Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bukhari
Abstrak :
Perkembangan teknologi informasi yang menggabungkan transmisi data, gambar, dan suara sudah sangat pesat. Teknologi ini membutuhkan bandwidth transmisi yang sangat besar. Solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sistem telekomunikasi fiber optik. Salah satu metoda transmisi yang dibutuhkan untuk meningkatkan bandwidth adalah menggunakan sistem wavelength division multiplexing (WDM). Untuk tujuan tersebut berbagai disain komponen sudah dianalisa dengan berbagai metoda. Mach-Zehnder interferometer (MZI) merupakan kandidat yang paling mungkin untuk. merealisasikan maksud tersebut. Tulisan ini membahas tentang MZI yang dapat digunakan sebagai salah satu komponen pasif dalam sistem WDM. Metoda yang dipakai untuk analisa komponen tersebut adalah menggunakan coupled mode theory (CMT) untuk direksional kopler yang merupakan komponen dasar pembentuk MZI, dan analisa MZI menggunakan matrik propagasi. Parameter yang di gunakan dalam analisa ini adalah silika karena material ini digunakan untuk membuat fiber optik, sehingga kopling antara MZI dan fiber optik dapat diminimalkan. Untuk merealisasikan MZI pada rentang gelombang 1.5 gm -1.55 µm, beberapa buah MZI diparalelkan dan panjang gelombang yang dimaksud diluncurkan pada masukan (input) MZI. Dari basil analisa diperoleh kesimpulan bahwa MZI dapat digunakan sebagai komponen dasar WDM. Namun pemilihan pararnater yang tepat hares dilakukan untuk memperoleh rentang panjang gelombang pada system WDM yang diinginkan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bualkar Abdullah
Abstrak :
ABSTRACT
In optical communication system, optical star coupler devices are important for distributing optical signal from one incoming fiber into several outgoing fibers. In this research, an investigation on the design of optical fiber star coupler has been carried out by the use of simple way. Utilizing the cone-shaped end face of several fibers as receivers, optical star coupler has been constructed without using any optical element .An experiment to examine the efficiency of coupling light power from an incoming fiber to seven outgoing fibers has been excetited. The measurement shows that each sample of set outgoing fibers receives an equal amount of light power, which means that the individual coupling efficiency of respective outgoing fibers is equal. Therefore, it is concluded that the proposed star coupler is applicable to be utilized for distributing a light signal to several output terminals.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrizon
Abstrak :
Perancangan suatu jaringan optik yang optimal sangat diharapkan demi terakomodasinya permintaan trafik yang tinggi. Perancangan jaringan optik itu sendiri meliputi : perancangan topologi fisik yang optimal, topologi logika dengan kinerja jaringan yang optimal, dan pengalokasian kebutuhan fiber dengan utilisasi yang optimal pula. Skripsi ini akan membahas perancangan jaringan optik Indonesia berbasis optimalisasi geografis dan WDM irregular multihop network system. Dengan pendekatan arbitrary, memanfaatkan keterbatasan yang ada, diperoleh topologi fisik Indonesia dengan optimalisasi geogratis. Topologi fisik optimal jaringan optik Indonesia dihasilkan pada saat derajat logika bernilai 6. Topologi logika dapat dikategorikan menjadi dua : regular dan irregular topology. Topologi logika regular mempunyai pola konektifitas antar node dan sistematik dalam rouring dan penempatan panjang gelombang, akan tetapi mempunyai masalah dalam penentuan jumlah node. Lain halnya dengan topologi logika irregular yang cenderung tidak terpaku dengan struktur yang ada pada topologi logika regular. Penambahan jumlah node tidak mempengaruhi parameter yang lainnya. Pengalokasian fiber juga menggunakan pendekatan arbitrary yang mengacu pada utilisasi fiber tersebut dalam jaringan yang ada. Derajat logika merupakan parameter yang menentukan nilai kongesti minimum, average network delay, dan blocking probability sebagai parameter kinerja jaringan pada perancangan topologi logika irregular. Dengan memvariasikan nilai derajat logika tersebut diharapkan akan didapat suatu jangkauan derajat logika yang akan menghasilkan kinerja jaringan yang optimum. Adapun jangkauan derajat logika yang optimal untuk jaringan optik Indonesia adalah antara 9 hingga 11. Selain itu untuk pengalokasian fiber, diharapkan akan diketahui berapa panjang gelombang per fiber sehingga total kebutuhan fiber jaringan sebanding dengan utilisasi fiber itu sendiri pada jaringan tersebut. Dan pada jaringan optik Indonesia, panjang gelombang per fiber yang optimal adalah sebesar 6.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramudito
