Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhartati
"Belum adanya gambaran tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan etika profesi keperawatan merupakan masalah di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center Jakarta. Penerapan etika keperawatan yang tidak baik akan berdampak pada menurunnya mutu pelayanan keperawatan yang dapat berdampak pada pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan etika keperawatan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan penerapan etika profesi keperawatan oleh perawat pelaksana. Penelitian ini dilaksanakan di seluruh ruangan baik di poliklinik maupun diruang rawat inap Rumah Sakit Metropolitan Medical Center Jakarta dari tanggal 27 Mei 2002 sampai dengan 7 Juli 2002. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi bersifat cross sectional kepada 127 perawat pelaksana. Analisis yang gunakan adalah univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50,4% perawat berperilaku etikal dalam memberikan asuhan keperawatan dan 49,6% kurang etikal, yang merupakan gambaran komposit dari otonomi, tidak merugikan berbuat baik, adil, jujur, dan menepati janji. Dari hasil analisis bivariat diketahui ruang tempat kerja berhubungan secara bermakna dengan penerapan etika. Hasil analisis multivariat menunjukkan pemahaman merupakan variabel yang paling berhubungan dengan penerapan etika setelah dikontrol dengan variabel tempat kerja.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pimpinan rumah sakit untuk mengadakan kajian tentang program pengembangan sumber daya tenaga perawat yang telah berlangsung sebelumnya serta mengadakan crash programe untuk peningkatan pengetahuan perawat tentang etika keperawatan. Kepada PSDM dan manajer keperawatan tertinggi, menengah, dan bawah disarankan perlunya penggalangan dan intensifikasi pemahaman tentang etika keperawatan, role model pelayanan keperawatan yang etik dan profesional, reinforcement/penghargaan pada perawat pelaksana yang berprestasi. Bagi Pusdiknakes dan institusi Akper untuk dapat melakukan pembenahan kurikulum dan peningkatan proses pembelajaran etika keperawatan. Bagi organisasi profesi dapat menyusun langkah-langkah profesional pembinaan etika profesi bagi perawat ditatanan pelayanan kesehatan. Bagi peneliti lain agar dilakukan penelitian sejenis dengan cakupan populasi yang lebih luas dan desain yang berbeda.

One of the problems at the Metropolitan Medical Center Hospital Jakarta is the unavailability of evidence on the factors related to the implementation of professional code of ethics. High quality of nursing care in the context of nursing service required the nurses with ethical behaviors.
The purpose of this study was to describe the implementation of nursing ethics and to identity factors related to the implementation of nursing ethics by nurse providers at the MMC Hospital Jakarta. This research was implemented at all setting of services both at the out-patient and in-patient department, from 27'h May to 7th June 2002. The research utilized a descriptive correlation design and a cross sectional with quantitative research method. The numbers of respondents were 127 nurse providers out of 196 persons. The data was analyzed using univariate, bivariate, and multivariate statistical treatments.
The results showed that 50, 4% nurses had good ethical behaviors in providing nursing care, and 49, 6% were poor in ethics. The bivariate analysis revealed that work place of nurses has a significant correlation with nursing ethics implementation. While, the result of multivariate showed that the ethical comprehension of nurses was the determinant factor significantly related to implementation of ethics after controlled by workplace.
Based on the research finding, it's recommended to director of the MMC Hospital to review the existing nursing personnel development; and to conduct comprehensive training on nursing ethics for improvement of nurses' knowledge. Furthermore, recommendation is also directed to head of human resources development and nursing manager to strengthen and intensify nursing ethic internalization of nurse providers; create role model; and give reinforcement. It is also recommended to center of education for health personnel Diploma of Nursing Institution to review the curriculum; improving the learning strategy of nursing ethic. For Indonesian nurses association to develop guideline for conducive and operational supervision to nurses at workplace. More research with larger population, more variables, and using different research design.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T7048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Her Bayu Widyasmara
"Objektif: Mengusulkan teknik bedah alternatif sederhana untuk mengkoreksi mega prepusium kongenital yang berfokus pada eksisi dartos sebagai bagian penting dari prinsip dasar prosedur operasi tersebut.Metode: Tiga pasien yang didiagnosis dengan mega prepusium kongenital menjalani rekonstruksi dengan teknik ini antara Januari dan Mei 2016. Awalnya dilakukan insisi longitudinal pada sisi ventral penis untuk memotong cincin stenotik dan mengekspos glans dan prepusium bagian dalam yang berlebihan. Prepusium bagian dalam yang berlebihan dieksisi, tunika dartos di bawah kulit dan prepusium dalam juga dieksisi, Kemudian sisa prepusium bagian dalam dibentangkan dan disambungkan dengan kulit penis pada dasar batang penis untuk menutupi batang penis. Kepuasan orang tua diukur menggunakan modified-Pediatric Penile Perception Score-Questionnaire Parent. Tinjauan pustaka dan teknik bedah lainnya yang telah ada sebelumnya dijelaskan juga.Hasil Penelitian: Sebelum operasi, semua pasien mengalami gangguan berkemih dan penampilan penis yang abnormal. Hasil akhir secara kosmetik dan fungsional semua pasien memuaskan baik untuk ahli bedah maupun orang tua. Kulit penis dalam proporsi baik dan tidak terlalu besar. Tidak ada komplikasi yang diamati pada follow up 3 bulan.Kesimpulan: Deteksi dini dan pembedahan wajib pada anak-anak dengan mega prepusium kongenital. Teknik yang dijelaskan di sini memberikan pendekatan yang mudah dan aman dengan hasil akhir kosmetik yang baik.

Objective To propose a simple and reproducible alternative surgical technique for correction of congenital megaprepuce that focus on dartos excision as a part of basic surgical procedure principlesMethods Three consecutive patients were diagnosed with congenital megaprepuce and underwent this reconstruction between January and May 2016. Initial longitudinal incision on the ventral side was performed to cut the stenotic ring and expose both glans and excessive inner prepuce. The excessive inner prepuce was excised, dartos beneath skin and inner prepuce was excised also, and then anchored the penile skin base and unfurled the inner prepuce to cover the shaft. Parents satisfaction was measured using modified Pediatric Penile Perception Score Questionnaire Parent. A review of existing literature and previously reported techniques are explained.Results All patients presented with micturition trouble and abnormal penile appearance before surgery. The final cosmetic and functional result was satisfying in all patients for both surgeons and parents. The penile skin was in good proportion and not over bulky. No complications were observed at 3 months follow up.Conclusions Early recognition and surgery are mandatory in children with congenital megaprepuce. This technique described here provides an easy and safe approach applicable to this condition with good cosmetic result. "
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library