Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 556 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Windhy Dewitasari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian mengapa Korea Utara melakukan pengembangan senjata nuklir periode 2003-2010. Analisa penelitian ini menggunakan teori nuclear deterrence strategy untuk menjelaskan bentuk pengembangan senjata nuklir yang dilakukan sebuah negara dan implementasi pengembangan nuklir untuk memproduksi berbagai senjata nuklir yang ditujukan untuk membangun kekuatan penangkalan nuklir. Imbas dari pengembangan senjata nuklir tersebut, pada akhirnya, tidak hanya bersifat defensif atau penangkalan dalam mempertahankan keamanan nasional saja, juga memiliki kekuatan ofensif, yaitu kekuatan untuk memberikan pengaruh di dalam interaksi antar negara. Analisa penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksplanatif, yaitu jenis penelitian yang menjelaskan pola sebab akibat antar dua variabel yang diteliti. Penelitian ini menggambarkan pola interaksi antar dua variabel, yaitu variabel pengembangan senjata dan variabel strategi nuklir sebagai langkah perimbangan kekuatan Korea Utara terhadap Amerika dan aliansinya. Interaksi antar dua variable ini mengindikasikan bahwa terdapat bentuk pengembangan nuklir yang dimulai pada paska keluarnya Korea Utara dari perjanjian NPT (Non Proliferation Treaty) tahun 2003. Paska keluarnya Korea Utara dari NPT, negara tersebut memulai pengembangan nuklirnya untuk menghasilkan berbagai uranium sebagai bahan utama dalam menghasilkan senjata-senjata nuklir. Kepemilikan senjata nuklir ini kemudian menjadi sebuah strategi penangkalan nuklir Korea Utara dalam menghadapi permusuhan dengan Amerika Serikat. Senjata nuklir yang dijadikan sebagai kemampuan penangkalan mengindikasi bentuk strategi penangkalan yang bersifat defensif dan ofensif. Kemampuan defensif Korea Utara terletak pada pembangunan senjata nuklir yang berimplikasi pada pembangunan kredibilitas kekuatan nuklir yang dapat membuat pihak lawan mengurungkan niat untuk melakukan invasi mengingat bentuk serangan balasan atas invasi yang jauh lebih destruktif. Sedangkan kemampuan ofensifnya terletak pada besaran pengaruh dan intimidasi yang dilakukan Korea Utara di dalam interaksi yang dapat mendegradasi dominasi Amerika dan aliansinya dalam konteks perundingan dan diplomasi. ......This analysis stands to answer research question which states that why North Korea did the development of nuclear weapons in 2003-2010 period. To do the analysis, this research uses nuclear deterrence strategic theory to explain the development of nuclear weapons done by country and its implementation in producing any weapons which is purposed to create nuclear deterrence strategy. To do such analysis, this research lies on quantitative method which focuses on the interaction between two variables to explain the causality or resiprocal interaction between variables. Empirically, this research is done to figure out about interaction pattern of two variables, namely the development of nuclear and nuclear strategy as the strategy to reach equilibrium power of North Korea toward America and its ally. The interaction between two variables indicate that North Korea begun its nuclear development program in 2003 after its turning out to leave the NPT. After leaving NPT, it started to begin the development of uranium enrichment to create certain nuclear weapons. These nuclear weapons purposed to increase its defensive and ofensive capability are restored as a part of deterrence strategy implemented by North Korea as strategy to face America, South Korea, and Japan. In summary, North Korea defensive capability has great implication to prevent any military invasion attack from its enemy, considering the second strike capability of nuclear attack which can employ great destruction. On the other side, ofensive capability of North Korea can boost up its influence among parties interaction. Its ofensive capability lies on the way of North Korea getting involved in diplomatic activity and negotiation and the degradation of America?s domination to intimidate and influence North Korea.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29648
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Adriana Kusumawati Arumndalu
Abstrak :
Dipelajari efek temperatur pada persamaan keadaan materi nuklir dan materi neutron pada bintang neutron. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan model nuklir Walecka dengan pendekatan medan rata-rata. Penelitian difokuskan pada studi perubahan massa efektif, energi densitas, energi ikat dan tekanan, terhadap perubahan temperatur. ...... The temperature effects in the equation of state of nuclear and neutron matter in the neutron star are studied. The calculation are done by using Walecka Nuclear Model within Mean Field Approximation. The investigation focus are the change of effective mass, energy density, binding energy and pressure by increasing temperature.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S28921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Sudrajat
Abstrak :
ABSTRAK
Terapan teknologi beton pada bidang konstruksi semakin berkembang disamping karena aspek kemudahan pengerjaan dan nilai ekonomis beton merupakan nilai tambah. Penggunaan beton sebagai penahan radiasi untuk unit radiologi, instalasi radio metalurgi ( RMI ) reaktor untuk penelitian dan reaktor nuklir pembangkit listrik yang berhubungan dengan paparan radiasi.

