Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lina Erliana Muksin
Abstrak :
ABSTRAK
Multisystem Developmental Disorder (MSDD) atau Disorder of Relating and Communicating merupakan suatu klasifikasi diagnosis dalam Zero to Three Classification, dengan tujuan sebagai suatu alternatif diagnosa pada anak usia 0 - 3 tahun yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia di sekelilingnya. Aspek-aspek perkembangan yang paling sering terganggu pada kondisi ini adalah perkembangan komunikasi dan hubungan dengan orang lain, sehingga sering disebut sebagai Gangguan Relasi dan Komunikasi (Greenspan,1997). Anak-anak dengan gangguan relasi dan komunikasi memiliki ciri-ciri antara lain, gangguan secara bermakna dalam kesanggupan untuk melakukan dan mempertahankan hubungan sosial dan emosional secara timbal balik. Kesulitannya dalam berkomunikasi, ditandai oleh keterlambatan berbicara atau berbicara hanya satu arah dan sulit mempertahankan pembicaraan. Mereka juga sulit untuk melakukan interaksi yang timbal balik, cenderung sulit diarahkan karena tampak semaunya dan menganggap kehadiran orang lain sebagai ‘benda’. Mereka biasanya sulit untuk berinteraksi sosial dengan teman seusianya, kesulitan mempergunakan isyarat non verbal sebagai pengganti komunikasi verbal untuk mengatur interaksi sosial dan tidak tidak tanggap pada situasi sosial dan emosi orang disekitamya serta mengalami kesulitan untuk bermain pura-pura seperti yang biasanya dilakukan anak seumurnya. Anak dengan gangguan relasi dan komunikasi juga mengalami disfungsi sensoris dalam pemaknaan pada rangsang dengar maupun gangguan dalam pemprosesan sensasi lainnya, seperti gangguan perencanaan gerak motorik, kesulitan dalam melakukan keurutan gerakan atau tindakan. Berbagai pendekatan terapi untuk mengatasi gangguan ini dengan upayaupaya untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasinya, telah banyak dilakukan. Dewasa ini berkembang model penanganan yang memandang sudut penggunaannya dalam situasi sosial, yang menekankan peningkatan komunikasi sosial dengan struktur yang lebih fleksibel, serta aktifitas yang lebih bervariasi, ditandai dengan interaksi yang timbal balik serta belajar melakukan aktifitas yang bermakna, berdasarkan minat dan motivasi anak. Pendekatan integratif dan interaktif yang berdasarkan perkembangan individual anak disebut juga tehnik Floor Time, yaitu suatu cara atau tehnik interaksi melalui bermain sebagai upaya untuk membantu anak dalam mencapai tahapan perkembangan, terutama anak dengan gangguan relasi dan komunkasi. Tehnik interaksi ini menekankan kekuatan relasi yang bersifat interaktif antara orang tua atau pembimbing dengan anak. Prinsip utama tehnik Floor Time adalah mencoba memanfaatkan setiap kesempatan yang muncul untuk berinteraksi, dengan cara yang disesuaikan dengan tahap perkembangan emosi. Asumsinya, bahwa perubahan cara anak ‘merasakan dan mengalami’ relasi akan meningkatkan peran sertanya dalam interaksi itu sendiri secara lebih komprehensif. Peneliti ingin mengetahui bagaimana penerapan tehnik ‘Floor Time’ dapat memberikan dukungan untuk mengembangkan kemampuan interaksi pada anak, khususnya anak dengan gangguan relasi dan komunikasi (Multisystem Developmental Disorder). Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan studi kasus tunggal. Pengambilan sampel tidak dipilih secara acak, melainkan mengikuti kriteria tertentu. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, serta alat bantu rekam suara dan gambar. Proses analisis data dimulai dengan memberikan koding pada data sesuai dengan kategori perilaku yang muncul. Setelah tahap kategorisasi peneliti melakukan proses analisis yang dibuat dalam bentuk naratif berdasarkan konsep teori pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitatif terdapat peningkatan kualitas interaksi antara subjek dengan pembimbing. Peningkatan ini terutama lebih terlihat pada aspek ketrampilan Menjalin Ikatan Komunikasi Timbal Balik (MIKT) serta Ketrampilan Meniru (KM). Sedangkan pada kemampuan bahasa tidak terlihat kemajuan secara mencolok. Minat subjek serta ketertarikan untuk melakukan sesuatu bersama pembimbing, tampak semakin intens dan bervariasi. Subjek mulai menunjukkan kedekatan dan keintiman dengan ibu. Selama pelaksanaan Floor Time terlihat perilaku seperti memeluk, mencium, menyentuh wajah ibu, menarik/mengulurkan tangan (meminta pertolongan) atau duduk dipangkuan ibu lebih sering muncul dibanding sebelumnya. Ibu pun merasakan bahwa subjek mulai ‘menempel’ dan mencari ibu disaat ibu tidak berada ditempat. Perilaku menirukan suara pembimbing tampak semakin sering muncul. Atas dasar hasil penelitian ini, disarankan kepada peneliti lain di bidang psikologi, khususnya psikologi klinis anak untuk dilakukan penelitian dalam jangka waktu yang lebih lama, agar dapat memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai kemajuan maupun informasi tambahan dari pelaksanaan Floor Time pada anak dengan gangguan relasi dan komunikasi.
