Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Steffi Sonia
Abstrak :
Pendinginan nasi dipercaya masyarakat dapat menurunkan respons glikemik. Pendinginan diketahui menyebabkan terjadinya retrogradasi pati yang meningkatkan kandungan pati resisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendinginan nasi putih terhadap kandungan pati resisten dan respons glikemik pada subjek sehat. Kandungan pati resisten diperiksa pada nasi putih baru matang (nasi kontrol), nasi putih yang didinginkan 10 jam pada suhu ruang (nasi uji I), dan nasi putih yang didinginkan 24 jam pada suhu 4°C kemudian dihangatkan kembali (nasi uji II). Nasi kontrol dan satu jenis nasi uji yang memiliki kandungan pati resisten lebih tinggi digunakan dalam penelitian eksperimen dengan desain crossover acak pada 15 subjek sehat untuk menentukan adanya perbedaan respons glikemik. Hasil menunjukkan bahwa kandungan pati resisten dalam nasi kontrol, nasi uji I, dan nasi uji II berturut-turut sebesar 0,64 g/100 g, 1,30 g/100 g, dan 1,65 g/100 g. Nasi uji II menurunkan respons glikemik secara signifikan dibandingkan dengan nasi kontrol (berturut-turut 2256,5 ± 902,1 mg.menit/dL dan 2730,0 ± 870,2 mg.menit/dL, p = 0,047). Penelitian ini menunjukkan bahwa pendinginan meningkatkan kandungan pati resisten nasi putih. Nasi putih yang telah didinginkan 24 jam pada suhu 4°C kemudian dihangatkan kembali menurunkan respons glikemik dibandingkan dengan nasi putih baru matang. ......Cooling cooked rice is believed to lower glycemic response. Cooling is known to cause starch retrogradation which increases resistant starch (RS) content. This study aimed to determine the effect of cooling of cooked white rice on RS content and glycemic response in healthy subjects. RS contents were analyzed on freshly cooked white rice (control rice), cooked white rice cooled for 10 hours at room temperature (test rice I), and cooked white rice cooled for 24 hours at 4°C then reheated (test rice II). Control rice and one type of test rice with higher RS content were used in the clinical study with randomized crossover design in 15 healthy subjects to determine a difference in glycemic response. The results showed that RS contents in control rice, test rice I, and test rice II were 0.64 g/100 g, 1.30 g/100 g, and 1.65 g/100 g, respectively. Test rice II significantly lowered glycemic response compared with control rice (2256.5 ± 902.1 mg.min/dL vs 2730.0 ± 870.2 mg.min/dL, respectively; p = 0.047). In conclusion, cooling cooked white rice significantly increased RS content. Cooked white rice cooled for 24 hours at 4°C then reheated lowered glycemic response compared with freshly cooked white rice.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwito Indra
Abstrak :
Latar Belakang: Malnutrisi meningkatkan morbiditas dan mortalitas dan menurunkan kualitas hidup pasien sirosis hati. Untuk memperbaiki status gizi, dianjurkan pemberian late night snack (LNS) dengan 50 gram karbohidrat. Santan mengandung banyak middle chain triacylglicerol, sehingga berpotensi menjadi sumber gizi yang lebih baik dan aman bagi pasien sirosis. Tujuan: Mengetahui manfaat santan untuk memperbaiki status gizi pasien sirosis hati. Metode: Dilakukan uji klinik dengan desain paralel. Subjek adalah pasien sirosis hati Child Pugh A dan B, yang mengalami malnutrisi berdasarkan kriteria IMT modifikasi Campillo, atau mengalami unintentional weight loss. