Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwan Caswara
Abstrak :
Perubahan yang begitu cepat pada era globalisasi telah melanda bidang tarnsportasi, khususnya transportasi laut. Teknologi transportasi, khususnya transportasi laut telah menciptakan kapal kontainer generasi al (3.000 TEUSI) dan generasi IV (4.000 TEUS). Kapal-kapal tersebut diciptakan dengan kapasitas 46.000 DWT (generasi IV) dan 80.000 DWT2 (generasi V). yang berarti mampu meningkatkan jumlah daya angkut barang lebih besar dibandingkan kapal-kapal generasi II (2.000 TEUS) atau setara dengan 32.000 DWT. Di lain pihak perkembangan teknologi kapal tersebut telah pula memerlukan percepatan pelayanan di bidang sarana dan prasarana pendukung. Konstelasi geografis Indonesia yang berwujud kepulauan terbesar di dunia dengan dua pertiga luas wilayah berwujud perairan dan letaknya sebagai posisi silang dunia dengan jumlah penduduknya lebih dari 200 juta jiwa, telah menjadikan Indonesia sebagai negara Maritim terbesar di dunia. Dengan demikian aspek transportasi laut di Indonesia memiiki nilai strategis yang tinggi, baik pada masa damai sebagai sarana mencapai kesejahteraan (bidang ideologi, politik ekonomi, sosial-budaya), maupun pada masa perang sebagai sarana pertahanan keamanan negara. Kondisi demikian merupakan suatu tantangan sekaligus peluang bagi sistem pelayaran nasional Indonesia.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rochmah
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rochmah
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan teknologi dalam dunia radar terjadi begitu cepat. Radar sebagai alat pendeteksi bukan saja digunakan oleh pihak militer, tapi juga digunakan oleh pihak militer, tapi juga digunakan oleh pihak sipil dan pemerintah. Salah satu radar yang mengalami perkembangan adalah Radar Penetrasi Permukaan. Radar ini mempu untuk mendeteksi objek berupa ranjau, limbah yang terkontaminasi, benda-benda peninggalan yang bersejarah dan lainnya.

Pesatnya perkembangan teknologi radar penetrasi permukaan ini, menjadikan radar penetrasi permukaan sebagai radar yang sangat dibutuhkan oleh penggunanya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rochmah
Abstrak :
ABSTRAK
Aplikasi dari teknik-teknik digital dengan struktur RF dalam jenis terbaru yaitu alat bantu navigasi Tacan dan DME yang telah ditingkatkan kemampuan kerja dan ketahanannya, dan perawatan yang lebih rendah sehingga menurunkan biaya operasinya.

Sistem Tacan membuat pilot helikopter mudah mencapai pengeboran minyak lepas pantai yang diperlengkapi dengan menara Tacan dengan jarak dan sasaran dari pengeboran minyak lepas pantai, juga mempunyai kecepatan relatif dan waktu yang lebih efisien. Hal ini menjamin navigasi yang lebih akurat dan waktu penerbangan terpendek yang memungkinkan dalam cuaca yang buruk. Oleh karena itu dapat mengurangi pemborosan bahan bakar dan waktu kerja kru pesawat.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rochmah
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Suryowati
Abstrak :
ABSTRAK
Pesatnya pembangunan segala bidang di kota Jakarta berakibat kepada peningkatan jumlah penduduk. Untuk melayani aktivitas penduduknya yang sudah terlanjur banyak, Jakarta terpaksa meningkatkan pembangunan fasilitas fisik pada ruang-ruang terbuka hijau kota (RTH kota).

Dampak yang ditimbulkan adalah berkurangnya volume serta kualitas RTH kota, sehingga dikawatirkan dapat menurunkan daya dukungnya terhadap lingkungan.