2005
T37817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicolas Le Novere, editor
Abstrak :
This book introduces the many different types of computational studies one can develop to study neuronal systems. The first part of the book deals with molecular systems biology. Functional genomics is introduced through examples of transcriptomics and proteomics studies of neurobiological interest. Quantitative modelling of biochemical systems is presented in homogeneous compartments and using spatial descriptions. A second part deals with the various approaches to model single neuron physiology, and naturally moves to neuronal networks. A division is focused on the development of neurons and neuronal systems and the book closes on a series of methodological chapters. From the molecules to the organ, thinking at the level of systems is transforming biology and its impact on society.
Dordrecht: [Springer, ], 2012
e20417388
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Hernawati Purwaningsih
Abstrak :
The studies of neuro-protection and neuro-therapy effects of Acalypha indica Linn. water extract ex vivo on Musculus gastrocnemius frog have already done at three Departments in Faculty of Medicine, University of Indonesia. The experimental studies were done on 2 groups of frog for neuro-protection and neuro-therapy effects. Each group of frog was divided into 7 subgroups of application, 4 samples each. There were 5 subgroups of doses: 5; 10; 15; 20; 25 mg and 2 subgroups as control. Pancuronium bromide 0.2%, 4 mg, was used for a positive control as muscle relaxant. Neuroprotection study was done as follow: ringer - extract - pancuronium bromide, and neuro-therapy study was ringer - pancuronium bromide - extract, respectively. The parameters measured in these studies were the electrical activities such as amount and duration (second) of re-polarization; depolarization, resting potential, and the height of spike after electrical stimulation at 5 mV. Neuro-protection effect of extract was determined by the ability of muscle to show the electrical response after incubating with pancuronium bromide for 10 minutes, and after incubating with extract for 10 minutes for neuro-therapy effect. In the dose of 15 mg and 20 mg/mL of A. indica Linn. extract showed better activities than the dose of 25 mg of extract, both as neuro-protection and neuro-therapy effects, but statistically its have not a significant difference. This study should be followed by an in vivo experiment on frog and it would be done in pharmacokinetic and pharmacodynamic studies on other animal models.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Arasy
Abstrak :
Tekanan darah tinggi pada retina Hypertensive Retinopathy merupakan penyakit yang timbul akibat tingginya tekanan darah yang mengalir pada pembuluh darah retina, mengakibatkan penebalan dinding pembuluh darah, sehingga debit aliran darah pada retina berkurang. Komplikasi yang timbul dari penyakit ini beragam dan membahayakan, mulai dari oklusi pembuluh darah retina, kerusakan saraf mata, bahkan kebutaan. Skripsi ini membahas tentang pendeteksian tekanan darah tinggi pada retina, sehingga dapat digunakan sebagai media untuk membantu diagnosis dan pencegahan penyakit tekanan darah tinggi pada retina Hypertensive Retinopathy . Pendeteksian dilakukan dengan menganalisa gambar retina Fundus Image pasien dengan metode Principal Component Analysis PCA dan Backpropagation Neural Network BNN , sehingga outputnya berupa klasifikasi citra ke salah satu dari dua golongan; yaitu retina normal dan retina dengan tekanan darah tinggi. Dari hasil perancangan diperoleh tingkat akurasi pengujian dan pengujian neural network hingga 85,5 dan 63,6 .