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok I mendapat LNS berupa 25 gram gula ditambah 50 cc santan, sedangkan kelompok II mendapat LNS berupa 50 gram gula. Status gizi dinilai dari parameter triceps skinfold thickness (TSF), mid arm muscle circumference (MAMC), indeks massa tubuh (IMT), massa lemak tubuh (MLT), kadar prealbumin dan kadar albumin serum. Hasil Penelitian: Terdapat 18 subjek pada kelompok I, dan 17 subjek pada kelompok II yang menyelesaikan penelitian. Kedua kelompok setara dalam proporsi gender, CP A dan B, dan penyebab sirosis. Meskipun rerata usia kelompok II lebih tua dibandingkan kelompok I, namun tidak terdapat korelasi antara usia dengan semua parameter status gizi yang diukur. Didapatkan peningkatan status gizi lebih baik pada kelompok I bila dilihat dari parameter MAMC, MLT dan kadar albumin serum. Pengukuran TSF meningkat setelah pemberian LNS, namun tidak menunjukkan beda perubahan bermakna antara kedua kelompok, Pengukuran IMT dan kadar prealbumin serum tidak dapat mencerminkan perubahan status gizi dengan baik. Kesimpulan: Pemberian LNS dengan kombinasi karbohidrat dan santan lebih unggul dibandingkan LNS dengan karbohidrat saja dalam memperbaiki status gizi pasien sirosis hati, dilihat dari parameter MAMC, MLT dan kadar albumin serum, sedangkan parameter TSF, IMT dan kadar prealbumin serum tidak menunjukkan beda perubahan yang bermakna antara kedua kelompok. ...... Background: Malnutrition caused a decline in quality of life, increased morbidity and mortality in patients with cirrhosis of the liver. It is recommended to give late night snack (LNS) with 50 grams of carbohydrates to improve their nutritional status. Coconut milk contains a lot of middle chain triacylglycerol, it is potentially act as a source of safe, and better nutrition for patients with cirrhosis. Aim: To see the benefit of coconut milk to improve the nutritional status of chirrotic patients. Methods: This study is a clinical trial with parallel design. Subjects were cirrhotic patients with Child-Pugh A and B, who suffered malnutrition using Campillo?s modification of BMI criteria or experience unintentional weight loss. Subjects were devided into 2 groups, groups I received 25 gram of sugar and 50 cc of coconut milk as LNS, group II received received 50 gram sugar as LNS. Nutritional status assessed from triceps skin fold thickness (TSF), mid-arm muscle circumference (MAMC), body mass index (BMI), body fat mass (BFM), serum prealbumin and serum albumin levels. Results: There were 18 subjects in group I and 17 subjects in group II. Both groups were similar in proportion of gender, CP A and B, and the cause of cirrhosis. Although the mean age of group II older than group I, but there were no significant correlation found between age and all nutrition parameters. Measurement of MAMC, BFM, and albumin levels showed that cirrhotic patient in group I have improvement of nutritional status better than group II, The TSF was increased after administration of LNS, but no significantly different changes found among both groups,. BMI and serum prealbumin cannot reflect changes in nutritional status well. Conclusion: Late night snack containing carbohydrate and coconut milk, is superior to improving nutritional status in cirrhotic patients compare to carbohydrates alone, as seen from MAMC, BFM, and serum albumin level parameters, whereas TSF, BMI, and serum prealbumin level did not show any difference between two groups.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linia Tuddiana
Abstrak :
ABSTRAK
