Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara Nurul Huda
"Latar belakang: Sepsis adalah penyebab kematian utama pada bayi dan anak. Tunjangan
nutrisi enteral (NE) dalam 48 jam pertama direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan
metabolik yang meningkat, sedangkan tunjangan nutrisi parenteral (NP) diberikan apabila
terdapat intoleransi atau kontraindikasi terhadap NE. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara tunjangan nutrisi dalam 72 jam pertama dengan
mortalitas dan lama rawat sepsis pada anak.
Metode: Studi kohort retrospektif dilakukan menggunakan data rekam medis pasien anak
yang dirawat di RSCM tahun 2014-2019 dengan diagnosis sepsis menurut kriteria
konsensus sepsis anak internasional. Pasien dikelompokkan berdasarkan tipe tunjangan
nutrisi (NE, NP, atau kombinasi) yang diberikan dalam 72 jam pertama perawatan.
Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square dan uji Mann Whitney dilakukan untuk
membandingkan kejadian kematian dan lama rawat antara kelompok NP dengan
kelompok NE dan kombinasi (NE+NP).
Hasil: Terdapat 134 pasien yang diinklusikan dengan median usia 12 bulan dan sebagian
besar (59,7%) diberikan NP saja dalam 72 jam pertama. Fokus infeksi terbanyak adalah
paru-paru (59%) dan saluran cerna (36,6%). Sebanyak 96 (71,6%) pasien meninggal
dengan rerata lama rawat secara keseluruhan adalah 4 hari. Pemberian NP saja dalam 72
jam pertama (n=63; p=0,018; RR 1,78; IK 95% 1,06-3,00) dan NP pada hari ketiga (n=77;
p=0,006; RR 1,79; IK 95% 1,12-2,85) berhubungan dengan mortalitas yang lebih tinggi
dibandingkan NE dan kombinasi. Tidak ditemukan hubungan antara tunjangan nutrisi 72
jam pertama dengan lama rawat (p=0,945).
Kesimpulan: Pada pasien sepsis anak, tunjangan nutrisi dalam 72 jam pertama
(parenteral saja dibandingkan enteral/kombinasi) berhubungan dengan mortalitas, namun
tidak berhubungan dengan lama rawat.

Background: Sepsis is the leading cause of death in pediatric population. Enteral
nutrition (EN) in the first 48 hours is recommended to meet the increased metabolic
demands, whereas parenteral nutrition (PN) is given if intolerance or contraindications to
EN was present. This study aims to determine the relationship between nutritional support
in the first 72 hours with mortality and length of stay (LOS) in pediatric sepsis.
Methods: A retrospective cohort study was conducted using medical record data of
pediatric patients admitted to RSCM in 2014-2019 with sepsis according to International
Pediatric Sepsis Consensus criteria. Patients were classified into groups based on the type
of nutrition (PN, EN, or combination) given in the first 72 hours of treatment. Bivariate
analysis using Chi-square test and Mann Whitney test is conducted to compare mortality
and average LOS between PN group and EN/EN+PN group.
Results: In total, 134 patients were included with a median age of 12 months and the
majority (59.7%) receiving PN alone in the first 72 hours. The most common site of
infection were lungs (59%) and gastrointestinal tract (36.6%). Overall, mortality rate was
71.6% and median LOS was 4 days. PN within the first 72 hours (n=63; p=0.018; RR
1.78; 95%CI 1.06-3.00) and PN on the third day (n=77; p=0.006; RR 1.79; 95%CI 1.12-
2.85) was associated with higher mortality compared to EN/EN+PN. There was no
significant difference in hospital LOS between PN and EN/EN+PN group (p=0.945).
Conclusion: In pediatric sepsis, nutritional support in the first 72 hours (PN vs
EN/EN+PN) is associated with mortality, but has no effect on LOS.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Lusiana
"Support nutrisi dan supportive care dalam pemberian cryotherapi dengan honey ice merupakan bagian dari asuhan keperawatan untuk menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan kualitas hidup anak dengan kanker yang menjalani kemoterapi. Tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran support nutrisi dalam asuhan keperawatan dengan pendekatan teori Konservasi Levine. Terdapat lima kasus anak dengan kanker yang menjalani kemoterapi dan diberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan teori Levine. Kegiatan proyek inovasi intervensi pemberian cryotherapi dengan honey ice efektif dalam pencegahan mukositis oral pada 15 anak yang menjalani kemoterapi. Pemberian cryotherapi dengan honey ice sangat mudah dilakukan, mudah didapat dan tidak mahal. Aplikasi teori Levine juga efektif digunakan untuk support nurisi pada anak dengan kanker yang mencakup prinsip konservasi energi, integritas sosial, integritas personal dan integritas sosial. Apikasi teori Levine dan intervensi cryotherapy dengan honey ice dapat diterapkan dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak kanker yang menjalani kemoterapi. Diharapkan dapat diintegrasikan dan dikembangkan dalam memberikan asuhan keperawatan yang holistik pada anak yang menjalani kemoterapi.

Nutritional support and supportive caregiving cryotherapy with honey ice is part of nursing care to maintain survival and improve the quality of life of children with cancer undergoing chemotherapy. The purpose of writing this scientific paper is to provide an overview of nutritional support in nursing care with Levine's Conservation theory approach. There were five cases of children with cancer who underwent chemotherapy and were given nursing care through Levine's theoretical approach. The innovative intervention project activity for administering cryotherapy with honey ice is effective in the prevention of oral mucositis in 15 children undergoing chemotherapy. Giving cryotherapy with honey ice is very easy to do, easy to get, and inexpensive. The application of Levine's theory is also effectively used to support nutrition in children with cancer which includes the principles of energy conservation, social integrity, personal integrity, and social integrity. Levine's theory application and cryotherapy intervention with honey ice can be applied in providing nursing care to cancer children undergoing chemotherapy. It is hoped that it can be integrated and developed in providing holistic nursing care for children undergoing chemotherapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library