Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
London: Macmillan Press , 1998
341.734 NUC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam: Elsevier, 2007
341.734 SUS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Japan ECHO
Tokyo: Japan EHCO, 1975
355.82 JAP n (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Akio Alfiano Tamala
Abstrak :
Pada bulan Mei 1998, India melakukan uji coba nuklirnya yang kemudian diikuti dengan uji coba yang sama oleh Pakistan pada Juni 1998. Terjadinya uji coba nuklir tersebut, tidak terlepas dan konflik yang berkepanjangan antara India dan Pakistan, sejak pembagian kedua negara tersebut sehingga menjadi dua negara merdeka pada tahun 1947. Uji coba nuklir ini merupakan suatu perwujudan penggentaran dari masing-masing pihak terhadap lawan, dalam upayanya untuk menghindari serangan nuklir lawan. Dalam pembahasan tesis ini, akan dikemukakan tiga faktor utama yang dianggap mempengaruhi terjadinya uji coba nuklir tersebut. Pertama, adanya konflik primordial yang merupakan latar belakang atau akar konflik antara India dan Pakistan. Kedua, adanya rasa keterancaman Pakistan dari India, karena kepemilikan nuklirnya, yang sebenamya hal tersebut ditujukan untuk menangkal nuklir Cina. Rasa keterancaman tersebut, memotivasi Pakistan untuk mengembangkan nuklirnya juga. Ketiga, adanya persaingan India dan Cina dalam kepemilikan nuklir yang timbul karena adanya rasa keterancaman India dari Cina terutama dalam kemampuan nuklirnya. Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam tesis ini adalah pertama, bagaimana konflik primordial antara India dan Pakistan memotivasi kedua negara untuk mengembangkan nuklir, hingga terjadinya uji coba nuklir taun 1998?; Kedua, bagaimana konflik yang belum terselesaikan antara India dan Pakistan, mempengaruhi ketegangan baru antara kedua negara yang diwujudkan dalam uji coba nuklir?; Ketiga, bagaimanakah persaingan antara India dan Cina dalam kepemilikan nuklir mengakibatkan terjadinya uji coba nuklir India - Pakistan di tahun 1998? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana sampai terjadinya uji coba nuklir India - Pakistan pada tahun 1998, terutama menyangkut faktor-faktor yang menyebabkan uji coba tersebut. Kerangka pemikiran yang digunakan untuk membahas masalah tersebut, adalah pemikiran Thomas Donaldson dan Thomas Schelling mengenai penggentaran nuklir, serta pemikiran dari Clifford Geertz mengenai primordial.Metode penelitian tesis ini bersifat deskriptif analistis dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan. Pada bagian akhir penulisan diuraikan kesimpulan yang dihasilkan, yang memperlihatkan temuan-temuan yang diperoleh dari analisis-analisis yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Zerlinda Alamsyah Sulaiman
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh senjata nuklir terhadap pemilihan kebijakan luar negeri suatu negara. Proliferasi nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara telah menciptakan ketidakstabilan di kawasan Semenanjung Korea dan Asia Timur secara lebih luas. Proliferasi tersebut juga memicu kehadiran kekuatan militer AS yang lebih besar di Korea Selatan maupun Jepang. Hal tersebut mengancam Tiongkok, sebagai sebuah negara kekuatan baru di Asia Timur. Terlepas dari aliansi pertahanan yang dibangun oleh Tiongkok dan Korea Utara, Tiongkok menolak secara konsisten proliferasi nuklir yang dilakuan oleh negara aliansinya tersebut. Maka dari itu tesis ini mempertanyakan mengapa Tiongkok menolak proliferasi nuklir Korea Utara. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam tesis ini adalah extended deterrence untuk menganalisis faktor-faktor yang mendasari penolakan Tiongkok terhadap Korea Utara. Tesis ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis ilustratif-kalrifikasi kasus. Tesis ini menggunakan data sekunder karena adanya keterbatasan dalam proses pengumpulan data. Hasil dari tesis ini adalah Tiongkok menolak proliferasi nuklir Korea Utara karena, kerugian Tiongkok bila mendukung proliferasi nuklir Korea Utara akan menjadi lebih besar daripada keuntungan yang akan didapatkan. Kemudian, konsekuensi yang akan dihadapi oleh Tiongkok bila mendukung proliferasi nuklir Korea Utara adalah besarnya kemungkinan Korea Utara akan hancur akibat intervensi militer AS, yang tentu menjadi tidak menguntungkan bagi Tiongkok baik secara kalkulasi kepentingan keamanan strategis maupun kepentingan nasional Tiongkok secara keseluruhan. ......This thesis aims to understand the influence of nuclear weapons on a country's foreign policy. North Korea's nuclear proliferation has created instability in the Korean Peninsula and more broadly to East Asia region. The North Korea’s nuclear proliferation also trigger a larger US military presence in South Korea or Japan. This situation has threatening China as a new regional power in East Asia. Regardless of the defense alliance built by China and North Korea, China consistently rejects nuclear proliferation by its alliance. Therefore, this thesis questions why China rejects North Korea's nuclear proliferation. The theoretical framework used in this thesis is extended deterrence to analyze the factors underlying China's response to North Korea. This thesis is a qualitative research using case-illustrative analysis technique. This thesis uses secondary data because of limitations in data collection process. The result of this thesis is China rejects North Korea's nuclear proliferation because, the cost if China supports North Korea's nuclear proliferation will be greater than the benefits that will be obtained. Furthermore, the consequence that will faced by China if it supports North Korea's nuclear proliferation is the possibility that North Korea will be destroyed due to US military intervention, which of course becomes unfavorable for China both in its calculation to strategic interests and national interests as a whole.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hapsari Lini Ikayati
