Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rohmad Sigit Eko Budi Prasetyo
Abstrak :
[ABSTRAK
Degradasi sifat mekanik zirkaloi-4 sebagai kelongsong bahan bakar nuklir akibat interaksinya dengan hidrogen tidak bisa dihindari bahkan selama periode operasi normal reaktor. Penelitian ini mengidentifikasi fasa hidrida dengan mengkondisikan zirkaloi-4 berada pada lingkungan hidrogen (hidrogenasi) pada beberapa tingkatan suhu serta efeknya terhadap zirkaloi-4 berdasarkan perubahan mikrostruktur dan sifat mekanik. Potongan material kelongsong bahan bakar nuklir berbasis zirkaloi-4 pra iradiasi digunakan dalam penelitian ini. Karakterisasi sebelum proses hidrogenasi meliputi massa,komposisi,fasa, mikrostruktur dan kekerasan mikro dilakukan sebagai data awal. Potongan material zirkaloi-4 dipanaskan pada beberapa tingkatan suhu, antara lain 3500C, 5000C, 5500C dan 6000C selama 2 jam sebelum dihidrogenasi dengan tekanan mencapai 1200 mbar selama kurang lebih 2 jam. Hasil perhitungan yang diplot pada diagram Pressure-Composition-Isotherm (PCI) menunjukkan bahwa penyerapan hidrogen pada suhu 3500C sebesar 0,17 persen berat dan mencapai nilai 0,74 persen berat pada suhu 6000C. Hal ini dikonfirmasi dengan ONH Analyzer yang mengukur kandungan hidrogen dalam rentang 10 ppm pada 3500C dan 1357 ppm pada 6000C. Keberadaan hidrogen dalam zirkaloi-4 terdeteksi pada munculnya puncak lemah δ-hydride pada identifikasi material uji yang dihidrogenasi pada suhu 6000C dan perubahan mikrostruktur yang memunculkan pertumbuhan struktur yang tampak seperti jarum pada setiap kenaikan suhu hidrogenasi. Kekerasan mikro pada pemanasan tanpa hidrogenasi pada suhu 6000C bernilai 150,66 HV sedikit dibawah nilai kekerasan pada material uji tanpa perlakuan yang bernilai 155,14 HV, sedangkan nilai kekerasan pada material uji yang dihidrogenasi pada suhu 6000C mengalami kenaikan cukup signifikan yang mencapai 194,04 HV sehingga pada kondisi awal LOCA, degradasi sifat mekanik akibat pengaruh hidrogen memerlukan evaluasi menyeluruh terkait dengan keselamatan operasi reaktor nuklir.
ABSTRACT
Degradation of zircaloy-4 mechanical properties as nuclear fuel cladding due to its interaction with hydrogen during reactor normal operation is inevitable. This experiment identifies hydrides phase after gaseous hydriding at elevated temperature and its effect based on microstructure and mechanical properties evolution. Characterization before hydrogenation process include mass, composition, phase, microstructure and microhardness performed as the initial data. The unirradiated zircaloy-4 cladding materials were annealed 3500C, 5000C, 5500C and 6000C for couple hours before hydrided under hydrogen pressure until 1200 mbar for couple hours too. Calculation results are plotted on the Pressure-Composition-Isotherm (PCI) diagram that shows the hydrogen absorption only 0,17 %wt at 3500C and reach a 0.74 %wt at 6000C. This result is confirmed by the ONH Analyzer that measures the hydrogen content in the range of 10 ppm at 3500C and 1357 ppm at 6000C. Observation using X-Ray Diffractometer shows very weak of δ-hydride peaks based on fitting with hydride database. The optical microscope and scanning electron microscope confirms the presence of hydrides by describing the growth of needle-like as the increase in temperature. Results of microhardness test on annealed zircaloy-4 at 6000C without hydrogen have value about 150,66 HV, lower than as received material (155,14 HV), but material microhardness start to increase from the hydriding at 3500C and reach a significant increase when hydriding at 6000C (194,04 HV). Based on the data that shown in this study indicate that under early LOCA condition, degradation of mechanical properties due to the influence of hydrogen requires a evaluation related to the safety of nuclear reactors operation., Degradation of zircaloy-4 mechanical properties as nuclear fuel cladding due to its interaction with hydrogen during reactor normal operation is inevitable. This experiment identifies hydrides phase after gaseous hydriding at elevated temperature and its effect based on microstructure and mechanical properties evolution. Characterization before hydrogenation process include mass, composition, phase, microstructure and microhardness performed as the initial data. The unirradiated zircaloy-4 cladding materials were annealed 3500C, 5000C, 5500C and 6000C for couple hours before hydrided under hydrogen pressure until 1200 mbar for couple hours too. Calculation results are plotted on