Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
B. Supriadi
Abstrak :
Karakteristik pekerjaan perawat berfokus pada penampilan aktual perawat dan dipengaruhi oleh persepsi tentang identitas profesional dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif pendekatan cross sectional bertujuan menguji hubungan karakteristik pekerjaan dengan pelaksanaan perilaku caring oleh perawat pelaksana di ruang rawat map Rumah Sakit Islam Samarinda (RSIS). Populasi penelitian adalah 104 perawat pelaksana dengan latar belakang pendidikan SPK dan D Ill Keperawatan yang bekerja di 9 ruang rawat map RSIS. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 102 perawat pelaksana yang memenuhi kriteria inklusi yang diambil secara total populasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan ada hubungan signifikan antara karakteristik pekerjaan dengan pelaksanaan perilaku caring (p=0,000), rasa berarti dalam pekerjaan dengan pelaksanaan perilaku caring (p=0,000), otonomi dengan pelaksanaan perilaku caring (p O,001), umpan balik dengan pelaksanaan perilaku caring (p),000). Semua variabel potensial confounder (usia, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan dan lama kerja) tidak ada yang berhubungan secara signifikan dengan pelaksanaan perilaku caring. Hasil analisis multivariat diketahui sub variabel rasa berarti dalam pekerjaan merupakan variabel paling berhubungan dengan pelaksanaan perilaku caring (pO,000). Implikasi dari temuan ini adalah dengan menciptakan rasa berarti yang adekuat diharapkan meningkatkan pelaksanaan perilaku caring perawat pelaksana. Penelitian ini merekomendasikan penantaan struktur dan proses (sistem) pemberian asuhan keperawatan melalui pembentukan ruang model (MPKP) disertai desain Wang uraian tugas perawat untuk mendapatkan karakteristik pekerjaan efektif dan mendukung terciptanya rasa berarti dalam pekerjaan sehingga meningkatkan pelaksanaan perilaku caring. Selain itu diperlukan pelatihan tentang konsep dan aplikasi perilaku caring serla peneeapan model Dengaktifan perilaku caring pada ruang model, yang diharapkan dapat meningkatkan keefektifan pelaksanaan perilaku caring dan pada akhimya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya dan pelayanan rumah sakit pada umumnya.
The staff nurse jobs characteristic focus on nurse performance and is influenced by the perception of nurses about professional identity when they are doing nursing care. This study was a descriptive co relational with cross-sectional design which aims to examine the relationship between job characteristic and implementation caring behavior on staff nurse at Samarinda Islamic Hospital. The population was 104 staff nurse who?s graduated from SPK and D III of nursing and working at nine ward unit. The sampel sizes were 102 staff nurse that appropriate with inclusion criteria and obtained by total population. This research obtained significant relationship between job characteristic and implementation caring behavior (p3, 000), meaningfulness experienced in the work and implementation caring behavior (p0, 000), autonomy and implementation caring behavior (0,001) and feedback and implementation caring behavior (p=0,000). All of the individual characteristic factors (confounding variable) are not significantly influenced with implementation caring behavior. Multivariate analysis was found that sub variable meaningfulness experienced in the work (p,000) represent most related to implementation caring behavior. Implication of the result the staff nurse who adequate meaningfulness experienced in the work will improve implementation caring behavior. The recommendation of this research is redesign of the structure and process (system) in nursing care with Professional Nursing Practice Model (PNPM) and redesign job description to improve meaningfulness experienced in the work on staff nurse, to improve implementation caring behavior. Therefore the institution need to carry out the training on conceptual and application of caring in order to increase application caring behavior, and implement or activity the caring model. This program will increase quality of nursing services and hospital services.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masyitoh