Hypertensive Retinopathy is a disease caused by high blood pressure flowing in the retinal blood vessels, resulting in thickening of blood vessel walls and reduced blood flow in the retina. Complications arising from these diseases are diverse and dangerous, ranging from retinal vein occlusion, nerve eye damage, even blindness. This paper discusses the detection of high blood pressure in the retina, so it can be used as a medium to help diagnosis and prevention of Hypertensive Retinopathy disease. Detection is done by analyzing the patient 39 s retinal image Fundus Image with Principal Component Analysis PCA method and Backpropagation Neural Network BNN , so that the output is image classification to one of two classes namely the normal retina and retina with high blood pressure. The result shows that this proposed model have leaning and testing accuracy up to 85,5 and 63,6 .
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rao, Mahendra S.
Abstrak :
Neural development and stem cells, provides neuroscientists with a handy guide to stem cells in the nervous system, tracing with great clarity the development of stem cells from differentiation to neurons, astrocytes, and oligodendrocytes.
New York: Springer, 2012
e20401613
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Alzena Masykouri
Abstrak :
ABSTRAK
Banyak kasus yang ditangani oleh psikolog anak adalah gangguan perkembangan pada anak, terutama anak usia sekolah. Salah satu gangguan perkembangan tersebut dikenal sebagai Attention Deficit/Hyperactive Disorder (AD/HD). Gangguan ini memiliki ciri-ciri adanya tingkah laku tertentu yang berulang dan berlangsung minimal selama 6 bulan. Tingkah laku yang dikategorikan sebagai gangguan adalah tingkah laku yang inattenrion, hyperactivity, dan impolsivity Anak dengan gangguan AD/HD ini menunjukkan rentang perhatian yang singkat, mudah terganggu (distractibility) atau tidak bisa tenang (restless). Aspek sosial anak pun dapat terganggu karenanya. Kemarnpuan berelasi sosial menjadi rendah, kontrol diri yang buruk, bahkan cenderung tidak: mematuhi perintah dan bertindak agresif. Demikian pula pada aspek kognitif dan akademik, dimana AD/HD menyebabkan kurangnya perhatian dan timbulnya kesulitan belajar spesifik.

Penyebab AD/HD adalah disfungsi neurologis di otak, dan penanganan AD/HD secara psikologis Iebih ditekankan pada terapi tingkah laku (Behavior Therapy). Karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai AD/HD dari tinjauan neurologis, baik secara teori maupun praktis, yaitu berdasarkan teori Sensory Integration.

Teori Sensory Integration mengemukakan bahwa. integrasi sensori merupakan proses pengolahan informasi di otak Otak, sebagai mesin sensoris, harus dapat memilih, mengembangkan, melanjutkan, menghambat, membandingkan, dan mengasosiasikan informasi-informasi sensoris secara fleksibel dan dengan pola yang berubah-ubah. Singkatnya, otak harus mengintegrasikan seluruh informasi yang masuk melalui sensor-sensor dari tubuh sehingga manusia dapat berfungsi optimal. Proses integrasi sensori yang terjadi pada manusia dimulai dari proses penerimaan informasi oleh indera yang dirniliki oleh rnanusia, kemudian diolah oleh susunan saraf pusat (SSP). Akhirnya respon yang diberikan oleh indera-indera manusia, yaitu indera dekat : tactile, vestibular, dan proprioceptive, serta indera jauh: pengelihaian, penciuman, perabaan, perasa, dan pendengaran.