Kesenjangan Pembiayaan Program Gizi Pada Dinas KesehatanKabupaten Bekasi Tahun 2016-2017Penanganan masalah gizi sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumberdayamanusia. Salah satu input untuk dapat mencapai target Standar Pelayanan Minimal SPM program gizi adalah kecukupan pendanaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikesenjangan kebutuhan pembiayaan yang membandingkan antara kebutuhan berdasarkanperhitungan biaya SPM dengan realisasi belanja program gizi di tahun 2016 dan 2017.Penelitian ini juga sekaligus mendapat gambaran proses perencanaan, penganggaran dankesenjangan anggaran yang ada. Penelitian kualitatif ini menggunakan rancangan potonglintang. Hasil penelitian menunjukkan adanya kenaikan realisasi anggaran program giziyang cukup tinggi di Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dari Rp 3.931.449.461 di tahun2016 menjadi Rp. 9.146.251.165 di tahun 2017. Pemanfaatan realisasi anggaran tersebutpaling banyak digunakan untuk kegiatan preventif berupa pemberian makanan tambahanuntuk ibu hamil Kekurangan Energi Kronis KEK dan balita kurus yaitu sebesar 66,55 pada tahun 2016 dan sebesar 59,35 di tahun 2017. Hasil penelitian ini mengungkapbahwa total realisasi belanja lebih besar daripada total kebutuhan biaya berdasarkan SPM.Besarnya kebutuhan biaya SPM program gizi tahun 2016 dari 4 jenis pelayanan dasardalam SPM adalah sebesar Rp 1.779.095.450 pada tahun 2016 dan Rp. 2.347.821.493tahun 2017. Terdapat kelebihan sebesar Rp. 2.152.354.011 pada tahun 2016 dan Rp.6.798.429.672 pada tahun 2017. Berdasarkan hasil wawancara mendalam diketahuibahwa dalam proses perencanaan sudah dilakukan analisa masalah, penetapan tujuan dandilakukan identifikasi kegiatan. Proses penganggaran yang dilakukan sudah berbasiskinerja karena telah membuat anggaran berdasarkan skala prioritas dan telah menetapkanindikator kinerja.Kata Kunci: Kesenjangan biaya, Program Gizi, Perencanaan Penganggaran.
ABSTRACT
Budgeting Gap on Nutrition Program at Bekasi MunicipalHealth Office in 2016 2017Increasing nutrition and overcoming the issues surrounding it is essential in increasingthe quality of human resources in Indonesia. One of the important input aspects to achieveminimum standard services SPM is sufficient budget allocation. This study aims touncover the discrepancy between budget realization and budget estimations of minimumstandard services SPM for the nutrition program in 2016 and 2017 as well as tounderstand the planning and budgeting process. This was a qualitative study with a crosssectional design, utilizing resources of financial data and program implementation.Results of the study revealed that budget realization of nutrition program at BekasiMunicipal Health Office in 2016 and 2017 were Rp 3,931,449,461 and Rp. 9,146,251,165respectively. The majority of the budget was directed to preventive programs where in2016 comprised of 66.55 and in 2017 was 59.35 of the total nutrition budget. Totalspending realized was higher than the yearly total budget estimations based on minimumstandard services SPM . There was excess in budget in 2016 of Rp. 2,152,354,011 andRp. 6,798,429,672 in 2017. In depth interviews revealed the planning process alreadyincludes extensive problem analysis, objective determination and activities identification.The budgeting process is already based on work performance due to it priority scalebudgets and established. Bekasi Municipal Health Office should continue to pursue itscommitment in improving health budget planning and budget efficiency.Key words Budget Gap, Nutrition Program,Health Planning and Budgeting
2018
T49835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pater Dean Adare
Abstrak :
ABSTRAK Kanker kolorektal adalah salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di beberapa negara di dunia. Inflamasi telah diketahui sebagai salah satu etiologi kanker kolorektal. Omega-3 diketahui memiliki efek antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi minyak ikan kaya omega-3 pada inflamasi kolon mencit yang diinduksi Azoksimetan AOM dan dextran sodium sulfat DSS dengan cara melihat ekspresi siklooksigenase-2 COX-2 , inducible nitric oxide synthase iNOS , dan -katenin. Pada studi ini 30 ekor mencit Swiss Webster dibagi menjadi 6 kelompok: 1 Kelompok kontrol negatif KN ; 2 Kelompok