Seperti diketahui bahwa salah satu komponen penting bagi keberlanjutan ekosistem perkotaan adalah satwa liar, terutama burung. Namun dengan timbulnya masalah fragmentasi RTH serta ketidaksesuaian penataan vegetasi bagi satwa liar perkotaan, maka perlu dilakukan penelitian terhadap kondisi persebaran burung. Penelitian juga ditujukan terhadap kondisi vegetasi koridor hijau jalan yang diharapkan dapat membantu persebaran burung ke seluruh wilayah kota Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi burung dan vegetasi di lokasi pengamatan; mengetahui hubungan antara jenis burung dan jenis vegetasi dengan tingkat frekuensi yang sama; mengetahui koefisien komunitas burung dan vegetasi; mengetahui hubungan antara kepadatan vegetasi dengan kepadatan komunitas burung; mengetahui pengaruh kepadatan kendaraan bermotor dengan kepadatan komunitas burung dan mengetahui pola hijau dalam kota yang dapat mendukung persebaran burung.

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah terdapatnya hubungan antara jenis vegetasi dengan jenis burung dengan tingkat frekuensi yang sama; semakin jauh jarak antara dua lokasi maka koefisien kesamaan komunitas burung semakin kecil; terdapat hubungan antara tingkat koefisien kesamaan komunitas vegetasi dengan tingkat koefisien kesamaan komunitas burung; terdapat hubungan antara tingkat kepadatan vegetasi dengan tingkat kepadatan burungnya; terdapat hubungan antara kepadatan kendaraan bermotor dengan kepadatan komunitas burung.

Penelitian ini dilaksanakan di 3 sumber biota yaitu Senayan, Taman Monas, Hutan Mangrove Kemayoran dan di 10 titik koridor yaitu Sudirman-1, Sudirman-2, Kendal, Suropati, Teuku Umar, Cut Meutia, Wahidin, Gunung Sahari, Angkasa dan Benyamin Sueb.

Pemilihan lokasi-lokasi ini selain disebabkan karena ke 3 sumber biota tersebut berdasarkan penelitian sebelumnya merupakan sumber burung, juga disebabkan karena koridor yang menghubungkan telah ditetapkan oleh Pemda DKI Jakarta sebagai koridor persebaran burung.

Data yang diambil di sumber biota adalah jenis dan jumlah jenis vegetasi, jenis, jumlah jenis dan jumlah individu burung. Pengambilan data dengan metode jelajah (cruissing). Di titik koridor diambil jenis, jumlah jenis, jumlah individu burung dan vegetasi. Pengambilan data burung dengan metode point count.

Analisis data menggunakan rumus rumus 'frekuensi', 'koefisien kesamaan komunitas' dan 'kepadatan biota' (Brower dkk, 1990).

Hasil pembahasan dan sekaligus merupakan kesimpulan adalah sebagai berikut : 1. Burung yang ditemukan di seluruh lokasi pengamatan sebanyak 47 jenis. Di Kemayoran sebanyak 37 jenis, Taman Monas 24 jenis, Senayan 15 jenis dan di seluruh titik koridor sebanyak 20 jenis. Burung yang rempunyai persebaran luas (frekuensi tinggi) dan kepadatan individu tertinggi adalah jenis Burung gereja, Kutilang dan Cabean merah. 2. Di seluruh lokasi pengamatan ditemukan vegetasi sebanyak 95 ,jenis. Di sumber biota Senayan 65 jenis, Taman Monas 61 jenis, Kemayoran 42 jenis dan di seluruh titik koridor sebanyak 27 jenis. Vegetasi yang mempunyai jumlah indvidu tertinggi adalah Mahoni, yaitu 237 pohon dari 423 pohon yang tercatat di 10 lokasi pengamatan. 3. Tidak terdapat hubungan antara jenis vegetasi dengan jenis burung pada tingkat frekuensi jenis yang sama, hal ini hipotesis ditolak. 4. Semakin jauh jarak antara dua Iokasi, koefisien kesamaan komunitas burung semakin kecil, hal ini hipotesis diterima. 5. Tidak terdapat hubungan antara tingkat koefisien kesamaan komunitas vegetasi dengan tingkat koefisien kesamaan komunitas burungnya, hal ini hipotesis ditolak. 6. Tidak terdapat hubungan antara tingkat kepadatan vegetasi dengan tingkat kepadatan burungnya, hal ini hipotesis ditolak. 7. Terdapat pengaruh tingkat kepadatan kendaraan bermotor terhadap kepadatan burung, hal ini hipotesis diterima. 8. Pola koridor hijau kota yang dapat mendukung persebaran burung adalah yang ditunjang dengan blok-blok penghijauan di sekitarnya, dengan jenis dan stratifikasi tajuk vegetasi yang heterogen.
ABSTRACT
The development of infrastructure in Jakarta causes increase in urban population. The Government inevitably has to provide physical facilities on the green open space. The effects on green area has been reducing its quantity and quality especially the green area carrying capacity.