Abstrak :
Jaringan optik. berpita lebar merupakan salah satu alternatif solusi masa depan dalam mendukung ratusan atau bahkan ribuan pengguna yaug masing­ masing membutuhkan kemampuan Gigabit/s. Jaringan optik dapat diklasifikasikan sebagai circuit switched atau paker switched terganlung dari trafik yang bisa melaluinya. Dalam jaringan optik yang mendukumg trafik paket switched perlu dipikirkan agar kongesti yang ada pada semua lightpath diminimalkan. Dalam skripsi ini dibahas mengenai perbandingan metode minimalisasi kangesti maksinmm pada jaringan optik paket switched. Ada dua metode yang akan dikemukakan yaitu metode Topologi Acak dan yang kedua adalah metode Program Linear berdasarkan maksimalisasi trafik satu hop. Kedau metode tersebut dibandingkan dengan menggunakan parameter yang sama yaitu derajat logika dan jumlah node yang ada serta matriks trafik yang bervariasi pada suatu jaringan untuk mencari nilai kongesti maksimum yang paling minimum. Dihitung pula persentase perbaikan yang terjadi. Merode Topologi Acak memberikan unjuk kerja yang lebih baik dibandiingkan metode Program Linear berdasarkan maksimalisasi trafik satu-hop dengan peningkatan efisiensi sampai dengan 76% terhadap rata-rata kongesti maksimum.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmad Budi Raharjo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betti, Silvello
New York: John Wiley & Sons, 1995
621.382 7 BET c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gagliardi, Robert M.
New York: John Wiley & Sons, 1976
621.380.414 GAG o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This book focuses on recent research and developments on optical communications. The chapters present different aspects of optical communication systems, comprising high capacity transmission over long distances, coherent and intensity modulated technologies, orthogonal frequency-division multiplexing, ultrafast switching techniques, and photonic integrated devices. Digital signal processing and error correction techniques are also addressed. The content is of interest to graduate students and researchers in optical communications.
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20502577
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Contents : - Acronym Guide - Requirements and Solutions for Reconfigurable Metro WDM Networks - Optical Networking in the Metro Area - Bringing Broadband IP Services to Small Businesses in Metropolitan Areas - Fiber Solutions for All-Optical Networks for Metro - Optical Access Can Provide Flexibility in Architectures - Transparent LAN Services over Metropolitan Optical Networks - Next Wave of Optical Networking:The Metro Arena - Metropolitan Network Transport Requirements - Optical Access Networking: The Last Mile of the All-Optical Network - Migration to an All-Optical Network - The Bandwidth Big Bang Meets The Farm System - Building Future Optical Networks - The All-Optical Network - Next-Generation Optical Networking - The Optical Networking Industry - Convergence of Optics, ATM, and IP - Beyond Data-Aware SONET - Next-Generation Optical Transport Networks:Terabit Optical Link Architecture Based on 40 Gbps Transmission - Meeting Carrier and End-User Needs with a Dynamic Optical Services Network - Impact of Optical Networking on Service and Transport Network Planning - The Digitization of Radiology within the Army Medical Department* - Real-Life Lessons Learned - Small Operator Takes Network to Marketplace in a Big Way - Guided-Wave Optical Components for DWDM Transmission Systems Using ADMs - Dynamic Signaling for Photonic Networks - EDFA Gain Flattening Filters Using Tapered Erbium-Doped Fiber - New Dynamics and Requirements for the Optical Network - Amplified System Technology Trends and Their Impact on the Design of High-Capacity Networks - Deep Fiber Architectures for Multiple-Service Revenue - DWDM, Gigabit Routing, and Optical Switching in the Carrier Networks - Opto-Electrical Cross-Connects(OEXCs) with Virtual Transparency of Optical Networks - Optical Waves - Routing of Wavelengths in Switched Optical Networks Based on Optical- Domain Noise - Ringbusters:With Optical Mesh,Carriers Can Stop Going in Circles for New-World Bandwidth - Why Is Turning Up and Maintaining a Wavelength So Difficult in a DWDM System? - Simplification of the Optical Layer in the Core Backbone Network by Use of Packet-Based Technology and Wavelength Multiplex Level Protection - Improving Network Efficiency with ATM Based Optical Transport - Optical Q-Factor Measurement What is It All About? - Optimization of Optical Networks Testing Resources - Optical Management from a Service Provider is Perspective - Full-Band, 40 Gbps,Long-Haul Transport Enabled by HOM Dispersion Management - Issues Relating to Network-Design Sweet Spots for Reducing Cost - Dynamic Control of SONET/SDH/DWDM Transport Networks to Carry Data Traffic More Efficiently - Operations Support for Optical Networks Present and Future:A Network Management System Provider is Perspective - An Optical Payload and Network Management Platform for Metro Optical Networks