obat uji minyak ikan kaya asam lemak omega-3 dengan dosis 3 mg/hari Dosis-I ; 3 kelompok obat uji minyak ikan kaya asam lemak omega-3 dengan dosis 1,5 mg/hari Dosis-II ; 4 Kelompok kontrol pelarut minyak jagung KP ; 5 Kelompok kontrol positif aspirin ASP ; 6 Kelompok normal KNO . Kelompok 1-5 diinduksi dengan AOM 10 mg/kgBB intraperitoneal sekali, lalu 1 minggu kemudian diikuti dengan pemberian DSS 2 ad lib dalam air minum selama 7 hari. Setelah masa induksi dilanjutkan waktu perlakuan obat uji sesuai kelompok diatas selama 6 minggu. Hasil yang diperoleh adalah tidak ada perbedaan bermakna pada kelompok obat uji Dosis-I dan Dosis-II P>0.05 terkait ekspresi COX-2, INOS, dan -katenin dibandingkan dengan semua kelompok kontrol negatif. Perbedaan bermakna dalam ekspresi COX-2, INOS, dan -katenin dijumpai dengan membandingkan semua kelompok perlakuan dengan kelompok normal p

ABSTRACT Colorectal cancer is one of the leading causes of cancer deaths in some countries of the world. Inflammation has been recognized as one of the etiologies of colorectal cancer. Omega 3 is known to have anti inflammatory properties. The aim of this tudy was to investigate the anti inflammatory effect of omega 3 enriched fish oil on inflammation of mice rsquo s colon by induction of azoxymethane AOM and dextran sodium sulfate DSS by analyzing the expression of cyclooxygenase 2 COX 2 , inducible nitric oxide synthase iNOS , and katenin. In this study we use 30 Swiss Webster mice divided into 6 groups 1 Negative control group KN 2 test group of fish oil with a dose of 1.5 mg day Dosis I 3 test group of fish oil with a dose of 3 mg day Dosis II 4 solvent control group of corn oil KP 5 Positive control group of aspirin ASP 6 Normal group KNO . Group 1 5 was induced with AOM 10 mg kgBB intraperitoneally once, then 1 week later followed by administering 2 ad lib DSS in drinking water for 7 days. After the induction period, continued treatment time based on group above for 6 weeks. There were no significant diffenrence in the test group Dosis I dan Dosis II p 0.05 related to COX 2, INOS, and catenin expression compared with all control groups. Significant differences in the expression of COX 2, INOS, and catenin were found by comparing all treatment groups with the normal group p
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Moses Hanky J.T.
Abstrak :
Stunting adalah suatu keadaan dimana tinggi badan seorang anak terhadap umurnya (TB/U) berada dibawah persentil lima kurva pertumbuhan WHO atau CDC. Terjadinya stunting dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk faktor asupan nutrisi. Energi atau kalori merupakan salah satu makronutrien yang berperan penting untuk mencukupi kebutuhan aktivitas vital tubuh, aktivitas sehari-hari, dan pertumbuhan jaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara asupan kalori dengan indikator tinggi badan terhadap umur (TB/U) khususnya pada anak usia 5-6 tahun. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 70 sampel yang merupakan data sekunder dari penelitian primer yang dilakukan pada anak berusia 5-6 tahun di beberapa RW di Jalan Kimia, Jakarta Pusat pada bulan Mei 2011. Data asupan kalori didapatkan dengan menggunakan metode food frequency questionnaire. Pengolahan data dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji Spearman's dengan software SPSS versi 20 Mac OSX. Dari penelitian didapatkan sebanyak 15.7 % subjek mengalami stunting dan lebih dari 50 % subjek tidak mencapai Angka Kecukupan Energi harian. Namun, tidak ditemukan korelasi bermakna antara asupan kalori dan indikator tinggi badan terhadap umur (TB/U) (p=0.402). Dapat disimpulkan bahwa belum dapat dibuktikan adanya korelasi antara asupan kalori dan indikator tinggi badan terhadap umur (TB/U).