As we have known that one of the significant components for long-term natural sustainability is wildlife such as population of birds in the city. Green open space fragmentations and unsuitable vegetation arrangements are considered responsible for the existing bird populations in the city and needed to review in order to provide a much better green open space in Jakarta.

The purpose or this study was to observe present condition of birds and vegetation and the relationship of both organisms with the same frequency and to measure community similarity of both communities. The purpose of this study was also to find out the relationship between birds and vegetation densities; the effect of vehicle density on birds density. Moreover, observation of the green corridor pattern in the city which supports the dispersal of bird population was also made.

The hypotheses were measured in many ways; there were relationship between vegetation and birds with the same frequency; the longer distance of their locations, the smaller coefficient of community similarity of the birds. There were relationship between the vegetation and birds coefficient of community; there were relationship between the vegetation and birds densities; there were relationship between the vehicle and birds densities.

The research has been conducted at three bird sources : Senayan, Monas, Hutan Mangrove and ten corridors : Sudirman-1, Sudirman-2, Kendal, Suropati, teuku Umar, Cut Meutia, Wahidin, Gunung Sahari, Arigkasa and Benyamin Sueb.

Data taken from the sources were : the species and the number of vegetation; the species and the number of birds individual. The method used was " cruising". The number of vegetation and bird individuals were counted by Point Count Method at 10 corridors.

The data were analyazed to measure the "frequency", "coefficient of community similarity" and' biotic density" following Brower et al. (1990).