Anak dengan gangguan pada proses integrasi sensori menunjukkan tingkah laku yang berbeda dengan anak pada umumnya Perbedaan perilaku itu sering dilihat sebagai ciri-ciri dari AD/HD, yaitu inattetion, hyperactivity, dan restless. Untuk mengatasi permasalahan telsebut, maka anak diberikan suatu program intervensi atau tetapi yang berbasis sensory integration. Prinsip utama dari intervensi ini adalah menyediakan kesempatan bagi individu untuk mendapatkan informasi melalui indera-indera dekat, yaitu proprioceptive, vestibuiar, dan tactile. Sedangkan tujuan dari intervensi ini adalah memodulasi onntasi pertahanan dari sistem saraf individu dengan menggunakan lingkungan dan pengalaman sensoris, serta untuk menghasilkan tingkah laku adaptif yang sesuai. Juga untuk memperbaiki keseimbangan antara inhibisi dan eksitasi dalam sistern saraf atau secara sederhana meningkatkan fungsi SSP.

Berdasarkan pengamaian dan analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa dalam penanganan kasus ADH-ID dapat digunakan pendekatan Sensory Integration, yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada kemampuan individu untuk memfungsikan sensor-sensor tubuh atau indera, agar dapai memproses informasi yang masuk dengan efektif dan menghasilkan tingkah laku yang adaptif. Peningkatan kemampuan individu dengan AD/HD yang ditangani dengan terapi Sensory Integration tampak pada meningkatnya rentang perhatian (attention) dan kemampuan untuk merencanakan gerak (impulsivitas) dan mengorganisasikan gerak Hyperactivity). Ini disebabkan kemampuan individu untuk kedua hal tersebut berkembang seiring berkembangnya kemampuan dari indera-indera sensorisnya. Dengan demikian dapat dianggap bahwa, melalui kegiatan-kegiatan sensory integration ini maka proses penerimaan dan pengolahan informasi yang teljadi di otak menjadi lebih baik, seiring dengan tampilan tingkah laku yang lebih adaptif dari individu dengan AD/HD.

Berdasarkan hal tersebut, maka pendekatan dengan menggunakan sensory integration ini dapat disarankan untuk menangani individu dengan AD/HD.
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Rahmadi
Abstrak :
ABSTRAK
Emosi merupakan suatu keadaan psikologis yang dipicu oleh aktivitas sensorik manusia baik secara sadar maupun tidak sadar. Emosi berperan penting dalam kehidupan manusia seperti dalam pengambilan keputusan, dalam mengekspresikan diri, dan lain sebagainya. Emosi dapat dihasilkan menggunakan rangsangan/stimulus tertentu seperti emosi takut dihasilkan menggunakan hal-hal yang menyeramkan seperti gambar pembunuhan, emosi bahagia dapat dipicu menggunakan stimulus gambar-gambar yang menyenangkan seperti gambar pemandangan, emosi sedih dapat dipicu menggunakan musik-musik sendu, menangis, dan hal-hal menyedihkan lainnya, dan emosi jijik dapat dipicu mengunakan stimulus yang menjijikkan seperti kotoran manusia. Beberapa stimulus yang biasa digunakan dalam penelitian adalah gambar, text, audio, atau video. Pada proses penghasilan emosi, terdapat aktivitas elektrik dalam otak manusia yang dapat direkam menggunakan perangkat bernama Elektroensefalografi EEG , rekaman gelombang otak ini juga dapat dilakukan menggunakan perangkat yang bernama neuroheadset. Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem akuisisi data sinyal otak menggunakan neuroheadset dan menghasilkan database yang digunakan untuk analisis emosi. Dalam penelitian ini digunakan stimulus berupa video yang terdiri dari kumpulan gambar. Setiap gambar dalam video telah melalui proses validasi sesuai dengan kelas emosi yang diinginkan. Kelas emosi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bahagia, jijik, sedih, dan takut. Setiap kelas emosi memiliki empat stimulus video. Proses validasi dilakukan oleh lima orang partisipan dan proses pengambilan data sinyal otak dilakukan terhadap empat orang partisipan. Pengambilan data dilakukan menggunakan perangkat neuroheadset dengan vendor Emotiv tipe Epoc. Hasil rekaman sinyal diproses menggunakan Matlab dan menghasilkan database berukuran 16x14x7680, dimana angka 16 merepresentasikan jumlah stimulus video, 14 merepresentasikan sensor Emotiv Epoc yang digunakan, dan 7680 merupakan data sinyal yang diambil selama 60 detik dengan frekuensi sampling 128 Hertz. Tingkat keberhasilan tertinggi untuk emosi bahagia, jijik, sedih, dan takut secara berurut adalah 75 , 62.5 , 62.5 , dan 75 . Tingkat keberhasilan tertinggi ini dicapai untuk variasi channel frekuensi alpha, sensor yang digunakan yaitu F7, F3, F4, dan F8. Teknik klasifikasi yang digunakan adalah feed-forward backpropagation neural network.