Stunting is defined as a condition where the length per age of child is below fifth percentile of the standardized international growth curve from WHO or CDC. Many factors contribute to stunting, including nutrition. Energy or calorie is one of the macronutrients needed for vital activities of the human body, daily activities and tissue growth. This research is being held to find out the correlation between calorie intake and the height/age indicator, specifically in children in 5 to 6 years of age. This is a cross sectional research with 70 samples gathered from secondary data by the primary research done to several children 5-6 years in Jalan Kimia, Central Jakarta in May 2011. The calorie intake data is acquired using the food frequency questionnaire. The data is analyzed using Kolmogorov-Smirnov and Spearman's test in SPSS for Mac OSX version 20 software. It is found that 15.7 % of the subjects are stunted and more than 50 % of the subject didn't meet the national minimum daily energy intake. Therefore, no correlation is found between calorie intake and height/age indicator value of the subjects (p=0.402). It is concluded that there is no correlation found between calorie intake and height/age indicator value in this.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Rayinda Ajeng
Abstrak :
VO2max merupakan jumlah oksigen maksimal dalam tubuh manusia untuk beraktivitas dimana nilai tersebut dapat menentukan kebugaran dan performa seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan nilai estimasi VO2max yang meliputi aktivitas fisik, status gizi, asupan gizi, perilaku merokok, serta jenis kelamin pada tim UI kategori intermittent sport. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dengan 92 sampel pada bulan April-Mei 2014. Pengumpulan data dilakukan melalui 20-m shuttle run test, pengisian kuesioner GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire), pengukuran berat badan, tinggi badan dan persen lemak tubuh, dan food recall 2x24 jam. Analisis statistik menggunakan uji korelasi dan uji t-independen. Hasil penelitian menujukkan rata-rata nilai estimasi VO2max sebesar 37,7 ml/kg/menit. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara persen lemak tubuh, aktivitas fisik, dan jenis kelamin dengan nilai estimasi VO2max. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan individu dapat mengetahui kemampuan daya tahan maksimal individu dan faktor yang berhubungan sehingga dapat meningkatkan nilai VO2max agar dapat memberikan performa yang maksimal. ......VO2max is the maximum amount of oxygen in the human body to move where the value can determine a person's fitness and performance. The objective of this study was to determine the factors associated with the estimated VO2max values that include physical activity, nutritional status, nutrient intake, smoking behavior, and sex. The research design was cross-sectional, with 92 samples in April-May 2014. Data were collected through the 20-m shuttle run test, questionnaire GPAQ (Global Physical Activity Questionneaire), measurements of weight, height and percent body fat, and 2x24 hours food recall. Statistical analysis using correlation and independent t-test. The results showed the average value of the estimated VO2max of 37.7 ml / kg / min. Results of the bivariate analysis showed there was a significant relationship between percent body fat, physical activity, and sex with the estimated value of VO2max. based on these results, it is expected that each individu can determine the ability of the individual maximum durability and related factors that can increase the value of VO2max in order to provide maximum performance.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Irawan
Abstrak :
Kalsium merupakan salah satu mineral penyusun tulang pada masa-masa pertumbuhan manusia. Susu merupakan salah satu sumber asupan kalsium yang baik bagi tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan konsumsi susu terhadap kecukupan asupan kalsium dengan dikontrol oleh kebiasaan sarapan, jenis kelamin, pengetahuan gizi, aktivitas fisik, konsumsi soft drink, pendidikan orang tua dan uang saku. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dengan jumlah responden 290 mahasiswa reguler Rumpun Ilmu Kesahatan angkatan 2013 pada bulan april hingga mei 2014. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner umum, kuesioner pengetahuan, food frequency questionare dan 2x24 jam food recall. Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan uji Chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukan 86,6% Memiliki asupan kalsium yang kurang. Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat hubungan bermakna antara konsumsi susu dan jenis kelamin. Hasil analisis multivariat menunjukan kebiasaan sarapan merupakan faktor yang mengontrol konsumsi susu terhadap kecukupan kalsium. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan mahasiswa calon tenaga kesehatan dapat menjaga kesehatan serta asupan makanan mereka agar terhindar dari resiko penyakit tulang.
