Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arysta Febriya Hutami
Abstrak :
Terak emas merupakan limbah hasil proses pengolahan bijih emas yang masih mengandung mineral berharga yang nilainya tinggi. Niobium menjadi salah satu mineral ikutan dari emas dan bisa didapatkan dengan metode hydrometalurgi yaitu leaching asam dalam meningkatkan kadar Niobium dari terak emas. Tujuan penelitian ini adalah ingin menganalisis pengaruh variasi konsentrasi, waktu dan temperatur proses pelindian dengan HCl pada terak emas terhadap peningkatan kadar Niobium. Sampel terak dikeringkan secara manual dan dilakukan proses pre-treathment berupa pencucian terak dengan air panas pada suhu 100°C, kecepatan pengadukan 300rpm selama 90 menit dilakukan untuk mereduksi mineral pengotor dan mengecilkan ukuran sampel awal. Residu hasil pencucian air di lindi dengan berbagai variabel bebas konsentrasi 0,5 - 2M HCl, waktu 15-120 menit dan temperatur 25°C - 70°C. kecepatan pengadukan yang digunakan 300rpm dengan ukuran partikel -200 mesh. Produk hasil pencucian air panas dan leaching HCl dikarakterisasi dengan X-Ray Flourenscence (XRF) and Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry (ICP-OES). Hasil karakterisasi XRF menunjukan bahwa proses pencucian emas berdampak melarutkan 4895,41 Boron dan 6622,69ppm Natrium dan kenaikan kadar Cu, Cr, Ca, Fe, Al, Si dan Zr. Pengujian ICP-OES filtrat pelindian HCl didapatkan hasil ekstraksi optimum yang diperoleh adalah 21,38ppm Niobium yang ada pada kondisi pelindian 1M HCl/ 40°C/ 15menit. Peningkatan kadar Niobium dari terak emas dengan larutan HCl yang paling optimum adalah selama kondisi pelindian 1M HCl/ 40°C/ 15menit.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafdi Abdul Majid
Abstrak :
Defisit supply unsur tantalum menyebabkan produsen tantalum harus mencari sumber tambang baru dan sumber sekunder tantalum. Penelitian sebelumnya telah memperlihatkan bahwa terak timah dapat dijadikan sumber sekunder secondary source untuk tantalum dan niobium pentoksida. Indonesia sebagai penghasil timah terbesar kedua di dunia memungkinkan menjadi penghasil tantalum and niobium oxide TNO . Penelitian ekstrasi TNO dari terak timah banyak melibatkan oksida-oksida sehingga prosesnya kompleks dan menghasilkan limbah asam waste acid. Untuk menjelaskan proses kompleks dan meminimalkan limbah asam maka penelitian perlu dilakukan analisis pendahuluan dengan database software HSC Chemistry 6. Studi ini merupakan analisis termodinamika proses ekstraksi TNO dari terak timah Bangka BTS melalui proses pemanggangan, pelarutan kedalam asam florida HF dan pelarutan kedalam asam klorida HCl yang dilanjutkan dengan amonium hidroksida NaOH. Hasil analisis memperlihatkan bahwa proses pemanggangan tidak menghasilkan perubahan senyawa kimia atau stabil sebagai fasa oksida, dan terjadinya peningkatan komposisi masing-masing senyawa yang disebabkan oleh distribusi ukuran partikel, selanjutnya pada pelarutan HF dan pelarutan HCl dilanjutkan dengan NaOH terhadap TNP dan MOO pada diagram Ep-pH menunjukan pembentukan ion logam atau hidroksida pada niobium, silika, aluminium, dan besi. Sedankan Ta, Ti, dan Zr stabil sebagai fasa oksida atau florida. Pelarutan TNP dan MOO kedalam larutan HCl menghasilkan proses reaksi yang reversible dan irreversible terhadap NaOH. ......Deficit of tantalum supply forces producers seek new mines and secondary sources of this metal. Previous researches have showed that tin slag is can be secondary sources of tantalum and niobium pentoxides. Indonesia, as second largest tin producer, might as well as be the tantalum and niobium oxide TNO producer. TNO Extraction research of tin slag involve a lot of oxides that make its processes so complex and produce acid wastes. In order to explain clearly the complex processes and minimize acid waste, this research will be done by simulation with database software HSC Chemistry 6. This study is simulation of TNO extraction from Bangka tin slag BTS by roasting process, dissolution with fluoric acid HF and chloric acid HCl followed by sodium hydroxide NaOH. The analysis results show that the roasting process does produce any chemical changes or stable as the oxide phase, and increase in the composition of each compound caused by the particle size distribution. Furthermore, the dissolution of HF and HCl followed by NaOH to TNP and MOO in the Ep pH diagram showing the formation of metal ions or hydroxides in Nb, Si, Al, and Fe. While Ta, Ti, and Zr are stable as oxide or fluoride phases. The dissolution of TNP and MOO into HCl resulted in a reversible reaction and irreversible with NaOH.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Fahrezi Akli
Abstrak :
Logam tantalum dan niobium merupakan logam bernilai ekonomi tinggi yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi terutama sebagai kapasitor dan paduan pada baja paduan super, tetapi keberadaan logam ini digolongkan ke dalam 14 critical materials. Terak timah hasil dari proses peleburan konsentrat bijih timah merupakan mineral yang memiliki potensi sebagai sumber sekunder dalam pengolahan logam tantalum dan niobium. Penelitian ini berfokus pada peningkatan kadar unsur tantalum dan niobium dari terak timah PT Timah Tbk dengan kadar Ta 0,23 dan Nb 0,47 melalui metode pelindian NaOH dan variasi konsentrasi asam fosfat. Sebelum proses pelindian, sampel terak timah dilakukan pemanggangan pada temperatur 900 oC selama 2 jam dan pendinginan cepat dalam media air untuk melihat morfologi struktur yang memiliki celah antar butir, dikarakterisasi dengan SEM. Kemudian, dilakukan pelindian menggunakan NaOH dan H3PO4, dimana masing-masing residunya dikarakterisasi dengan XRF sementara filtrat hasil pelindian dikarakterisasi dengan AAS dan ICP-OES. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelindian NaOH dapat menurunkan kadar unsur pengotor Fe, Ca, Ti, Al pada residu serta diperoleh kadar Ta tertinggi sebesar 0,85 pada pelindian H3PO4 0.5 M dan kadar Nb tertinggi sebesar 1,45 pada pelindian H3PO4 1.0 M.
Tantalum and niobium metal are high value metals that widely used in various applications, especially as capacitors and alloys in super alloy steel, but the presence of these metals is classified into 14 critical materials. Tin slag that produced from tin ore concentrate smelting process is a mineral that has a potential as a secondary source in the processing of tantalum and niobium. This study focuses on upgrading of tantalum and niobium content from tin slag PT Timah Tbk with content of Ta is 0.23 and Nb 0,47 by NaOH leaching process and variable concentration of phosphoric acid as a leaching agent. Before leaching process, the tin slag sample was roasted at 900 C for 2 hours and water quenching to observe the morphology of gap between the grains, characterized by SEM. Then, leaching was done using NaOH and H3PO4, where each residue was characterized by XRF while the leaching filtrate was characterized by AAS and ICP OES. The results showed that NaOH leaching could decrease the content of Fe, Ca, Ti, Al on residues and obtained the highest Ta content of 0.85 in leaching H3PO4 0.5 M and the highest Nb content of 1.45 in leaching H3PO4 1.0 M.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library