Abstrak :
Turn over pegawai Rumah Sakit Juwita Bekasi yang tinggi memberikan gambaran bahwa terdapat beberapa kendala dalam pengelolaan sumber daya manusia. Kendala - kendala yang di hadapi rumah sakit dalam pengelolaan sumber daya manusia salah satunya dapat didiagnosa menggunakan sistem penilaian kinerja yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran sistem penilaian kinerja yang lama dan menemukan faktor - faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengembangan sistem penilaian kinerja karyawan yang baru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang terbagi menjadi dua tahap penelitian. Tahap pertama untuk mendapatkan gambaran penilaian kinerja yang lama dan tahap yang kedua untuk mengembangkan sistem penilaian kinerja yang baru. Data diperoleh dari wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah dan telaah data sekunder. Kerangka pikir dikembangkan dari teori Cascio ( 2010 ) dan Bernadine ( 2003 ). Hasil penelitian tahap pertama didapatkan gambaran bahwa relevansi, sensitifitas, kehandalan, tingkat penerimaan dan kepraktisan sistem penilaian kinerja karyawan menurut informan masih kurang. Hasil penelitian tahap kedua mengembangkan sistem penilaian kinerja yang baru yang berdasarkan atas relevansi, sensitifitas, kehandalan, tingkat penerimaan dan kepraktisan. Menurut informan sistem penilaian kinerja RS Juwita yang selama ini digunakan belum cukup efektif dalam pelaksanaannya. Untuk itu sistem penilaian kinerja yang baru dikembangkan berdasarkan komponen efektifitas menurut Cascio ( 2010 ). ......Significant alteration on employee at Juwita Hospital Bekasi illustrates that there are some constraints in human resources management. The constraints are faced by hospitals in the management of human resources. One of the constraints which can be diagnosed is through utilizing an effective performance appraisal system. This study is intended to get a portrait of the traditional performance of appraisal system and discover the factor that influences it with the intention that it will be employed as the resource in the development of employee performance appraisal system. This study applies qualitative method which is divided into two phases of research. The first phase is to acquire a portrait of the performance appraisal of the traditional and the second phase is to develop a new performance of appraisal system. Data is obtained from in-depth interviews, focus group discussions and review of secondary data. The conceptual framework is developed from the theory of Cascio (2010) and Bernadine (2003). According to the informant the results of stage one is obtaining the idea that relevance, sensitivity, reliability, level of acceptance and practicability of appraisal system on employee performance according to the informant still inadequate. The second phase of research results is to develop a new performance of assessment system based on relevance, sensitivity, reliability, level of acceptance and practicality. In addition to, the traditional appraisal system of employee performance at Juwita hospital has not been sufficiently effective on its execution. Furthermore new performance of appraisal system is developed based on the effectiveness of the components, according to Cascio (2010).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T21806
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Wahyudi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi perawat tentang profesi keperawatan, kemampuan dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat pelaksana di RSUD dr. Slamet Garut. Hasil penelitian adalah sebagian besar mempunyai persepsi kurang terhadap profesi keperawatan (51,4 %). Sebagian besar mempunyai kemampuan kerja kurang (60 %). Sebagian besar mempunyai motivasi kerja baik (55,2 %) dan sebagian besar perawat mempunyai kinerja baik (52,4 %). Variabel yang berhubungan dengan kinerja perawat adalah kemampuan kerja, motivasi kerja. Variabel yang paling berhubungan kinerja adalah sub variabel motivasi kebutuhan rasa aman. Hasil penelitian menyarankan upaya-upaya peningkatan pemahaman tentang profesi, perbaikan kesejahteraan dan jaminan akan pekerjaan.
