. Inc., 2003
725.23 COR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Marsella
Abstrak :
ABSTRAK
Coworking space ialah ruang kerja bersama yang memfasilitasi penggunanya untuk secara bebas berkolaborasi, namun tetap berfokus pada kepentingan individu. Sebagai ruang kerja kolaboratif, pengguna coworking space berasal dari berbagai bidang pekerjaan, dimana mereka memiliki perilaku kerja dan kebutuhan ruang kerja yang berbeda. Tiap individu memiliki tingkat kebutuhan akan interaksi, fokus dan privasi yang berbeda. Hal ini memengaruhi bagaimana cara mereka mengkondisikan ruang untuk bekerja, kapan dan sejauh mana mereka ingin berinteraksi atau tidak berinteraksi dengan lingkungan sekitar ketika bekerja. Di lain pihak, kolaborasi dan komunikasi ialah hal yang tidak dapat dihindarkan, bahkan merupakan nilai tambah coworking space. Hal ini menjadi tuntutan bagi coworking space untuk memiliki fleksibilitas dalam mengakomodasi pengguna, tanpa serta merta memisahkan pengguna berkebutuhan berbeda. Fleksibilitas yang dimaksudkan ialah kemampuan adaptasi ruang untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan penggunanya. Fleksibilitas ruang dapat dihasilkan oleh penataan elemen fisik ruang yaitu keterhubungan ruang, zoning, obyek dalam ruang dan pembatas ruang, dimana pengaturan fisik ini juga memengaruhi tingkat fleksibilitas yang dirasakan pengguna secara psikologis. Fleksibilitas secara fisik dapat diukur melalui konfigurasi, dimana oleh konfigurasi dapat dideterminasi level kedekatan, pembatasan ataupun fasilitasi komunikasi. Fleksibilitas tidak menjadi kebutuhan mutlak ruang untuk dapat menjalankan fungsinya, tetapi sebagai nilai tambah ruang kerja kolaboratif agar dapat mengakomodasi perilaku kerja penggunanya yang beragam.
ABSTRACT
Coworking space is shared workspace that deliberately facilitate coworker to collaborate, but keep considering on the needs of each individual. As collaborative workspace, coworking space has diverse user from variety fields of work. These different backgrounds causing both different working behaviours and types of workspace needed. Each worker has different level of need for interaction, focus and privacy, thus affecting on how they utilize their workspace, when and how far they want to interact or not interact with their surroundings whilst working. On the other hand, collaboration and communication is not something should be circumvented, even it is an added value from working in coworking space. Hence, it is important for coworking space to have flexibility in accommodating its users, without inconsiderably separate those whom have different needs. Flexibility here ? is the adaptability of space to accommodate the changing needs of its users. Flexibility could be achieved by the arrangement of physical elements of space, i.e. space connectivity, zoning, objects and boundaries. These elements could also affect the flexibility perceived by workers psychologically. Flexibility of space could be physically measured through space configuration, for organization of space could determine level of enclosure, furthermore either facilitate or inhibit communication. Flexibility is not absolutely needed for space to be able to run its function, but it is an added value for enhancing a collaborative workspace in accommodating its users? various working behavior.
2016
S63109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ray Gusty Ramia Jasin
Abstrak :
Coworking space merupakan sebuah ruang kerja kolaboratif yang muncul akibat adanya perkembangan teknologi yang berdampak pada berkembangnya budaya bekerja. Sehingga, bekerja dapat dilakukan dimana saja. Coworking space hadir dengan konsep interior yang beragam. Salah satunya terdapat beberapa coworking space yang mengangkat konsep home dan berusaha untuk menghadirkan home di dalamnya. Hal tersebut menjadi menarik apabila dilihat dari sudut pandang arsitektur dan interior, karena antara home dan tempat untuk bekerja memiliki atmosfer ruang yang berbeda. Tulisan ini akan memfokuskan pembahasan kepada bagaimana home dapat hadir di dalam sebuah coworking space sehingga kehadiran home dapat dirasakan oleh para coworkers ketika bekerja di dalamnya karena terdapat intimacy antara ruang dan penggunanya. Serta, dengan hadirnya home di dalam ruang untuk bekerja juga dapat membuat orang tetap bekerja dengan produktif. ...... Coworking space is a collaborative work space which arise as a result of technological developments which have an impact on the development of work culture. It makes work can be done everywhere. Coworking space comes with a diverse interior concept. One of them, there are some coworking space which use the concept of home and try to presents home in it. It becomes interesting when being viewed from the perspective of architecture and interior, because there is different space atmosphere between home and work place. This paper will focus the discussion on how home can be present in a coworking space. So, the presence of home can be felt by the coworkers when they are working there, because there is intimacy between the space and its users. As well, with the presence of the home in a work space, the coworkers still can work productively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>