Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Halimatul Nurhikmah
"Pelayanan yang berkualitas bagi pasien berkaitan dengan metode pemberian asuhan yang diberikan oleh perawat. Metode penugasan keperawatan primer dianggap sebagai metode penugasan yang efektif berkaitan dengan otonomi dan tanggung jawab perawat serta dampak positif bagi pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman perawat dalam pelaksanaan metode penugasan keperawatan primer. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Wawancara mendalam semi terstruktur dilakukan kepada 12 partisipan yang merupakan perawat primer di Rumah Sakit. Proses wawancara dilakukan satu kali untuk setiap partisipan dengan durasi 50-90 menit. Selama proses wawancara dilakukan perekaman audio dengan alat voice recorder. Hasil rekaman audio dibuat transkrip verbatim untuk dilakukan analisis tematik. Analisis tematik menghasilkan delapan tema, yaitu:  1) Paham bahwa semua perawat adalah perawat primer; 2) Membuat merasa lebih bertanggung jawab; 3) Komunikasi menjadi isu penting; 4) Memerlukan dukungan teman sejawat dan atasan; 5) Mendukung pelaksanaan kolaborasi interprofesional; 6) Pasien memberikan respon positif; 7) Menyebabkan perasaan “campur-campur” (senang, kesal, capek); 8) Berharap pelaksanaan metode Keperawatan Primer lebih baik lagi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perawat primer mengalami pengalaman dan perasaan positif dan negatif dalam pelaksanaan metode penugasan keperawatan primer. Namun secara keseluruhan, metode penugasan ini dipandang sebagai hal yang positif karena dampaknya bagi perawat dan pasien. Rekomendasi dari penelitian ini adalah Rumah sakit perlu menyiapkan perawat untuk menghadapi masa transisi perubahan metode keperawatan dan mensosialisasikan kebijakan metode penugasan keperawatan kepada profesional pemberi asuhan lainnya, serta terus melakukan evaluasi kepuasan pasien dan kepuasan internal  sebagai dasar PDSA untuk peningkatan mutu.

Quality service for patients is related to the method of providing care provided by nurses. The primary nursing assignment method is considered an effective assignment method related to the autonomy and responsibility of nurses as well as the positive impact on patients. The aim of this study was to explore nurses' experiences in implementing the primary nursing assignment method. This research uses a qualitative design with a phenomenological approach. Semi-structured in-depth interviews were conducted with 12 participants who were primary nurses at the hospital. The interview process was carried out once for each participant with a duration of 50-90 minutes. During the interview process, audio recording was carried out using a voice recorder. The results of the audio recordings were made into verbatim transcripts for thematic analysis.  Thematic analysis produced eight themes, namely: 1) Understand that all nurses are primary nurses; 2) Makes you feel more responsible; 3) Communication is an important issue; 4) Requires support from colleagues and superiors; 5) Support the implementation of interprofessional collaboration; 6) The patient gives a positive response; 7) Causes "mixed" feelings (happy, annoyed, tired); 8) Hope that the implementation of Primary Nursing methods will be better. The conclusion of this research is that primary nurses experience positive and negative experiences and feelings in implementing the primary nursing assignment method. However, overall, this assignment method is seen as a positive thing because of its impact on nurses and patients. The recommendation from this research is that hospitals need to prepare nurses to face the transition period of changes in nursing methods and socialize nursing assignment method policies to other care professionals, as well as continue to evaluate patient satisfaction and internal satisfaction as a basis for PDSA for quality improvement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin
"Dalam merespon tantangan yang dihadapi rumah sakit pada era global, maka kepala ruang rawat inap sebagai manajer tingkat bawah dituntut kemampuannya dalam mengelola sumber daya yang ada untuk meningkatkan produktivitas. Melakukan tugas atau pekerjaan yang mengacu pada uraian tugas kepala ruang rawat inap merupakan produktivitas waktu kerja kepala ruang rawat inap, selain itu karakteristik kepala ruang rawat inap dan faktor iklim kerja serta faktor manajerial kemungkinan merupakan faktor yang menentukan produktivitas waktu kerja kepala ruang rawat inap.