The result of study decribed more of nurse`s staff was at poor category for nurse`s perception about nursing profession (51,4%), the most of nurse were with at poor category for work ability (60%), More of nurse`s staff were with good category for wok motivation (55,2%) and more of nurse`s staff were also with good category for nursing performance (52,4%). The study also showed that there were significant correlation between work abilty and motivation with nursing performance. The most influenced variable was safety need motivation.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T29390
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Selin
Abstrak :
ABSTRAK
Insentif merupakan salah satu hal yang penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Masalah besaran, keadilan, memenuhi kebutuhan dan ketepatan waktu dalam pembagian insentif masih menjadi masalah dan sering diabaikan oleh pimpinan sebuah organisasi, hal ini akan nmenimbulkan kinerja yang buruk dari karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara insentif dengan kinerja berdasarkan indikator kualitas kerja dan kedisiplinan di ruang rawat inap RSUD Lakipadada tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional kepada perawat dengan besar sampel 105 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan observasi langsung. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan insentif berdasarkan besaran dilihat dari tambahan penghasilan 63,8% responden mendapat Rp 200.000/bulan serta jasa pelayanan 33,3% responden mendapat antara Rp 100.000-Rp 300.000/bulan. Insentif berdasarkan keadilan dalam pembagiannya terhadap karyawan tergolong belum adil (49,5 %), berdasarkan memenuhi kebutuhan tergolong belum memenuhi kebutuhan (47,6 %) dan berdasarkan ketepatan waktu sudah tepat waktu (61,0 %). Terdapat hubungan antara besaran insentif baik tambahan penghasilan dan jasa pelayanan dengan kedisiplinan perawat. sebagai saran untuk RSUD Lakipadada agar lebih memperlebihkan pemberian insentif dari segi besaran dan keadilan dengan tidak mengabaikan indikator lainnya karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja perawat.
ABSTRACT
Incentive is one of important thing in improving productivity of employee?s working. Regarding to magnitude, fairness, fulfillment of need, and timely of given incentive are still becoming problem and often ignored by leadership of an organization, it will cause poor performance of employee. This study aims to find out relationship between incentive and performance based on indicator of working quality and discipline in inpatient unit of RSUD lakipadada year 2011. It is a quantitative research using cross sectional design to nurses with amount of samples are 105 people. Data was collected by giving a questionnaire and carrying out direct observation, and analyzed by univariate and bivariate analysis using Chi Square Test. Study result shows that incentive based on: magnitude noted from additional income 63,8% respondents received Rp.200.000/month and services 33,3% respondents received between Rp.100.00- Rp 300.000/month. Fairness in distribusion to employee is unfairness (49,5%), fulfillment of need does not fulfill (47,6%) and timely has been accurate (61,0%). There are relationship between magnitude of incentive and discipline of nurse and fairness and working quality of nurse. Suggestion to RSUD Lakipadada is to increase an incentive giving in the side of magnitude and fairness by not ignoring another indicators because it highly influences nursing performance.;
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Layung Jingga Atmadja
Abstrak :
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapatkan dan berkembang selama pasien dirawat d irumah sakit. Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit khususnya keperawatan dapat dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah penilaian terhadap upaya pengendalianin feksinosokomial menjadi tolak ukur mutu pelayanan suatu rumah sakit dan menjadi standar penilaian akreditasi. Berdasarkan data sekunder yang telah didapat, diketahui bahwa angka kejadian infeksinoso komial secara keseluruhan di RSUDXJ akarta tahun 2011 melebihi standar yang berlaku yaitu sebesar 11,54. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial di ruang rawat inap RSUDX Jakarta tahun2 012.Metode penelitian yang digunakan adalah studi kuantitatif crosssectional. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil angket dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perawat mempunyai perilaku yang positif dalam pencegahan infeksinoso komial diruang rawat inapUDX Jakarta. Dari ketiga faktor perilaku yaitu faktor predisposisi yang terdiri dari variabel pengetahuan dan sikap, faktor pemungkin yang terdiri dari variabel lingkungan fisik dan sarana, dan faktor penguat yang terdiri dari variabel motivasi dan Standard Operational Procedure(SOP). Variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku perawat dalam pencegahan infeksinosokomial di ruang rawat inap RSUDX Jakarta adalah riabel pengetahuan dengan p-value 0,010 dan variabel lingkungan fisik dengan p-value 0,005.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library