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai pelemahan aliansi yang dilakukan oleh Tiongkok terhadap Korea Utara dalam krisis yang terjadi di Semenanjung Korea. Pelemahan tersebut menggunakan indikator dari segi ekonomi yaitu penurunan perdagangan, dari segi politik yaitu pembekuan aset dan dari segi keamanan yaitu pemberian sanksi PBB. Tesis ini menggunakan teori dan konsep aliansi yang berasal dari Stephen Walt dan berfokus pada aliansi dalam perspektif realisme. Tesis ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian bersifat deskriptif. Hipotesis penelitian ini menjelaskan bahwa Tiongkok mendekatkan diri dengan Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang karena dianggap lebih menguntungkan dibanding harus membela Korea Utara yang sering melakukan tindakan provokatif di Semenanjung Korea dan Tiongkok membutuhkan lingkungan yang stabil agar perekonomiannya dapat tumbuh dengan optimal sekaligus terus mendorong upaya denuklirisasi Korea Utara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Tiongkok melemahkan aliansi dengan Korea Utara sebagai strategi untuk memulihkan keadaan perekonomiannya yang sedang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan telah teruji secara empiris. ......This thesis discusses about the weakening alliance conducted by China on North Korea in a crisis on the Korean Peninsula with the indicators in terms of economics is decreasing of the trade, in terms of politics is freezing of assets and in terms of security is provision of U.N sanctions. This thesis uses theory and  concept of alliance that comes from Stephen Walt and focuses on alliances within realism perspective. This thesis uses qualitative research methods and the type of research is descriptive. The hypothesis explains that China is closer to the United States, South Korea and Japan because it is considered more advantageous than having to defend North Korea by provocative act on the Korean Peninsula and China also needed a stable environment for optimally  economy growth while continuing to encourage North Korea's denuclearization efforts. The results showed that China  weaken the alliance with North Korea as a strategy to restore its economy that facing slowdown in economic growth. The result showed the hypothesis has been empirical tested.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Alif
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adamant Aldo Ruddyard
Abstrak :
Sejak detonasi senjata nuklir pertama, komunitas internasional telah mengakukan potensi yang dimilikinya. Hal tersebut menimbulkan inisiatif untuk membentuk hukum internasional dan peraturan untuk meregulasi senjata-senjata tersebut. Perjanjian internasional pertama yang mengatur tentang senjata nuklir ini adalah Partial Test Ban Treaty 1963, yang melarang pengujian senjata nuklir dalam atmosfer. Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons 1968 melanjutkannya dan merupakan perjanjian penting dalam bidang pengendalian senjata nuklir. Perjanjian tersebut mengatur proliferasi senjata nuklir dan memberi kewenangan kepada IAEA untuk menjadi badan pengawas tenaga nuklir internasional. Pembuatan beberapa wilayah bebas senjata nuklir mengikuti semangatnya komunitas internasional dari suksesnya NPT ini. Tujuan komunitas internasional berikutnya adalah untuk membuat suatu perjanjian internasional yang melarang pengujian senjata nuklir secara komprehensif, yaitu yang tidak hanya melarang pengujian dalam atmosfer, tetapi juga dibawah tanah. Dari segi pelucutan senjata nuklir, Amerika Serikat dan Rusia telah mengadakan perundingan dengan tujuan melimitasi senjata nuklirnya SALT I dan II, dan pada akhirnya berhasil membetnuk perjanjian INF 1987 dan NEW START 2010, yang berhasil mengurangi senjata nuklir milik kedua negara tersebut. Selain itu, dalam skala global, Nuclear Weapons Prohibition Treaty 2017 bertujuan untuk mengurangi senjata nuklir secara multilateral dan komplit, walaupun kesuksesannya sangat terbatas. Penelitian ini menganalisis berbagai perjanjian internaional yang berlaku dan belum berlaku yang mengatur tentang non-proliferasi dan pelucutan senjata nuklir. Penulis juga akan menganalisis berbagai kasus tentang pelanggaran dan praktik negara terkait dengan perjanjian-perjanjian yang berlaku, dan menunjukkan efektifitas, atau ketidak efektifitas, perjanjian-perjanjian tersebut. ......Since the first detonation of a nuclear weapon, the international community has recognized its dangerous potential. This sparked the initiative to form legal international regulations regarding such weapons. The first of these regulations came in the form of the Partial Test Ban Treaty 1963, which banned the testing of nuclear weapons in the atmosphere. The Non Proliferation Treaty followed and became a landmark treaty in the world of nuclear non proliferation and disarmament. Said treaty regulated the proliferation of nuclear weapons and gave power to the IAEA to become the international nuclear watchdog. The NPT would become the most adopted treaty to regulate nuclear weapons. The formation of numerous nuclear weapon free zones followed the renewed spirit of nuclear non proliferation caused by the implied success of the NPT. A Comprehensive Test Ban Treaty, a treaty which bans nuclear testing underground in addition to the atmosphere, became the next target for the international community, which as of now has not yet entered into force. The efforts to reach nuclear disarmament was continued by the owners of the largest nuclear weapon arsenals, U.S and Russia, through diplomatic talks on limitation of strategic arms SALT I and II and culminated in the Intermediate Nuclear Forces Treaty and the NEW START, which aimed to reduce nuclear weapons of all forms. On a global scale, the Nuclear Weapons Prohibition Treaty aimed to achieve nuclear disarmament multilaterally, although its success has been very limited. This Research analyzes the many treaties in force and subsequent treaties regarding nuclear non proliferation and disarmament. The Writer also discusses cases of violations and practice regarding nuclear non proliferation and disarmament and notes the effectiveness, and ineffectiveness, of the treaties.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Perkovick, George
New Delhi : Oxford University Press, 2001
355.825 PER i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>