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo Jakarta merupakan RS rujukan nasional yang ada di Indonesia, sehingga mempunyai konsekuensi logis terhadap mutu pelayanan yang diberikan. Hasil pengkajian dan analisa terhadap aspek manajemen keperawatan yang dilakukan terdahulu, didapatkan data belum adanya penggunaan manajemen waktu dalam proses perencanaan asuhan keperawatan sehingga belum diketahui produktivitas waktu kerja kepala ruang rawat inap dan faktor apa saja yang berhubungan dengan produktivitas waktu kerja kepala ruang rawat inap tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara karakteristik biografi, faktor iklim kerja, dan faktor manajerial yang terdiri dan komunikasi dan kepemimpinan dengan produktivitas waktu kerja kepala ruang rawat inap. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini adalah seluruh kepala ruang rawat inap yang berjumlah 46 orang. Instrumen penelitian dikembangkan sendiri oleh peneliti yang meliputi kuesioner I tentang karakteristik kepala ruangan yang terdiri dari 6 item pertanyaan dan kuesioner IIA tentang faktor iklim kerja yang terdiri dari 18 item pemyataan dan kuesioner IIB tentang faktor manajerial yang terdiri dari komunikasi 15 item pemyataan dan kepemimpinan 15 item pernyataan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas waktu kerja kepala ruang rawat inap belum optimal, dengan rata-rata kegiatan produktif yang dilakukan oleh kepala ruang rawat inap sesuai dengan perannya adalah sebesar 64,76%, dan melaksanakan kegiatan asuhan keperawatan langsung sebesar 11,13%, sedangkan kegiatan tidak produktif 24,11%. Proporsi kegiatan produktif yang terbanyak dilakukan adalah menghadiri rapat (14,65%) dan kegiatan yang paling sedikit adalah mengatur kebersihan (2,15%). Hasil analisis bivariat dengan uji Anova dan uji beda dua mean, tidak satu pun sub variabel karakteristik biografi kepala ruangan yang berhubungan secara bermakna dengan produktivitas waktu kerja kepala ruang rawat inap. Hasil analisis bivariat dengan uji Pearson product moment, variabel iklim kerja memiliki hubungan yang bermakna dengan produktivitas waktu kerja dengan nilai r = 0,385, dan faktor manajerial yang berhubungan dengan produktivitas waktu kerja adalah komunikasi dengan nilai r 0,350. Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan uji regresi liner ganda didapatkan bahwa iklim kerja merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan produktivitas waktu kerja kepala ruang rawat inap kemudian diikuti oleh faktor pendidikan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, .direkomendasikan kepada pihak manajemen RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo untuk:
l) Membuat petunjuk teknis pelaksanaan masingmasing uraian tugas kepala ruangan,
2) Perlu dikembangkan lagi penerapan metode penugasan keperawatan tint pada setiap ruang rawat inap,
3) Memberikan pelatihan manajemen keperawatan dan program magang di ruangan bagi calon kepala ruangan, memfasilitasi kepala ruangan yang sudah mengikuti pelatihan agar dapat menerapkannya,
4) Membuat perpustakaan keliling dan mengembangkan program bedah buku,
5) Perlu meningkatkan iklim kerja di ruangan dengan mempertimbangkan dan meninjau kembali perhatian dan penghargaan yang diberikan. Perlu dilakukan penelitian lanjut dengan waktu observasi yang lebih panjang, sehingga siklus uraian tugas yang dilakukan bulanan dapat tercakup dan menggunakan rancangan kuasi eksperimen dengan jumlah sampel yang lebih besar.
Daftar Pustaka: 69 (1971 - 2002)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T10665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Langford, Teddy L.
New Jersey: Prentice-Hall, 1981
610.73 LAN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
St. Louis: Mosby, 1984
362.1 man
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yura, Helen
New York: Appleton , 1981
610.73 YUR n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1998
WY 125 Sub N98H
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jernigan, Dale Kayser
Nortwalk : Appleton & Lange, 1988
362.173 068 JER h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawati
"Penelitian diskriptif korelasi dan crossectional ini bertujuan menguraikan tugas pokok fungsi(tupoksi) kepala seksi dan komite keperawatan dalam efektifitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Hasil Penelitian pada 190 menunjukan mean 33,57 tahun, masa kerja 9,51 tahun, jenis kelamin perempuan 56,8% D3 keperawatan 90% menikah. Analisis data regresi logistik.
Hasil analisis ada hubungan antara tupoksi kepala seksi, komite keperawatan dengan efektifitas pelayanan keperawatan (p=0,001>0,05). Tidak ada karakter individu terbukti sebagai variabel konfonding, tidak masuk dalam konfonding, tidak masuk dalam model akhir analisis multivariat.
Disarankan pada kepada rumah sakit tentang pentingnya kejelasan tupoksi untuk peningkatan kinerja kasi dan komite keperawatan untuk menetapkan kebijakan setara dengan kepala bidang keperawatan.

This research is a descriptive correlation with cross sectional program. The research was aimed to describe the relationship between main duties and function of the section and nursing committee with effectiveness of nursing service at the hospital. The result showed that from 190 respondent, their average age is 33,57 years old; 9,51 years working period,; 56,8% of the female sex; as much as 90% have a diploma in nursing and has been married. The data was analyzed by the Chi-square test, the independent t test and the logistic regression test.
From he data analysis, it has been recognized that there is relation between main duties and function of the section heads and nursing committee with effectiveness of nursing services (p=0,001>0,05). No individual character that proved as confounding variables, not includes in the multivariate analysis model.
It is suggested to the director of the hospital to learn more about the importance of the main duties and function clarity to improve the performance of the section head and nursing committee by arranging a policy that is equivalent to the head of nursing departement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28415
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lyles, Richard I
New York: John Wiley , 1986
362.1 RIC s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Conway, Mary E.
Connecticut: Appleton , 1983
610.73 CON ad
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>