the Pressure-Composition-Isotherm (PCI) diagram that shows the hydrogen absorption only 0,17 %wt at 3500C and reach a 0.74 %wt at 6000C. This result is confirmed by the ONH Analyzer that measures the hydrogen content in the range of 10 ppm at 3500C and 1357 ppm at 6000C. Observation using X-Ray Diffractometer shows very weak of δ-hydride peaks based on fitting with hydride database. The optical microscope and scanning electron microscope confirms the presence of hydrides by describing the growth of needle-like as the increase in temperature. Results of microhardness test on annealed zircaloy-4 at 6000C without hydrogen have value about 150,66 HV, lower than as received material (155,14 HV), but material microhardness start to increase from the hydriding at 3500C and reach a significant increase when hydriding at 6000C (194,04 HV). Based on the data that shown in this study indicate that under early LOCA condition, degradation of mechanical properties due to the influence of hydrogen requires a evaluation related to the safety of nuclear reactors operation.]
2015
T44430
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanggerang: Pusat Teknologi Bahan Nuklir , 2014
621.48 TEK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
PRIMA 8:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Telah dilakukan perhitungan ketidakpastian pengukuran kekerasan permukaan kelongsong bahan bakar nuklir dengan roughness tester surtronic-25. Tujuan dari penentuan ketidakpastian ini untuk mengetahui rentang nilai kekerasan permukaan kelongsong yang terbuat dari bahan zirkaloi. Ketidakpastian pengukuran adalah suatu parameter yang menetapkan rentang nilai suatu pengukuran. Penyimpangan dalam pengukuran yang terjadi akibat suatu perbuatan sengaja atau tidak sengaja yang dilakukan oleh operator dalam melakukan suatu pengukuran akan menyebabkan terjadinya kesalahan. Sumber-sumber kesalahan pengukuran ini meliputi kesalahan pengukuran sampel, dan kalibrasi alat. Tahapan kegiatan analisis adalah pengukuran terhadap sampel standar dan pengukuran terhadap permukaan kelongsong selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap nilai ketidakpastian. Dari hasil analisis dan perhitungan ketidakpastian diperoleh nilai kekasaran terbesar pada permukaan kelongsong adalah 0,468 dengan rentang pengukuran +0,0303 pada tingkat kepercayaan 95% sehingga rentang terbesarnya 0,4983. Dengan demikian besarnya nilai kekasaran permukaan kelongsong memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai komponen elemen bahan bakar nuklir dengan batasan maksimum 0,80.
PIN 8:15 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
ANALISIS PENGARUH DAYA UNTUK PENGUJIAN PIN BAHAN BAKAR TIPE PWR DI PRTF RSG-GAS.Analisis pengaruh daya untuk pengujian pin bahan bakar tipe Pressurized Water Reactor (PWR) di Power Ramp Test Facility (PRTF) RSG-GAS telah dilakukan dan dianalisis untuk mengetahui pengaruh daya terhadap unjuk kerja pin bahan bakar selama diiradiasi. Fenomena pengaruh daya yang dibangkitkan dari fasilita spengujian PRTF PRSG-GAS sangat signifikan terhadap unjuk kerja bahan bakar. Untuk iniperlu disiapkan program jaminan mutu, fasilitas fabrikasi pin bahan bakar dan analisis unjuk kerja bahan bakar selama pengujian di PRTF RSG-GAS.Program jaminan mutu selama fabrikasi pin bahan bakar dan pengujian hasil selama pra iradiasiantara lain spesifikasi pin bahan bakar tipe PWR, gambar kerja, prosedur, instruksi kerja, lembar kendali. Persiapan fasilitas pengujian PRTF telah dilakukan uji fungsi sistem operasi dan sistem kendali.Prediksi dan analisis unjuk kerja pin bahan bakar selama iradiasi dilakukan dengan menggunakan program kode komputer FEMAXI-V. Kode ini mampu memprediksi pengaruh daya terhadap unjuk kerja termal dan mekanik secara kulitatif, cukup detail selama kondisi tunak dan transien.Telah dilakukan fabrikasi pembuatan pin dummy sebagai bahan uji kemampuan fabrikasi di Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE) dan telah diuji di PRTF dengan tekanan operasi 160 bar dengan hasil baik tidak bocor. Persiapan pembuatan pelet telah berhasil dibuat pelet bahan bakar UO2 sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sebagai bahan isian pin elemen bakar tipe PWR. Telah dilakukan analisis dengan simulasi posisi pin pada jarak 0; 40; 60; 100; 200; 300; 440 mm terhadap teras untuk menentukan daya (Linear Heat Rate/LHR) yang dibangkitkan menunjukkan bahwa makin tinggi daya yang diberikan atau makin dekat posisi pin terhadap teras reaktor makin besar burn-up yang dihasilkan.
