Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sharifah Shakinah
Abstrak :
Latar Belakang Demam neutropenia adalah suatu kondisi gawat darurat yang umum terjadi pada pasien dengan keganasan pasca kemoterapi dengan angka mortalitas mencapai 12.5%. Studi ini hendak menilai peran dari skor CISNE dibandingkan dengan skor MASCC sebagai metode stratifikasi risiko pada pasien demam pada neutropenia pasca kemoterapi pada tumor padat dan tumor hematologis. Metode Penelitian ini adalah penelitian kohort retrospektif pada 95 data pasien demam neutropenia pasca kemoterapi tumor padat dan 73 data pasien demam neutropenia pasca kemoterapi tumor hematologis di RSCM selama periode Januari 2015 - Desember 2019. Dilakukan analisis dan perbandingan area under curve dengan metode DeLong. Hasil Terdapat perbedaan yang signifikan antara AUC skor CISNE (0,893; IK 95% 0,829 - 0,95, p=0,03) dengan AUC skor MASCC (0,77 ; IK 95% 0,68 - 0,86, p=0,04) pada kelompok tumor padat dan terdapat perbedaan yang signifikan antara AUC skor CISNE (0,91; IK 95% 0,84 - 0,97, p=0,03) dan AUC skor MASCC (0,735; IK 95% 0,68 - 0,86, p=0,04) pada kelompok tumor hematologis. Kesimpulan Skor CISNE memiliki performa yang lebih baik secara bermakna dibandingkan skor MASCC dalam memprediksi komplikasi pada pasien demam neutropenia pasca kemoterapi tumor padat dan tumor hematologis dengan nilai titik potong 2. ......Background Febrile neutropenia is an oncologic emergency that is common in patients with malignancy who undergo chemotherapy with a mortality rate of 12.5%. This study assessed the role of CISNE score compared to MASCC score as a risk stratification in post-chemotherapy febrile neutropenia in solid tumors and haematological tumors. Methods This study was a retrospective cohort study on 95 post-chemotherapy febrile neutropenia patients with solid tumor and 73 post-chemotherapy febrile neutropenia patients with hematologic tumor in RSCM on January 2015 - December 2019. We did analysis and comparison of the area under curve with DeLong method. Results There was a significant difference between AUC of CISNE score (0.893; 95% CI 0.829 - 0.95, p = 0.03) and AUC of MASCC score (0.77; 95% IK 0.68 - 0,86, p = 0.04) in the solid tumor group and there was also a significant difference between the AUC CISNE score (0.91; 95% CI 0.84 - 0.97, p = 0.03) and the AUC MASCC score (0.735 ; 95% CI 0.68 - 0.86, p = 0.04) in the hematologic tumor group. Conclusion CISNE score has significantly better performance than MASCC score in predicting complications in post-chemotherapy febrile neutropenia patients in solid tumors and hematologic tumors with a cut-off point value of 2.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T55553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Priscilla Margaret
Abstrak :
Latar Belakang: Sampai saat ini, belum ada riset yang membahas prevalensi dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian neutropenia saat fase pemeliharaan Leukemia Limfoblastik Leukemia (LLA) dalam populasi Indonesia, meskipun neutropenia merupakan komplikasi paling sering dari merkaptopurin (6-MP). Kajian ini bertujuan untuk mengukur prevalensi neutropenia dan mengenali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian neutropenia pada pasien anak dengan LLA di RSCM yang sedang menjalani terapi fase pemeliharaan dengan menggunakan merkaptopurin. Metode: Kajian ini menggunakan metode cross-sectional dan data dalam penelitian ini diambil dari rekam medik dari 101 pasien anak di RSCM yang telah atau sedang menjalani fase pemeliharaan LLA (Januari 2014-Desember 2016). Yang termasuk sebagai sampel kajian ini adalah pasien yang berumur 0 sampai 18 tahun yang telah didiagnosa dengan LLA dan telah menjalani terapi maintenance LLA dengan merkaptopurin. Hasil: Prevalensi pasien anak LLA yang mengalami neutropenia saat fase pemeliharaan dengan merkaptopurin adalah 56.4%. Terdapat hubungan yang signifikan (P=0.003) antara indeks massa tubuh (IMT) dan kejadian neutropenia saat terapi maintenance LLA sementara factor-faktor lain seperti umur (P=0.0795), jenis kelamin (P=0.624), kelompok resiko (P=0.224), dan albumin (P=0.4805) tidak mempunyai efek yang signifikan terhadap kejadian neutropenia. Median dari IMT pasien-pasien yang mengalami neutropenia adalah 15.69 kg/mm2 (12.63-31.76 kg/mm2) Diskusi: Hasil dari penelitian ini tidak berkorelasi dengan hasil dari penelitian-penelitian yang sebelumnya telah dilaksanakan. Ini mungkin dikarenakan adanya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil namun tidak dianalisis pada kajian ini seperti ras, obat lain (i.e. cotrimoxazole), status nutrisi, dan polimorfisme gen
Introduction: No research has been done to calculate the prevalence and identify the affecting factors of neutropenia occurrence during the maintenance therapy of childhood acute lymphoblastic leukemia (ALL) in Indonesian population, although neutropenia is the most common side effect of mercaptopurine (6-MP). Hence, this study aims to measure the prevalence of neutropenia and to identify factors that may influence the occurrence of neutropenia during ALL maintenance phase. Method: The method of this research is cross-sectional and the data was taken from the medical records of 101 patients in Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) who had maintenance therapy (January 2014-December 2016). This study included patients aged 0 to 18 years old who were diagnosed with ALL and used 6-MP during the maintenance phase of ALL. Result: The prevalence of neutropenia throughout the maintenance therapy of ALL in this study is 56.4%. The factor that can significantly influence the occurrence of neutropenia is body mass index (BMI) (P=0.003) where neutropenic patients tend to have lower BMI while other factors such as age (P=0.0795), gender (P=0.624) risk groups (P=0.224), and albumin (P=0.4805) do not have significant association. The median of the neutropenic patients BMI is 15.69 kg/mm2 (12.63-31.76 kg/mm2). Discussion: The result of this study does not have a similar outcome with the findings of previous studies. This may be due to the presence of other influencing factors that were not analyzed in this study such as ethnicity, other drugs (i.e. cotrimoxazole), and TMPT genetic polymorphism.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library