Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wica Delatoya
Abstrak :
ABSTRACT
Fenomena kerusakan lingkungan sangat erat kaitannya dengan aktivitas pembangunan. Oleh sebab itu diperlukan upaya dalam aktivitas pembangunan yang dapat meminimalisir dampaknya terhadap lingkungan. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan atau disebut sustainable development merupakan pola dalam aktivitas pembangunan yang dapat meminimalisir pengaruh terhadap lingkungan. Salah satu bagian dari sustainable development yang berkaitan dengan fenomena dampak dari aktivitas pembangunan adalah sustainable construction, salah satu aspeknya adalah dengan konservasi terhadap penggunaan sumber daya alam. Konsep sustainable material adalah bagian dari sustainable construction yang berkaitan dengan konservasi sumber daya alam. Diperlukan tindakan untuk mendukung konsep sustainable material atau material berkelanjutan yaitu dengan menggunakan material dan teknologi yang sesuai. Salah satu upaya dari konsep material berkelanjutan yang dilakukan dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan teknologi biokomposit, yaitu kombinasi antara serat alam dengan matriks. Dalam skripsi ini, limbah pertanian merupakan serat alam dan miselium merupakan matriks yang berperan sebagai perekat.
ABSTRACT
The phenomenon of environmental damage is very closely related to development activities. Therefore efforts are needed in development activities that can minimize their impact on the environment. Environmentally sustainable development or called sustainable development is a pattern in development activities that can minimize the influence on the environment. One part of sustainable development related to the phenomenon of the impact of development activities is sustainable construction, one of the aspects of which is conservation of natural resources. The concept of sustainable material is a part of sustainable construction that is related to the conservation of natural resources. Action is needed to support the concept of sustainable material by using appropriate materials and technology. One of the efforts of the sustainable material concept carried out in this paper is to use bio-composite technology, which is a combination of natural fibers with a matrix. In this paper, agricultural waste is a natural fiber and mycelium is a matrix that acts as an adhesive.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nalani Abigail Soegiono
Abstrak :
Permasalahan sampah plastik merupakan suatu fenomena yang tidak lepas dari perkembangan industri. Salah satu jenis plastik yang umum digunakan untuk berbagai macam produk adalah expanded polystyrene (EPS), atau “styrofoam”. Namun, EPS membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terdekomposisi dan akan membentuk mikroplastik pada prosesnya. Selain itu, proses pembuatan EPS juga menghasilkan gas rumah kaca hidrofluorokarbon (HFC) yang jauh lebih berbahaya dari karbon dioksida. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan kemasan alternatif yang dapat terurai secara hayati (biodegradable) dan tidak melibatkan bahan kimia berbahaya dalam proses produksinya, seperti material miselium. Material miselium dapat dibuat dengan mengkultivasi fungi berfilamen pada substrat padat berupa limbah lignoselulosa. Kajian ini mempelajari aspek teknoekonomi produksi material miselium skala besar menggunakan fungi Phanerochaete chrysosporium yang memiliki performa yang baik dalam degradasi lignoselulosa. Simulasi proses dibuat menggunakan perangkat lunak SuperPro Designer versi 13. Variabel bebas yang digunakan adalah jenis substrat, yaitu eceng gondok dan batang kapas yang telah diketahui data kinetika pertumbuhannya dari penelitian terdahulu. Selain itu, rasio inokulum juga divariasikan sebesar 40% dan 50%. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa produksi material menggunakan substrat batang kapas dengan rasio inokulum 50% memberikan hasil yang paling baik dari keempat skenario yang dibuat. Harga jual yang diperoleh untuk mendapat margin keuntungan sebesar 20% adalah Rp446.134/kg. Skenario ini menghasilkan tingkat rendemen sebesar 58,25%, NPV sebesar Rp7.389.053.225, IRR 12,01%, ROI 12,91%, dan PBP selama 7,25 tahun. ......The problem of plastic waste is a phenomenon closely tied to industrial development. One common type of plastic used for various products is expanded polystyrene (EPS), or "styrofoam". However, EPS takes an extremely long time to decompose and contributes to the formation of microplastics in the process. Furthermore, the production of EPS also emits hydrofluorocarbon (HFC) greenhouse gases, which are significantly more harmful than carbon dioxide. Therefore, there is a need for alternative packaging materials that are biodegradable and do not involve hazardous chemicals in their production process, such as mycelium materials. Mycelium can be cultivated by growing filamentous fungi on solid substrates like lignocellulosic waste. This study examines the techno-economic aspects of large-scale mycelium material production using Phanerochaete chrysosporium fungi, known for its efficient degradation of lignocellulose. Process simulation is made using SuperPro Designer Version 13 software. The study varies the independent variables: substrate types (water hyacinth and cotton stalks, with growth kinetics data found from previous research) and inoculum ratios of 40% and 50%. Analysis results indicate that the production using cotton stalk substrates with a 50% inoculum ratio gave the best outcome from all scenarios. The resulted selling price to obtain a margin of 20% is Rp446.134/kg. This scenario generated a yield rate of 58,25%, NPV of Rp7.389.053.225, IRR of 12,01%, ROI of 12,91%, and PBP of 7,25 years.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library