Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
"[Odontektomi merupakan tindakan kedokteran gigi yang sering menimbulkan komplikasi. Salah satu komplikasi yang sering terjadi adalah parastesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui insidensi parastesia pasca odontektomi pada impaksi M3 rahang bawah di Klinik Spesialis RSGMP FKGUI periode Juni – Agustus 2015. Penelitian dilakukan dengan menggunakan studi deskriptif prospektif dengan metode pemilihan sample menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan insidensi parastesia pasca odontektomi pada impaksi M3 rahang bawah sebesar 12 % atau 5 orang yang mengalami parastesia dalam 24 jam, 2.4% atau sebesar 1 orang mengalami parastesia selama 2-7 hari dan 2.4% atau sebesar 1 orang yang mengalami parastesia selama >7 hari., Odontectomy is a regular surgical procedure that may have complications. Paresthesia is one of the least desired side effects of third molar mandibular surgery. The aim of this study is to know incidence paresthesia following thid molar mandibular surgery in RSGMP FKGUI on periode June – August 2015. To addres our research we designed descriptive prospective. The study sample was derived by used accidental technique sampling. Based on research results incindence paresthesia following third molar mandibular surgery in RSGMP FKGUI on period June – August 2015 shows 12% or 5 patients experience paresthesia in first 24 hours, 2.4% or 1 patient experience paresthesia for 1-7 days and 2.4% or 1 patient experience paresthesia for >7 days]"
[, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia], 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rifanny Adelia Dewinasjah
"Prevalensi kasus gigi impaksi di Indonesia cukup tinggi, hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Qutbi (2018) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi. Data tersebut berkaitan dengan tingginya angka tindakan pembedahan odontektomi di COT (Central Operation Theatre) Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI). Pelayanan di COT menyumbang sekitar 40% dari total pendapatan rumah sakit. Berdasarkan standar pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit, evaluasi penggunaan sediaan farmasi dan BMHP perlu dilaksanankan untuk mendorong penggunaan yang rasional, sehingga dapat menigkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Penelitian dalam tugas akhir ini dilakukan untuk mengevaluasi pola kesesuaian penggunaan sediaan farmasi dan BMHP aktual dengan standar paket tindakan odontektomi yang telah ditetapkan di (RS UI). Hasil evaluasi data kesesuaian pemakaian paket odontektomi dengan paket standar pada Juli hingga Desember 2022 menunjukkan bahwa 58% paket tidak sesuai dengan paket standar yang telah ditetapkan. Dari total 38 jenis item, pemakaian 10 item diantaranya dinilai sudah sesuai sedangkan 28 sisanya masih belum sesuai. Dari hasil perbandingan data antara frekuensi pemakaian dengan tingkat ketidaksesuaiannya, 3 jenis item memiliki riwayat ketidaksesuaian yang sangat tinggi dengan frekuensi pemakaian yang tinggi. Perbaikan terhadap jumlah item dalam paket tindakan odontektomi dengan riwayat pemakaian yang tinggi dan tingkat ketidaksesuaian yang tinggi perlu dilakukan.
The prevalence of impacted tooth cases in Indonesia is quite high, this is proven by research conducted by Qutbi (2018) at the Regional General Hospital (RSUD) Dr. Moewardi. This data is related to the high number of odontectomy operations at the COT (Central Operation Theatre) of the University of Indonesia Hospital (UI Hospital). Services at COT contribute around 40% of total hospital revenue. Based on pharmaceutical service standards in hospitals, evaluation of the use of pharmaceutical preparations and BMHP needs to be carried out to encourage rational use, so as to improve the quality and quality of health services in hospitals. The research in this final project was carried out to evaluate the pattern of suitability of the use of pharmaceutical preparations and actual BMHP with the standard odontectomy package that has been established at UI Hospital. The results of data evaluation on the suitability of using odontectomy packages with standard packages from July to December 2022 show that 58% of packages do not comply with the standard packages that have been determined. Of the total 38 types of items, the use of 10 of them was considered appropriate while the remaining 28 were still not appropriate. From the results of data comparison between frequency of use and level of nonconformity, 3 types of items have a very high history of nonconformity with high frequency of use. Improvements to the number of items in odontectomy packages with a high history of use and a high level of nonconformity need to be made."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Kezia Amelinda Prayogo
"Tindakan odontektomi gigi molar 3 bawah merupakan salah satu tindakan yang cukup sering dilakukan. Namun, hingga saat ini pengaruh faktor pasien dan faktor dental terhadap tingkat kesulitan bedah masih menjadi kontroversi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara usia, jenis kelamin, dan klasifikasi impaksi dengan lama tindakan odontektomi gigi molar 3 bawah. Lama tindakan bedah masih menjadi standar emas untuk mengukur tingkat kesulitan bedah. Sebanyak 49 pasien yang memerlukan 49 odontektomi gigi molar 3 bawah dilibatkan dalam studi ini. Uji korelasi dilakukan pada faktor pasien dan dental dengan lama tindakan odontektomi. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara klasifikasi Pell dan Gregory bedasarkan kedalaman impaksi (P=0,037) dan klasifikasi Winter (P=0,039) dengan lama tindakan odontektomi. Studi ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara klasifikasi Pell dan Gregory bedasarkan kedalaman impaksi dan klasifikasi Winter dengan lama tindakan odontektomi.
Mandibular third molar extraction is a common practice in dentistry. However, the relationship between patient and dental factors on surgical difficulty is still a controversy. The aim of the study is to determine the effect of age, gender, and impacted teeth classification on operation time during mandibular third molar extraction. Operation time has been considered as the gold standard to quantify surgical difficulty A total of 47 patients who required 49 mandibular third molar extraction were involved in the study. The correlation between patient and dental factors and operation time were examined. There were statistically significant correlation between Pell and Gregory's depth of impacted teeth classification (P=0,037) and Winter's classification (P=0,039). This study showed that there were statistically significant correlation between Pell and Gregory's depth of impacted teeth classification and Winter's classification with operation time."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library