Beton untuk berbagai tipe telah dipergunakan secara luas sebagai struktur penahan radiasi untuk peketja dan peralatan terhadap paparan radiasi yang merusak dan partikel nuklir. Sifat-sifat yang dibutuhkan dari beton penahan radiasi adalah beton harus memiliki kandungan Hidrogen tinggi untuk menangkap neutron cepat ( fast neutron ), beton harus mempunyai daya tahan terhadap tegangan panas ( thermal stresses ) yang diakibatkan panas dari penangkapan neutron dan selanjutnya beton harus mempunyai massa yang cukup padat untuk mengatenuasi sinar gamma. Beton penahan radiasi harus tahan terhadap panas radiasi dari sistem selama rnasa operasi. Diketahui bahwa kemampuan beton menyerap sinar gamma proporsional terhadap densitasnya, ketebalan perisai bisa dikurangi bila dipergunakan beton dengan densitas tinggi. Densitas beton bisa dinaikan dengan mempergunakan agregat dengan specific gravity tinggi. Material dengan densitas tinggi tersebut diantaranya adalah : Barit, Hematit, Limonit,Magnetit dan agregat berat artifisial seperti steelslag, dan srap iron atau iron ore.

Untuk terapan khusus perlu memodifikasi beton densitas tinggi dengan menambah kandungan Hidro gen dan elemen pendukung yang memiliki penampang lintang lintasan dengan efektifitas besar ( large effective removal cross section ) dengan tujuan mengatenuasi radiasi neutron dan sinar gamma. Untuk memperlambat neutron cepat beton harus mengandung material ringan seperti Hidrogen. Dari komposisi unsur penyusun agregat berat diketahui bahwa densitas tinggi tidak sebanding dengan kandungan Hidrogen tinggi. Karena hal tersebut di atas disyaratkan untuk disain fasilitas bangunan nuldir dipenuhi sifa -sifat nuklir ( nuclear properties) dan sifat-sifat fisik dan mekanik ( physical and mechanical properties ) yang memberikan suatu kinerja tinggi dari penahan radiasi dalam pengoperasian.

Atenuasi dapat diartikan sebagai kemampuan suatu material untuk mengurangi intensitas paparan radiasi yang melaluinya. Sebagian radiasi berasal dari proses fisi, hanya neutron dan foton yang memiliki kemampuan cukup untuk penetrasi dan mengakibatkan kerusakan biologi terhadap beton yang menjadi masalah. Untuk kasus neutron, spektrum energi tinggi dihasilkan Iangsung dari proses fisi dan untuk foton, sumber energi gamma tinggi yang didistribusikan rnelalui inti dan penahan radiasi sebagai akibat dari energi terikat yang terlepas ketika neutron diserap oleh inti.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari karakteristik atenuasi dari material dan sifat-sifat mekanik yang memenuhi kriteria sebagai material penahan radiasi seperti ketahanan ( durability ), efektivitas terhadap paparan radiasi dan ekonomis. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu altenatif material penahan radiasi dengan proyeksi pada fasilitas bangunan nuklir.
1996
S34634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: BATAN, 2000
R 621.48 PRO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Jurnal Perangkat Nuklir (JPN) adalah jurnal hasil litbang, kajian, permodelan, simulasi, rancang bangun, aplikasi, standardisasi perihal perangkat nuklir yang diterbitkan oleh Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN) - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang diterbit dua kali setahun (Juni dan Nopember) sejak tahun 2007
Tangerang: Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir - Batan, {s.a.}
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji desain teras dan bahan bakar PLTN jenis HTR-PBMR (HIGH TEMPERATURE REACTOR - PEBBLE BED MODULAR REACTOR) 50 MWe keadaan Beginning of Life (BOL) sampai Ending of Life (EOL) deengan masa operasi 8 tahun. Parameter yang dianalisis dalam penelitian ini adalah distribusi suhu di dalam teras, persen pengkayaan U235, komposisi bahan bakar, kekritisan, dan koefisien reaktivitas suhu teras. Penelitian dilakukan dengan menyiapkan data parameter desain teras antara lain densitas nuklida, dimensi bahan bakar dan teras, dan distribusi suhu aksial teras. Paket program SRAC2006 digunakan untuk mendapatkan nilai faktor multiplikasi effektif (Keff) teras dari data input yang telah disiapkan. Hasil penelitian menunjukkan nilai kekritisan teras berbanding lurus dengan penambahan pengkayaan U235. Pengayaan optimum tanpa penggunaan burnable poison didapatkan pada nilai 10,125% dengan reaktifitas lebih sebesar 3,12% pada BOL. Penambahan burnable poison Gd2O3 didapat nilai optimumnya sebesar 12 ppm dengan nilai reaktifitas suhu teras tanpa burnable poison dan penggunaan Gd2O3 dan Er2O3 bernilai negatif yang menunjukkan sifat inherent safety-nya
Jakarta: Pusat Pengembangan Energi Nuklir (PPEN). Badan Tenaga Nuklir Nasional,
530 JPEN
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Erlan Dewita
Abstrak :
Reaktor tipe HTGR merupakan reaktor berpendingin gas temperatur tinggi (~900°C). Terdapat 2 tipe elemen bakar HTGR yaitu praismatik dan pepple bed. Kedua tipe elemen bakar tersebut tersusun dari partikel berlapis TRISCO yang terdiri dari lapisan IPyC, SiC, dan OPyC yang berfungsi sebagai pengungkung produk fisi dan menjaga integritas bahan bakar. Reaktor beroperasi dengan temperatur tinggi, sehingga kinerja/kemampuan bahan bakar dalam menajan produk fisi perlu diketahui. Tujuan studi adalah untuk memperoleh pemahaman tentang karakteristik produk fisi yang dihasilkan bahan bakar, karakteristik penghalang dan kinerja bahan bakar dalam menahan produk fisi. Metode yang digunakan adalah kajian dan analisis dengan mengevaluasi kemampuan penghalang (barrier) dalam menahan produk fisi pada elemen bakar primatik dan pebble. Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat beberapa mekanisme beberapa produk potensial lepasnya produk fisi, yaitu: difusi melalui lapisan, kerusakan lapisan, korosi SiC oleh produk fisi palladium dan dekomposisi termal SiC. Bahan bakar merupakan penghalang pertama terhadap beberapa mekanisme potensial lepasnya radionuklida produk fisi sedangkan lapisan SiC merupakan penghalang utama yang menahan sebagian besar produk fisi gas dan padat pada temperatur operasi normal (< 1250°C).