The results showed that : 1. There were 47 species of birds at bird sources; consist of 37 species at Kemayoran, 24 species at Taman Monas, 15 species at Senayan. There were 20 species of birds at entire corridors. The bird which dispersed widely (or had high frequency) and had high population density were Burung Gereja, Kutilang and Cabean Merah. 2. The research found 95 species of plants in the study areas, consist of 65 species at Senayan, 61 species at Taman Monas, 42 species at Kemayoran and at 10 corridor therewere 27 species of plants. The most abundance plant species was Mahoni found at ten locations of the study areas, in which 237 of 423 trees had recorded. 3. There was no relationship between vegetation and birds with the same frequency. So that the hypotheses was rejected. 4. The longer distance of both locations, the lower coefficient of similarities of the bird community. Hypotheses was accepted. 5. There was no relationship between coefficient of community similarities of vegetation and birds. Hypotheses was rejected. 6. There was no relationship between density of vegetation and birds. Hypotheses was rejected. 7. There was a relationship between density of vehicles and birds. Hypotheses was accepted.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Imam Wahyudin
Abstrak :
Pemerintah Indonesia membentuk Single Air Navigation Service Provider (ANSP) bernama LPPNPI (Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia) berdasar pada UU. Penerbangan No 1 Tahun 2009 pasal 271. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa proses pembentukan organisasi penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan dari segi keselamatan dengan pemodelan sistem manajemen keselamatan (SMK) dan eskalasi prioritas 8 kriteria ANSP dengan Analitic Hierarchy Process yang belum tercakup dalam rencana peralihan, sehingga organisasi yang dibentuk memiliki tingkat keselamatan yang lebih tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa dengan pemodelan SMK pada proses perubahan organisasi ANSP terjadi penurunan indeks resiko keselamatan dan diketahui urutan prioritas kriteria ANSP. Hasil tersebut dijadikan sebagai dasar penyusunan roadmap dan ceklist kesiapan untuk memandu langkah-langkah Management of Change. ......Government of Indonesia established a single Air Navigation Service Providers (ANSP) named LPPNPI (Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia) based on the Aviation Law No. 1 Year 2009 Article 271. This study aims to analyze the process of formation of the organization of air navigation service providers in terms of safety with Safety Management System (SMS) modeling and the priority escalation of 8 ANSP criteria with AHP thats not included in the transition plan, so that the organization will be formed have good safety level. This study indicates the priority of ANSP criteria and show that by SMS modeling the of ANSP organizational change safety risk index.This results serve as the basis for arranging the Roadmap and Readiness Checklist to guide the step of Management of Change.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pohan, Apelga
Abstrak :
Dalam togas skripsi ini akan dibahas mengenai aplikasi pengendali berbasis pengetahuan, pada pengendalian kemudi kapal laut dari posisi awal menuju sembarang titik tujuan dengan sudut heading awal kapal yang berbeda-beda. Dimana pengendali berbasis pengetahuan yang digunakan adalah Pengendali Logika Fuzzy (Fuzzy Logic Controller). Penerapan pengendali tersebut dilakuan dengan menggunakan perangkat lunak Matlab 5.3. Basis pengetahuan FLC (Fuzzy Logic Controller) yang dirancang berdasarkan atas pengetahuan nahkoda kapal dalam mengendalikan daun kemudi (rudder) kapal laut secara manual. Komponen-komponen yang dipergunakan dalam membentuk pengendalian tersebut dikelompokan menjadi 2 bagian yakni input (masukan) yang terdiri dari posisi kapal pada koordinat x, posisi kapal pada koordinat y dan sudut heading kapal serta output (keluaran) yang berupa sinyal kendali yang akan menggerakan rudder kapal. Dengan memetakan setiap kombinasi dari ketompok input maka basis pengetahuan yang diperoleh terdiri dari dua rates dua puluh lima aturan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masruri
Abstrak :
ABSTRAK
Pengelolaan sumber daya perikanan memeriukan survei dan akuisisi data yang akurat sehingga pengelolaannya lebih efisien dan efektif_ Penerapan teknologi akustik dalam pendugaan kelimpahan ikan merupakan cara yang efektif yang membutuhkan biaya yang murah, waktu yang cepat, dan jangkauan wilayah yang luas. Tetapi hasil akuisisi dibatasi oleh kenyataan bahwa berbagai macam gema (echo) seperti plankton, ubur-ubur dan berbagai macam hamburan (scatters) lainnya, yakni berbagai macam gema yang tidak diinginkan, terdeteksi pada ekogram. Untuk memisahkan ikan dari hamburan lainnya, temyata sinyal gema dapat diidentifikasi dan diklasifkasi oleh operator yang berpengalaman, dengan menerjemahkan hasil pembacaan integrator gema atas bentuk (shape) dan intensitas dari displai ekogram. Namun pemrosesan dan analisa tersebut memeriukan waktu yang lama.

Beberapa software telah dikembangkan untuk mempercepat pemrosesan dan analisa ekogram seperti Simrad EP 500. Software ini diintegrasikan dengan Simrad EK 500 echosounder jenis split beam untuk melakukan pemrosesan dan analisa pendugaan kelimpahan ikan dan juga arah pergerakan ikan_

Skripsi ini mencoba menggunakan dekomposisi transformasi wavelet untuk mendeteksi ikan pada ekogram echosounder dan memisahkan target ikan dari target lain. Parameter yang digunakan untuk membedakan ikan dengan target lain adalah perbedaaan niiai target strength-nya. Referensi yang digunakan adalah hasil pemrosesan dan analisa ekogram dengan menggunakan software Simrad EP 500.

Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode transformasi wavelet dapat digunakan untuk mendeteksi ikan pada ekogram echosounder dengan keefektifan mencapai 80%.
2000
S39672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>