620 JTBN 9 (1-4) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Indonesia is expected to apply the strategy of long term storage for spent fuel generated from the Serpong research reactor. The capacity of existing interim storage for spent fuel (ISSF) facility in principle able to accommodate all the spent fuel generated Serpong research reactor, but it must consider long-term conditions of the spent fuels and the wet storage facilities. This long-term strategy requires special attention to some parameters dealing with the water chemsitry and the degradation of the materials. Besides it is necessary to built reserve space to deal with emergencies. After the Serpong reactor decommissioned, it is recommended to build the new dry storage to accomodate all of the spent fuel in another location since the Serpong area will be very dense residential in the decades to come. The most realistic future back-end scenario is if Indonesia has nuclear power plants (NPP), then the disposal of the spent fuel generated from research reactor in the future can be done in one location with commercial spent fuel from the NPP.
604 JTPL 16:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Yanlinastuti
Abstrak :
Paduan AIMg2 sebagai bahan struktur cladding berfungsi untuk mengungkung bahan bakar nuklir. Telah dilakukan penentuan laju korosi paduan AIMg2 dalam medium air demineralisasi pendingin primer reaktor serba guna GA Siwabessy (RSG-GAS) dengan parameter uji varian suhu dan waktu prmanasan dalam air demineralisasi berasal dari reaktor serba guna BATAN Serpong Trangerang Selatan menggunakan Autoclave. Percobaan ini dilakukan pada suhu 100 dan 150 derajat celcius yang dipanaskan secara terus menerus masing-masing selama 10, 15, 20 dan 30 hari. Tujuan percobaan ini untuk mengetahui laju korosi paduan AIMg2 dengan variasi suhu dan waktu pemanasan pada medium air demineralisasi pendingin primer reaktor. Data hasil pengukuran dilakukan dengan cara penimbangan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa paduan AIMg2 segar tanpa perlakuan nol (fresh) pada suhu pemanasan 100 derajat celcius selama 10, 15, 20 dan 30 hari dihasilkan korosi berturut-turut 0,9298; 1,2917; 1,7982; 2,7937 mpy dan pada suhu 150 derajat celcius dengan laju korosi adalah 0,9155; 1,3480; 1,7808; 2,7442 mpy sedangkan untuk AIMg2 rol yang dipanaskan pada suhu 100 deraja celcius selama 10, 15, 20 dan 30 hari dengan laju korosi masing-masing 0,4054; 0,5052; 0,7049 dan 1,1498 mpy serta untuk AIMg2 rol pada suhu pemanasan 150 derajat celcius menghasilkan laju korosi berturut-turut yaitu 0,2966; 0,5126; 0,6857; 1,0966 mpy, dengan AIMg2 fresh pada pemanasan 100 maupun 150 derajat celcius. Laju korosi yang dihasilkan dari bahan AIMg2 dengan kategori ringan yaitu mempunyai laju korosi dibawah 20 mpy, sehingga paduan AIMg2 relatif lebih tahan sebagai kelongsong bahan bakar nukir di lingkungan air reaktor.
Tangerang: Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), 2017
621 PIN :18 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library