ABSTRACT
Emotion is a psychological state that triggered by human sensory activity both consciously and unconsciously. Emotions play an important role in human life such as decision making, self expression, and others. Emotions can be generated using certain stimuli such as feared emotions generated using scary things like murder images, happy emotions can be triggered by stimuli of fun images such as sight images, sad emotions can be triggered using melodic music, crying, and other sad things, and disgusted emotions can be triggered using disgusting stimuli like human feces. Some of the stimuli commonly used in research are using images, text, audio, or video. In the process of earning emotions, there is electrical activity in the human brain that can be recorded and processed to obtain brain signals using a device called Electroencephalography EEG , these brainwave records can also be recorded using a device called neuroheadset. This study discusses the development of data acquisition system of brain signals using neuroheadset and generate database used for emotion analysis. In this study used a video stimulus consisting of a collection of images. Each image in the video has gone through the validation process according to the desired emotion class. Four kind of emotion used in research that are happy, disgusted, sad, and scared. Each emotional class has four video stimuli. Five participants carried out the validation process and the process of retrieving the brain signals data performed on four participants. Data retrieval performed using a neuroheadset device with Emotiv vendor with Epoc type. The recording of the signal is processed using Matlab and generates a 16x14x7680 database, where the number 16 represents the number of video stimuli, 14 represents the Epoc Emotion sensor used, and 7680 is the signal data taken for 60 seconds with 128 Hertz sampling frequency. The highest recognition rate for happy, disgusted, sad, and fearful emotions are 75 , 62.5 , 62.5 , and 75 . The highest success rate achieved for alpha frequency channel variation the sensors used are F7, F3, F4, and F8. The classification technique used is feed forward backpropagation neural network.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barr, Murray L.
Philadelphia: Harper and Row, 1983
611.8 BAR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Noback, Charies
London: McGraw-Hill, 1981
612.8 NOB h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hutauruk, George
Abstrak :
Motor induksi tanpa sensor kecepatan digunakan secara luas pada bidang industri. Skripsi ini memiliki tujuan untuk merancang estimator kecepatan motor induksi menggunakan jaringan syaraf tiruan. Jaringan syaraf tiruan yang digunakan berstruktur lapisan banyak terhubung semua dan dilatih dengan algoritma backpropagation. Masukan jaringan adalah tegangan dan arus stator dari motor induksi. Model motor yang digunakan berada pada sumbu stator, sedangkan pengendali vektor menggunakan persamaan model motor dalam kerangka fluks rotor. Pada percobaan dilakukan variasi parameter untuk diperoleh kinerja yang optimal. Kemudian dilakukan percobaan pada beberapa kondisi kerja untuk mengetahui kemampuan dari jaringan yang telah dirancang. Hasil simulasi menunjukan estimator kecepatan berbasis jaringan syaraf tiruan dengan CMEX S-Function Matlab/Simulink 7.8.0 memberikan hasil yang baik. ......Sensorless induction motor is used widely in industrial fields. This thesis has the aim to design an induction motor speed estimator based on neural network. Artificial neural network that being used are the multilayer fully connected of structure and trained with the backpropagation algorithm. The network input is the voltage and current stator of an induction motor. Model motor that being used are in stationary reference frame, while the vector control using the motor model equations in rotor flux oriented reference frame. In the experiments, some variations of parameters are carried out to obtain optimal performance. Further, experiments on some working conditions to determine the ability of the speed estimator that has been designed. The results of the simulation shows the speed estimator based on neural network with S-Function CMEX Matlab/Simulink 7.8.0 is in good performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1746
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>