Calcium is a mineral constituent of bone in the human growth period. Milk is a good source of calcium for the body. This study purpose to determine the effect of milk consumption habits of the adequate intake of calcium is controlled by the breakfast habits, gender, knowledge of nutrition, physical activity, consumption of soft drinks, and parental education. The study design is cross-sectional, the number of respondents 290 regular students Health Science Faculty in April 2013 until May 2014. Data was collected through questionnaires general, knowledge questionnaire, food frequency questionare and 2x24 hour food recall. Statistical analysis in this study using Chi square test and multiple logistic regression. The results showed 86.6% Have less calcium intake. The results of the bivariate analysis revealed that there is a significant relationship between Calcium intake with milk consumption and sex. Multivariate analysis showed the breakfast habit is a factor that controls the influence dairy consumption with calcium intake. Based on these results, prospective students are expected to maintain the health of health workers as well as their food intake in order to avoid the risk of bone disease.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Vasthi Manikmaya
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: S.mutans merupakan salah satu mikroorganisme paling berpengaruh terhadap terjadinya karies gigi. Propolis, suatu zat resin yangdiproduksi oleh lebah memiliki aktivitas inhibitorik terhadap S.mutans. Tujuan: Menganalisis efek permen propolis madu terhadap profil protein S.mutans yang diisolasi dari saliva. Metode: Profil protein S.mutans dianalisis dengan metode SDS PAGE. Hasil: Setelah mengonsumsi permen X dan permen madu frekuensi ekspresi protein GbpA meningkat dan frekuensi ekspresi protein GtfB dan GbpB menurun. Setelah mengonsumsi permen propolis madu dan permen madu frekuensi ekspresi protein GbpC meningkat dan frekuensi ekspresi protein AgI/II dan GtfC menurun. Kesimpulan: Terjadi perubahan profil protein S.mutans setelah pengonsumsian permen propolis madu, permen X dan permen madu. Frekuensi ekspresi protein AgI/II, GtfC dan GbpA menurun sedangkan frekuensi ekspresi protein GtfB, GbpB, GbpC, GbpD meningkat setelah mengonsumsi permen propolis madu. Frekuensi ekspresi protein GtfB dan GbpB menurun sedangkan frekuensi ekspresi protein AgI/II, GtfD, GbpA, GbpC meningkat setelah mengonsumsi permen X. Frekuensi ekspresi protein AgI/II, GtfB, GtfC, GbpB, GbpC dan GbpD menurun sedangkan frekuensi ekspresi protein GbpA meningkat setelah mengonsumsi permen madu. Permen X dan pemen madu memiliki efek yang mirip dalam mengubah profil protein S.mutans. Sedangkan permen propolis madu memiliki efek yang berbeda.
ABSTRACT
Background: S.mutans is one of the most influential microorganism on dental caries development. Propolis, a resin produced by bees, has a strong inhibitoric activity on S.mutans growth. Objective: To analyze the effect of propolis honey candy to S.mutans protein profile isolated from saliva. Method: S.mutans protein profile was analyzed by SDS PAGE method. Results: After X candy and honey candy consumption, GbpA protein expression frequency increased, GbpB and GtfB protein expression frequency decreased. After propolis honey candy and honey candy consumption, GbpC protein expression frequency increased, AgI/II and GtfC protein expression frequency decreased. Conclussion: S.mutans protein profile was altered after propolis honey candy, X candy and honey candy consumption. AgI/II, GtfC, GbpA protein expression frequency decreased while GtfB, GbpB, GbpC, GbpD protein expression frequency increased after propolis honey candy consumption. GtfB, GbpB protein expression frequency decreased while AgI/II, GtfD, GbpA, GbpC protein expression frequency increased after X candy consumption. AgI/II, GtfB, GtfC, GbpB, GbpC, GbpD protein expression frequency decreased and GbpA protein expression frequency increased after honey candy consumption. X candy and honey candy have similar effect in altering S.mutans protein, while propolis honey candy has different effect.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Sutopo
Jakarta: Alex Media Komputindo, 2019
612.39 DJO f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Avita Aliza Usfar
Kebumen: CV. Intishar Publishing, 2022
613.2 AVI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>