Jakarta: Pusat Pengembangan Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2017
530 JPEN 19:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Geni Rina Sunaryo
Abstrak :
Adanya oksigen didalam pendingin primer PWR dapat menyebabkan korosi sehingga sangat penting menekan konsentrasi oksigen dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, studi pengaruh penambahan asam borat ke dalam air pendingin primer dari PWR untuk menekan konsentrasi oksigen yang dihasilkan akibat radiasi sinar-gamma penting untuk dilakukan Tujuan penelitian adalah untuk memahami mekanisme reaksi hingga temperatur 250°C dan pengaruh penambahan asam borat terhadap konsentrasi oksigen didalam sistem pendingin prime PWR. Metodologi yang digunakan adalah simulasi menggunakan perangkat lunak Facsimile. Hasilnya simulasi menunjukkan bahwa produksi oksigen naik secara signifikan dengan lamanya waktu iridiasi dan mencapai kondisi tunak pada t=10pangkat7s. Berbasis hasil plot antara konsentrasi oksigen pada t=10pangkat7 vs konsentrasi asam borat, memberikan hasil sebagai berikutv: konsentrasi oksigen ditekan secara signifikan oleh adanya asam borat dan memberikan penurunan secara eksponensial, pengaruh laju dosis menunjukkan bahwa semakin tinggi laku dosis maka oksigen yang dihasilkan semakin banyak, dan pada kondisi aerasi, penambahan asam borat hingga 0,1 M tidak memberikan efek yang berarti terhadap penekanan konsentrasi oksigen.
Jakarta: Pusat Pengembangan Energi Nuklir (PPEN). Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2017
JPEN 19:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Butarbutar, Sofia Loren
Abstrak :
G (values) penting untuk mengetahui efek dari radiolisis air dari pendingin reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Karena pengukuran konsentrasi kimia secara langsung pada reaktor sangat sulit maka dilakukan pemodelan dan simulasi untuk memprediksi kimia radiasi diteras reaktor. Produk radiolisis yang terbentuk dari elektron β dapat menurunkan komponen-komponen reaktor dan menyebabkan korosi pada kondisi operasi reaktor. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh temperatur pada mekanisme radiolisis air oleh elektron β energi rendah tritium. Hasil simulasi menunjukkan bahwa adanya kemiripan tren antara ketergantungan temperatur berbagai G (values) hasil radiolisis air elektron β energi rendah tritium dengan sinar γ60Co.
Jakarta: Pusat Pengembangan Energi Nuklir (PPEN). Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2017
530 JPEN;JPEN 19:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Syarip
Abstrak :
Telah dilakukan analisis termohidrolik dari fasilitas eksperimen sistem reaktor subkritik atau subcritical assembly for 99Mo production (SAMOP). SAMOP adalah sistem reaktor subkritik dengan bahan bakar larutan uranil nitrat. Tujuan analisis adalah termohidrolik ini adalah mengevaluasi sistem perpindahan panas, sehingga dapat diketahui cukup atau tidaknya kapasistas sistem pendinginan dalam mencegah terjadinya pemanasan lebih pada larutan bahan bakar. Metode yang digunakan adalah perhitungan parameter termohidrolik reaktor SAMOP menggunakan computational fluid dynamic (CFD)-Fluent. Hasil analisis simulasi diperoleh distribusi temperatur pendingin reaktor SAMOP dengan temperatur tertinggi 37,14°C. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pendinginan teras reaktor dengan desain sistem konveksi paksa SAMOP mampu menjaga sistem bahan bakar larutan dari pemanasan lebih.
Jakarta: Pusat Pengembangan Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2017
530 JPEN 19:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>