Chicago: International Engineering Consortium, 2001
e20451470
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Nauval Franata
Abstrak :
Pembagi daya optik berperan penting dalam pemrosesan daya optik. Di sisi lain, galium nitrida (GaN) adalah semikonduktor yang menjanjikan untuk divais elektronik dan fotonik yang beroperasi pada panjang gelombang untuk komunikasi optik. Pada penelitian ini dilakukan desain baru pembagi daya optik 1 × 4 menggunakan material GaN. Desain dikhususkan untuk panjang gelombang telekomunikasi optik 1,55 μm. Desain yang dilakukan terdiri dari kombinasi dari tiga pencabang Y dan pandu gelombang persegi. Struktur pencabang Y di sisi masukan digunakan untuk membagi daya optik menjadi dua, sedangkan dua struktur lainnya untuk menghasilkan keluaran yang terbagi menjadi empat. Pandu gelombang persegi terkopel berfungsi untuk memperlebar jarak antara keluaran pencabang Y pertama. Optimasi desain dilakukan menggunakan beam propagation method (BPM). Optimasi dilakukan dengan memvariasikan lebar dan tebal pandu gelombang, sudut pemisah, panjang pandu gelombang persegi terkopel, dan jarak antara pandu gelombang persegi terkopel (coupling gap). Hasil eksperimen numerik menunjukkan bahwa ukuran pandu gelombang persegi optimal untuk mendukung propagasi moda tunggal adalah: lebar 4 μm dan tebal 4 μm. Ditunjukkan pula bahwa sudut pemisah optimal pencabang Y adalah sebesar 1,9 ̊. Untuk bagian pandu gelombang persegi terkopel, panjang optimal untuk ketiga pandu gelombang persegi berturut-turut adalah 400 μm, 530 μm, dan 1870 μm, dengan coupling gap 1 μm. Berdasarkan hasil optimasi, desain yang dilakukan menghasilkan excess loss sebesar 0,096 dB dan imbalance sebesar 0,06 dB. Ditunjukkan pula bahwa pada rentang C-band (1,53 μm hingga 1,565 μm), nilai terendah excess loss dan imbalance berturut- turut sebesar 0,09 dB dan 0,02 dB, serta nilai tertinggi berturut-turut sebesar 0,11 dB dan 0,07 dB. ......Gallium nitride (GaN) semiconductor is a promising candidate for electronic and photonic devices operating at a wavelength for optical communications. Optical power divider as one of the passive components in optical communications is widely used. In this research, a novel 1 × 4 optical power divider using GaN semiconductor on sapphire was designed. The design was focused on optical telecommunication applications at the wavelength of 1.55 μm. The proposed design consists of a combination of three sets of Y-branch structures and rectangular waveguides coupling. The Y-branch structure at the input side was used to split the optical power into two beams while the other two Y-branch structures at the output side split it into four output beams. Rectangular waveguides coupling was designed to widen the splitting angle of the Y-branch structure at the input side. The design optimization was conducted by using the beam propagation method (BPM). The waveguide width and thickness, splitting angle of the Y-branch structure, the length of the rectangular waveguide for coupling, and coupling gap was optimized. The results of the numerical experiments showed that the waveguide was optimum to support single-mode propagation for width and thickness of 4 μm and 4 μm, respectively. It is also shown that the splitting angle for the Y-branches structure was optimum at 1.9 ̊. For the coupling section, the optimal length of the three rectangular waveguides were 400 μm, 530 μm, and 1870 μm, respectively, with a coupling gap of 1 μm. Based on the optimization results, the proposed design divided the optical power into four output beams with an excess loss of 0.096 dB and an imbalance of 0.06 dB. The performance of the design was also investigated through the C-band range (1.53 until 1.565 μm) which gave the proposed design the lowest excess loss and imbalance of 0.09 dB and 0.02 dB, respectively with the highest excess loss and imbalance of 0.11 dB and 0.07 dB.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>